°)
3 ccA- = putih
1 ccaa = putih
Persilangan pada epistasi resesif menghasilkan perbandingan fenotipe F, = 9:3: 4.
Epistasi dominan dan resesif (penyimpangan yang terjadi karena ada dua gen dominan yang
keberadaannya menghambat pengaruh salah satu gen dominan tersebut)
Contoh:
Bulu ayam leghorn, gen | epistasis terhadap C dan c serta gen cc epistasis terhadap
Idan i.
P, :¢liCC >< 2? icc
(putin) (putin)2) Kriptomer!
sel. Pigmen hemosianin akan,perwarna mera pada plasma yang asam dan berwame ungu pada
plasma yang bersifat basa, Wama ungu merupakan hal yang tidak biasa karena merupakan fenotpe
baru.
Perhatikan diagram persilangan berikut!
Pp = AAbb >< aaBB
bungamerah bunga putib
F, = 100% AaBb
bunga ungu
P, = AaB >< AaBb
bunga ungu bunga ungu
jig Ab 2B ab
AABB AABb ‘AaBB ‘AeBb
é ungu ungu ungu ungy
Ab AaB ARbb AaBD ‘Aabb
ungu merah ungu merah
- ab AaBB AaBb aaBB aaBb
vungu ‘ungu uth putih
‘AaB ‘Aabb 2a8b aabb
ungu merah pth put
Warna ungu merupakan sifat yang tersembunyi. Warna ungu akan muncul jika gen A berinteraksi
dengan gen B.
F,=9AB_: Sungu
3A_bb : 3merah
3aaB_: 3putih
1aabb : 1 putih
Jadi, perbandingan fenotipe F, = ungu merah : putih = 9:3: 4.
3) Polimeri
Polimeri merupakan bentuk interaksi gen yang bersifat kumulatif (saling menambah). Polimeri
terjadi karena adanya interaksi antara dua gen atau lebih sehingga disebut gen ganda. Peristiwa ini
mirip dengan persilangan dinibrid dominan tidak penuh (intermediat). Contoh persilangan gandum
berbiji merah gelap (M,M,M,M,) dengan gandum berbiji putih (m,m,m,m,) diperoleh perbandingan
fenotipe F,-nya = merah : putih = 15 : 1. Berdasarkan perbandingan tersebut sebenamnya polimeri
tidak menyimpang dari hukum Mendel karena jika ditelaah perbandingan 15 : 1 berasal dar
perbandingan (9 +3 +3): 1.
* Diagram persilangan tanaman gandum sebagai berikut.
pe MMMM, >< paamtn
gandum berbiji gandum berbiji
merah gelap 4 putih
G = MM, mm,
Feat MymiMam,
100% gandum berbiji4) Gen-Gen Komplementer
Gen-gen komplementer adalah gen yang saling berinteraksi dan saling melengkapi sehingga
memunculkan fenotipe tertentu. Apabila ada salah satu gen yang tidak hadir maka karakter fenotipe
tersebut tidak muncul atau tidak sempurna. Contohnya pada warna bunga Lathyrus odoratus. Terdapat
dua gen yang saling berinteraksi dalam memunculkan pigmen bunga.
Gen C :_ membentuk pigmen warna
tidak membentuk pigmen warna
membentuk enzim pengaktif
tidak membentuk enzim pengaktif
Berdasarkan karakter gen-gen tersebut, wama bunga hanya akan muncul jika kedua gen
(penghasil pigmen dan penghasil enzim) bertemu. Jika tidak bertemu, warna bunga yang terbentuk
adalah putih.
Diagram persilangan Lathyrus odoratus sebagai berikut.
Genp
P = CCpp >< coPP
putih putih
Gamet = cp eP
ee CoPp
ungu
Rasiofenotipe : 100% ungu
Rasio genotipe : 100% CcPp
—— CePp >< CoPp
ungu ‘ungu
Gamet = CP, Cp, oP, cp CP, Cp, cP, cpF, = C-PP = 9=ungu (pigmen warna, enzim pengaktif)
C-pp = 3=putih (pigmen warna.tanpa enzim pengaktif)
cP = 3 =putih (tanpa pigmen warna, enzim pengaktif)
cepp = 1 = putih (tanpa pigmen dan enzim pengaktif)
Berdasarkan hasil persilangan di atas, rasio fenotipe ungu - putih = 9:7.
5) Atavisme (Interaksi Beberapa Pasang Ale!)
‘Atavisme merupakan interaksi beberapa gen
yang mengakibatkan menghilangnya suatu sifat
keturunan dan memunculkan suatu sifat keturunan
yang berbeda dengan induknya tetapi sifat induk
‘akan muncul kembali pada generasi selanjutnya
Contohnya pada persilangan ayam berjengger atau
berpial rose (RRpp) dengan ayam berjengger pea
(PP) menghasilkan F, berjengger walnut. F, yang Sember:
disilangkan sesamanya menghasilkan perbandingan Go mbar 6.6
fenotipe F, = walnut : rose : pea: single = 9: 3:3: erbaga jenis atau bentuk engger ayam
1, Berartisifat jengger rose dan pea menghilang dari
generasi F, tetapi muncul kembali di generasi F,
Genotipe untuk jengger ayam sebagai berikut.
R-P- =jengger sumpel (walnut)
R-pp =jengger mawar (rose)
mP— =jengger biji (pea)
mpp = jengger tunggal (single)
‘Sumber:_ www finishwellanbiologl blogspot.com, clunduh 7
P, = ayamberjengger rose >< ayam berjengger pea
RRpp PP
Gamet = Rp Pe
se
F, ous RiPp A
(ayam berjengger wainut)
P, = ayamberjenggerwalnut >< ~—_ayamberjengger wainut
RrPp RrPp
Gamet = RP RP
Rp Rp
° Pp
” ”
F, = ayamberjenggerwalnut(R-P-) = 9
ayamberjengger rose(R-pp) = 3
ayam berjengger pea (rrP-) =3
ayam berjengger single (rrpp) =1
Penyimpangan yang terjadi pada atavisme bukan mengenai rasio fenotipe F., melainkan munculnya
sifat baru pada ayam yaitu berupa jengger walnut dan single.
telah mempelajari tentang penyimpangan semu hukum Mendel. Untuk memperluas
Anda mengenai materi tersebut, Anda dapat membaca artikel di alamat website
‘1zeNF dan http://goo.gvopaSBy.