Anda di halaman 1dari 21

PERANCANGAN TEKNIK PRASARANA

Tahap V : Studi kelayakan, yaitu :


Ada 3 komponen yang menjadi
tolok ukur terhadap kelayakan
suatu perancangan, yaitu :
1. Kelayakan aspek teknis
2. Kelayakan aspek ekonomi
3. Kelayakan aspek lingkungan.

Contoh Pemilihan Alternatif, sebagai


berikut :
A. Kelayakan Kawasan STA 1 :

1. Kelayakan aspek teknis :


Berdasar pada gambaran data-data
yang telah dikumpulkan dan dianalisis,
maka dilihat dari aspek teknis, maka
kawsan STA memiliki kelemahan pada
aspek daya dukung tanah dasar dan

1
PERANCANGAN TEKNIK PRASARANA

elevasi banjir dimusim hujan terjadi


genangan atau banjir

2. Kelayakan aspek ekonomi :


Dilihat dari aspek ekonomis akan
menjadi lebih besar biaya dengan jalan
melakukan perbaikan tanah dasar dan
meninggikan elevasi tanah disis sungai
agar tidak dijangkau banjir

3. Kelayakan aspek lingkungan:


Jika dilihat dari aspek lingkungan jika
dilakukan perubahan-perubahan
dengan rekayasa teknis sangat
memungkinkan akan terjadi perubahan
ekosistem sungai, sehingga memberi
pengaruh pada komunitas yang ada.

2
PERANCANGAN TEKNIK PRASARANA

B. Kelayakan Kawasan STA 2 :


1. Kelayakan aspek teknis :
Berdasar pada gambaran data-data
yang telah dikumpulkan dan dianalisis,
maka dilihat dari aspek teknis, maka
kawsan STA memiliki kelemahan pada
aspek daya dukung tanah dasar dan
elevasi banjir dimusim hujan terjadi
genangan atau banjir

2. Kelayakan aspek ekonomi :


Dilihat dari aspek ekonomis akan
menjadi lebih besar biaya dengan jalan
melakukan perbaikan tanah dasar dan
meninggikan elevasi tanah disis sungai
agar tidak dijangkau banjir.

3
PERANCANGAN TEKNIK PRASARANA

3. Kelayakan aspek lingkungan:


Jika dilihat dari aspek lingkungan jika
dilakukan perubahan-perubahan
dengan rekayasa teknis sangat
memungkinkan akan terjadi perubahan
ekosistem sungai, sehingga memberi
pengaruh pada komunitas yang ada.

C. Kelayakan Kawasan STA 3 :


1 Kelayakan aspek teknis :
Berdasar pada gambaran data-data
yang telah dikumpulkan dan dianalisis,
maka dilihat dari aspek teknis, maka
kawsan STA memiliki kelemahan pada
aspek daya dukung tanah dasar dan
elevasi banjir dimusim hujan terjadi
genangan atau banjir.

4
PERANCANGAN TEKNIK PRASARANA

2. Kelayakan aspek ekonomi :


Dilihat dari aspek ekonomis akan
menjadi lebih besar biaya dengan jalan
melakukan perbaikan tanah dasar dan
meninggikan elevasi tanah disis sungai
agar tidak dijangkau banjir.

3. Kelayakan aspek lingkungan:


Jika dilihat dari aspek lingkungan jika
dilakukan perubahan-perubahan
dengan rekayasa teknis sangat
memungkinkan akan terjadi perubahan
ekosistem sungai, sehingga memberi
pengaruh pada komunitas yang ada.

5
PERANCANGAN TEKNIK PRASARANA

Kesimpulan :
Dari ketiga kondisi kawasan STA,
berdasar pada tingkat kelayakan dapat
ditetapkan bahwa kawasan STA 3,
memiliki kelayakan yang lebih baik
disbanding alternative lainnya.

Tahap VI : Model/Sketsa Hasil


Perancangan, yaitu :

Gambar 1. Salah Satu Layout Distribusi Air


Bersih

6
PERANCANGAN TEKNIK PRASARANA

B. Objek Area Distribusi Air

Tahapan Perancangan Prasarana : Air Bersih


pada Objek Area Distribusi
Berdasar Pelaksanaan Survei dan observasi,
maka ditetapkan hasil survey dan observasi
pada kawasan distribusi sumber air menuju
wilayah layanan, maka ditetapkan :
1. Kondisi topografi area distribusi
2. Jarak dari sumber air menuju wilayah
layanan

3. dan lainnya

7
PERANCANGAN TEKNIK PRASARANA

Tahap 1 : Identifikasi Masalah dan Data


Format : Identifikasi Masalah dan Data Area
Distribusi

A. Objek Area Distribusi


Buat segmen area per Sta, 1000m
No
Permasalahan Data Sta n : 600-
Sta 0-300 Sta 300-600
9.00
Gurun,bukit,
Kondisi
1 pedataran dan pedataran bukit pedataran
Topografi
lemabah
Jenis tanah dan Lempung
2 Kondisi Geologis lempung lempung
batuan kepasiran
Kondisi Jenis tanaman Semak-
3 sawah Kebun
Vegetarian dan perkebunan semak
Bentang antara
sumber air
4 Kondisi Jarak 1.000 meter
sampai pada
wilayah layanan
dst dst dst dst dst
…………. ………… ………. …….. ……..

