Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja, tanpa memberikan makanan atau minuman lain
kepada bayi, kecuali vitamin, mineral, obat-obatan, dan garam rehidrasi oral. World Health
Organisation (WHO) menganjurkan agar pemberian ASI dilakukan secara eksklusif sejak
bayi lahir hingga bayi berusia enam bulan. Anjuran tersebut telah diikuti oleh berbagai
negara di dunia, salah satunya Indonesia. Walaupun ASI eksklusif telah dianjurkan oleh
pemerintah, kegagalan ASI eksklusif sangat umum terjadi di Indonesia (WHO, 2010).

ASI eksklusif sangat penting bagi kelangsungan hidup bayi. ASI mengandung growth
factor dan zat antibodi. Growth factor dalam ASI berperan dalam membantu proses
pematangan organ dan hormon, sedangkan zat antibodi berfungsi membantu proses
pematangan sistem imun. Proses pematangan sistem imun sangat penting karena sistem
imun bayi baru lahir belum sempurna (Ballard, 2013). Apabila ASI tidak diberikan secara
eksklusif, proses pematangan sistem imun akan terganggu dan menyebabkan bayi mudah
terserang infeksi. Penanganan infeksi yang terlambat dapat memicu kematian (Buonocore,
2012).

B. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti penyuluhan mengenai Edukasi Gizi Pemberian ASI Ekslusif Pada Ibu
Menyusui, diharapkan pasien kiranya dapat memahami mengenai materi yang di
sampaikan tentang ASI Ekslusif.

C. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan pasien dapat :
1. Memahami pengertian tentang ASI Ekslusif
2. Memahami jenis diet TKTP dan diet RG
3. Mengetahui syarat/prinsip diet TKTP dan diet RG
4. Mengetahui bahan makanan yang di anjurkan dan tidak di anjurkan/batasi

1
BAB II
SASARAN

Sasaran penyuluhan ini adalah Pasien dan keluarga pasien yang ada di ruangan
kandungan cempaka rumah sakit dr.doris Silvanus palangka raya.

2
BAB III

METODE

Metode yang dapat dipergunakan dalam memberikan penyuluhan kesehatan adalah


(Notoatmodjo, 2010) :
1) Metode ceramah
Adalah suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan suatu ide, pengertian atau
pesan secara lisan kepada sekelompok sasaran sehingga memperoleh informasi
tentang kesehatan.
2) Metode Tanya jawab
Adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab dan
dapat mengetahui apakah sasaran mengerti dengan apa yang telah dipaparkan.

3
BAB IV
ALAT PERAGA/MEDIA

Alat peraga/media yang digunakan pada saat penyuluhan yaitu sebagai berikut :
 Leaflet
Leaflet adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat. Agar terlihat
menarik biasanya leaflet didesain secara cermat dilengkapi dengan ilustrasi dan
menggunakan bahasa yang sederhana, singkat serta mudah dipahami (Murni, 2010).

4
BAB V
WAKTU DAN TEMPAT

Waktu dan tempat penyuluhan kesehatan merupakan faktor yang penting karena
menyangkut pelaksaan kegiatan penyuluhan yang dibatasi oleh lokasi dan waktu
pelaksanaan, sehingga materi penyuluhan dapat diterima oleh sasaran dengan baik
(Samsudin, 2009). Maka diperhitungkan waktu dan lamanya serta lokasi yang akan
dilaksanakan, agar informasi/pesan yang disampaikan dapat diterima oleh sasaran.
A. Waktu
Waktu pelaksanaan Penyuluhan Edukasi Gizi Pemberian ASI Ekslusif Pada Ibu Menyusui.
Pada :
Hari : Senin
Tanggal :16 September 2019 WIB
B. Tempat
Tempat dilaksanakan Penyuluhan Edukasi Gizi Pemberian ASI Ekslusif Pada Ibu
Menyusui RSUD dr.Doris Sylvanus Palangka Raya

