Anda di halaman 1dari 12

Enterpreneur

Campus

TUGAS SKILL KOMPETENSI KMB

Disusun Oleh
Nama : Selgia Siahaya
Nim : 2008079

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2020
DAFTAR SOP KMB HARI KE-3
1. SOP PEMBERIAN NEBULIZER
2. SOP PEMBERIAN MAKAN DAN MINUM MELALUI NGT
3. SOP PEMERIKSAAN TINGKAT KESADARAN
4. SOP TRANSFUSI DARAH
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

INHALASI NEBULIZER

No. Dokumen No. Revisi Halaman

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan oleh


OPERASIONAL Ketua STIKES Karya Husada Semarang

PROSEDUR
Dr. Ns. Fery Agusman, M.Kep, Sp.Kom
PENGERTIAN Adalah pemberian inhalasi uap dengan obat/tanpa obat
menggunakan nebulator.

TUJUAN 1. Mengencerken secret agar mudah dikelurkan


2. Melonggarkan jalan nafas
KEBIJAKAN 1. Pasien yang mengalami kesulitan mengeluarkan secret
2. Asma bronkhialis
3. Penyakit paru obstruksi kronik
4. Sindrom obstruksi post TB
PETUGAS Perawat

PERALATAN 5. 1 set Nebulizer


5. Spuit 5 cc
6. Masker/sungkup
6. 1 buah bengkok
7. Obat bronkodilator (ventolin, bisolvon)
7. Tissue
8. Aquades/ NaCL
8. handscoon

PROSEDUR
PELAKSANAAN
A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan Salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan tindakan
4. Menjelaskan prosedur tindakan
5. Memvalidasi kesiapan pasien
6. Jaga privasi pasien ( tutup tirai), keamanan (pasang/lepas side
rail) dan kenyamanan pasien ( posisi dan lingkungan)

B. FASE KERJA
1. Mencuci tangan.
2. Mendekatkan alat ke dekat pasien.dengan meja troli
3. Pakai sarung tangan
4. Mengatur posisi pasien untuk duduk, atau berbaring
(menggunakan bantal), memposisikan diri senyaman
mungkin.
5. Menghubngkan kabel power nebulizer dengan sumber
tegangan, pastikan bahwa mesin nebulizer menyala.
6. Obat inhalasi dimasukan kedalam face mask nebulizer dan
masukan juga larutan NaCl atau aquades sesuai instruksi.
7. Hubungkan nebulizer dengan masker/sungkup
8. Kemudian tekan tombol on untuk menyalakan atau
mengaktifkan nebulizer (monitor uap atau obat apakah sudah
ada uap yang keluar)
9. Pasangkan masker nebulizer dengan benar pada pasien
(anjurkan pasien untuk menghirup pelan-pelan dan dalam
secara berulang hingga obat habis kurang lebih 10-15 menit)
10. Setelah obat habis, mesin dimatikan (tekan tombol off)
11. Melepas masker nebulizer dari mulut pasien
12. Rapikan pasien

C. FASE TERMINASI
1. Evaluasi hasil kegiatan ( tanyakan respon pasien setelah
pemasangan nebulizer)
2. Kontrak pertemuan selanjutnya
3. Berpamitan
4. Bereskan alat-alat
5. Cuci tangan

INTERPRETASI Patient Safety : Sesuai SOP yaitu mencuci tangan sebelum dan
PROSEDUR sesudah tindakan kepada pasien, menjaga keamanan pasien
(pasang/lepas side rail) dan kenyamanan pasien (posisi dan
lingkungan).

Dokumentasi :
1. Hari, tanggal dan waktu prosedur, paraf dan nama perawat
2. Jenis dan dosis obat yang diberikan
3. Respon pasien
DOKUMEN TERKAIT https://www.scribd.com/doc/165352644/Sop-Inhalasi-Nebulizer.doc
https://med.unhas.ac.id/kedokteran/Manual-CSI-II-TERAPI-
INHALASI-NEBULISASI.pdf

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMBERIKAN MAKAN DAN MINUM MELALUI NGT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan oleh


OPERASIONAL Ketua STIKES Karya Husada Semarang

PROSEDUR
Dr. Ns. Fery Agusman, M.Kep, Sp.Kom
PENGERTIAN Adalah tindakan memasukkan cairan, makanan cair/formula enteral,
dan obat-obatan melalui NGT.

