STEP 1
1. Shockable
2. Defibrilasi
STEP 2
1. Apa saja yang bias menyebabkan nyeri dada? Mengapa bisa terjadi nyeri dada dan
dijalarkan ke rahang kiri ?
13. Apa interpretasi dari hasil lab? Apa hubungannya dengan keluhan sekarang?
14. Bagaimana tindakan emergency untuk resusitasi jantung sesuai standar AHA 2010?
SGD 3 KGD
15. Apa tujuan diberi infuse kristaloid? Apa saja terapi cairan yang lainnya?
16. Apa tujuannya diberikan terapi ISDN, aspilet, clopidogrel dan simvastatin? Pengaruh
farmakodinamiknya obat2 tsb?
19. Apa saja hal yang dapat menyebabkan terjadinya ventrikel fibrilasi? Adakah hubungannya
dengan nyeri dada yang menjalar?
STEP 2
1. Apa saja yang bias menyebabkan nyeri dada? Mengapa bisa terjadi nyeri dada dan
dijalarkan ke rahang kiri ?
Cardial koroner :
mungkin terjadi infark miokard metabolism aerob mjd anaerob asam laktat berlebih
nyeri
impuls saraf medulla spinalis (rami post : sensoris; rami ant : motorik) otak bingung
jantung tidak sensitive thd nyeri jd dijalarkan ke kulit
metabolism anerob perfusi kurang tp oleh otak tetap dipaksa untuk memompa jantung
rangsang nya ke GIT juga
pusat muntah / saraf aferen fagal sensoris ; faring, lambung, bagian atas usus halus
motorik : dari saraf cranialis 5,7,10, 12 ada yang GIT atas (lewat n vagus) bawah (n
spinalis) diafragma dan otot abdomen.
Sirkulasi
Mual muntah kurang cairan dalam tubuh kehilangan ion kalium hipokalemi
yang turun diastolnya ada hubungannya dengan a.coronaria gak? Hubungannya dengan
VF
CO 60%
Gagal jantung kiri gagal memompa ventrikel kiri atrium kiri juga terbendung edem
paru ventrikel kanan atrium kanan VCS dan VCI hepar bisa asites
Awalnya kolesterol tinggi bisa plak missal pada a.coronaria bisa rupture plak
thrombus sumbatan bisa parsial atau total kalo parsial suplai o2 menurun
jaunting iskemi jantung memompa terus menerus jadi kardiomegali
Cara pengukurannya :
A+B/C x 100%
N < 50 %
A : diameter transversa dextra : jarak terpanjang antara batas jantung kanan dg garis tengah
yg mll vertebra th
B : diameter transversal sinistra : jarak terpanjang batas jantung kiri sampai tengah yg mll v
th
C : diameter interna : garis yang ditarik sejajar yg melewati puncak tertinggi dari hemi
diafragma kanan
mISDN merupakan isosorbid dinitrat golo. Nitrat organic. Duberi sublingual agar lang
bereaksi diserap dg pembuluh darah yg ada dibawah lidah. Merupakan obat yg akan
berkerja setelah dimetabolisme nani akan menghasilkan NO NO bereaksi membentuk
komplek dg enzim guanilat siklase meningkatkan kadar CGMP defosforilasi myosin
rx. Otot polos bisa vasodilatasi (rx. Pertama)
13. Apa interpretasi dari hasil lab? Apa hubungannya dengan keluhan sekarang?
LDL 170 meningkat; N < 100; dikatakan tinggi ; sangat tinggi > 170
Kreatin kinase enzim yang ditemukan pada otot jantung rangka, dan jaringan otak
CKMB pada otot jantung meninggi saat adanya infark miokard akut
Kolesterol, trigliserid, LDL dislipidemi berarti ada kegagalan metabolism lipid yang
merupakan FR infark miokard akut
14. Bagaimana tindakan emergency untuk resusitasi jantung sesuai standar AHA 2010?
Th 2008 ABC
1. 2010 cab
15. Apa tujuan diberi infuse kristaloid? Apa saja terapi cairan yang lainnya?
SGD 3 KGD
16. Apa tujuannya diberikan terapi ISDN, aspilet, clopidogrel dan simvastatin? Pengaruh
farmakodinamiknya obat2 tsb?
