Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN

HIPERTENSI DI RSUD KOTA SALATIGA

OLEH:
ANIS
PO713201181152
KELOMPOK VII KELAS D

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR


DIII KEPERAWATAN
2019/2020
NARASI KASUS
Ny.M dibawa ke RSUD pada tanggal 29 Desember 2019 dengan keluhan nyeri kepala sampai ke
leher. Ny. M tampak meringis kesakitan sambil memegang kepalanya, Pasien tampak pucat dan
lemas. Ny.M mengatakan bahwa ia merasa pusing dan sudah di alami sejak tanggal 27 Desember
2019. Ny.M mengatakan nyeri dan pusing ketika dibawa bangun dan berkurang ketika dibawa
istirahat. Ny.M mengatakan mual muntah, Ny. M mengatakan kurang tidur, tidur hana < 3 jam
dalam sehari, bawah mata pasien tampak lingkaran hitam, capillary refill < 2 detik, TD:
216/100mmHg, Nadi: 105x/menit, RR: 18x/menit, Suhu: 37,5oc. P: nyeri saat berdiri, Q: seperti
tertusuk-tusuk, R: kepala hingga leher, S: skala neri 8, T: berkurang saat istirahat nyeri saat
bergerak.

INFORMASI UMUM
Nama : Ny. M
Umur : 50 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Suku : Jawa
Tanggal masuk RS : 29 Desember 2019
Tanggal pengkajian : 29 Desember 2019
Sumber informasi : Pasien
Keluhan utama : Pasien mengeluh nyeri kepala
Riwayat keluhan utama : Ny. M datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri pada
kepala hingga leher, mual muntah, tampak pucat dan lemas,
kepala pusing sudah dari tanggal 27 Desember 2019,
sebelumnya pasien sudah memeriksakan diri di puskesmas
terdekat, kemudian oleh puskesmas di rujuk ke RSUD

POLA PERSEPSI DAN MANAJEMEN KESEHATAN


Subjektif
 Riwayat Jatuh  Riwayat penyakit kronik, jelaskan: Ny.M menderita tekanan darah tinggi
sejak 2 tahun yang lalu
 Keinginan untuk mengatasi penyakit

Objektif
 Penggunaan alat bantu

Instrumen Morse
Parame Fall Scale Status/Kead Sko
ter ini/dalam 3 bulan Tidak pernah aan
Riwayat Jatuh (baru-baru 0r
terakhir) 
Pernah 25
Penyakit penyerta (diagnosis sekunder) Ada 15
Tidak ada 0

Alat bantu jalan Tanpa alat bantu, tidak dapat jalan, 0
kursi roda 
Tongkat , walker 15
Pemakaian infuse IV/heparin Ya 20

Tidak 0
Cara berjalan Normal, tidak dapat berjalan 0

Lemah 10
Terganggu 20
Status mental Menyadari kelemahannya 0

Tidak menyadari kelemahannya 15
0-24: risiko rendah; 25-44: risiko sedang; ≥45 : risiko tinggi 20

POLA NUTRISI DAN METABOLIK


SUBJEKTIF
Mual Muntah Kesulitan mengunyah Anoreksia Haus Kram abdomen Nyeri epigastrium
Kurang minat pada makanan Cepat kenyang
Kurang patuh terhadap rencana tindakan

Objektif
Tinggi badan: 140 cm Berat Badan: 50 kg
Edema Turgor kulit: Baik Menurun Membran mukosa: Lembab Kering Pucat
vena jugularis: Tidak ada pembesaran vena jugularis Bising usus : 10x/menit

Skala Total
Kondisi fisik Status Aktivitas
Norton Mobilitas Inkontinensia Skor
mental
Baik 4 Alert 4 Aktif berjalan 4 Penuh 4 Tidak ada 4 18
  
Cukup baik 3 Apatis 3 Jalan dgn 3 Sedkit 3 Kadangkala 3
 bantuan terbatas

Buruk 2 Kacau 2 Dengan kursi 2 Sangat 2 Biasanya urine 2
roda terbatas
Sangat buruk 1 Stupor 1 Selalu di 1 Immobilita 1 Urine dan feses 1
tempat tidur s
>18: risiko 14-18: risiko sedang 10-14: risiko tinggi <10: sangat
rendah berisiko tinggi

