Oleh :
i
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga Kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Pertumbuhan Fisik dan
Perkembangan Kognitif Remaja ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dosen pada Bidang Studi Perkembangan Peserta Didik. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pertumbuhan Fisik dan Perkembangan Kognitif
Remaja bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu Laily Tiarani Soejanto, S.PSi.,
M.Pd. selaku Dosen Bidang Studi Perkembangan Peserta Didik yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
Kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini tepat waktu
Kami menyadari, makalah yang Kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan Kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Cover……………………………………………………………………………i
Kata Pengantar………………………………………………………………...ii
Daftar Isi……………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………….……………………………………….1
1.2 Rumusan Masalah………….…………………………………………1
1.3 Tujuan Masalah……………..…………………………….........…….1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pertumbuhan Fisik Remaja...................................................................2
2.2 Bentuk Perubahan Fisik Remaja ………………………..…................2
2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik Remaja....................4
2.4 Perkembangan Kognitif Remaja…………………………….….….…5
2.5 Macam Perkembangan Kognitif Remaja……………………………..6
2.6 Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif Remaja………8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………….........10
3.2 Saran…………………………………………………………..….....10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pertumbuhan pada setiap individu berlangsung terus menerus dan tidak dapat diulang
kembali. Setiap individu pasti mengalami suatu tahapan pertumbuhan (masa) dalam
hidupnya, salah satunya adalah masa remaja. Masa remaja merupakan masa yang dapat
dikatakan masa yang paling indah, karena pada masa ini remaja mulai merasakan hal baru pada
dirinya, berkaitan dengan fisik maupun psikisnya. Namun, masa remaja juga merupakan
masa yang rentan terhadap perbuatan-perbuatan yang kurang baik. Hal ini dapat diakibatkan
karena mereka suka mencoba hal-hal baru yang belum tentu semua itu baik untuk mereka.
Pada masa remaja terjadi perubahan-perubahan fisik, baik yang bersifat struktural
maupun fungsinya yang berbeda antara remaja laki-laki dan remaja perempuan. Gejala-
gejala perubahan fisik remaja muncul ketika anak mulai memasuki masa awal remaja,
dimana perubahan tersebut hampir selalu disertai dengan perubahan sikap dan perilaku.
Perubahan tersebut merupakan salah satu dampak dari pengalaman yang belum pernah
dirasakannya. Hal ini menyebabkan sering terjadinya permasalahan ataupun ketidak
seimbangan pada diri remaja. Ketidak seimbangan inilah yang dapat mempengaruhi
pendidikan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pertumbuhan fisik remaja merupakan pertumbuhan yang paling pesat. Remaja tidak
hanya tumbuh dari segi ukuran (semakin tinggi atau semakin besar), tetapi juga mengalami
kemajuan secara fungsional, terutama organ seksual atau “pubertas”. Hal ini ditandai
dengan datangnya menstruasi pada perempuan dan mimpi basah pada laki-laki.
Pertumbuhan adalah suatu proses perubahan fisiologis yang bersifat progersif dan
kontinu dan berlangsung dalam periode tertentu. Perubahan ini bersifat kuantitatif dan
berkisar hanya pada aspek-aspek individu. Oleh sebab itu secara terminologis, sebenarnya
tanpa ada tambahan kata fisik pun, hanya dengan istilah pertumbuhan saja sudah bermakna
perubahan pada aspek-aspek fisiologis. Pertumbuhan ini meliputi perubahan yang bersifat
internal maupun eksternal. Pertumbuhan internal meliputi perubahan ukuran alat pencernaan,
bertambahnya ukuran besar dan berat jantung dan paru-paru, bertambah sempurna system
kelenjar kelamin, dan berbagai jaringan tubuh. Adapun perubahan eksternal meliputi
bertambahnya tinggi badan, bertambahnya lingkar tubuh, perbandingan ukuran panjang dan
lebar tubuh, ukuran besarnya organ seks, dan munculnya atau tumbuhnya tanda-tanda kelamin
sekunder ((Hurlock E.B.,1991)
Irama pertumbuhan fisik berubah menjadi cepat sekitar dua tahun sebelum anak
mencapai taraf kematangan alat kelaminnya. Setahun sebelum pematangan ini, anak akan
bertambah tinggi 10 sampai 15 cm dan bertambah berat 5 sampai 10 kg. Pertumbuhan tubuh
selanjutnya masih terus terjadi, tetapi dalam tempo yang sedikit lebih lamban. Selama empat
tahun, pertumbuhan tinggi badan anak akan bertambah 25% dan berat tubuhnya hampir
mencapai dua kali lipat. Anak laki-laki akan mencapai bentuk tubuh orang dewasa pada
usia 19 sampai 20 tahun, sedangkan anak perempuan pada usia 18 tahun.