17. Mengapa pasien STEAMI perlu dipindahkan ke ruang ICU? Apa indikasinya?
18. Apa saja hal yang dapat menyebabkan terjadinya ventrikel fibrilasi? Adakah hubungannya
dengan nyeri dada yang menjalar?
CAD iskemi ketika tdk ada jaringan otot yang baik konduksi jantung jg tdk baik
- Defibrilasi
- Henti jantung
Dosis
- Bifasik : 180-200
29. Apa saja hal yang dapat menyebabkan terjadinya ventrikel fibrilasi? Adakah hubungannya
dengan nyeri dada yang menjalar?
STEP 4
SKA
EKG
Infark miokard
Pasokan O2 turun
ST elevasi
T inverted
Asam laktat meningkat kardiomegali
Nyeri dada
Rangsang simpatis
meningkat
n. vagus
Mual, muntah
Pemeriksaan
Anamnesis
PF
Px penunjang
SGD 3 KGD
STEP 7
1. Apa saja yang bias menyebabkan nyeri dada? Mengapa bisa terjadi nyeri dada dan
dijalarkan ke rahang kiri ?
Nyeri dada yang terjadi akibat kerusakan (nekrosis) otot jantung akibat aliran darah ke
otot jantung terganggu. Rasa nyeri pada IMA terjadi karena rangsang kimiawi atau mekanik
pada ujung reseptor saraf. Rangsang ini melalui serabut aferen simpatis ke ganglion
simpatis, radiks posterior menuju medula spinalis Th1 – 5. Di sini impuls aferen simpatis
bertemu dengan impuls somatik struktur thoraks. Hal ini merupakan dasar terjadinya
cardiac referred pain. Impuls berjalan melalui traktus spinotalamikus ke talamus, dan
menuju kortex serebri sehingga terdapat sensasi rasa sakit.
Jantung mula-mula tumbuh di bagian leher dan dada bagian atas à serabut nyeri viseral
untuk jantung naik sepanjang saraf sensorik simpatis à medulla spinalis antara segmen C3
dan T5. Rasa nyeri dari jantung dialihkan ke bagian leher, dengan melewati bahu à otot
pektoralis à turun ke lengan dan ke dalam daerah substernal bagian atas dada. Ini semua
adalah daerah permukaan tubuh yang mengirimkan serabut saraf somatosensorik ke
segmen C3-T5 medula spinalis Paling sering rasa nyeri timbul pada sisi kiri daripada sisi
kanan karena pada penyakit jantung koroner, sisi kiri jantung jauh lebih sering terkena
daripada sisi kanan.
Jantung dan GI Tract sama-sama dipersarafi oleh n.Vagus tetapi dengan fungus berbeda.
Jika n. Vagus teriritasi (pada IMA, saraf tidak mendapat suplai darah yang cukup, tetapi
dipaksa memberi sinyal untuk memompa lebih berat) à akan merangsang n.Vagus untuk GI
Tract juga à mual à aferen vagal (saraf simpatis) à pusat muntah di medulla oblongata à
eferen ke GI Tract à Pengaktifan saraf kranialis ke wajah, faring, serta neuron-neuron
motorik spinalis ke otot-otot abdomen dan diafragma à hiperdistensi à antiperistaltk à
peregangan GI atas à muntah.
• Vasokonstriksi umum
• Dilatasi ventrikel
SGD 3 KGD
• Hipertrofi ventrikel
• KARDIOTHORAX RASIO, jika > 50% mengindikasikan hipertrofi ventrikel kirià hipertensi kronis,
rumus a+b-c x 100%
Garis C: garis transversal dari dinding toraks kanan ke dinding toraks sisi kiri.
• Pasang intravena
SGD 3 KGD
ACLS 2013
ISDN SUBLINGUA
• Biasanya diberikan 2,5-5 mg, masuk ke plasma sampai konsentrasi maksimum dalam waktu 6
menit
• Diberikan sublingual karena di bawah lidah banyak pembuluh darah, sehingga absorbsi
diharapkan lebih cepat (3-5 menit).
