Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM GEOLISTRIK DAN ELEKTROMAGNETIK

MODUL KE – 01
PENGUKURAN RESISTOR MENGGUNAKAN MULTIMETER

Oleh:
WIRANATA SIMBOLON 118120051

Asisten :
Dwinda Aldatri 12117013
Puji Lestari 12117024
Mustika 12117025
Hayatun Nufus Hukama 12117031
Santo Tri Prabowo 12117041
Evita Putri Fadhillah 12117047
Ardi Muhammad 12117078
Rafiqh Perdana Latif 12117118
Agnez Ridha Zatafatila 12117130

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA


JURUSAN TEKNIK MANUFAKTUR DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2020/2021

1
2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
......................................................................................................................................................... 2
1

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 2

1.1 Latar Belakang


42

1.2 Tujuan Praktikum


52

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


......................................................................................................................................................... 6
3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


......................................................................................................................................................... 8
6

3.1 Alat dan Bahan


86

3.2 Diagram Alir


86

3.3 Prosedur Pengerjaan....... ....... ....... ....... ....... ....... ....... ....... ....... ....... ....... ....... ....... ....10
7
3
BAB IV HASIL DAN
PEMBAHASAN.........................................................................................12 ................................. 8

4.1 Hasil......................................................................................................................................12
...................................................................................................................................................... 8

4.2 Pembahasan..........................................................................................................................13
...................................................................................................................................................... 9

BAB V KESIMPULAN
....................................................................................................................................................... 14
10

DAFTAR PUSTAKA
....................................................................................................................................................... 15
11

LAMPIRAN
....................................................................................................................................................... 16
12

4
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

. Arus merupakan perubahan kecepatan muatan terhadap waktu atau muatan yang
mengalir dalam satuan watu dengan kata lain arus adalah muatan yang bergerak. Selama
muatan tersebut bergerak maka akan muncul arus tetapi ketika muatan tersebut diam maka arus
pun akan hilang. Muatan akan bergerak jika ada energi luar yang memepengaruhinya.Muatan
adalah satuan terkecil dari atom atau sub bagian dari atom. Dimana dalam teori atom modern
menyatakan atom terdiri dari partikel inti (proton bermuatan + dan neutron bersifatnetral) yang
dikelilingi oleh muatan elektron (-), normalnya atom bermuatan netral. a. Arus Searah (DC) Arus
searah (DC) yaitu arus yang mengalir ke satu arah saja dengan harga konstanta. Salah satu
sumber arus searah adalah batere. Di samping itu arus searah dapat diperoleh dengan
menggunakan komponen elektronik yang disebut Dioda pada pembangkit listrik arus bolak-balik
(AC). b. Arus Bolak-balik (AC) Arus bolak-balik (AC) adalah arus yang mengalir dengan arah
bolak-balik. Arus ini bisa juga disebut arus tukar sebab polaritasnya selalu bertukar-tukar. Juga
dapat disebut dengan arus AC sebagai istilah singkatan asing (Inggris) yaitu Alternating Current.
Sumber arus listrik bolak-balik adalah pembangkit tegangan tinggi seperti PLN (Perusahaan
Listrik Negara) dan generator. Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari
suatu komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang 4 melewatinya. Adapun
bunyi hukum ohm sendiri adalah besarnya kuat arus berbanding lurus dengan beda potensial &
berbanding terbalik dengan hambatan hambatan. Persamaan Hambatan : Dengan kata lain,
hambatan merupakan penahanan atau perlawanan yang diterima oleh elektron-elektron yang
mengalir pada sebuah penghantar oleh molekul-molekul yang ada di dalamnya. Setiap
penghantar memberikan penahanan aliran arus listrik. Penahanan tersebut disebabkan oleh: Tiap-
tiap atom menahan perpindahan elektron yang terjadi pada perlawanan terhadap elektron kearah
luarnya benturan elektron-elektron dan atom tidak terhitung pada sebuah penghantar besar
kecilnya tahanan yang ada pada sebuah penghantar ditentukan oleh: Jenis Penghantar. Semakin
besar hambat jenis, semakin besar tahanan dan semakin kecil hambat jenis, semakin kecil
tahanan. Panjang Penghantar. Semakin panjang penghantar / kawat, maka besar tahanan /
perlawanannya. Penampang Penghantar. Semakin besar penampang kawat (diameter kawat),
semakin kecil perlawanannya. Suhu Penghantar. Semakin kecil suhu (panas) yang muncul,
semakin kecil nilai tahanan. Tetapi semakin panas akan semakin besar tahanan sebuah
penghantar. Hukum Ohm adalah hukum yang mengatakan bahwa apabila arus listrik mengalir ke