2
b. Perubahan proporsi tubuh
Ciri tubuh yang kurang proporsional pada masa remaja ini tidak sama untuk seluruh
tubuh. Ada pula bagian tubuh yang semakin proporsional. Proporsi yang tidak seimbang ini
akan berlangsung terus sampai seluruh masa puber dilalui sepenuhnya, sehingga akhirnya
proporsi tubuhnya mulai tampak seimbang menjadi proporsi orang dewasa . Perubahan
ini terjadi, baik di dalam maupun bagian luar tubuh anak. Misalnya, di masa kanak-
kanak jantungnya kecil sedangkan pembuluh darah kulit kurang begitu tampak. Pada
mada puber yang terjadi malah sebaliknya. Di bagian luar tampak pertumbuhan kaki dan
tangan lebih panjang dibanding dengan tubuh.
c. Ciri kelamin yang utama
Pada masa kanak-kanak, alat kelamin yang utama belum berkembang secara sempurna.
Memasuki masa remaja, alat kelamin mulai berfungsi, yaitu pada saatia berumur 14 tahun
ketika pertama kali anak laki-laki mengalami “mimpi basah”. Pada anak perempuan, indung
telurnya mulai berfungsi pada usia 13 tahun, yaitu pada saat pertama kali mengalami
menstruasi atau haid. Bagian lain dari alat perkembangbiakan pada anak perempuan saat
ini masih belum mampu untuk mengandung. Masa interval ini disebut sebagai “saat steril”
masa remaja.
d. Ciri kelamin kedua
Ciri kelamin kedua pada anak perempuan adalah membesarnya buah dada dan mencuatnya
puting susu, pinggul lebih lebar dari pada lebar bahu, tumbuh rambut disekitar alat kelamin,
tumbuh rambut di ketiak, dan suara bertambah nyaring. Ciri kelamin kedua pada anak laki-
laki adalah tumbuh kumis dan jenggot, nada suara membesar, bahu melebar lebih besar dari
pada pinggul, timbul bulu dada dan bulu di sekitar alat kelamin, serta perubahan jaringan
kulit menjadi lebih kasar dan pori-pori membesar. Ciri-ciri kelamin kedua inilah yang
membedakan bentuk fisik anak laki-laki dan perempuan. Ciri ini pula yang seringkali
merupakan menjadi daya tarik antar jenis kelamin. Pertumbuhan tersebut berjalan seiring
dengan perkembangan ciri kelamin yang utama dan keduanya akan mencapai taraf
kematangan pada tahun pertama atau tahun kedua masa remaja. Menurut Muss yang dikutip
oleh Sarlito Wirawan (Sarlito,1991:52) urutan perubahan-perubahan fisik adalah sebagai
berikut :
a. Urutan perubahan fisik pada anak perempuan :
3
b. Urutan perubahan fisik pada anak laki-laki
4
d) Jenis kelamin
Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat daripada anak perempuan,
kecuali pada usia antara 12 dan 15 tahun. Anak perempuan biasanya akan sedikit lebih tinggi
dan lebih berat daripada anak laki-laki. Terjadi perbedaan berat dan tinggi tubuh ini karena
bentuk tulang dan otot pada anak laki-laki memang berbeda dari anak perempuan.
e) Status sosial ekonomi
Anak-anak yang berasal dari keluarga dengan status ekonomi rendah, cenderung lebih
kecil daripada anak yang berasal dari keluarga yang status sosial ekonominya tinggi. Keluarga
yang kaya akan dapat memenuhi kebutuhan primer anak-anaknya. Sebaliknya, keluarga miskin
tidak akan dapat memenuhi sembilan kebutuhan primernya secara memadai.
f) Kesehatan
Anak-anak sehat dan jarang sakit biasanya akan memiliki tubuh yang lebih berat
daripada anak yang sakit-sakitan. Kurangnya perawatan kesehatan akan menyebabkan
anak mudah terserang penyakit. Cara makan yang salah dalam arti makan tanpa
memperhatikan keseimbangan gizi dan vitamin juga dapat menyebabkan tubuh menjadi
sakit.
g) Pengaruh bentuk tubuh
Bentuk tubuh mesamorf, ektomorf, atau endomorf akan memengaruhi besar kecilnya
tubuh anak. Misalnya, anak yang bentuk tubuhnya mesomorf akan lebih besar daripada yang
endomorf atau eksomorf, karena memang mereka lebih gemuk dan berat.
5
depan, muncul kemampuan nalar secara ilmiah dan belajar menguji hipotesis atau
permasalahan, belajar instropeksi diri, wawasan berpikirnya semakin luas, bisa meliputi
agama, keadilan, moralitas, jati diri atau identitas. Para remaja tidak lagi menerima
informasi apa adanya, tapi juga akan mengadaptasi informasi tersebut dengan pemikirannya
sendiri(Santrock, 2003)
Dalam pandangan Piaget, remaja secara aktif membangun dunia kognitif mereka, di
mana informasi yang didapatkan tidak langsung diterima begitu saja ke dalam skema
kognitif mereka. Remaja telah mampu membedakan antara hal-hal atau ide-ide yang
lebih penting dibanding ide lainnya. Remaja juga sudah dapat menghubungkan ide-ide
tersebut. Seorang remaja tidak saja mengorganisasikan apa yang dialami dan diamati,
tetapi remaja mampu mengolah cara berpikir mereka sehingga memunculkan suatu ide
baru (Jahja, 2011).