Mekanisme kerja :
• Dilatasi vena perifer (obat ini lebih selektif terhadap vena pada dosis rendah), menurunkan
venous return, menurunkan kerja jantung
13. Apa interpretasi dari hasil lab? Apa hubungannya dengan keluhan sekarang?
Nilai normal:
Kolesterol total : < 200 (mg/dl)
Trigliserida : < 150 (mg/dl)
HDL – Kolesterol : > 55 (mg/dl)
LDL – kolesterol : < 150 (mg/dl)
Ureum : 15 – 40 (mg/dl)
Kreatinin : 0.5 – 1.5 (mg/dl)
Asam urat : 3.4 – 7.0 (mg/dl)
SGD 3 KGD
Untuk melihat adanya nekrosis miokardium seperti CK-MB, Troponin T dan I serta Mioglobin
untuk menegakkan SKA. Troponin lebih efektif daripada CK-MB. Juga berguna untuk diagnosis,
stratifikasi, risiko dan penentuan prognosis.
• Mioglobin
protein yang dilepaskan dari sel miokardium yang mengalami kerusakan, dapat meningkat
setelah jam-jam awal terjadinya infark dan mencapai puncak pada jam 1 s/d ke 4 dan tetap tinggi
sampai 24 jam.
• CKMB
isoenzim dari creatini kinase merupaka konsentrasi terbesar dari miokardium. Dalam jumlah
kecil ditemukan pada rangka, usus kecil atau diafrafma. Meningkat 3 jam setelah infark dan mencapai
punak 12-14 jam. Menghilang 48-72 jam setelah infark.
• Troponin
SGD 3 KGD
mengatur interaksi kerja aktin dan myosin dalam otot jantung dan lebih spesifik dibanding
CKMB. Troponin T dan troponin I. meningkam pada jam 3 s/d 12 jam setelah onset iskemik. Puncaknya
12-24 jam dan masih tinggi smpai hari ke 8-21 (trop T) dan 7-14 (Trop I). Peningkatan enzim berkaitan
dengan nekrosis miokard dan menunjukkan prognosis buruk pada SKA.
ACLS 2013
14. Bagaimana tindakan emergency untuk resusitasi jantung sesuai standar AHA 2010?
SGD 3 KGD
15. Apa tujuan diberi infuse kristaloid? Apa saja terapi cairan yang lainnya?
16. Apa tujuannya diberikan terapi ISDN, aspilet, clopidogrel dan simvastatin? Pengaruh
farmakodinamiknya obat2 tsb?
Aspilet
• Mengandung asam asetil salisilat à sebagai anti inflamasi dan lebih efektif sebagai analgesik
• Sebagai anti piretik à menghambat COX atau juga IL-1 yang dilepas makrofag saat inflamasi
• Sebagai analgesik à menghambat rangsang nyeri pada lokasi subkortikal, hanya pada nyeri
ringan sampai sedang.
• Efek lain à menurunkan insiden serangan iskemik, angina unstable, trombosis arteri koronaria
(Infark Miokard) dengan cara :
à Inhibisi kerja dari PG dan tromboksan A2, kerjanya yaitu : trombosit berubah bentuk à
melepas granul à agregasi.
à Inhibisinya dengan mengasetilisasi COX, sehingga agregasi dan trombosis tidak terjadi à
menurunkan penyumbatan.
CLOPIDOGREL
• Dengan cara menghambat ADP trombosit yang berfungsi melepas trombin sebagai bahan
pembekuan darah. Sehingga diberikan untuk menurunkan thrombus yang dapat menyumbat
pembuluh darah dan memperparah gejala.
• Dosis rumatan (setelah 5 jam dari dosis awal) : 75 mg, efektif selama 7-10 hari.
SIMVASTATIN
▫ Dengan cara menurunkan LDL, menurunkan stress oksidatif dan inflamasi vascular
dengan meningkatkan stabilitas lesi aterosklerosis, sehingga diberikan agar mencegah
keparahan trombosis akibat aterosklerosis karena dislipidemia.
▫ Aterosklerosis à teori endothelial injury à Kadar plasma LDL tinggi à Infiltrasi LDL
kedalam intima à injury yang kronik à disfungsi endotel à LDL teroksidasi ditambah
makrofag à monosit dan platelet melekat di pemb.darah à monosit dan makrofag ke
lapisan intima pada sel-sel oyang terisi lemak à penumpukan lemak à pada pembuluh
darah yang kaya lipid sifatnya mudah ruptur à turbulensi dan kecepata aliran darah à
ruptur à thrombus à oklusi.