8
PERANCANGAN TEKNIK PRASARANA

Penjelasan :

Tahap 2 : Survei dan Observasi Masalah dan


Data
Langkah Selanjutnya melakukan kegiatan survey
lapangan yang bertujuan untuk
mengukur/observasi dan memastikan data hasil
identifikasi secara valid atau benar.Untuk
memudahkan melakukan kegiatan survey lapangan,
maka format hasil identifikasi menjadi acuan
terhadap apa saja yang akan diukur, atau
diobservasi sebagai data untuk diproses.

9
PERANCANGAN TEKNIK PRASARANA

Format : Survei/observasi Data Area Distribusi

Buat segmen area per Sta, 100m


No
Permasalahan Data Sta 0-1.500 Sta 1.500- Sta n :
3000 3.000-5.000
Bukit
Kondisi
1 Pedataran pedataran bukit pendataran
Topografi
Lembah, dsb
Tanah pasir
berbatu
Lempung
2 Kondisi geologis Tanah lempung lempung lempung
kepasiran
Lanau kepasiran
Dan sebagainya
Hutan dan semak Semak-
Kondisi
3 Perkebunan/sawah sawah semak lempung
Vegetarian
Bukit batuan
4 Jarak sumber air
ke wilayah 1.000 meter 1.000 meter
layanan
dst dst dst dst dst
-------- -------- -------- -------- --------

Tahap 3 : Analisis Masalah dan Data


Data hasil survey dilapangan, selanjutnya akan
dilakukan proses analisis data, bertujuan untuk
mensintesa data-data lapangan satu sama lain,
sehingga akan diperoleh hasil yang valid untuk

10
PERANCANGAN TEKNIK PRASARANA

menjadi bahan kajian pada proses penetapan


beberapa alternative yang akan muncul.

Sebagai contoh :
Berdasar tahapan kegiatan, pada objek area
distribusi
Pada Tahap I : Identifikasi Masalah Data, yaitu :
Perlu diketahui masalah dan data
terhadap hamparan area
distribusi/perpipaan, dari sumber
menuju area layanan

Pada Tahap 2 : Survei lapangan


Melakukan observasi dan pengukuran
terhadap sungai, antara lain :
1. Kondisi topografi sepanjang area
distribusi berdasar STA.
2. Kondisi geologis sepanjang area
distribusi

11
PERANCANGAN TEKNIK PRASARANA

3. Kondisi Vegetarian sepanjang area


distribusi
4. Dan lainnya yang terkait dengan
perancangan, sebagai berikut:

Gambar 2. Perletakan STA pada area distribusi,


jarak antara STA 0 -1.000 m.

12
PERANCANGAN TEKNIK PRASARANA

Hasil obeservasi pada masing-masing STA


,sebagai berikut :
1. Kondisi Topografi :
- STA 0-300 : kondisi topografi
merupakan pedataran dengan
ketinggia mencapai 0-10m
- STA 300-600 : kondisi topografi
merupakan bukit-bukit dengan
ketinggia mencapai 10-30m
- STA 600-900 : kondisi topografi
merupakan pedatarandengan
ketinggia mencapai 0- 10 m
2. Kondisi Geologis
- STA 0-300 : kondisi geografis
merupakan tanah lempung .
- STA 300-500 : kondisi geografis
merupakan tanah pasir kelanauan.
- STA 600-900 :kondisi geografis
merupakan tanah lempung.

13
PERANCANGAN TEKNIK PRASARANA

3. Kondisi Vegetarian
- Jarak total sumber air ke wilayah
kawasan 1.000meter dan lebar
efektif 900meter
- STA 0-300 : kondisi vegetasi
merupakan tanah sawah.
- STA 300-600 : kondisi vegetasi
merupakan semak-semak.
- STA 600-900 :kondisi vegetasi
merupakan perkebunan.
4. Dan kondisi lainnya

14
PERANCANGAN TEKNIK PRASARANA

Pada Tahap III : Analisis Data, yaitu :


Berdasarkan hasil observasi /
pengukuran, maka :
1. Jarak STA 0-300, secara keseluruhan
dapat dilakukan sebagai alternative 1
dengan menembus bukit untuk alur
distribusi pipa yang paling pendek
jaraknya.
2. Jarak STA 300-600, secara keseluruhan
dapat dilakukan sebagai alternative 2
dengan membelokkan arah distibusi
pipa menghindari bukit dan mencari
yang terpendek jaraknya
3. Jarak STA 600-900, secara keseluruhan
dapat dilakukan sebagai alternative 3
dengan melintasi daerah bukit dengan
sistim reservoir per segmen geografis.

