Anda di halaman 1dari 4

Pendidikan konservasi sebagai benteng penguat kesadaran lingkungan.

MEMBANGUN KESADARAN LINGKUNGAN MELALUI PENDIDIKAN


ANNISA RACHMA WIJAYANTI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
annisarachma19.ar@gmail.com

Nusantara indah, inilah negeri ku, Indonesia. Negeri zamrud khatulistiwa, beraneka ragam sumber
daya alamnya. Namun, sangat disayangkan negeri indah ini mulai tergerus oleh berbagai bencana yang
datang. Bencana alam maupun bencana yang diakibatkan karena ulah tangan kotor manusia yang
merugikan menjadikan negeri ini porak-poranda. Masalah paling serius ialah kelestarian alam, eksploitasi
berlebih yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab sehingga negeri ini mengalami
kerusakan. Terancamnya ekosistem maupun sumber daya alam menjadi hal yang harus diperhatikan. Oleh
karena itu, pendidikan konservasi haruslah dikenalkan sejak dini, agar menjadi benteng terhadap kesadaran
lingkungan.
Pentingnya Pendidikan konservasi, sebagai pengingat. Pendidikan sebagai sarana untuk
menjembatani para pelajar maupun mahasiswa, untuk memperoleh pengetahuan serta ketrampilan yang
layak untuk membangun Bangsa Indonesia. Kesadaran akan pentingnya pendidikan konservasi sangat
diperlukan guna pelestarian serta perlindungan kesehatan lingkungan. Para pelajar dan mahasiswa dituntut
untuk memiliki etika yang peduli, serta mampu berkomitmen untuk mengimplementasikan apa yang telah
didapatkan selama pendidikan dalam lingkungan sekitar.
Banyak hal yang diajarkan dalam pendidikan konservasi, baik itu mengenai etika, perilaku dalam
bermasyarakat, seni, dan budaya, serta jenis-jenis konservasi alam lainnya. Pemberian materi ini dibutuhkan
agar pelajar maupun mahasiswa mengerti sehingga sadar akan pentingnya pendidikan konservasi. Bukan
perkara mudah dalam menanamkan rasa kesukaan maupun keikhlasan untuk turut berpartisipasi dalam
pemberdaya konservasi, dengan itu hal yang dibutuhkan yaitu motivasi. Pemberian motivasi juga sangatlah
diperlukan agar mereka memiliki semangat yang tinggi serta rasa ingin tahu yang luas dalam mengikuti
proses pembelajaran.
Universitas Negeri Semarang ialah salah satu Universitas yang sudah menerapkan pendidikan
konservasi baik di bidang pendidikan maupun non pendidikan. Peran nyata penerapan pendidikan
konservasi. Warga Unnes berkewajiban menjalankan visi Unnes yaitu berwawasan konservasi dan
bereputasi internasional. Aksi nyata tentulah hal yang sangat ditunggu, sebagai generasi milenial yang
memiliki bekal cukup untuk mewujudkan pembangunan Sumber Daya Alam, serta meningkatkan kualitas
keranekaragamannya.
Universitas Negeri Semarang telah memberikan yang terbaik untuk lingkungan maupun
mahasiswanya dalam mendukung penerapan konservasi, seperti kegiatan menanam pohon dan lain-lain. Di
lingkungan universitas sendiripun banyak ditumbuhi oleh pohon-pohon yang menjadikan suasana sejuk,
serta petugas kebersihan yang selalu menjaga area universitas selalu bersih.
Penerapan Konservasi di Unnes memang sudah baik, di bebrapa jalan di Unnes dapat ditemukan
adanya rambu-rambu dengan tulisan “Budayakan jalan kaki dan bersepeda motor”, namun pada
kenyataannya jumlah warga universitas yang menaiki kendaraan lebih banyak jumlahnya dengan jalan
kaki/bersepeda. Sampah yang tidak jarang ditemukan di ruang-ruang kelas juga patut dipertanyakan
mengenai sejauh mana para mahasiswanya sudah menjiwai arti kata konservasi. Oleh karena itu,
dibutuhkan sebuah inovasi lebih lanjut untuk penerapan konservasi ini agar dapat dimaknai benar oleh
setiap warga universitas.