17. Mengapa pasien STEAMI perlu dipindahkan ke ruang ICU? Apa indikasinya?
18. Apa saja hal yang dapat menyebabkan terjadinya ventrikel fibrilasi? Adakah hubungannya
dengan nyeri dada yang menjalar?
1.
Tujuan:
SGD 3 KGD
Untuk menentukan adanya fibrilasi ventrikel dengan cara memberikan arus listrik
melewati dinding dada pasien. Fibrilasi yang dilakukan dengan segera telah
memperlihatkan peningkatan yang berarti meyerupai tindakan resusitasi yang berhasil.
Indikasi:
Fibrilasi ventrikel
Takikardi ventrikel pada pasien tidak sadar atau nadi sangat lemah.
Bila ada kemungkinan yang memperlihatkan asistole dan mengarah pada fibrilasi
ventrikel.
Kontraindikasi:
Tidak ada.
Kemungkinan komplikasi:
Kulit terbakar karena lempeng atau bantalan defibrilator.
Kerusakan miokardium.
Peralatan:
Defibrilator
Pasta elektrode
Mesin EKG
Troli kardiak arest.
Suction (mesin penghisap).
Resusitasi kardiopulmoner (RPJ)/ Resusitasi Jantung Paru (RJP)
Prosedur:
a. Kaji pasien untuk memastikan bahwa denyut nadi pasien benar-benar lemah.
b. Letakkan defibrilator hingga bantalan dapat dengan mudah mencapai dada pasien.
c. Hubungkan defibrilator dengan sumber listrik. (Jika defibrilator menggunakan
batterai sebagai arus listrik, hubungkan pada batterai hanya bila akan digunakan).
d. Tekan tombol power in, dan yakinkan bahwa indikator cahayanya on. Hampir
sebagian besar unit mempunyai sirkuit sinkronisasi yang harus dalam keadaan off
atau tidak terpasang untuk menangani fibrilasi ventrikel.
e. Olesi seluruh permukaan fibrilator dengan pasta elektrode, tipis dan merata.
SGD 3 KGD
f. Tentukan tingkat energi yang tepat pada mesin. Energi yang digunakan pada upaya
defibrilasi pertama harus pada 200-300 joule.
g. Tekan tombol baik pada mesin atau pada bantalan fibrilasi itu sendiri.
h. Perhatikan jarum pada petunjuk arus sampai menunjukkan tingkat yang telah
ditentukan,dengar kan bila ada tanda atau alarm yang menunjukkan energi penuh.
i. Gosok atau usap dada pasien untuk membersihkan dari keringat atau larutan lain.
j. Pasang bantalan fibrilator pada dada dengan lembut, walaupun dengan ditekan.
Pasang satu bantalan tepat disebelah kiri dari bagian atas sternum dan di bawah
klavikula dan satu bantalan yang lain diletakkan tepat disebelah kirindari apeks
jantung dan garis midaksila. Posisi elektrode v1 dan v6 dari EKG 12 sadapan harus
terlihat efektif.
k. Operator memerintahkan semua personel untuk menjauh dan melepaskan semua
peralatan yang sedang dipegang yang berhubungan dengan pasien atau tempat
tidur. Operator harus melihat untuk mematikan semua personel telah menjauhi
tempat tidur.
l. Gunakan tekanan pada bantalan defibrilator lebih dari 220 pound, dan secara
bergantian tekan tombol pada bantalan defibrilator untuk mengalirkan arus listrik.
m. Periksa nadi pasien.
n. Kaji pola EKG setelah defibrilasi, lanjutkan dengan melakukan RJP selama tidak
dilakukan defibrilasi.
o. Jika fibrilasi ventrikel berlanjut, dengan segera ulangi langkah 6-14. Yakinkan bahwa
pasta elektrode masih cukup tersedia pada setiap bantalan defibrilator.
p. Jika fibrilasi ventrikel masih terus berlanjut, ulangi langkah 6-14 dengan tingkat
energi 360 joule.
q. Jika defibrilasi ke tiga tidak berhasil, lanjutkan RPJ dan lakukan algorithm advanced
cardiac life support dengan tepat.
