Anda di halaman 1dari 12

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Dalam pelajaran fisika dasar telah dipelajari materi mengenai
hukum ohm dan kirchoff. Dimana pada hukun ohm menjelaskan hubungan
antara hambatan, bedapotensial dan arus listrik yang mengalir. Dalam
hukum ohm kebanyakan seseorang material yang berisi arus dalam suatu
segmen kawat sebanding dengan beda potensial yang melintasi segmen,
pada hukum ohm hanya digunakan untuk rangkaian sederhana jika
diketahui dari salah satu nilai dari hambatan beda potensial dan arus listrik
yang mengalir saja.
Begitu juga dengan hukum kirchoff, hanya bedanya hukum
kirchoff menjelaskan tentang penjumlahan aljabar arus-arus pada suatu
titik persambungan ( simpul atau tegangan . tegangan pada suatu jaringan.
Musti).
Ada sebuah kajian dimana seseorang dihadapkan pada sebuah
kotak hitam (black box) yang dimana kotak hitam tersebut mengandung
beberapa sumber tegangan dan hambatan yang dapat diganti dengan
sumber tegangan yang di pasang seri dengan sebuah hambatan linear yang
terdiri dari satu sumber arus dengan satu resistor dengan menggunakan
theorema theverin dan theorema Norton.
Untuk lebih memahami tentang rangkaian setara theverin dan
Norton mengenai prinsip dasar rangkaian setara theverin dan Norton serta
menerapkannya dalam rangkaian sederhana sehingga dapat mengetahui
pengaruh hambatan beban terhadap tegangan keluaran dan arus beban
pada percobaan tersebut.
B. Rumusan masalah
Bagaimana pengaruh hambatan beban terhadap tegangan keluaran dan
arus beban pada rangkaian thevenin dan Norton.

C. Pertanyaan penelitian
Bagaimana prinsip dasar rangkaian thevenin dan Norton pada rangkaian
sederhana?

D. Tujuan percobaan
1. Untuk memahami prinsip dasar rangkaian thevenin dan Norton serta
menerapkannya dalam rangkaian sederhana.
2. Untuk mengetahui pengaruh hambatan beban terhadap tegangan
keluaran dan arus beban pada rangkaian setara thevenin dan Norton.

E. Manfaat percobaan
1. Dapat memahami prinsip dasar rangkaian thevenin dan Norton serta
menerapkannya dalam rangkaian sederhana.
2. Dapat mengetahui pengaruh hambatan beban terhadap tegangan
keluaran dan arus beban pada rangkaian setara thevenin dan Norton.
3. Dapat meningkatkan kekompakan sesame anggota kelompok.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Kajian pustaka
1. Teorema theverin
Sebuah teorema merupakan pernyataan yang dapat kita buktikan
secara matematis. Teorema bukan merupakan suatu definisi atau
hukum. Sehingga mengklasifikasikan teorema sebagai suatu
penurunan.
( Malvino , 2003 : 13)

Pada teorema thevenin ini berlaku bahwa:


“suatu rangkaian listrik dapat disederhanakan dengan hanya
terdiri dari satu buah sumber tegangan yang dihubungkan
secara seri dengan sebuah tahanan ekuivalannya pada dua
terminal yang diamati “
Tujuan sebenarnya dari teorema ini adalah untuk
menyederhanakan. Analisis rangkaian yaitu membuat rangkaian
pengganti berupa sumber tegangan yang dihubungkan secara seri
dengan suatu resistansi ekuivalennya.

Pada gambar di atas , dengan teorema superposisi , dapat


dilihat pada dua terminal yang di amati yaitu a-b bahwa rangkaian
B dapat di ganti dengan sumber tegangan yang bernilai sama
seperti saat arus melewati rangkaian B.
Setelah kita dapatkan rangkaian substitusinya , maka
dengan menggunakan teorema superposisi didapatkan bahwa:
a. Ketika sumber tegangan V aktif bekerja, maka
rangkaian linear A tidak aktif ( semua sumber
bebasnya mati dan diganti dengan tahanan
dalamnya ) , sehingga di dapatkan nilai resistansi
ekuivalennya.

b. Ketika rangkaian linear A aktif/bekerja, maka


sumber tegangan bebas diganti dengan tahanan
dalamnya yaitu rangkaian short circuit.