Proses Pembelajaran Pendidikan Konservasi
Pengoptimalan dalam pemberian pendidikan konservasi juga perlu diperhatikan oleh para pengajar.
Mengajak pelajar berdiskuisi mengenai masalah lingkungan yang ada kemudian mencari jalan keluar dari
permasalahan yang dibahas. Akan tetapi, tak hanya teori, praktek pun perlu diberikan kepada para
mahasiswanya. Sebagai contoh bila mahasiswa hanya dicekoki saja dengan materi secara terus-menerus
maka cara berpikirnya hanya berpatok pada materi yang diberikan saja, berbeda dengan pembelajaran
berbasis praktek yang menuntut mahasiswa untuk aktif kreatif dan bekerja nyata dalam penerapan
konservasi.
Proses pembelajaran di luar ruangan, dinilai efektif untuk pendidikan konservasi. Banyak hal yang
bisa dilakukan guna menunjang proses pembelajaran pendidikan konservasi. Dalam hal lingkungan hidup,
proses pembelajaran dapat dilakukan dengan mengadakan penanaman bibit-bibit tanaman di area kampus,
disertai dengan pengenalan manfaat tanaman untuk keberlangsungan hidup manusia. Manusia perlu sadar
betapa pentingnya tumbuhan bagi kelangsungan hidup. Bayangkan jika setiap mahasiswa menanam satu
pohon dan di universitas terdapat berpuluh-puluh ribu mahasiswa, lingkungan akan sejuk dan membuat
suasana menjadi nyaman.
Kegiatan lain yang dapat dilakukan, yaitu pengamatan terhadap sungai, hutan, kebun binatang, juga
dapat dijadikan salah satu cara dalam pembelajaran pendidikan konservasi. Mengamati bagaimana proses
mereka dalam cara bertahan hidup, cara mereka berkembang dan tumbuh. Selanjutnya, para pelajar bisa
menuangkan idenya melalui berbagai macam kreativitas, seperti poster, puisi, karya ilmiah, cerita, san
sebagainya. Bukan hanya menuangkan idenya dalam bentuk karya-karya saja, namun juga dieksekusi
dalam aksi yang nyata, yang dapat berguna untuk lingkungan hidup.
Pemanfaatan teknologi dapat dikenalkan kepada murid didik agar meraka bisa memanfaatkan
teknologi secara optimal guna menunjang kelestarian lingkungan. Proses pembelajaran dengan
memanfaatkan teknologi, seperti aplikasi yang menyenangkan untuk membantu sarana pembelajaran dapat
dilakukan agar suasana belajar menjadi menyenangkan.
Pengadaan kegiatan lomba dalam sekolah juga berpengaruh dalam upaya pendidikan konservasi,
para pelajar akan berlomba-lomba menjadi yang terbaik dalam memanfaatkan serta melestarikan
lingkungan. Lomba di lingkungan sekolah yang paling dikenal yaitu lomba adiwiyata. Adiwiyata ini salah satu
wadah upaya membangun program menuju terciptanya kesejahteraan hidup untuk Cita-cita pembangunan
berkelanjutan. Adiwiyata merupakan nama program pendidikan lingkungan hidup.
Kegiatan membersihkan lingkungan sebagai bentuk apresiasi dalam menjaga kenyamanan, seperti
membersihkan selokan yang terhambat, bergotong-royong membersihkan halaman sekitar dan masih
banyak lagi. Melalui kegiatan ini tak hanya kebersihan lingkungan yang didapat, tetapi kebersamaan dan
keharmonisan juga akan sangat terasa hangat.
Pendidikan konservasi melalui organisasi. Organisasi ialah sekelompok orang yang bekerjasama
dalam menjalankan tugasnya sesuai fungsinya masing-masing guna meraih tujuan bersama. Organisasi
berbagai macam jenisnya. Di dalam sebuah organisasi juga terdapat berbagai macam kegiatan atau yang
sering disebut dengan program kerja. Tidak ada salahnya jika setidaknya mengadakan satu atau dua
program kerja yang dapat memupuk rasa kesadaran kita terhadap lingkungan, contohnya kegiatan sisir
pantai. Sisir pantai yaitu kegiatan membersihkan area pantai dari sampah-sampah yang berserakan. Selain
menjaga kebersihan kegiatan ini juga dapat menjaga keutuhan ekosistem pantai agar tidak tercemar oleh
berbagai jenis pantai. Dan tentunya masih banyak lagi kegiatan yang dapat dilakukan untuk menjaga
keutuhan lingkunga.