5
BAB VI

MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian dan waktu pemberian


A. ASI Eksklusif
Adalah pemberian ASI saja sejak bayi dilahirkan sampai sekitar usia 6
bulan.Selama itu bayi tidak diharapkan mendapatkan tambahan cairan seperti:
susu formula, air jeruk, air teh, madu, air putih.Pada pemberian ASI eksklusif
bayi juga tidak diberi makanan tambahan seperti : pisang, biscuit, bubur susu,
bubur nasi,tim dsb.
ASI eksklusif diharapkan dapat diberikan sampai 6 bulan, tanpa makanan
pendamping.Diatas usia 6 bulan bayi memerlukan makanan tambahan tetapi
pemberian ASI dapat dilanjutkan sampai ia berumur 2 tahun.

B. Kandungan ASI
1) Mengandung nutrient (zat gizi) untuk bayi
a) Mengandung Lemak
Sumber kalori utama dalam ASI adalah lemak, sekitar 50 %
ASI berasal dari lemak.Kadar kolesterol ASI lebih tinggi dari pada
susu sapi, sehingga bayi yang mendapat ASI mempunyai kadar
kolesterol lebih tinggi.Disamping kolesterol, ASI mengandung
asam lemak esensial : asam linoleat (omega 6) dan asam linoleat
(omega 3).

b) Mengandung Karbohidrat
Karbohidrat utama dalam ASI adalaah laktosa.Manfaat
laktosa mempertinggi absorbsi kalsium dan merangsang
pertumbuhan laktosabasilus bifidus.
c) Mengandung protein
Protein dalam susu adalah kasein dan whey.Kadar protein
sebesar 0,9%, whey sebesar 60%.Didalam ASI terdapat 2 asam

6
amino,system untuk pertumbuhan somatic dan taurin untuk
pertumbuhan otak.
d) Garam dan mineral
Ginjal neonatus belum dapat mengkonsentrasikan air kemih
dengan baik, sehingga diperlukan susu dengan kadar garam dan
mineral yang rendah.ASI mengandung garam dan mineral lebih
rendah disbanding susu sapi.
e) Vitamin ASI
mengandung vitamin yang diperlukan : yaitu vitamin K, E,
dan J.Vitamin K berfungsi sebagai katalusator dan pembekuan
darah. Sedangkan vitamin E, terutama terdapat dikolostrom.

C. Mengandung zat protektif


a) Mengandung laktobasilus
bifidus Berfungsi mengubah laktosa menjadi asam laktat
dan asam asetat.Kedua asam ini menjadikan saluran pencernaan
bersifat asam sehingga menghambat pertumbuhan
mikroorganisme seperti bakteri ekoli yang sering menyebabkan
diare, sigela dan jamur.
b) Mengandung laktoferin
Merupakan protein yang berikatan dengan zat
besi.Dengan pengikatan zat besi, maka laktoferin bermanfaat
untuk menghambat pertumbuhan kuman yaitu stafilokokus dan
ekoli.
c) Mengandung lisosom
Merupakan enzim yang dapat memecah dinding bakteri
dan anti inflamatori bekerja bersama peroksida dan askorbat
untuk menyerang ekoli dan sebagian salmonela.
d) Komplemen C3 dan C4
Mempunyai daya opsonik, anafilaktosik dan hemotaktik
yang bekerja bila diaktifkan oleh Ig A dan Ig E.

7
e) Faktor anti streptokokus

Dapat melindungi bayi terhadap infeksi kuman.

f) Anti bodi
ASI terutama kolostrum mengandung Ig A, Ig E, Ig M,
dan Ig G yang berfungsi mencegah bakteri pathogen dan
enterofirus masuk dalam mukosa usus.Dalam ASI juga
didapatkan antigen terhadap helicobacter jrjuni penyebab diare,
kadarnya dalam kolostrum tinggi dan menurun pada usia 1
bulan, kemudian menetap selama menyusui.
g) Imunitas seluler
ASI mengandung sel-sel.Sebagian besar (90%) sel
tersebut berupa makrofak, yamg berfungsi membunuh dan
memfagasitosis mikroorganisme, membentuk C3 dan C4 lasozim
dan laktoferim.

