Anda di halaman 1dari 10

NAMA : SRI ALPIDA

STAMBUK : E 281 19 485

MATA KULIAH : TEKNOLOGI PERBANYAKAN BAHAN TANAMAN

KELAS : AGT-6

TUGAS. : KARYA TULIS ILMIAH ( STEK, CANGKOK, RUNDUNGAN,

DAN OKULASI )

BAB 1

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Pembiakan secara tak kawin atau aseksual merupakan dasar dari

pembiakan vegetatif, yaitu tanaman dapat membentuk kembali

jaringan-jaringan dan bagian-bagian lain. Dimana pada beberapa

tanaman pembiakan vegetatif merupakan prose alami yang

sempurna atau merupakan proses dari buatan manusia.

Perbanyakan secara vegetatif adalah cara perkembangbiakan

tanaman dengan menggunakan bagian tanman seperti batang,

cabang, ranting, pucuk daun, umbi, dan akar.


Pembiakan vegetatif ini pada dasarnya memiliki prinsip, yaitu

merangsang tunas adventif yang ada pada bagian-bagian

tanaman yang akan di gunakan sebagai pembiakan vegetatif

tersebut agar berkembang menjadi tenaman baru yang sempurna

dimana memiliki akar, batang, dan daun. Pembiakan vegetatif ini

dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu: stek, okulasi,

penyambungan, dan cangkok. Penyetekan merupakan suatu

perlakuan pemisahan, pemotongan beberapa bagian seperti akar,

batang, daun, tunas dengan tujuan bagian-bagian dari tanaman

ini dapat menghasilkan individu baru. Perbanyakan dengan stek

biasanya dilakukan pada tanaman dikotil. Pada tanaman

monokotil masih jarang, namun pada tanaman tertentu yang

dapat terkontrol kondisinya dapat dilakukan.

Perbanyakan melalui stek tidak memerlukan proses atau cara

yang rumit, dimana dengan perbanyakan tanaman stek ini

memiliki keunggulan yaitu dapat menghasilkan baru dalam

jumlah yang banyak walaupun bahan tanaman yang tersedia

terbatas dan dapat menghasilkan tanaman yang sama sifatnya

dengan induknya. Selain adanya keunggulan, perbanyakan


tanaman secara stek terdapat juga kelemahan baik secara

fisiologis maupun morfologi dalam pertumbuhan tanaman yaitu

perbanyakan tanaman secara stek ini memiliki akar serabut yang

dimana akar serabut pertumbuhan tanamannya rentan yaitu

sangant mudah roboh pada keadaan ikim yang kurang

mendukung seperti angin kencang, tanah selalu jenuh, dsb

sehingga perakarannya dangkal, membutuhkan tanaman induk

yang lebih besar dan lebih banyak sehingga membutuhkan biaya

yang banyak dan dalam perbanyakan tanaman secara stek

tingkat keberhasilanya sangat rendah.

2. Rumusan Masalah

* Bagaimana cara mengembangbiakan stek ?

3. Tujuan

* untuk mengenal dan mempelajari teknik pembiakan vegetatif,

macam tanman yang dapat dikembangbiakan dengan stek.

* untuk mengetahui dan mempelajari pert6umbuhan stek yang

berasal dari stek batang tanaman melati.


BAB II

PEMBASAN

Stek tanaman merupakan sebuah perlakuan yang disengaja oleh

manusia dengan melakukan pemisahan atau pemotongan beberapa

bagian tanaman. Bagian-bagian tanaman dipotong, seperti akar,

batang, daun, dan tunas, untuk mendapatkan anakan baru dengan

sifat seperti induknya. Stek umumnya dilakukan pada tanaman

dikotil. Bagi tanaman monokotil, teknik stek tanaman masih jarang

diterapkan meskipun ada beberapa tanaman monokotil yang bisa

distek, seperti asparagus.

Setek juga merupakan salah satu cara pembiakan vegetatif

buatan, yaitu dengan cara memotong bagian dari tubuh tanaman

agar muncul perakaran baru. Bagian tanaman yang dapat disetek

antara lain : bagian akar, batang, daun maupun tunas.