5
dalam sebuah penghantar, intensitas arusnya sama dengan tegangan yang mendorongnya dibagi
dengan tahanan penghantar. Hukum Ohm digunakan untuk melihat besarnya arus (I), tegangan
(V) dan hambatan (R).

Jika memakai perbedaan potensial yang sama di antara ujung-ujung tongkattembaga dan tongkat
kayu yang mempunyai geometri yang serupa, maka dihasilkan arus-arus yang sangat berbeda.
Karakteristik (sifat) penghantar yang menyebabkan hal ini adalah hambatannya. Kita
mendefinisikan hambatan dari sebuah penghantar (yang sering dinamakan tahanan = resistor) di
antara dua titik dengan menaikkan sebuah beda potensial V di antaratitik-titik tersebut, dan
dengan mengukur arus I. Jika V dinyatakan di dalam volt dan I dinyatakan di dalam ampere,
maka hambatan akan dinyatakan di dalam Ohm (disingkat Ω).

1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut.

1) Mahasiswa dapat memahami dan mengoperasikan kerja alat yang digunakan.

2) Mahasiswa dapat membaca nilai warna-warna dalam resistor

3) Mahasiswa dapat mengukur nilai resistor

6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
RESISTOR
Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain untuk
mengatur tegangan listrik dan arus listrik. Resistor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu
yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap
resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir. Resistor digunakan sebagai bagian
dari rangkaian elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling
sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam komponen dan film, bahkan kawat
resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium). Karakteristik
utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain
termasuk koefisien suhu, derau listrik (noise), dan induktansi. Resistor dapat diintegrasikan kedalam
sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung
pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus
rangkaian agar tidak terbakar.

Identifikasi empat pita adalah skema kode warna yang paling sering digunakan. Ini terdiri dari
empat pita warna yang dicetak mengelilingi badan resistor. Dua pita pertama merupakan informasi
dua digit harga resistansi, pita ketiga merupakan faktor pengali (jumlah nol yang ditambahkan
setelah dua digit resistansi) dan pita keempat merupakan toleransi harga resistansi. Kadang-kadang
terdapat pita kelima yang menunjukkan koefisien suhu, tetapi ini harus dibedakan dengan sistem
lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi. Sebagai contoh, hijau-biru-kuning-merah
adalah 56 x 104Ω = 560 kΩ ± 2%. Deskripsi yang lebih mudah adalah pita pertama berwarna hijau
yang mempunyai harga 5, dan pita kedua berwarna biru yang mempunyai harga 6, sehingga
keduanya dihitung sebagai 56. Pita ketiga brwarna kuning yang mempunyai harga 104 yang
menambahkan empat nol di belakang 56, sedangkan pita keempat berwarna merah yang merupakan
kode untuk toleransi ± 2% memberikan nilai 560.000Ω pada keakuratan ± 2%.

