Anda di halaman 1dari 2

Biaya 275$ pertahun paling murah untuk member tahunannya.

Karena melihat dari pndapatan


publisher. 

Apakah sesudah terdaftar langsung terindex? Tidak. Perlu export dulu xmlnya ke crossref. Perlu
diingat perartikel/terbitan yg di daftarkan. Bayar 1$.

apa jika kita sudah tidak langganan masih terdaftar disana jurnal kita

Masih. dan jumlah 275$ itu bisa berubah sesuai dengan evaluasi dari crossref. kalau dilihat
publishernya sudah berkembang pesat maka bisa naik.

Membership Crossref seyogyanya dilakukan oleh lembaga , misal LPPM atau Universitas jadi, bukan masing-
masing jurnal. Soalnya satu nomor Digital Object Identifier (DOI) Prefik dapat digunakan untuk banyak jurnal/
seluruh jurnal-jurnal dalam lingkup lembaga tersebut. Cara Daftar Membership CrossRef seperti berikut ini:

1. Buka Situs http://crossref.org/
2. Top Menu klik For Publisher;
3. Pilih Request Membership http://www.crossref.org/join_crossref.html;
4. Diisi formnya;
5. Tunggu satu hari dapat balasan Email dari Sussan Collin dengan melampirkan PILA Membership
Agreement;
6. PILA Membership Agreement tersebut diisi dan di tandatangani dan di sahkan oleh Pimpinan Lembaga;
7. Untuk Membership Category diisi yang paling rendah;
8. PILA Membership Agreement di scan dan dikirimkan kembali ke Susan Collin;
9. Tunggu 2-3 hari, Susan Collin akan kirimkan Invoice Membership dan nomor rekening;
10. Bayar melalui Kartu kredit kirim bukti pembayaran via email ke Susan Collin;
11. Tunggu 1-2 hari lagi, Susan Collin akan kirim Username dan Password untuk masuk ke Crossref.

 CrossRef memiliki beberapa keunggulan yakni penyediaan link yang tepercaya tidak seperti


URL. Link yang ada pada CrossRef merupakan link yang tepercaya dan bersifat tetap karena
menggunakan link DOI[5]. Selain itu, dengan bekerja sama dengan CrossRef penerbit bisa juga
bisa terhubung dengan semua penerbit yang menjadi anggota CrossRef. CrossRef juga
membantu publikasi secara online.

Dua tahun yang lalu, keanggotaan CrossRef[5] mencapai 153 penerbit dan databasenya
berkembang sampai 4,9 juta artikel yang berasal dari hampir 6.406 jurnal [4]. DatabaseCrossRef
memperlihatkan perkembangan sampai setengah juta artikel per tahunnya. Sejak CrossRef
ditunjuk sebagai jaringan untuk artikel jurnal, jaringan ini semakin meluas pada tahun 2002
ketika CrossRef memulai menerima metadata dalam bentuk atau tipe lain

Bisa diakses secara berkelanjutan, ditunjukkan dengan nomor DOI (Digital Object Identifier)
yang diterbitkan oleh DOI System.
Berbeda dengan ISSN yang sudah dikenal luas, DOI masih sangat sedikit dikenal, bahkan oleh para
senior peneliti / akademisi. Tidak heran di regulasi penentuan angka kredit saat inipun nomor DOI
belum diakui. Malah diwajibkan untuk mencatumkan alamat situs artikel...;-(. 
Padahal nomor DOI sejatinya adalah alamat situs artikel yang permanen, karena merupakan alamat
penerusan ke alamat situs yang sebenarnya dari penerbit artikel. Sehingga setiap artikel online bisa
diakses memakai nomor DOI-nya dengan http://dx.doi.org/nomor_DOI. Inilah makna dari akses
permanen meski artikel 'hanya' diterbitkan secara elektronik. Dengan ini tidak ada ketergantungan
atas perubahan alamat situs penerbit yang mungkin berubah-ubah.
Sejauh pengamatan saya, di Indonesia belum ada penerbit jurnal yang telah teregistrasi dan memiliki
nomor DOI. Tentu saja di Indonesia juga belum ada Registration Agency (RA), meski ini tidak perlu
karena setiap penerbit bisa melakukan registrasi ke RA manapun. Poin ini berbeda dengan ISSN yang
wajib registrasi di National Agency terdekat. Meski berbayar, sebenarnya biaya untuk mendapatkan
nomor DOI ini relatif sangat murah, bila melalui RA CrossRef, biayanya hanya US$ 275 / tahun untuk
penerbit dengan omzet dibawah US$ 1 juta / tahun. Semua penerbit jurnal di Indonesia bisa
dipastikan masuk kategori ini. Sebaliknya kepemilikan atas nomor DOI menunjukkan tingkat
keseriusan pengelolaan sebuah jurnal.

Anda mungkin juga menyukai