TUJUAN 1. Memperbaiki/mempertahankan status nutisi pasien


2. Pemberian obat
KEBIJAKAN Pasien yang tidak dapat makan melalui mulut

PETUGAS Perawat

PERALATAN 1. Cairan makan dan air minum (susu, jus, dll)


4. Klem
2. Gelas ukur dan corong atau spuit 50 cc
5. Bengkok
3. Perlak dan Pengalas
6. Handscoon
PROSEDUR
PELAKSANAAN
A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan Salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan tindakan
4. Menjelaskan prosedur tindakan
5. Memvalidasi kesiapan pasien
6. Jaga privasi pasien ( tutup tirai), keamanan (pasang/lepas side
rail) dan kenyamanan pasien ( posisi dan lingkungan)

B. FASE KERJA
1. Mencuci tangan.
2. Mendekatkan alat ke dekat pasien.
3. Memakai sarung tangan
4. Mengatur posisi pasien semifowler atau fowler, jika
konraindikasi berikan posisi miring kanan.
5. Pasang perlak dan pengalas di atas dada pasien
6. Mendekatkan bengkok
7. Melakukan aspirasi isi lambung untuk memastikan posisi
NGT dan cek residu lambung.
8. Memasang arteri klem dan memasang corong/spuit 50 cc
9. Memasukan air matang, membuka slang/klem dan
meninggikan 30 cm (supaya makanan/minuman bisa
mengalir masuk ke lambung).
10. Menutup kembali klem sebelum air habis
11. Memasukkan makanan cair, membuka klem dan
meninggikan 30 cm kemudian menutup kembali klem
sebelum makanan cair habis.
12. Alirkan makanan perlahan-lahan tanpa mendorong. Jangan
membiarkan udara masuk ke dalam selang.
13. Bila makanan sudah selesai, bilas slang dengan memasukan
air matang.
14. Menutup kembali ujung selang dengan klem
15. Biarkan pasien pada posisi semifowler selama 30 menit
setelah pemberian makanan.
16. Merapikan pasien.

C. FASE TERMINASI
1. Evaluasi hasil kegiatan
2. Kontrak pertemuan selanjutnya
3. Berpamitan
4. Bereskan alat-alat
5. Cuci tangan

INTERPRETASI Patient Safety : Sesuai SOP yaitu mencuci tangan sebelum dan
PROSEDUR sesudah tindakan kepada pasien, menjaga keamanan pasien
(pasang/lepas side rail) dan kenyamanan pasien (posisi dan
lingkungan).

Dokumentasi :
1. Hari, tanggal dan waktu prosedur, paraf dan nama perawat
2. Jenis dan jumlah makanan/minuman yang diberikan
3. Respon pasien
DOKUMEN TERKAIT https://id.scribd.com/doc/244901487/SOP-PEMBERIAN-MAKAN-
MELALUI-NGT.doc
https://www.stikermukla.ac.i/downloads/Sonde.pdf

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMERIKSAAN TINGKAT KESADARAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan oleh


OPERASIONAL Ketua STIKES Karya Husada Semarang

PROSEDUR
Dr. Ns. Fery Agusman, M.Kep, Sp.Kom

PENGERTIAN Adalah pemeriksaan tingkat kesadaran dengan menggunakan Skala


Koma Glasgow yang dilakukan dengan menilai respon pasien
terhadap rangsangan yang diberikan oleh pemeriksan

TUJUAN Untuk menilai tingkat kesadaran pasien secara kuantitatif, baik pada
pasien baru maupun pasien lama untuk mengevaluasi perkembangan
kondisi pasien.
KEBIJAKAN Pasien dengan penurunan tingkat kesadaran

PETUGAS Perawat

PERALATAN 1. Reflex hammer


2. Penlight
3. Ballpoint
4. Kertas hasil pemeriksaan
5. Handscoon
PROSEDUR
PELAKSANAAN
A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan Salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan tindakan
4. Menjelaskan prosedur tindakan
5. Memvalidasi kesiapan pasien
6. Jaga privasi pasien ( tutup tirai), keamanan (pasang/lepas side
rail) dan kenyamanan pasien ( posisi dan lingkungan)