7
HUKUM OHM
Hokum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang mengalir melaluisebuah
penghantarselalu berbanding lurus dengan beda potensialyang diterapkankepadanya. Sebuah benda
penghantar dikatakan mematuhi hukum Ohm apabilanilai resistansinyatidak bergantung terhadap
besar dan polaritas beda potensial yangdikenakan kepadanya. Walaupun pernyataan ini tidak selalu
berlaku untuk semua jenis penghantar, namun istilah "hukum" tetap digunakan dengan alasan
sejarah.Secara matematis hukum Ohm diekspresikan dengan persamaan:Dimana :
1. adalah arus listrikyang mengalir pada suatu penghantar dalam satuan Ampere.
2. adalah tegangan listrikyang terdapat pada kedua ujung penghantar dalam satuan volt.
3. adalah nilai hambatan listrik(resistansi) yang terdapat pada suatu penghantar dalam satuan ohm.

Berdasarkan hukum Ohm, 1 Ohm didefinisikan sebagai hambatan yang digunakan


dalamsuatu rangkaian yang dilewati kuat arus sebesar 1 Ampere dengan beda potensial 1 Volt.Oleh
karena itu, kita dapat mendefinisikan pengertian hambatan yaitu perbandinganantara beda potensial
dan kuat arus. Semakin besar sumber tegangan maka semakin besararus yang dihasilkan. Jadi, besar
kecilnya hambatan listrik tidak dipengaruhi oleh besartegangan dan arus listrik tetapi dipengaruhi
oleh panjang penampang, luas penampangdan jenis bahan.

8
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan

Pada praktikum modul ke-1 kali ini, alat dan bahan yang diperlukan adalah sebagai
berikut.

1) Baterai 9 volt
2) Konektor baterai
3) Multimeter digital
4) Resistor dengan nilai yang bervariasi
5) Breadboard
6) Kabel penghubung

3.2 Flow Chart

9
10
3.3 Prosedur Pengerjaan
Prosedur pengerjaan praktikum kali ini yaitu :

1. mempersiapkan alat dan bahan yang sudah tertera diatas


2. membuat rangkaian seri resistor dengan nilai masing-masing berbeda, kelompok kami
menggunakan nilai R1 = 150 Ohm; R2 = 200 Ohm; R3 = 300 Ohm.

3. Memasang resistor pada breadboard dengan ketentuan pada langkah nomor 2

4. Menghubungkan kabel penghubung pada multimeter digital. Kabel berwarna hitam (-)
dihubungkan ke jack common (-COM), sedangkan kabel berwarna merah (+)
dihubungkan ke jack symbol V, putar multimeter kearah mode Ohm kemudian
lakukan pengukuran resistansinya.

5. Menghubungkan kabel jumper pada sumber tegangan (V). kemudian letakkan jumper
pada ujung R1 dan R3.

6. Melakukan pengukuran nilai beda potensial (V) dan arus (I) pada rangkaian diatas
menggunakan multimeter. Catat hasil yang tertera pada multimeter.

7. Lakukan langkah nomor 3 sampai nomor 6 untuk rangkaian resistor yang disusun
secara paralel dengan nilai masing-masing berbeda, kelompok kami menggunakan
nilai R1 = 150 Ohm; R2 = 200 Ohm; R3 = 300 Ohm.

11
12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PEMBAHASAN


Vawal = 9 volt
Vawal = 8.7 volt

TABEL 1. DATA TEORITIS HASIL WARNA PADA RESISTOR


NO GELANG 1 GELANG 2 GELANG 3 GELANG 4 R(OHM)
1 COKLAT HITAM COKELAT EMAS 10±5%
2 COKLAT HIJAU COKELAT EMAS 100±5%
3 ORANGE HITAM COKELAT EMAS 300±5%

TABEL 2. DATA TEORITIS HASIL WARNA PADA RESISTOR


NO GELANG 1 GELANG 2 GELANG 3 GELANG 4 R(OHM)
1 COKLAT HITAM COKELAT EMAS 11±5%
2 COKLAT HIJAU COKELAT EMAS 100±5%
3 ORANGE HITAM COKELAT EMAS 300±5%