POLA ELIMINASI
Subjektif
BAK: Normal Disuria Nokturia Retensi Sring berkemih Inkotinensia
Frekuensi BAK: 4 x/hari, jumlah: 800ml/hari Warna urine: jernih
Frekuensi BAB: 1x/hari, konsistensi: lunak, warna : kuning kecoklatan
Nyeri saat defekasi Defekasi tidak teratur
Mengabaikan keinginan untuk defekasi Diare Konstipasi Darah dalam feses
Intake serat kurang Intake cairan kurang

POLA AKTIFITAS DAN LATIHAN


Subjektif
Aktivitas sehari-hari: Mandiri (sebelumsakit) Dibantu (setelah sakit) Merasa Lelah
Kurang energy
Nyeri saat aktivitas
Kesulitan merubah posisi dari berbaring ke berdiri
Objektif
Tekanan darah 216/100mmHg, Nadi: 105x/menit, Suhu: 37,50C,, Pernapasan: 18x/menit
Rentang gerak terbatas Tonus otot: Normal Menurun Meningkat
Kondisi kulit kepala: kurang bersih

Format Barthel Index


BAB
0 = Tidak dapat mengontrol 2
1 = Kadang-kadang mengalami kesulitan
2 = Dapat mengontrol buang air besar
BAK
0 = Tidak dapat mengontrol 2
1 = Kadang-kadang mengalami kesulitan
2 = Dapat mengontrol
Merawat diri
0 = Memerlukan bantuan 1
1 = Mandiri gosok gigi, basuh wajah, menyisir dan bercukur
Penggunaan Toilet
0 = Memerlukan bantuan 1
1 = Butuh bantuan, tapi dapat melakukan sesuatu
2 = Mandiri
Makan
0 = Tidak dapat makan 1
1 = Butuh beberapa bantuan
2 = Mandiri
Berpindah
0 = Tidak mampu
1 = Butuh banyak bantuan ( 1 atau 2 orang ) 2
2 = Butuh bantuan minimal ( hanya diarahkan )
3 = Mandiri
Mobilitas
0 = Immobilitas
1 = Mandiri dengan kursi roda 2
2 = Berjalan dengan bantuan 1 orang
3 = Mandiri ( dengan alat bantu seperti tongkat )
Berpakaian
0 = Tidak mampu mandiri 1
1 = Butuh bantuan tapi dapat melakukan sebagian
2 = Mandiri
Menggunakan Tangga
0 = Tidak dapat menggunakan tangga 1
1 = Butuh bantuan ( verbal, fisik, alat bantu )
2 = Mandiri
Mandi
0 = Tidak mampu mandiri 1
1 = Mandiri
TOTAL 14
≤ 4 : Kemandirian sangat rendah ( ketergantungan total : 5-8 : kemandirian rendah ;
9-11 :kemandirian sedang ; ≥ 12 = kemandirian tinggi
POLA ISTIRAHAT TIDUR
Subjektif
Tidur jam: < 3 jam setiap hari  sulit tidur nyenyak  sering terjaga
 sensasi  tidak mampu berkonsentrasi  mengantuk di siang hari
 melayang merasa tidak cukup istirahat

POLA PERSEPSI KOGNITIF


Subjektif
 Nyeri lokasi: kepala hingga leher skala nyeri : skala 8
faktor pereda : saat istirahat
 pusing  sakit kepala  penurunan penglihatan  gangguan pendengaran

Objektif
Status mental ____________________________ orientasi  waktu  empati  orang
 gelisah  kooperatif ekspresi wajah: meringis Bicara_____________
Reaksi pupil ka/ki ___________________ Refleks tendon dalam__________________

POLA KOPING STRESS


Subjektif
 khawatir  sedih mendalam  gugup  jantung berdebar-debar
 melaporkan rasa takut  percaya diri menurun