Dalam menggabungkan keadaan kedua tadi ( teorema superposisi )


maka di dapatkan :

I : I I + Isc

v
I= + Isc ………………………. Persamaan 2.1
Rth

Keterangan

I = arus

V= tegangan

Rth= hambatan thevenin


Isc = arus sircuit

Pada saat terminal a-b diopen sircuit ( OC) , maka I yang mengalir
sama dengan nol ( I zo) sehingga:

V
I= + isc
Rth

Voc
0= + isc
Rth

Voc = isc . Rth ……………………… persamaan 2.2

Dari persamaan 1 dan 2 maka didapatkan

V V Rth I
i=- + isc = - + isc - (-V + isc . Rth)
Rth Rth Rth Rth

I . Rth = - V + Vth ……………………… persamaan 2.3

V = Voc – I . Rth …………………………… persamaan


2.4

Cara memperoleh resistansi penggantinya ( Rth ) adalah dengan


mematikan atau menonaktifkan semua sumber bebas pada
rangkaian linear A (untuk sumber tegangan tahanan dalamnya = 0
atau rangkaian short circuit dan untuk sumber arus tahanan
dalamnya = ∞ atau rangkaian open circuit).

( ramdhani,2008:121-123)
Pada teorema thevenin ada tegangan thevenin dan hambatan
thevenin. Tegangan thevenin di definisikan sebagai tegangan
yang melewati terminal beban saat hambatan beban di buka
(terbuka). Karena ini, tegangan thevenin kadang-kadang disebut
dengan tegangan untuk terbuka . definisinya:

Tegangan thevenin = Vth = Voc ……………… persamaan 2.5

Hambatan thevenin didefinisikan sebagai hambatan yang di ukur


antar terminal pada saat seluruh sumber dibuat nol dan hambatan
beban di buka.

Sebagai definisi :

Hambatan thevenin = Rth = Roc ………………Persamaan 2.6

Dengan dua definisi ini thevenin dapat menurunkan


teorema yang terkenal yang diberi nama sesuai dengan namanya.

Ada hal penting dalam mencari hambatan thevenin.


Menurunkan sumber menjadi nol memiliki arti yang berbeda
antara sumber arus dan sumber tegangan. Ketika anda
menurunkan sumber tegangan menjadi nol, secara efektif dengan
menghubungsingkatkan sumber karena hal tersebut merupakan
satu-satunya cara untuk menjamin tegangan nol ketika arus
mengalir melalui sumber tegangan.

Thevenin dapat membuktikan bahwa berapapun rumitnya


suatu rangkaian dalam rangkaian dalam kotak hitam pada
rangkaian akan menghasilkan arus beban yang sama dengan
rangkaian sederhana . penurunannya :

Vth
IL = ……………………………… persamaan 2.7
Rth + Rl
Dimana,

IL : arus beban (A)

Vth : tegangan thevenin (V)

Rth : hambatan thevenin (Ω ¿

RL : hambatan beban (Ω)

( Malvino, 2003 : 13-14)

2. Teorema Norton
Adapun teorema Norton dapat dinyatakan sebagai
berikut:“jika diberikan suatu rangkaian linear, susunlah kembali
rangkaian tersebut kedalam bentuk dua buah rangkaian kawat A
dan B yang terhubungkan oleh duah buah kawat. Jika salah satu
rangkaian mengandung sebuah sumber tak bebas, variabel
kendalinya harus berbeda di dalam rangkaian yang sama.
Didefinisikan arus Isc sebagai arus hubung singkat yang muncul
saat rangkaian B tidak dihubungkan dan terminal A dihubung
singkatkan. Selanjutnya semua arus dan tegangan pada B akan
tetap tidak berubah jika semua sumber tegangan dan arus bebas
pada rangkaian A “dipadamkan / dimatikan” atau dinolkan. Dan
sebuah sumber arus bebas Isc dihubungkan dengan polaritas yang
sesuai secara parallel dengan rangkaian A yang padam (tidak
aktif).
( Hayt. Jr dkk. 2005:124)

Secara sederhana pada teorema Norton berlaku bahwa:”suatu

rangkaian listrik dapat disederhanakan dengan hanya terdiri


dari satu buah sumber arus yang dihubungkan secara parallel dengan
sebuah tahanan ekuivalennya pada dua terminal yang diamati”.
Tujuan untuk menyederhanakan analisis rangkaian yaitu
untuk membuat rangkaian pengganti berupa sumber arus yang
diparalelkan dengan suatu tahanan ekuivalennya.

V
I:- + Isc ……………………… persamaan 2.8
RN

Keterangan :

I = arus ( A )

V = tegangan ( V )

RN = hambatan norton ( Ω )

Isc = arus sircuit

Langkah untuk menyelesaikan dengan menggunakan teorema


Norton :

1. Cari dan tentukan titik terminal a-b dimana parameter dinyatakan.


2. Lepaskan komponen pada titik a-b tersebut, bandingkan short
sircuit terminal a-b, kemudian hitung nilai arus di titik a-b tersebut.
3. Jika semua sumbernya adalah arus bebas , maka tentukan nikai
tahanan di ukur pada titik a-b tersebut saat semua sumber di non
aktifkan dengan cara diganti dengan tahanan dalamnya ( Rab = RN =
RTH )
4. Jika terdapat sumber tak bebas , maka dilakukan untuk mencari
nilai tahanan pengganti nortonnya didapatkan dengan cara :
V oc
RN = ……………………….. persamaan 2.9
IN
5. Untuk mencari Voc, terminal titik a-b tersebut dibuka dan dicari
tegangan pada titik tersebut ( Vab = Voc )
6. Gambarkan kembali rangkaian pengganti nortonnya , kemudian
pasangkan kembali komponen yang tidak dilepas dan dihitung
parameter yang ditanyakan.