TABEL 3. HASIL RANGKAIAN SERI


NO NILAI HAMBATAN (OHM) KUAT ARUS (A) TEGANGAN (V)
UKUR
1 11 OHM 0,0785A 0.17
2 100 OHM 0,198 A 1.75
3 300 OHM 0,584 A 5.33
4 R TOTAL = 411 OHM I TOTAL = 0,01567 V TOTAL= 7.25

TABEL 4 HASIL PENGUKURAN PARALEL


NO NILAI HAMBATAN (OHM) KUAT ARUS (A) TEGANGAN (V)
UKUR
1 11 OHM 0,1875A 1,89
13
2 100 OHM 0,1827 A 1,86
3 300 OHM 0,1799 A 1,84

4.2 PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini melakukan pengukuran rangkaian 3 buah secara seri dan paralel.
Perhitungan manual seharusnya dilakukan terlebih dahulu untuk dapat menentukan nilai resistansi
yang ada pada resistor yang digunakan, nilai dari perhitungan manual dapat jadi acuan untuk
melakukan setting pada alat multimeter. Alat multimeter yang selesai di setting dan dilakukan
kalibrasi ditempelkan pada kedua pin resistor sampai mandapatkan nilai yang sesuai. Hasil
perhitungan yang didapat secara manual dengan hasil percobaan dengan menggunakan alat hasilnya
tidakakan terlalu berbeda . Tegangan sumber sebesar 9 V dan untuk resistornya sendiri memiliki
nilai teori yakni untuk R1 sebesar 10 Ohm , R2 sebesar 100 Ohm , dan R3 sebesar 300 Ohm.
Praktikum menggunakan prinsip hukum Ohm dengan rumus V = I . R .Didapat nilai R1pengukuran
sebesar 11 Ohm , R2pengukuran sebesar 100 Ohm , dan R3 yakni 300 Ohm. Bisa disimpulkan nilai
error hampir mendekati nol Pada ketiga resistor memiliki gelang berwarna emas yang berarti nilai
toleransi 5%.

Secara terori, jika nilai resistor tinggi, maka nilai arus akan lebih kecil, sebaliknya juga begitu. Nilai
pada hasil pengukuran menggunakan multimeter berbeda dengan nilai hasil perhitungan secara teori.
Kurangnya ketelitian praktkan juga mempengaruhi adanya perbedaan nilai antara pengukuran
dengan teori. Untuk paralel bisa diamati bahwa nilai kuat arus semakin kecil ketika resistornya
semakin besar ini sesuai dengan teori hukum ohm yang menyatakan bahwa hambatan berbanding
terbalik dengan kuat arus yang mengalir. Hal ini terlihat pada data, jika nilai hambatan yang
diberikan besar maka nilai kuat arus yang mengalir akan semakin kecil. Begitu pula sebaliknya, jika
nilai hambatan yang diberikan kecil maka nilai kuat arus yang mengalir akan semakin besar.

14
BAB V KESIMPULAN

Kesimpulan praktikum kali ini, beberapa hal yaitu

1. Semakin besar nilai resistansi, maka arus akan semakin kecil. Begitu sebaliknya
2. Nilai kuat arus pada paralel lebih tinggi dari nilai kuat arus seri
3. .kurang ketelitian mempengaruhi hasil pengukuran

15
DAFTAR PUSTAKA
1.https://en.wikipedia.org/wiki/Resistor#:~:text=A%20resistor%20is%20a%20passive,transmission
%20lines%2C%20among%20other%20uses.
2. https://teknikelektronika.com/pengertian-resistor-jenis-jenis-resistor/
3. https://www.allaboutcircuits.com/textbook/direct-current/chpt-2/voltage-current-resistance-relate/

16
LAMPIRAN

17
18
LINK : https://drive.google.com/file/d/10QRglAC17QONz2foV_HzQFSKL-
RJOJO0/view?usp=drivesdk

19

Anda mungkin juga menyukai