Anda di halaman 1dari 3

Menurut Prawiradilaga (Joni,1996), Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan dalam

kegiatan pembelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada anak. Pengalaman
bermakna merupakan pengalaman langsung yang menghubungkan pengalaman yang telah
mereka miliki dengan pengalaman yang akan dipelajari, dan memiliki nilai guna dalam
kehidupan mereka pada saat ini maupun mendatang. Fogarty (dalam Depdiknas, 2006:8), dalam
arti luas pembelajaran terpadu meliputi pembelajaran yang terpadu dalam satu disiplin ilmu,
terpadu antar mata pelajaran, serta terpadu dalam dan lintas peserta didik. Pembelajaran terpadu
akan memberikan pengalaman yang bermakna bagi peserta didik, karena dalam pembelajaran
terpadu peserta didik akan memahami konsep-konsep yang dipelajari melalui pengalaman
langsung dan menghubungkannya dengan konsep-konsep lain yang sudah dipahami yang sesuai
dengan kebutuhan peserta didik.
Tymamyu (Istikhomah : 2012) menyatakan bahwa Pembelajaran terpadu merupakan suatu
pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam
intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu siswa akan
memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi
bermakna bagi siswa.bermakna disini memberikan arti bahwa pada pembelajaran terpadu siswa
akan dapat memahami konsep-konsep yang mereka pelajaran melalui pengalaman langsung dan
nyata yang menhgubungkan antar konsep dalam intra mata pelajaran maupun antar mata
pelajaran. Jika dibandingkan dalam konsep konvensional, maka pembelajaran terpadu tampak
lebih menekankan keterlibatan siswa dalam belajar, sehingga siswa terlibat aktif dalam proses
pembelajaran untuk pembuatan keputusan. Setiap siswa memerlukan bekal pengetahuan dan
kecakapan agar dapat hidup di masyarakat dan bakal ini diharapkan diperoleh melalui
pengalaman belajar di sekolah. Oleh karena itu pengalaman belajar di sekolah sedapat mungkin
memberikan bekal siswa dalam mencapai kecakapan untuk berkarya. Kecakapan ini disebut
kecakapan hidup yang cakupannya lebih luas dibanding hanya sekedar keterampilan.
Pembelajaran IPA Terpadu merupakan konsep pembelajaran IPA Terpadu dengan situasi
lebih “alami” dan situasi dunia nyata siswa, serta mendorong siswa membuat hubungan antar
cabang IPA dan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan
mereka sehari-hari. Pembelajaran IPA Terpadu adalah pembelajaran yang terjadi dalam
hubungan yang erat dengan pengalaman sesungguhnya.
Pembelajaran IPA Terpadu merupakan pembelajaran bermakna yang memungkinkan
siswa menerapkan konsep-konsep sains dan berpikir tingkat tinggi (HOTS = High Order
Thinking Skills). Selain itu pembelajaran IPA Terpadu mendorong siswa untuk tanggap dalam
linkungan dan budayannya.
Pengetahuan yang dimiliki seseorang selalu bermula dari “bertanya”. Sebelum tahu AIDS,
seseorang bertanya “jenis penyakit apakah AIDS itu?”, “Apakah penyebab penyakit AIDS?”.
Bertanya baik dilakukan oleh guru maupun siswa, merupakan ciri utama pembelajaran IPA
Terpadu. Bertanya dalam pembelajaran IPA Terpadu dipandang sebagai kegiatan guru untuk
mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir siswa. Selain itu bagi siswa, kegiatan
bertanya merupakan bagian penting dalam melaksanakan pembelajaran yang berbasis inkuiri,
yang menggali informasi, mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui, dan mengarahkan
perhatian pada aspek yang belum diketahuinya.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-
fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri
sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dan menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman
langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar
secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu
peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. IPA
merupakan ilmu yang pokok bahasannya adalah alam dan segala isinya. Secara umum IPA di
SMP/MTs meliputi bidang kajian Energi dan perubahannya, Bumi dan alam semesta, Makhluk
hidup dan proses kehidupan, Materi dan sifatnya, di mana semua kajian tersebut sangat berperan
dalam membantu peserta didik untuk memahami fenomena alam. IPA merupakan pengetahuan
ilmiah, yaitu pengetahuan yang telah mengalami uji kebenaran melalui metode ilmiah, dengan
ciri: objektif, metodik, sistematis, universal, dan tentatif (bersifat sementara) (Depdiknas, 2006).
Menurut Carin dan Sund (1993) IPA didefinisikan sebagai “pengetahuan yang sistematis dan
tersusun secara teratur, berlaku umum (universal), dan berupa kumpulan data hasil observasi dan
eksperimen”.
Konsep merupakan abstraksi dari kejadian-kejadian, ojek-objek atau fenomena yang memiliki sifat-sifat
atau atribut tertentu, misalnya konsep tentang bunyi, konsp tentang panas atau kalor, konsep ion, atom,
molekul dan sebagainya. Dalam pelajaran IPA ada konsep-konsep yang sudah dipahami oleh siswa,
tetapi ada juga yang sukar. Sukar mudahnya suatu konsep untuk dipahami tergantung pada tigkat
abstraksi atau keabstrakan dari konsep tersebut

Anda mungkin juga menyukai