Objektif
 gelisah  wajah tegang  gemetar

Klasifikasi Data
Data Subjektif Data Objektif
- Ny. M mengatakan kepala dan - TD: 216/100 mmHg
tengkuk terasa nyeri Nadi : 105x/menit
- Ny,M mengatakan pusing RR: 18x/menit
- Ny,M mengatakan pusing dan nyeri Suhu : 37,5oc
ketika dibawa bangun dan - Ny.M tampak meringis kesakitan
berkurang ketika istirahat - Ny.M tampak memegang kepalanya
- Ny,M mengatakan mual muntah - Capillary refill <2 detik
- Ny,M mengatakan kurang tidur, - Bawah mata pasien tampak hitam
tidur hanya < 3 jam dalam sehari - Skala nyeri 8
- Pasien tampak gelisah
- Ny.M tampak lemas dan pucat

Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. DS: Peningkatan tekanan vaskuler Nyeri (sakit kepala)
- Ny.M mengatakan serebral
nyeri kepala hingga
leher
- Ny.M mengatakan
pusing
- Ny.M mengatakan
nyeri dan pusing
dirasakan ketika
dibawa bangun dan
berkurang ketika
istirahat
DO:
- TD: 216/100 mmHg
Nadi : 105x/menit
RR: 18x/menit
Suhu : 37,5oc
- Skala nyeri 8
- Ny.M tampak
meringis kesakitan
- Ny.M tampak
memegang kepalanya
2. DS: Perubahan afterload Resiko tinggi terhadap
- Ny, M mengatakan penurunan curah jantung
merasakan pusing
- Ny.M mengatakan
nyeri dan pusing
dirasakan ketika
dibawa bangun dan
berkurang ketika
dibawa istirahat
- Ny.M mengatakan
mual muntah
DO
- TD: 216/100 mmHg
Nadi ; 105x/menit
- Capillary refill <2
detik
3. DS: Kelemahan umum, Intoleransi aktivitas
- Ny.M mengatakan ketidakseimbangan antara
merasakan pusing suplai dan kebutuhan O2
- Ny.M mengatakan
nyeri dan pusing
dirasakan ketika
dibawa bangun dan
berkurang ketika
dibawa istirahat
- Ny.M mengatakan
tidak dapat
melakukan aktivitas
mandiri setelah sakit

DO:
- TD: 216/100 mmHg
RR : 18x/menit
- Pasien tampak lemas
dan pucat
4. DS: Perjalanan penyakit Gangguan pola tidur
- Ny.M mengatakan
kurang tidur, tidur
hanya <3 jam dalam
sehari
DO:
- Bawah mata pasien
tampak lingkaran
hitam
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak pucat