B. FASE KERJA
1. Mencuci tangan.
2. Mendekatkan alat ke dekat pasien.
3. Memakai sarung tangan
4. Mengatur posisi pasien
5. Menempatkan diri disebelah kanan pasien (bila mungkin)
6. Melakukan pemeriksaan GCS
a. Eye (respon membuka mata)
4 : membuka mata secara spontan
3 : dengan rangsangan suara (suruh pasien membuka mata)
2 : dengan rangsangan nyeri ( berikan rangsangan nyeri
misalnya dengan cara menekan kuku jari)
1: tidak ada respon
b. Verbal (respon verbal)
5 : orientasi baik
4 : bingung, berbicara mengacau (sering bertanya
berulang-ulang) disorientasi tempat dan waktu
3 : penggunaan kata-kata tidak tepat (berbicara tidak jelas,
tapi kata-kata masih jelas, namun tidak dalam satu
kalimat. Misalnya “aduh…..,bapak….”)
2 : suara tanpa arti (mengerang)
1: tidak ada respon
c. Motorik (respon motorik)
6 : mengikuti perintah
5 : melokalisir nyeri (menjangkau dan menjauhkan
stimulus saat diberi rangsangan nyeri)
4: menarik area nyeri (menarik ekstremitas saat diberi
rangsangan nyeri)
3 : flexi abnormal (tangan satu atau keduanya posisi kaku
diatas dada dan kaki extensi saat diberi rangsangan
nyeri)
2 : extensi abnormal (tangan satu atau keduanya extensi di
sisi tubuh, dengan jari mengepal dan kaki extensi saat
diberi rangsangan nyeri)
1 : tidak ada respon
7. Merapikan pasien
8. Hitung dan terjemahkan hasilnya dengan cara menjumlahkan
semua hasil GCS pasien. Nilai GCS yang tertinggi atau GCS
normal adalah 15 yaitu E4V5M6, sedangkan yang terendah
adalah 3 yaitu E1V1M1.
Berikut beberapa penilaian GCS dan interpretasinya terhadap
tingkat kesadaran :
Nilai GCS (15-14) : Composmentis
Nilai GCS (13-12) : Apatis
Nilai GCS (11-10) : Delirium
Nilai GCS (9-7) : Somnolen
Nilai GCS (6-5) : Sopor
Nilai GCS (4) : Semi-coma
Nilai GCS (3) : Coma

C. FASE TERMINASI
1. Evaluasi hasil kegiatan
2. Kontrak pertemuan selanjutnya
3. Berpamitan
4. Bereskan alat-alat
5. Cuci tangan

INTERPRETASI Patient Safety : Sesuai SOP yaitu mencuci tangan sebelum dan
PROSEDUR sesudah tindakan kepada pasien, menjaga keamanan pasien
(pasang/lepas side rail) dan kenyamanan pasien (posisi dan
lingkungan).

Dokumentasi :
1. Hari, tanggal dan waktu prosedur, paraf dan nama perawat
2. Respon pasien
3. Nilai GCS pasien
DOKUMEN TERKAIT https://id.scribd.com/document/386226742/Sop-Pemeriksaan-Gcs-
Pasien

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

TRANSFUSI DARAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan oleh


OPERASIONAL Ketua STIKES Karya Husada Semarang
PROSEDUR Dr. Ns. Fery Agusman, M.Kep, Sp.Kom

PENGERTIAN Adalah pemberian transfuse darah sesuai instruksi atau program.

TUJUAN Untuk memenuhi kebutuhan dasar dan mencegah terjadinya anemia.

KEBIJAKAN Pasien dengan kadar hemoglobin di bawah 7 gr/dl

PETUGAS Perawat

PERALATAN 1. Transfusi set


2. Cairal NaCl
3. Persediaan darah yang sesuai denga golongan darah pasien,
sesuai dengan kebutuhan
4. Sarung tangan steril
PROSEDUR
PELAKSANAAN
A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan Salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan tindakan
4. Menjelaskan prosedur tindakan
5. Memvalidasi kesiapan pasien
6. Jaga privasi pasien ( tutup tirai), keamanan (pasang/lepas side
rail) dan kenyamanan pasien ( posisi dan lingkungan)

B. FASE KERJA
1. Mencuci tangan.
2. Mendekatkan alat ke dekat pasien.
3. Memakai sarung tangan
4. Buat jalur intravena, gunakan slang infus yang memiliki filter
dengan tipe Y
5. Berikan NaCl terlebih dahulu, kemudian darahnya
(sebelumnya identifikasi kebenaran produk darah pada
pasien: identitas, jenis dan golongan darah, nomor kantong
darah, tanggal kadaluarsa pada kantong darah, periksa darah
terhadap adanya bekuan/gumpalan darah)
6. Atur tetesan darah per menit sesuai dengan program
7. Lanjutkan mengobservasi terhadap efek samping transfusi
8. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan

C. FASE TERMINASI
1. Evaluasi hasil kegiatan
2. Kontrak pertemuan selanjutnya
3. Berpamitan
4. Bereskan alat-alat
5. Cuci tangan

INTERPRETASI Patient Safety : Sesuai SOP yaitu mencuci tangan sebelum dan
PROSEDUR sesudah tindakan kepada pasien, menjaga keamanan pasien
(pasang/lepas side rail) dan kenyamanan pasien (posisi dan
lingkungan).

Dokumentasi :
1. Hari, tanggal dan waktu prosedur, paraf dan nama perawat
2. Dosis dan jenis transfuse yang diberikan
3. Reaksi selama transfusi
DOKUMEN TERKAIT https://id.scribd.com/document/219524545/SOP-Transfusi-
Darah.doc

Anda mungkin juga menyukai