Anda di halaman 1dari 4

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab tiga rumusan masalah yang dibuat

oleh penulis, berdasarkan hasil pembahasan dan analisis data yang telah

dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. UMKM Keripik Tempe Rohani dalam menghitung harga pokok

produksinya belum menetapkan suatu metode khusus yang sesuai dengan

akuntansi. Meskipun mereka telah menghitung harga pokok produksi

dengan menghitung total keseluruhan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung, dan biaya overhead pabrik, namun perhitungan mereka belum

sepenuhnya tepat. Sehingga perlu dilakukan pengelompokkan biaya,

dalam hal ini biaya dikelompokkan menjadi biaya tetap, biaya variabel,

dan biaya semivariabel. Dalam unsur biaya semivariabel masih perlu

dipisahkan lagi biaya tetap dan biaya variabelnya. Pemisahan biaya

tersebut menggunakan metode kuadrat terkecil (least square). Metode ini

dinilai sebagai metode yang paling akurat dalam pemisahan biaya. Hal

tersebut dilakukan untuk mempermudah perusahaan dalam melakukan

perencanaan jangka panjang dan jangka pendek.

2. Pada perhitungan harga pokok produksi, perusahaan dengan metodenya

sendiri memasukkan seluruh unsur biaya tetap dan biaya variabel tanpa

melakukan pengelompokkan biaya terlebih dahulu. Hasil dari perhitungan

harga pokok produksi dengan metode perusahaan, metode full costing, dan

59
60

metode variable costing menunjukkan hasil yang tidak terpaut jauh.

Metode perusahaan memiliki hasil perhitungan sebesar Rp 187.505.635,

metode full costing sebesar Rp 195.097.472, dan metode variable costing

sebesar Rp 184.859.737.

3. UMKM Keripik Tempe Rohani menetapkan harga jual berdasarkan

presentase keuntungan/laba yang diharapkan perusahaan yaitu sebesar

77%. Berdasarkan perhitungan harga pokok produksi menggunakan

metode perusahaan dan metode full costing, didapatkan harga jual yang

selisihnya tidak terpaut jauh, hal ini dikarenakan perhitungan biaya pada

perusahaan sudah cukup lengkap dan akurat sesuai dengan hasil observasi

peneliti. Pada metode perusahaan didapatkan harga jual sebesar Rp 8.000

sedangkan pada metode full costing sebesar Rp 8.300.

Berdasarkan kesimpulan diatas maka pengelompokkan biaya menurut

perilakunya akan menguntungkan perusahaan dalam membuat perencanaan

jangka pendek dan jangka panjang. Pengelompokkan ini juga bermanfaat agar

dalam perhitungan harga pokok produksi unsur – unsur biaya tetap dan biaya

variabel lebih akurat sehingga menghasilkan harga pokok produksi yang tepat.

B. Keterbatasan

Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan yang nantinya dapat

menjadi arah perbaikan pada peneliti selanjutnya. Keterbatasan penelitian tersebut

antara lain :
61

1. Peneliti sulit untuk mendapatkan data secara dokumentasi karena

perusahaan belum memiliki sistem informasi akuntansi yang baik dalam

pencatatan laporan keuangannya.

2. Kegiatan observasi dilakukan hanya pada saat produksi berlangsung, tidak

dimulai dari awal hingga akhir proses produksi.

C. Saran

Berikut ini merupakan saran – saran yang ditujukan kepada UMKM Keripik

Tempe Rohani, yaitu :

1. Dalam hal kemudahan dan ketepatan melakukan perhitungan harga pokok

produksi, sebaiknya perusahaan melakukan pengelompokkan biaya – biaya

produksinya sesuai dengan kaidah akuntansi biaya.

2. Pada perhitungan harga pokok produksi selain tidak mengelompokkan

unsur – unsur biaya, perusahaan juga tidak lengkap dalam menghitung

elemen biaya overhead pabrik, yaitu kurang menambahkan biaya

penyusutan bangunan produksi. Sehingga sebaiknya elemen tersebut

dimasukkan dalam perhitungan harga pokok produksi.

3. Pada perusahaan ini, jumlah produksi setiap bulannya mengalami

fluktuasi, namun perusahaan menetapkan gaji untuk tenaga kerjanya

sebagai biaya tetap dan tidak bergantung pada jumlah produksi pada setiap

bulannya, hal ini dapat merugikan perusahaan jika jumlah produksinya

sedang menurun. Oleh karena itu sebaiknya perusahaan memperhitungkan

gaji tenaga kerjanya berdasarkan jumlah produk yang dihasilkan dalam

waktu satu bulannya.


62

4. Sebaiknya perusahaan melakukan perhitungan harga pokok produksi

dengan metode full costing karena metode ini telah mencakup seluruh

unsur biaya tetap maupun variabel sehingga metode ini dinilai tepat

apabila perusahaan ingin melakukan perencanaan jangka panjang. Oleh

karena itu perusahaan perlu menaikkan harga jualnya sebesar Rp 300 dari

harga semula apabila perusahaan tetap menginginkan persentase

keuntungan sebesar 77%.

Anda mungkin juga menyukai