BPK merupakan satu lembaga negara yang bebas dan mandiri dalam memeriksa pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan negara.
Peran BPK
Preventif yaitu melalui pemeriksaan keuangan, kinerja dan PDTT non investigatif : fraud
internal control, fraud risk assessment, memberikan rekomendasi perbaikan pengendalian
internal/ fraud control system.
Detektif yaitu dalam pelaksanaan pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja dan PDTT
non investigatif, dimana pemeriksaan harus dirancang untuk dapat mendeteksi adanya
ketidakpatuhan yang berindikasi kecurangan (fraud).
Represif yaitu pemeriksaan investigatif untuk mengungkap indikasi kerugian negara tindak
pidana dan atau kerugian negara, menghitung kerugian negara dalam kasus tindak pidana
korupsi, memberikan keterangan ahli mengenai kerugian negara.
Pengawasan Atas Akuntabilitas Keuangan dan Pembangunan Sebagai Perwujudan Peran Akuntan
dalam Pencegahan Kasus Korupsi
Agung Nugroho Sudibyo ( Senior Partner KAP Amir Abadi Jusuf, Aryanto Mawar, dan Rekan RSM
Indonesia)
Fraud Tree
Corruption
Conflict of interest
Bribery
Illegal gratuituities
Economics extortion.
Assets Missappropriation
Cash; Theft of cash on hand, theft of cash receipt, fraudulent disbursement.
Inventory and all other assets; misuse, larceny.
Finaancial Statement Fraud
Net worth/ net income overstated.
Net worth/ net income understated.
Four Takeaways
1. Akuntansi sebagai pilar utama untuk mengawal “national integrity system” dan
penguatan three lines of defenses.
2. Profesi akuntansi perlu model deteksi korupsi (sektor pemerintahan), sebagaimana
sudah ada Model Beneish untuk mendeteksi kecurangan laporan keuangan
perusahaan (lihat lampiran tentang The Beneish Model).
3. Profesi akuntansi akan mempunyai peran lebih besar dalam pemberantasan korupsi
jika korupsi termasuk dalam konsep fraud di dalam standar auditing (Jeppesen,
2018).
4. Kerjasama auditor swasta dan auditor pemerintah harus ditingkatkan untuk
pemberantasan korupsi, utamanya dalam tukar menukar informasi.