Tindak lanjut:
Kaji pasien dari adanya kulit terbakar dan obati bila diperlukan .
Bersihkan pelumas dari dada pasien dan pada bantalan defibrilator.
SGD 3 KGD
Monitor, laporkan dan catat tanda-tanda vital secara terus menerus sampai keadaan
stabil.
Mary E. Mancini R.N, Pedoman praktis prosedur keperawatan darurat “pocket manual
of emergency nursing procedures”, Jakarta : EGC 1994.
• Sindroma koroner akut dapat menyebabkan komplikasi. Yang paling sering adalah gangguan
irama dan gangguan pompa jantung.
• Gangguan irama dapat bersifat fatal dan menyebabkan henti jantung, misalnya VT tanpa nadi
dan VF.
Kelas (1) tidak ada komplikasi , Kelas (2) HF ringan, ronki, S3, tanda bendungan paru ,
Kelas (3) edem paru (4) shock kardiogenik.
ACLS 2013
• Henti jantung à keadaan dimana sirkulasi darah berhenti akibat kegagalan jantung untuk
berkontraksi efektif. Secara klinis henti jantung ditandai dengan tidak adanya nadi dan tanda-
tanda sirkulasi.
• Henti jantung disebabkan oleh 4 irama : (a) ventricular fibrillasi (VF) (b) takikardi ventrikel tanpa
nadi (VT), (c) pulseless electrical activity (PEA) (4) asistol.
• Diagnosis henti jantung à berhentinya sirkulasi ditandai dengan : hilangnya keadaran, apneu
atau gasping, death like appreance dan tidak terabanya nadi pada arteri carotis dan femoralis.
Tidak teraba nadi karotis adalah tanda klinis paling penting dibanding tidak terdengarnya suara
jantung. Pada bayi dan anak kecil bisa meraba arteri brachialis atau femoralis.
ACLS 2013
SGD 3 KGD
Berikut ini adalah jenis-jenis obat yang digunakan untuk resusitasi jantung paru dalam
keadaan emergency yang sering digunakan di lingkungan rumah sakit:
1. Epinephrine (adrenalin)
Preparat: 1mg dalam 1 ampul.
Bekerja di reseptor alfa adrenergic (diperlukan saat henti sirkulasi untuk penyediaan
cadangan oksigen otot jantung) dan reseptor beta adrenergic (diperlukan saat mulai ada
kontraksi jantung spontan).
Efek: vasokontriksi (menciptakan diastolic > tinggi) terutama vasokontriksi perifer,
merangsang kontraksi jantung dengan meningkatkan HR, memperbaiki tekanan perfusi
koroner.
Indikasi: pada asystole, fibrilasi ventrikel, PEA (Pulseless Electrical Activity) dan EMD
(Electro Mechanical Dissociation).
Anafilaktik: subcutaneus 0,3-0,5 mg.
Pada henti jantung dosis: 1 mg i.v dapat diberikan / diulang setiap 3-5 menit, dapat pula
pemberian dengan dosis meningkat 1-3-5 mg setiap menit. Tidak ada kontraindikasi
untuk adrenalin pada henti jantung / cardiac arrest.
2. Lidocain (lignocain, xylocain)
SGD 3 KGD
Oksigen
SGD 3 KGD
Suplemen oksigen harus diberikan pada pasien dengan sesak nafas, tanda gagal jantung, syok
dan saturasi <94%. Tidak ada bukti manfaat pemberian oksigen aliran tinggi (high flow) pada pasien SKA
yang masuk emergensi bila tidak ada komplikasi kardiovaskuler atau bila saturasi oksigen masih dalam
batas normal. Begitu juga aliran rendah pada saturasi oksigen normal. Oksigen mampu mengurangi ST
elevasi pada infark anterior. Dianjurkan memberi oksigen 6 jam pertama. Pemberianlebih dari 6 jam
secara klinis tidak bermanfaat kecuali :
• Pasien dengan nyeri dada menetap atau berulang atau hemodinamik yang tidak stabil.
29. Apa saja hal yang dapat menyebabkan terjadinya ventrikel fibrilasi? Adakah hubungannya
dengan nyeri dada yang menjalar?