Setek dapat dibedakan menurut bagian tanaman yang diambil

untuk bahan setek : Setek akar, misalnya pada jambu biji,


cemara, albezzia dan aesculus. Setek batang, misalnya rhizome,

tuber, softwood dan intermediate. Setek daun, misalnya

sanzevera, begonia. Setek tunas, misalnya pada tanaman anggur.

Faktor penentu keberhasilan stek secara umum dikelompokkan

menjadi faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri

dari: ketersediaan air, cadangan makanan hormon endogen,

umur tanaman dan jenis tanaman. Faktor eksternal terdiri dari:

media perakaran, kelembaban udara, suhu, intensitas cahaya,

teknik penyiapan stek.

BAB III

KESIMPULAN

Dari hasil dan pembahasan praktikum dapat diambil beberapa

kesimpulan sebagi berikut:


* Penyetekan adalah teknik perbanyakan tanaman secara tidak

kawin yaitu dengan memotong bagian tanaman untuk

mendapatkan individu baru yang sama dengan tetuanya

Stek biasanya banyak dilakukan pada tanaman dikotil.

Stek ada beberapa macam yaitu: stek akar, batang, daun, dan

tunas.

* Perawatan secara maksimal pada masa petumbuhan tanaman

perlu diperlukan secara intensif agar diperoleh hasil yang

maksimal.

* Manfaat penyetekan adalah : memperoleh tanaman yang sama

atau lebih unggul dari induknya dan waktu yang dibutuhkan

untuk perbanyakan relatif singkat.

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Cangkok tanah atau merunduk (trench layering) merupakan salah

satu dari proses perbanyakan vegetatif. Tanaman yang dapat

dikembangbiakan secara merunduk sangat sedikit. Jenis tanaman

yang mempunyai cabang panjang dan lentur saja yang biasanya

dirundukkan. Keberhasilan merunduk bisa mencapai 100% karena

cabang yang dikembang biakkan tetap berhubungan dengan

cabang induknya. Sehingga pohon induk tetap menyediakan zat-zat

makanan yang diperlukan sampai cabang-cabang itu berakar dan

bertunas. Tanpa disengaja tanaman ini kadang-kadang juga dapat

melakukan pengembang biakkan secara alamia. Karena bagian tepi

atau ujung cabang yang terkulai cenderung berakar bila

bersentuhan dengan tanah. Misalnya saja yaitu tanaman bunga

melati, cincau, anggur dan lain sebaginya yang memiliki batang atau

cabang lentur dan panjang.

2. Tujuan

a.Untuk mengetahui macam-macam tanaman yang dapat

dikembang biakkan secara merunduk

b. Memahami metode merundukkan tanaman yang baik


c. Mempermudah keberhasilan pengembang biakkan tanaman

3. Rumusan Masalah

* Bagaimana agar mengetahui keberhasilan dari merundukkan ?

* Bagaimana agar mengetahui pengembangbiakan dari tanaman ?

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pembahasan

Pada dasarnya merunduk adalah melakukan pembengkokan atau

pelengkungan cabang tersebeut dibenamkan ke dalam tanah.


Sedangkan ujung-ujung cabang dibiarkan muncul di atas permukaan

tanah. Pada bagian cabang yang dibenamkan harus ada tunasnya,

karena akar muncul pada batang yang bertunas. Tunas ini memiliki

kandungan zat tumbuh yang

tinggi, dengan demikian dapat mempercepat pertumbuhan akar

pada tanaman.pembentukan akar pada tanamna ini jug adapt

dipermudah dengan cara pelukaan, pengikatan, etiolasi dan

penyalah arahan dari batang. Semua cara ini dapat mempengaruhi

gerakan dan penumpukan auksin serta karbohidrat pada bagian

cabang tersebut.

Tanaman yang kami perbanyak dengan metode trench layering ini

adalah tanaman anggur, cincau dan bunga melati. Masing-masing

sebanyak dua percobaan dan praktikum ini 100% berhasil

dibuktikan dengan munculnya daun / tunas baru pada tanaman

percobaan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Merunduk (trench layering) dapat disebut juga cangkok tanah,

cangkok runduk atau membumbun

2. merupakan perbanyakan vegetatif yang paling mudah dan bisa

mencapai 100% berhasil

3. Penumpukkan auksin pada tunas dapat mempercepat proses

perakaran

Anda mungkin juga menyukai