( Ramdhani.mohamad , 2008: 129-130 )


Pada teorema Norton terdapat arus Norton dan hambatan Norton .
arus Norton IN adalah sebagai arus beban saat hambatan beban
dihubungsingkatkan. Karena ini, arus Norton kadang-kadang disebut
dengan arus hubung singkat. Sebagai definisi :

Arus Norton = IN : Roc …………….. persamaan 2.10

Dan pada hambatan Norton adalah hambatan Norton sama dengan


hambatan thevenin dimana, hambatan Norton adalah hambatan yang
di ukur oleh ohmeter pada terminal beban saat seluruh sumber
diturunkan menjadi nol dan hambatan beban dihubungkan. Sebagai
definisi :

Hambatan Norton = RN : Roc ………………. Persamaan 2.11

Norton membuktikan bahwa rangkaian dalam kotak hitam akan


menghasilkan tegangan beban yang sama dengan untai sederhana.
Sebagai penurunan, teorema Norton terlihat sebagai berikut :
VL = IN ( RN II RL ) ……………. Persamaan 2.12
( Maluino, 2003 : 17-18)

3. Hubungan teorema thevenin dan Norton


Teorema thevenin dan Norton menyatakan bahwa “ sebuah
jaringan resistif,aktif, dan linier , yang mengandung satu atau lebuh
sumber tegangan atau arus, dapat di ganti dengan satu sumber
tegangan tunggal dan satu hambatan seri ( teorema thevenin ), atau
dengan satu sumber arus tunggal dan satu hambatan paralel
( teorema Norton ).
( Nahvi dan Edminister , 2004 : 34 )

Teorema Norton dan teorema thevenin memiliki konsep


yang sama yaitu hambatan thevenin dan Norton memiliki nilai
yang sama, tetapi memiliki lokasi yang berbeda: Hambatan
thevenin diseri dengan tegangan sumber dan hambatan Norton
diparalel dengan sumber arus.
Kita juga dapat menurunkan dua hubungan sebagai berikut.
Kita dapat mengubah setiap rangkaian thevenin menjadi rangkaian
Norton. Hubung singkatkan terminal AB pada rangkaian thevenin
dan anda akan mendapatkan arus Norton.
Tabel 2.1. Besaran Thevenin dan Norton

Proses Thevenin Norton


Langka Hubung buka Hubung singkat hambatan
h1 hambatan beban beban
Langka Hitung atau ukur Hitung atau ukur rangkaian
h2 tegangan rangkaian terhubung singkat tersebut, ini
terhubung buka merupakan arus Norton.
tersebut menjadi
tegangan thevenin .
Langka Hubung sungkat Hubung singkat sumber
h3 tegangan sumber dan tegangan,hubung buka sumber
hubung buka sumber arus,dan hubung buka
arus hambatan beban.
Langka Hitung dan ukur Hitung dan ukur hambatan
h4 hambatan hubung hubung buka. Ini disebut
buka, ini disebut dengan hambatan Norton.
dengan hambatan
thevenin

V Th
IN = …………………… persamaan 2.13
RTh

Penurunan ini mengatakan bahwa arus Norton sama dengan


tegangan thevenin dibagi dengan hambatan thevenin.

Dengan cara yang sama, kita dapat mengubah setiap rangkaian


Norton menjadi thevenin, seperti gambar di bawah ini.

Gambar 2.6. mengubah thevenin menjadi Norton


Gambar 2.7. mengubah Norton menjadi thevenin

Tegangan rangkaian terbuka adalah :

VTh = IN RN ………………persamaan 2.14

Penurunan mengatakan bahwa tegangan thevenin sama


dengan arus Norton dikalikan dengan hambatan Norton.
Gambar 2.6 dan gambar 2.7. menyimpulkan persamaan
untuk mengubah salah satu rangkaian menjadi rangkaian
yang lain.

( Malvino, 2013, 19-20 )

B. Hipotesis
Semakin besar hambatan beban yang diberikan maka
semakin besar pula tegangan keluaran yang terjadi,
sedangkan pengaruh hambatan beban terhadap arus yaitu
semakin besar hambatan beban yang diberikan maka arus
beban yang timbul semakin kecil.

Anda mungkin juga menyukai