15
PERANCANGAN TEKNIK PRASARANA

STA 1 STA 3
STA 2

1.500-3.00alter0

Gambar : Alternative-Alternatif Jalur


Distribusi

Pada Tahap IV : Penetapan alternatif,


yaitu :
Selanjutnya menetapkan alternative-
alternatif rencana posisi intake atau
titik penempatan pintu pengambilan air
pada ketiga titik STA, antara lain : STA
1; STA 2; dan STA 3.

16
PERANCANGAN TEKNIK PRASARANA

Contoh Pemilihan Alternatif, sebagai


berikut :
Alternatif Distribusi:

1. Jarak STA 0-300, secara keseluruhan


dapat dilakukan alternative 1
dengan menembus bukit untuk alur
distribusi pipa yang paling pendek
jaraknya.
2. Jarak STA 300-600, secara
keseluruhan dapat dilakukan
alternative 2 dengan membelokkan
arah distibusi pipa menghindari
bukit dan mencari yang terpendek
jaraknya
3. Jarak STA 600-900, secara
keseluruhan dapat dilakukan
alternative 3 dengan melintasi

17
PERANCANGAN TEKNIK PRASARANA

daerah bukit dengan sistim


reservoir per segmen berdasar
kondisi geografis.

Kesimpulan :
Dari ketiga kondisi jalur distibusi, sekaligus
merupakan alternative-alternatif untuk
menjadi pilihan yang paling memenuhi syarat,
maka dapat diputuskan bahwa, alteranatif
kawasan lokasi pintu air yaitu pada alternative
kawasandistribusi alternative 3, hampir
seluruh keriteria kondisi menunjukkan kondisi
yang baik sebagai lokasi dan jalur distribusi

Pada Tahap V : Studi kelayakan, yaitu :


Ada 3 komponen yyang menjadi tolok ukur
terhadap kelayakan suatu perancangan,
yaitu :
1. Kelayakan aspek teknis

18
PERANCANGAN TEKNIK PRASARANA

2. Kelayakan aspek ekonomi


3. Kelayakan aspek lingkungan.

Contoh Pemilihan Alternatif, sebagai


berikut :
D. Kelayakan Area Distribusi :
1. Kelayakan aspek teknis :
Berdasar pada gambaran data-data
yang telah dikumpulkan dan
dianalisis, maka dilihat dari aspek
teknis, maka distribusi
i. Alternatif STA1: pada aspek
kemanan konstruksi cukup aman.
ii. Alternatif STA 2 : pada aspek
kemanan konstruksi cukup aman.
iii. Alternatif STA 3 : pada aspek
kemanan konstruksi cukup aman.

19
PERANCANGAN TEKNIK PRASARANA

2. Kelayakan aspek ekonomi :


Berdasar pada gambaran data-data
yang telah dikumpulkan dan
dianalisis, maka dilihat dari aspek
ekonomi, maka distribusi
a. Alternatif STA1: pada aspek
ekonomi konstruksi sangat
mahal.
b. Alternatif STA 2 : pada aspek
ekonomi konstruksi cukup
cukup mahal.
c. Alternatif STA 3 : pada aspek
ekonomi konstruksi biaya
lebih rendah.
3. Kelayakan aspek lingkungan:
Berdasar pada gambaran data-data
yang telah dikumpulkan dan
dianalisis, maka dilihat dari aspek
lingkungan, maka distribusi

20
PERANCANGAN TEKNIK PRASARANA

a. Alternatif STA 1: pada aspek


lingkungan konstruksi ada
dampak yang ditimbulkan.
b. Alternatif STA 2 : pada aspek
lingkungan konstruksi
berdampak namun masih
dapat diatasi cukup.
c. Alternatif STA 3 : pada aspek
lingkungan konstruksi tidak
ada dampak baik saat ini
maupun jangka panjang.

Kesimpulan :
Dari ketiga kondisi jalur distribusi, maka
alternatif untuk menjadi pilihan yang paling
memenuhi syarat, maka dapat diputuskan
bahwa alternatif 3, tiga indikator kelayakan
pada prinsipnya memiliki kategori paling layak
diantara alternatif lainnya.

21

Anda mungkin juga menyukai