JASA KARTINI
DISUSUN OLEH :
YUDI SUPRIYADI
MB1218049
FAKULTAS KEPERAWATAN
TASIKMALAYA
BAB I
1
2
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kurang lebih 2,5 juta orang terkena luka bakar di Amerika Serikat setiap
100.000 pasien dirawat di rumah sakit. Setiap 12.000 orang meninggal setiap
tahunnya akibat luka bakar dan cedera inhalasi yang berhubungan dengan luka
bakar. Satu juta hari kerja hilang setiap tahunnya karena luka bakar. Lebih dari
separuh kasus-kasus luka bakar yang dirawat di rumah sakit seharusnya dapat
statistic dari berbagai pusat luka bakar di seluruh luka bakar diseluruh
korban dari perbuatan mereka sendiri. Tersiram air mendidih pada anak-anak
yang baru belajar berjalan , bermain-main dengan korek api pada anak-anak
usia sekolah, cedera karena arus listrik pada remaja laki-laki, dan
Penyulit yang timbul pada luka bakar antara lain gagal ginjal akut, edema
serta parut hipertrofik dan kontraktur. Prognosis dan penanganan luka bakar
terutama tergantung pada dalam dan luasnya permukaan luka bakar, dan
2
3
penanganan sejak awal hingga penyembuhan. Selain itu factor letak daerah
yang terbakar, usia, dan keadaan kesehatan penderita juga turut menentukan
kecepatan penyembuhan. Luka bakar pada daerah perineum, ketiak, leher, dan
3
4
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Dasar
1. Pengertian
Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus
listrik, bahan kimia dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan
Luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh kontak dengan suhi
tinggi seperti api, air panas, listrik, bahan kimia, dan radiasi, juga sebab
kontak dengan suhu rendah (frost bite). Luka bakar ini dapat menyebabkan
kematian , atau akibat lain yang berkaitan dengan fungsi maupun estetik
(Mansjoer, 2011)
2. Etiologi
1) Gas
2) Cairan
5
6
4) Umur klien.
2) Sedang – moderate:
a) Tingkat II : 15 – 30%
3) Ringan – minor:
MK:
Gangguan Konsep
diri
Biologis LUKA BAKAR Psikologis Kurang
pengetahuan
Anxietas
Masalah Keperawatan:
Kerusakan mukosa Keracunan gas CO Penguapan meningkat Resiko tinggi terhadap infeksi
Gangguan rasa nyaman
Ganguan aktivitas
Oedema laring Peningkatan pembuluh Kerusakan integritas kulit
CO mengikat Hb
Hb tidak mampu darah kapiler
Obstruksi jalan nafas mengikat O2
Ektravasasi cairan (H2O,
Gagal nafas
MK: Jalan nafas Hipoxia otak Elektrolit, protein)
tidak efektif
Tekanan onkotik
menurun. Tekanan
Cairan intravaskuler
hidrostatik
menurun
Masalah Keperawatan:
Kekurangan volume cairan
meningkat
Hipovolemia dan Gangguan perfusi jaringan
hemokonsentrasi
Gangguan sirkulasi
makro
Gangguan
Gangguan perfusi organ penting
sirkulasi seluler
Traktus perfusi
Hipoxia Kebocoran Hipoxia Pelepasan Gangguan Daya
Dilatasi Laju
kapiler sel ginjal katekolamin Neurologi tahan
Sel otak lambung metabolisme
Penurunan Fungsi Hipoxia Hambahan tubuh
meningkat
mati
Gagal curah jantung ginjal hepatik pertumbuhan menurun Glukoneogenesis
fungsi Gagal jantung Gagal Gagal hepar
menurun glukogenolisis
sentral
ginjal MK: Perubahan
nutrisi
5. Perawatan
7
8
sendi.
8
9
bersangkutan.
a. Pengkajian
1) Aktifitas/istirahat:
2) Sirkulasi:
Tanda (dengan cedera luka bakar lebih dari 20% APTT): hipotensi
3) Integritas ego:
diri, marah.