D. MANFAAT ASI
a) Manfaat ASI bagi bayi
1. Mengandung nutrient (zat gizi) yang sesuai untuk bayi
2. Mengandung zat protektif
3. Efek psikologis yang mrnguntungkan
4. Mengurangi karies dentis
5. Mengurangi kejadian maloklusi
b) Manfaat ASI baga ibu
1. Aspek kesehatan
 Mengurangi perdarahan
 Mempercepat involusi uterus
 Mengurangi Ca mamae
 Lebih cepat langsing kembali

8
2. Aspek KB
 Metode amenore laktasi
3. Aspek psikologis
 Ibu merasa puas telah memberikan ASI pada bayinya
4. Aspek teknis
 Tidak merepotkan
 Hemat waktu
 Praktis
 Mudah dibawa kemana-mana
5. Manfaat ASI bagi keluarga
 Aspek ekonomi
ASI tidak perlu dibeli, sehingga dana yang
seharusnya digunakan untuk membeli susu formula, dapat
digunakan untuk keperluan lain.
 Aspek psikologis

Kebahagian keluarga bertambah, karena kelahiran


lebih jarang sehingga suasana kejiwaan ibu baek dan dapat
mendekatkan hubungan bayi dan kelaurga.

 Aspek kemudahan

Sangat praktis karena dapat diberikan dimana saja


dan kapan saja

2. Jenis Diet
 TKTP (Tinggi Kalori Tinggi Protein)
 RG (Rendah Garam)

3. Syarat dan Prinsip Diet


 Memberikan makanan secara bertahap mulai dari bentuk cair, saring, lunak
dan biasa.

9
 Pemberian makanan dari tahap ke tahap tergantung pada macam pembedaan
dan keadaan pasien seperti : pasca bedah kecil : makanan diusahakan secpat
mungkin kembali seperti biasa atau ormal. Pasca bedah besar : makanan
diberikan secara berhati-hati disesuaikan dengan kemampuan pasien untuk
menerimanya.
 Memenuhi kecukupan zat gizi baik makro (protein, lemak, karbohidrat). Dan
mikrinutrient (vitamin dan mineral) bentuk makanan disesuaikan dengan
kemampuan pasien menghindari makanan yang dirangsang (pedas, asam,
mengandung gas) pembagian porsi makanan sehari diberikan sesuai dengan
kemampuan dan kebiasaan makan pasien.

4. Bahan Makanan yang dihindari/batasi


 Makanan yang di anjurkan
- Makanan yang mengandung cukup energi, protein, lemak, dan zat-zat gizi
- Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan pasien
- Menghindari makanan yang merangsang (pedas, asam)
- Suhu makanan lebih baik bersuhu dingin
- Pembagian porsi makanan sehari diberikan sesuai dengan kemampuan dan
kebiasaan makan pasien
 Makanan yang dihindari
- Makanan terlalu manis dan gurih yang dapat mengurangi nafsu makan
seperti gula-gula ,dodol, cake, tart chezee danm sebagainya.

10
BAB VIII
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Pasien mulai memahami kriteria dari diet tktkp dan rg ibu menyusui
2. Ada perubahan perilaku pada pasien sesudah diberikan konseling terutama pada
konsumsi makanan atau minuman
3. Pengetahuan pasien menjadi bertambah dengan diberikannya konseling mengenai
makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi

B. SARAN
Sebaiknya pasien lebih memahami/cermat dalam pemilihan bahan makanan yang
dikonsumsi dan menjaga kebersihan makanan yang akan dikonsumsikan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Supariasa, I D N. 2012. Pendidikan dan Konsultasi Gizi. Terbitan pertama, Jakarta, Penerbit Buku
Kedokteran.
Persatuan Ahli Gizi Indonesia. 2010. Kamus Gizi Pelengkap Kesehatan Keluarga. Jakarta, penerbit Buku
Kompas.

LAMPIRAN

12
13

Anda mungkin juga menyukai