Pendidikan sebagai pemecah masalah konservasi lingkungan.
Pada kenyataannya masalah lingkungan terjadi karena sikap manusia yang kurang menyadari
pentingnya kelestarian lingkungan. Manusia tidak memahami pentingnya lingkungan cenderung melakukan
perusakan lingkungan, contohnya yaitu pembakaran hutan untuk kepentingan pribadi tanpa memperhatikan
akibat yang akan terjadi. Manusia harusnya sadar bahwa ia membutuhkan lingkungan dan lingkungan juga
membutuhkannya. Peran pendidikan konservasi sangatlah penting dalam upaya pemberian kesadaran pada
manusia akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
Menjaga lingkungan adalah tanggung-jawab semua warga negara. Berapapun dampak yang terjadi
karena kerusakan lingkungan, kita tidak bisa mengubahnya menjadi utuh seperti semula, namun jika
dibiarkan terus-menerus maka sebuah masalah yang lebih besar akan terjadi. Kampanye Mengenai
kesadaran lingkungan dibutuhkan secara khusus dan menyeluruh untuk menyelesaikan masalah
lingkungan, kampanye itu dapat disebut gerakan cinta lingkungan.Terbiasa dengan alam dan lingkungannya.
Dalam Undang-Undang Lingkungan Hidup (UULH) telah ditentukan bahwa setiap orang mempunyai, hak
atas lingkungan yang baik dan sehat. Sudah jelas bukan, bahwa setiap orang berhak akan lingkungan yang
sehat dan baik, tetapi tak hanya itu, sudah kita ketahui juga hak selalu beriringan kewajiban. Setiap orang
tuga berkewajiban dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Sekolah-sekolah di indonesia perlu diterapkan pendidikan konservasi atau sekolah berbasis
konservasi. Hal ini dikarenakan pendidikan konservasi perlu diajarkan sejak dini. Tak hanya di sekolah di
lingkungan keluarga merupakan media yang pertama kali mengenalkan konservasi kepada anak.
Pengembangan kurikulum pendidikan konservasi lingkungan. Pengajar diminta tak hanya berpatok dengan
sarana ataupun materi yang pernah diajarkan saja, namun harus lebih luas lagi cakupannya dengan mampu
memanfaatkan segala perkembangan lingkungan yang ada sebagai media pembelajaran pendidikan
konservasi.
Perilaku sadar konservasi lingkungan. Setiap orang yang sudah paham benar mengenai konservasi
lingkungan, maka dia tidak akan berbuat hal-hal sekecil apapun yang bisa merusak lingkungan, karena di
dalam diri mereka sudah tertanam rasa cinta untuk menjaga lingkungan. Hal-hal kecil contohnya seperti
tidak membuang bungkus permen sembarangan, walaupun bungkus permen merupakan susuatu hal yang
sering dianggap remeh. Bermula dengan hal yang kecil bisa berdampak besar bagi kehidupan selanjutnya.
Pemecahan masalah konservasi, melalui pendidikan konservasi. Permasalahan konservasi ada
banyak jenisnya. Permasalahan sumber daya alam salah satunya yaitu eksploitasi alam. Pengerukan SDA
yang tidak terkendali tanpa memperhatikan dampaknya dalam jangka panjang. Terkadang kepentingan
bisnis membutakan segalanya, kepentingan ini menghalalkan segala cara termasuk tidak memperhatikan
kepentingan kelestarian alam. Aspek yang harus diperhatikan yaitu manajemen pemakaian disertai
perlindungan sumber daya alam secara berkelanjutan.
Konservasi lingkungan tidak bisa terlepas dengan pembangunan berkelanjutan. Prinsip-prinsip serta
alat perencana dalam pembangunan berkelanjutan (sustainable development) telah tertuang dalam UU No.