Piaget mengemukakan bahwa pada masa remaja terjadi kematangan kognitif, yaitu
interaksi dari struktur otak yang telah sempurna dan lingkungan sosial yang semakin luas
untuk eksperimentasi memungkinkan remaja untuk berpikir abstrak. Piaget menyebut tahap
perkembangan kognitif ini sebagai tahap operasi formal. Tahap formal operations adalah
suatu tahap di mana seseorang telah mampu berpikir secara abstrak. Seorang remaja
tidak lagi terbatas pada hal-hal yang aktual, serta pengalaman yang benar-benar terjadi
(Jahja, 2011).
6
1. Perkembangan Intelektual
Menurut kamus Webster New World Dictionary of the American Language, istilah
intellect, berarti :
Terdapat perbedaan antar individu dalam tingkat kemampuan atau prestasi. Hal
ini karena terdapat perbedaan bakat yang dibawa sejak lahir dan hasil dari latihan atau
pengalaman. Bakat adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu
dikembangkan melalui latihan. Jadi, bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh
pengetahuan atau keterampilan yang relatif bersifat umum atau khusus (talenta) (Fatimah,
2010).
Sedangkan minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari
perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan – kecenderungan
lain yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu. Jadi dapat disimpulkan bahwa
bakat dan minat berbeda tetapi memiliki kesamaan dalam hal pilihannya terhadap suatu
hal tertentu (Mappiare, 1982).
Semua remaja sedikit banyak memiliki minat-minat khusus tertentu yang terdiri
dari berbagai kategori. Meskipun terdapat berbagai ragam minat, namun terdapat minat
tertentu yang hampir universal yaitu
a. Minat Rekreasi
Selama masa remaja, remaja cenderung menghentikan aktivitas rekreasi yang menuntut
banyak pengorbanan tenaga dan berhenti serta akan bertindak sebagai pengamat yang
pasif. Pada awal masa remaja, aktivitas permainan akan diganti dengan bentuk rekreasi
yang lebih matang. Pola rekreasi tersebut hampir sama dengan pola akhir masa remaja
dan pada awal masa dewasa. Beberapa macam minat rekreasi remaja yaitu: Permainan dan
Olahraga, Bersantai, Melakukan Hobi
b. Minat Sosial
Minat yang bersifat sosial bergantung pada kesempatan yang diperoleh remaja untuk
mengembangkan minat tersebut pada kepopulerannya dalam kelompok. Beberapa minat
sosial remaja diantaranya adalah menolong orang lain, peristiwa dunia yang diungkapkan
melalui bacaan dan pembicaraan dengan teman, guru, dan orang lain. Selain itu, minat
sosial lainnya adalah minat remaja untuk mengkritisi orang lain.
7
c. Minat Pendidikan
Besarnya minat remaja terhadap pendidikan sangat dipengaruhi oleh minat mereka
terhadap pekerjaan. Apabila remaja mengharapkan pekerjaan yang menuntut pendidikan
tinggi, maka pendidikan akan dianggap sebagai batu loncatan. Biasanya remaja lebih
menaruh minat terhadap pelajaran yang berguna dalam bidang pekerjaan yang dipilihnya.
d. Minat Religius (Agama)
Minat pada agama tamak dengan adanya pembahasan agama dikalangan remaja, mengikuti
pelajaran agama disekola dan di perguruan tinggi, mengikuti upacara keagamaan sesuai
dengan keyakinan yang dianutnya, dll. Minat religius remaja memiliki pola perubahan yang
sistematis yaitu: Periode Kesadaran Religius, Periode Keraguan Religius. Dan Periode
Rekontruksi Agama
Tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Tiap organ
(fisik maupun psikis) dapat dikatakan telah matang jika ia telah mencapai ke sanggupan
menjalankan fungsinya masing-masing. Anak- anak tak dapat memecahkan soal-soal
tertentu, karena soal -soal itu masih terlampau sukar baginya. Organ-organ tubuh nya
8
dan fungsi-fungsi jiwanya masih belum matang untuk melakukan mengenai soal itu.
Kematangan berhubungan erat dengan umur
d. Pembentukan
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pertumbuhan fisik remaja merupakan pertumbuhan yang paling pesat. Remaja tidak
hanya tumbuh dari segi ukuran (semakin tinggi atau semakin besar), tetapi juga mengalami
kemajuan secara fungsional, terutama organ seksual atau “pubertas”. Hal ini ditandai
dengan datangnya menstruasi pada perempuan dan mimpi basah pada laki-laki
3.2 Saran
Pengajar dan orangtua sebaiknya memahami pertumbuhan fisik maupun
perkembangan kognitif pada remaja sehingga mampu memilih metode pengasuhan remaja
yang tepat. Para remaja butuh perhatian yang tepat dalam proses belajarnya sehingga ia
dapat berkembang menjadi pribadi yang berhasil di sekolah maupun di kehidupannya
sehari-hari.
10
DAFTAR PUSTAKA
Yusuf Syamsu, Nani M Sugandhi. (2012). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.
11