Anda di halaman 1dari 1

Telemedik di defenisikan sebagai penghantar dari pelayanan kesehatan dimana jarak adalah

sebagai faktor penghalang, dimana semua profesional kesehatan menggunakan teknologi


informasi dan komunikasi untuk pertukaran informasi yang valid atas diagnosis, penanganan
dan pencegahan dari penyakit dan kecelakaan, penelitian dan evaluasi, dan untuk
keberlanjutan pendidikan provider kesehatan, dan bagi semua yang berminat kepada
peningkatan kesehatan baik itu secara individu maupun bagi kelompok komunitasnya(Lestari,
W.,2008).
Telemedicine telah diperkenalkan sejak lebih dari 40 tahun yang lalu. Telemedicine adalah
layanan kesehatan serta pertukaran informasi kesehatan yang dilakukan dari jarak jauh.
Tujuan utama diciptakannya telemedicine adalah untuk menyediakan layanan medis berbasis
ahli ke semua tempat yang membutuhkannya. Ada beberapa istilah yang sama dengan
telemedicine: telecare yang berarti menyediakan perawatan kesehatan dan komunitas
dukungan jarak jauh, telehealth yang berarti pelayanan kesehatan publik dimana penyintas
ingin mendapatkan pelayanan kesehatan dari jarak jauh. Dari berbagai istilah tersebut, satu
persamaan dengan telemedicine yaitu menyediakan pertukaran informasi tentang kesehatan
tanpa mengharuskan penyintas dan paramedis untuk bertatap muka dan bertemu di satu
tempat(Alvi Sholitakin, S. & Budi Prasetyo, A., 2020)
Perkembangan teknologi telemedicine dalam menganalisis citra medis semakin hari semakin
meningkat karena kemajuan di bidang multimedia, imaging, komputer, sistem informasi dan
telekomunikasi. beragam. Peralatan kedokteran dapat menghasilkan gambar digital secara
langsung, selain itu juga dapat mengubah citra video menjadi citra digital. Kini, Pemanfaatan
telemedicine sangat tergantung pada tipe praktek telemedicine.Telemedicine dapat berupa
telekonsultasi, teleassistansi, teleedukasi dan telemonitoring serta telesurgery Di Indonesia
perkembangan teknologi telemedicine menjadi terhambat dikarenakan keterbatasan
infrastruktur dan layanan teknologi informasi yang dimiliki belum memadai. Kaitannya
dengan hal tersebut maka diperlukan integrasi dalam penerapan teknologi telemedicine
berbasis Cloud (Jamil, M., Khairan, A., et. al, 2015)
Untuk menanggapi krisis kesehatan di daerah pedesaan dan perbatasan di Indonesia, maka
diperlukan satu cara yang dapat mengatasi persoalan itu secara efektif dan efisien. Strategi
yang ditempuh merupakan model pelayanan kesehatan yang tidak biasa yakni antara dokter
dan pasien tidak bertemu secara langsung melainkan dihubungkan dengan teknologi
informasi dan komunikasi yang disebut dengan Telemedicine. Disamping manfaat yang
diperoleh dari penggunaan telemedicine perlu pula disadari bahwa penggunaan telemedicine
juga berpotensi menimbulkan berbagai problema hukum, Beberapa permasalahan hukum
tersebut mencakup antara lain: pemberian lisensi, akreditasi, privasi dan kerahasiaan catatan
medis elektornik pasien, tanggung gugat bila terjadi malpraktek, pedoman klinis, dan asuransi

Anda mungkin juga menyukai