Anda di halaman 1dari 17

PERTEMUAN 3

ELEMEN TEKAN

Achmad Rivaldy Rizal


Pengantar Elemen Tekan
Elemen tekan adalah elemen struktur yang mana hanya menerima beban aksial
tekan. Dengan tegangan dapat didapatkan dari f = P/A

Keadaan ini tidak pernah dicapai dikenyataan karena adanya eksentisitas beban
yang mungkin terjad
Teori Kolom
Kolom adalah tipe untuk elemen tekan yang terdapat pada bagunan dan jembatan

Jika beban aksial P diberikan secara perlahan, maka akan


mencapai yang dapat membuat elemen buckling (tekuk)

Asumsi bentuk yang ditunjukkan oleh garis putus-putus


dikatakan telah tertekuk
Beban Tekuk Kritis (Pcr)
Beban yang cukup besar untuk membuat kolom mengalami defleksi tanpa
dikenakan beban melintang

Jika elemen sangat langsing, tegangan sebelum tekuk berada di bawah batas
proporsonal dan elemen masih elastik, beban tekuk kritis diberikan dengan rumus:
dimana:
A = luas penampang
r = jari-jari girasi terhadap sumbu tekuk
L/r = rasio kelangsingan

Jika beban kritis dibagi dengan luas penampang, maka didapatkan tegangan kritis
tekuk
Panjang Efektif
Stabilitas Lokal
Bentuk penampang melintang diklasifikasikan

• Compact
• Non compact
• Langsing (harus dihindari)

Berdasarkan nilai λ (rasio kelangsingan). Jika λ lebih bbesar dari batas spesifik,
dilambangkan dengan λr, penampang ramping dan harus dihindari
Rumus tegangan kritis diaplikasikan jika rasio kelangsingan λ lebih kecil dari λr.
Rasio λ dapat h/tw atau b/tf, tergantung pada elemen, seperti:

• Elemen tidak kaku (tanpa pengaku di sisi sejajar dengan arah beban)
𝐸
λ𝑟 = 0,56 → SNI (fy dalam MPa)
𝑏 𝑏𝑓 /2 𝑏𝑓 𝑓𝑦
λ= = = batas atas
𝑡 𝑡 2𝑡𝑓
250
λ𝑟 = → AISC (fy dalam ksi)
𝑓𝑦
• Elemen kaku

𝐸
λ𝑟 = 1,49 → SNI (fy dalam MPa)
ℎ 𝑓𝑦
λ= batas atas
𝑡𝑤
665
λ𝑟 = → AISC (fy dalam ksi)
𝑓𝑦
Bentuk profil baja dan nilai dari λr berdasarkan AISC
Bentuk profil baja dan nilai dari λr berdasarkan SNI 03-1729-2002
Puntir dan Tekuk Lentur
a. Tekuk lentur, pada umumnya kekuatan komponen struktur dengan beban aksial
tekan murni ditentukan oleh tekuk lentur. Hingga kini komponen struktur tekan yang
dibahas adalah komponen struktur tekan yang mengalami tekuk lentur. Tekuk lentur
mengakibatkan defleksi terhadap sumbu lemah (sumbu dengan rasio kelangsingan
terbesar).
b. Tekuk torsi, terjadi akibat adanya puntir dalam sumbu memanjang komponen
struktur tekan. Tekuk torsi hanya terjadi pada elemen yang langsing dengan sumbu
simerti ganda. Bentuk profil standar hasil gilas panas umumnya tidak mempunyai
resiko terhadap tekuk torsi, namum profil yang tersusun dari pelat-pelat tipis harus
diperhitungkan terhadap tekuk torsi.
c. Tekuk lentur torsi, yang terjadi akibat kombinasi dari tekuk lentur dan tekuk toris.
Batang akan terlentur dan terpuntir secara bersamaan. Tekuk lentur torsi dapay
terjadi pada penampang dengan satu sumbu simerei saja seperti peofil kanal, Y,
siku ganda, dan siku tunggal sama kaki. Selain itu juga dapat terjadi pada
penampang tanpa sumbu simerti seperti profil siku tunggal tak sama kaki dan Z.
Elemen Struktur Tersusun
Komponen struktur tekan dapat tersusun dari dua atau lebih profil, yang disatukan
dengan menggunakan pelat kopel. Analisis kekuatannya harus dihitung terhadap
sumbu bahan dan sumbu bebas bahan. Sumbu bahan adalah sumbu yang
memotong semua elemen komponen struktur tersebut, sedangkan sumbu bebas
bahan adalah sumbu yang sama sekali tidak, atau hanya memotong sebagian dari
elemen komponen struktur tersebut.
Kelangsingan pada arah sumbu bahan (sumbu x) dihitung dengan:

Dan pada arah sumbu bebas bahan harus dihitung kelangsingan ideal λ𝑖𝑦

dan
Lx, Ly = panjang komponen struktur tekan arah x dan arah y
k = faktor panjang tekuk
rx, ry, rmin = jari-jari girasi komponen struktur
m = konstanta yang besarnya ditentukan dalam peraturan
Li = jarak antar pelat kopel pada arah komponen struktur tekan

Pelat kopel yang digunakan harus cukup kaku sehingga memenuhi persamaan

dengan Ip = momen inersia pelat kopel, untuk pelat kopel di depan dan di belakang yang tebalnya
t dengan tinggi h

Anda mungkin juga menyukai