4) Eliminasi:
9
10
ada; khususnya pada luka bakar kutaneus lebih besar dari 20%
5) Makanan/cairan:
6) Neurosensori:
7) Nyeri/kenyamanan:
tergantung pada keutuhan ujung saraf; luka bakar derajat tiga tidak
nyeri.
8) Pernafasan:
10
11
inhalasi.
(ronkhi)..
listrik).
9) Pemeriksaan Diagnostik
11
12
luas.
asap.
b. Diagnose Keperawatan
kerja silia. Luka bakar daerah leher; kompresi jalan nafas thorak
12
13
Kehilangan perdarahan.
respons inflamasi.
debridemen luka.
dengan edema.
protein.
tahanan.
13
14
BAB III
LAPORAN KASUS
14
15
RS JASA KARTINI
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Nama : Ny. L
b. Umur : 32 tahun
e. Pendidikan : SMP
g. Agama : Islam
15
16
a. Nama : Tn. U
b. Umur : 50 tahun
d. Pendidikan : SMP
f. Pekerjaan : Dagang
3. Riwayat Penyakit
Klien datang ke IGD pada tanggal 10 oktober jam 15.00 WIB dengan
keluhan terkena kobaran api, akibat semburan gas yang meledak. Luka
bakar pada wajah (pipi kanan + kiri, dahi), tangan kanan dan kiri, betis
2010 klien mengeluh nyeri dan panas pada daerah luka, sperti ditusuk-
tusuk di daerah luka, nyeri saat digerakkan, skala nyeri 3 dari skala 0-
lain.
16
17
17
18
4. Data Psikologis
a. Gambaran diri
b. Peran diri
c. Ideal diri
d. Harga diri
e. Identitas diri
18
19
5. Data Sosial
6. Data Spiritual
Keinginan klien untuk sembuh tinggi dan percaya pada pengobatan, klien
7. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
Pulse : 88 x/menit
Respirasi : 24 x/menit
Temperatu r : 36,8 0C
b. System kardiovaskuler
19
20
mitralis).
c. Sistem pernapasan
- Inspeksi
dari hidung
24 x/menit
- Palpasi
tidak ada.
d. Sistem pencernaan
20
21
- Inspeksi
Mulut
Abdomen
- Palpasi
Tidak ada nyeri tekan di epigastrium, tidak ada nyeri tekan pada
- Auskultasi
- Perkusi
e. Sistem endokrin
f. System integument
21
22
- Inspeksi
- Palpasi
g. Sistem genitourinaria
- Inspeksi
- Palpasi
h. Sistem persyarafan
kanan dan kiri, bola mata dapat mengikuti objek, refleks kornea
22
23
i. System musculoskeletal
- Inspeksi
- Palpasi
5 5
Kekuatan otot
5 5
Ekstremitas kanan/kiri atas bawah skala kekuatan otot 5 :
penahanan penuh.
23
24
Data penunjang
1) Laboratorium
Rontgent
- Thorax foto
infiltrate.
Therapi
- RL 50 tts/mnt
- Ceftriaxone 2x1
- ATS 1500
24
25
B. Analisa Data
C. Diagnosa Keperawatan
25
26
yang ditandai dengan terdapat luka bakar pada ekstremitas atas dan bawah.
D. Intervensi Keperawatan
E. Implementasi Keperawatan
27
28
28
29
30
31
BAB V
A. Kesimpulan
dengan Luas 40% Di Ruang III A RSUD Kota Tasikmalaya, melalui proses
31
32
B. Saran
klien lebih baik lagi, diharapkan untuk kedepannya terdapat klinik khusus
luka bakar.
2. Kepada keluarga agar dapat berperan aktif dalam perawatan klien terutama
32
33
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, E & Burley. T.J. (1995) Aplication of Nursing Process and Nrusing
Diagnosis. Pennsylvania USA.
Randy, C & Margareth TH. (2012). Asuhan Keperawatan Medikal Bedah dan
Penyakit Dalam. Yogyakarta : Bina Nusantara
http://kuliahperawat.wordpress.com/2008/12/21/dokumentasi-asuhankeperawatan/
33