4 tahun 1982 dan PP No. 51 tahun 1993 tentang AMDAL. Pembangunan berkelanjutan di Indonesia
dilakukan dengan prinsip-prinsip (Neolaka, 2008):
1. Menempatkan aspek lingkungan sedini mungkin pada saat ada pembangunan
2. Pada setiap tahap pembangunan ligkungan menjadi pertimbangan utama
3. Menerapkan konsep efisiensi dan konservasi dalam penggunaan sumber daya alam.
Oleh karena itu, kesadaran dan pendidikan berperan penting menjadi dasar pengendalian lingkungan
hidup, sehingga muncul aktivis-aktivis sadar lingkungan yang berkomitmen melakukan kegiatan yang
bertujuan untuk pengendalian llingkungan hidup.
Nilai karakter pencapaian pendidikan konservasi.
Nilai karakter yang didapatkan dalam pendidikan konservasi. Seiring dengan proses pembelajaran
pendidikan konservasi, tanpa sadar kita mendapatkan sebuah nilai karakter yang tertanam dalam diri kita.
Nilai karakter gotong royong, nilai ini didapat karena seringnya menjalin berkerja sama dengan orang lain
untuk mengeksekusi ide atau gagasan-gagasan yang ada dipikiran kita. Membuat aksi nyatanya perlu
bantuan dari orang lain, mengingat bahwa manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan bantuan
orang lain. Dengan bergotong-royong rasa persaudaraan pun bisa melekat seiring berjalannya waktu.
Nilai karakter selanjutnya yaitu inspiratif. Nilai ini tercipta karena manusia memiliki rasa yang peka
serta kesadaraan tinggi jika melihat seseorang atau sekelompok orang melakukan hal yang baik berguna
untuk lingkungannya, maka orang itu akan tersentuh dan menjadikannya sebagai inspirasi untuk dia berbuat
seperti apa yang telah dia lihat, bahkan lebih dari apa yang orang lain perbuat. Tak mudah memang untuk
menginspirasi orang lain. Oleh karena itu, sikap optimis harus ditanamkan kepada diri masing-masing untuk
bisa menginspirasi banyak pihak.
Nilai karakter kreatif. Para pelajar maupun mahasiswa dituntut untuk menggunakan kreativitasnya
untuk mewujudkan ide-ide guna dapat memunculkan suatu gagasan untuk menerapkan konservasi yang
baik, tak hanya dalam ruang lingkup pendidikan konservasi saja, namun diberbagai ruang lingkup
pendidikan maupun non pendidikan lainnya. Sangat dinantikan peran mahasiswa dalam menciptakan suatu
karya ilmiah yang bersumber dari kreativitasnya, guna membuktikan keberhasilan pendidikan di Indonesia
kepada dunia.
Masih banyak lagi nilai karakter yang bisa didapatkan dari pendidikan konservasi. Dengan nilai-nilai
karakter yang terbentuk, dapat percapai pula tujuan pendidikan karakter bangsa indonesia. Tujuan
pendidikan karakter adalah membangun nilai-nilai kebangsaan, religius, kerja sama, kemandirian, dan
integritas secara utuh dan padat. Melalui nilai-nilai tersebut sangat diyakini pendidikan kecintaan pada
lingkungan juga akan semakin meningkat.
Benteng kesadaran pendidikan konservasi lingkungan.

Indonesia dengan berbagai sumber kekayaan alamnya. Lingkungannya nan indah dan mempesona.
Sangat disayangkan memang jika warganya tidak menjaga keutuhan alamnya. Dari uraian di atas telah
disampaikan, seharusnya kita sadar mengenai pentingnya pendidikan konservasi yang berperan penting
dalam menjaga kelestarian lingkungan. Menjadikan pengetahuan yang telah dimiliki sebagai pengingat akan
kebajikan dalam bertindak sesuai dengan etika dan perilaku dalam pendidikan konservasi. Saling
mengingatkan satu sama lain tentang pentingnya menjaga lingkungan agar tetap terciptanya kondisi yang
kondusif, tentram, dan damai.

Anda mungkin juga menyukai