Intervensi
No Diagnose Perencanaan
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1. Nyeri (sakit - Pasien 1. Pertahankan tirah 1. Untuk meminimalisir
kepala) b.d mengungkapkan baring selama fase nyeri
peningkatan sakit kepala akut 2. Tindakan yang
tekanan vaskuler berkurang 2. Beri tindakan non menurunkan tekanan
serebral - Pasien tampak farmakologi untuk tekanan vaskuler
nyaman menghilangkan sakit serebral dengan
- TTV pasien kepala. Misalnya: menghambat/membl
dalam keadaan kompres dingin pada ok respon simpatik,
normal dahi, pijat punggung efektif dalam
dan leher serta teknik menghilangkan sakit
relaksasi kepala dan
3. Hilangkan/minimalkan komplikasinya
aktivitas vasokontriksi 3. Aktivitas yang
yang dapat meningkatkan
meningkatkan sakit vasokontriksi
kepala menyebabkan sakit
4. Bantu pasien dalam kepala pada adanya
ambulasi sesuai peningkatan tekanan
kebutuhan vaskuler serebral
5. Beri cairan, makanan 4. Meminimalkan
lunak. Biarkan pasien penggunaan oksigen
istirahat salama 1 jam dan aktivitas yang
setelah makan berlebihan yang
6. Kolaborasi pemberian dapat memperberat
obat analgetik kondisi pasien
5. Menurunkan kerja
miokard sehubungan
dengan kerja
pencernaan
6. Analgetik
menurunkan nyeri
dan menurunkan
rangsangan saraf
simpatis
2. Resiko tinggi - Tekanan darah 1. Observasi tekanan 1. Untuk mengetahui
penurunan curah dalam batas darah kondisi umum pasien
jantung b.d normal 2. Catat keberadaan, 2. Denyutan karotis,
perubahan - Tidak terjadi kualitas denyutan jugularis, radialis,
afterload dan vasokontriksi sentral dan perifer femoralis mungkin
vasokontriksi - Tidak terjadi 3. Observasi warna kulit, teraba. Denyut pada
iskemia miokard kelembaban, suhu, dan tungkai mungkin
- Pasien masa pengisian kapiler menurun,
berpartisipasi 4. Catat adanya demam mencerminkan efek
dalam aktivitas umum dari vasokontraksi
yang 5. Berikan lingkungan dan kongesti vena
menurunkan yang nyaman, tenang, 3. Adanya pucat,
tekanan kurangi aktivitas dingin, kulit lembab
darah/beban /keributan, batsasi dan masa pengisisan
kerja jantung jumlah pengunjung kapiler lambat
6. Anjurkan teknik mencerminkan
relaksasi, panduan dekompensasi/penuru
imajinasi dan distraksi nan curah jantung
7. Kolaborasi dengan 4. Dapat
dokter dalam mengindikasikan
pemberian terapi anyi gagal jantung,
hipertensi, deuretik kerusakan ginjal atau
vaskuler
5. Membantu untuk
menurunkan
rangsangan simpatis,
meningkatkan
relaksasi
6. Dapat menurunkan
rangsangan yang
menimbulkan stress,
membuat efek tenang
7. Menurunkan tekanan
darah
3. Intoleransi Aktivitas pasien 1. Kaji kemampuan 1. Untuk mengetahui
aktivitas b.d terpenuhi pasien untuk tingkat intoleransi
kelemahan umum, melakukan aktivitas pasien
ketidakseimbanga normal, catat laporan 2. kardiopulmonal dari
n antara suplai dan kelemahan dan upaya jantung dan
kebutuhan O2 keletihan paru untuk membawa
2. Observasi TD, nadi dan jumlah oksugen ke
RR jaringan
3. Beri lingkungan tenang 3. istirahat untuk
4. Berikan bantuan sesuai menurunkan
kebutuhan dan kebutuhan oksigen
anjurkan penggunaan tubuh
kursi mandi, menyikat 4. teknik penghematan
gigi/ rambut dengan energy menurunkan
duduk penggunaan energy
5. Dorong pasien untuk dan sehingga
partisispasi dalam membantu
emilih periode aktivitas keseimbangan suplai
dan kebutuhan
oksigen
5. seperti jadwal
meningkatkan
toleransi terhadap
kemajuan aktivitas
dan mencegah
kelemahan

4 Gangguan pola - Tidur efektf 1. Berikan tempat tidur 1. Meningkatkan


tidur b.d - Waktu untuk yang nyaman seperti kenyamanan tidur
perjalanan tidur teratur bantal dan guling serta dukungan
penyakit - Perasaan segar 2. Dorong beberapa fisiologi /psikologis
setelah tidur aktivitas ringan selama 2. Aktivitas siang hari
siang hari. Jamin dapat membantu
pasien berhenti pasien menggunakan
beraktivitas beberapa energy dan siap untuk
jam sebelum tidur tidur malam. Namun,
3. Tingkatkan regimen kelanjutan aktivitas
kenyamanan waktu yang dekat dengan
tidur, missal mandi air waktu tidur dapat
hangat dan masase, bertindak sebagai
segelas susu hangat stimulan penghambat
sebelum tidur tidur
4. Instruksikan tindakan 3. Meningkatkan efek
relaksasi relaksasi. Catat: susu
5. Kurangi kebisingan dan mempunyai kulitas
lampu soporfik
6. Hindari mengganggu meningkatkan
bila mungkin missal sintesis serotonin
membangunkan untuk neurotransmitter yang
obat atau terapi membantu pasien
tertidur dan tidur
lebih lama
4. Membantu
menginduksikan tidur
5. Memberikan situasi
kondusif untuk tidur
6. Tidur tanpa gangguan
lebih menimbulkan
rasa segar dan pasien
mungkin tidak
mampu kembali tidur
bila terbangun
Implementasi dan Evaluasi
Hari/ Jam Implementasi Jam Evaluasi
Tanggal
09:00 1. Mempertahankan tirah baring 13:00 S: pasien mengatakan nyeri
selama fase akut berkurang
2. Memberi tindakan non O:
farmakologi untuk - pasien tampak lebih tenang
Dx: menghilangkan sakit kepala. - skala nyeri 5
Nyeri (sakit Misalnya: kompres dingin A: nyeri (sakit kepala)
kepala) pada dahi, pijat punggung dan P: lanjutkan intervensi
leher serta teknik relaksasi - Pertahankan tirah baring
3. Mengilangkan/minimalkan selama fase akut
aktivitas vasokontriksi yang - Beri tindakan non
30-12-2019 dapat meningkatkan sakit farmakologi
kepala - Bantu pasien dalam
4. Membantu pasien dalam ambulasi sesuai
ambulasi sesuai kebutuhan kebutuhan
5. Memberi cairan, makanan - Beri cairan, makanan
lunak. Biarkan pasien istirahat lunak. Biarkan pasien
salama 1 jam setelah makan istirahat selama 1 jam
6. Mengkolaborasikan pemberian setelah makan
obat analgetik - Kolaborasi pemberian
obat analgetik
Dx: 09:00 1. Mengbservasi tekanan darah 13:00 S:
Resiko tinggi 2. Mencatat keberadaan, kualitas - pasien mengatakan nyeri
penurunan denyutan sentral dan perifer dan pusing berkurang
curah 3. Mengobservasi warna kulit, - pasien mengatakan
jantung kelembaban, suhu, dan masa perasaannya sedikit lebih
pengisian kapiler baik
4. Mencatat adanya demam O:
30-12-2019 umum - TD: 188/100 mmHg
5. Memberikan lingkungan yang N: 82x/menit
nyaman, tenang, kurangi S: 37oc
aktivitas /keributan, batasi RR: 20x/menit
jumlah pengunjung - Pasien mengikuti semua
6. Menganjurkan teknik relaksasi, instruksi
panduan imajinasi dan distraksi - Pasien terlihat lebih tenang
7. Mengkolaborasi dengan dokter A: resiko tinggi penurunan
dalam pemberian terapi anti curah jantung
hipertensi, deuretik P: lanjutkan intervensi
- Observasi TTV
- Berikan lingkungan
nyaman, tenang, kurangi
aktivitas/keributan, batasi
jumlah pengunjung
- Ajarkan teknik relaksasi
- Kolaborasi pemberian obat
Dx: 13:00 1. Mengkaji kemampuan pasien 07:30 S: pasien mengatakan dapat
Intoleransi untuk melakukan aktivitas 31- melakukan beberapa aktivitas
aktivitas normal, catat laporan 12- secara mandiri
kelemahan dan keletihan 2019 O:
2. Mengobservasi TD, nadi dan - TD: 188/100mmHg
RR - Nadi: 82x/menit
30-12-2019 3. Memberi lingkungan tenang - Suhu : 37oc
4. Memberikan bantuan sesuai - RR: 20x/menit
kebutuhan dan anjurkan A: intoleransi aktivitas
penggunaan kursi mandi, P: lanjutkan intervensi
menyikat gigi/ rambut dengan - Kaji kemampuan pasien
duduk untuk melakukan aktivitas
5. Mendorong pasien untuk normal
partisispasi dalam emilih - Observasi TTV
periode aktivitas - Beri lingkungan tenang
- Berikan bantuan sesuai
kebutuhan
Dx: 13:00 1. Memberikan tempat tidur 07:30 S: pasien mengatakan masih
Gangguan yang nyaman seperti bantal 31- kesulitan untuk tidur
pola tidur dan guling 12- O: pasien masih tampak lemas
2. Menganjurkan beberapa 2019 dan pucat
aktivitas ringan pada siang A: gangguan pola tidur
hari. Anjurkan pasien berhenti P: lanjutkan intervensi
30-12-2019 beraktivitas beberapa jam - beri tempat tidur yang
sebelum tidur nyaman
3. Meningkatkan regimen - anjurkan beberapa aktivitas
kenyamanan waktu tidur, ringan pada siang hari
missal mandi air hangat dan - anjurkan pasien berhenti
masase, segelas susu hangat beraktivitas beberapa jam
sebelum tidur sebelum tidur
4. Mengannjurkan tindakan - anjurkan tindakan relaksasi
relaksasi - kurangi kebisisngan dan
5. Mengurangi kebisingan dan lampu
lampu
6. Menghindari mengganggu
bila mungkin missal
membangunkan untuk obat
atau terapi

Anda mungkin juga menyukai