Anda di halaman 1dari 26

NAMA : INDAH SEPTIANI

NIM : 154011429
TUGAS KDK II PERTEMUAN 1
Masing-masing mahasiswa membuat jobsheet semenarik mungkin, mengenai prosedur
praktik;
• Pemeriksaan tes kehamilan
• Pemeriksaan protein urine
• Pemeriksaan reduksi
• Pemeriksaan HB

MATA KULIAH : KDK II


NAMA KETERAMPILAN : Pemeriksaan Tes Kehamilan
UNIT : Pemeriksaan Fisik Kunjungan Awal
WAKTU : 50 menit

OBJEKTIF

1. Setelah membaca job sheet dan berlatih melakukan pemeriksaan fisik kunjungan awal, setiap
mahasiswa diharapkan mampu menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dengan cepat
dan benar sesuai urutan.
2. Dengan menggunakan bahan dan alat yang telah disediakan, setiap mahasiswa dapat
mendemonstrasikan langkah – langkah pemeriksaan fisik kunjungan awal sesuai prosedur.

REFERENSI

1. PUSDIKNAKES,WHO,JHPIEGO, Panduan Pengajaran Asuhan Kebidanan Antenatal,


PUSDIKNAKES, Jakarta, 2001
2. Salmah,Rusmiati,Maryanah, Asuhan Kebidanan Antenatal,EGC, Jakarta, 2006

DASAR TEORI

Sebelum tahun 1970 bidan melakukan pemeriksaan fisik terutama pada payudara dan panggul,
jarang melakukan pemeriksaan mulut, tenggorokan, kelenjar tiroid, abdomen, anggota gerak,
hemoglobin, hematokrit, analisis urine, dan Pap smear. Di awal tahun 1970-an pelayanan kebidanan
bertambah dengan memberi pelayanan Keluarga Berencana (KB). Berdasarkan pengalaman
pelayanan KB ini diketahui bahwa pemeriksaan fisik tidak cukup untuk mendeteksi masalah-ma-
salah kesehatan lainnya. Sejak tahun 1974 pemeriksaan fisik sudah diterima sebagai bagian praktik
bidan. Perluasan pemeriksaan fisik ini sudah ditingkatkan seiring dengan perluasan praktik bidan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan ditentukan diagnosis,atau masalah sebagai dasar untuk
melaksanakan tindakan.

PETUNJUK BAGI MAHASISWA

1. Baca dan pelajari lembar kerja dengan baik


2. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomic
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
4. Bekerja secara hati-hati dan teliti
5. Tanyakan pada dosen bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti atau dipahami
PEKERJAAN LABORATORIUM

Peralatan :
1. Timbangan berat badan 1 Buah
2. Pengukur tinggi badan 1 Buah
3. Pengukur lila 1 buah
4. Spignomanometer 1 Buah
5. Stetoskop 1 Buah
6. Termometer aksila 1 Buah
7. Metelin 1 Buah
8. Stetoskop monoaural/lenec 1 Buah
9. Reflek hamer 1 Buah
10. Sarung tangan 1 Pasang
11. Senter 1 buah
12. Spatel lidah 1 buah

Perlengkapan :
1. Larutan klorin 0.5 % dalam tempatnya
2. 3 buah gelas untuk pemrosesan termometer
3. Kapas DTT dalam tempatnya
4. Bengok/tempat sampah
5. Selimut

Prosedur Palaksanaan
a. Persiapan :
Periksa dan atur alat,bahan dan perlengkapan. Pastikan semua tersedia sesuai dengan joob seet dan
letakkan pada tempat yang mudah dijangkau.
b. Langkah-Langkah :
LANGKAH PENGERJAAN
NO ILUSTRASI GAMBAR
dan KEY POINT
1. Sapa ibu dan berikan penjelasan yang akan Memulai suatu tindakan dengan menyapa ibu
dilakukan.
( 6 “S” )
- Amati tingkat tenaga,emosi dan postur
ibu selama kunjungan.
- Pastikan kandung kemih kosong
- Ganti pakaian/baju klien apabila klien
memakai pakaian yang tertutup
2. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan Alat, bahan dan perlengkapan disusun secara
untuk pemeriksaan ibu awal kehamilan ergonomis.
LANGKAH PENGERJAAN
NO ILUSTRASI GAMBAR
dan KEY POINT
3. Setelah dilakukan pengambilan data
obyektif, pemeriksa mempersiapkan diri
dan menganjurkan pada pasien mengganti
baju.
4. Ukur tinggi badan, berat badan dan lila serta Pastikan pembacaan hasil yang benar dan
Perhatikan keadaan umum klien teliti,sambil lakukan klarifikasi

Penambahan BB : 9 – 18 Kg, pertanda


bahaya bila :
- BB < 9 Kg atau > 18 Kg
- kenaikan tiba-tiba 1,25 Kg/Mg
atau 3,5 Kg/BB dlm 2 bln terakhir

5. Lakukan cuci tangan

Dengan sabun dan air mengalir selama


10 – 15 detik , gunakan tehnik 7
langkah,keringkan dengan handuk
bersih.

6. Minta ibu untuk duduk bersandar di kursi Posisi klien duduk pada saat pemeriksaan tanda
samping tempat tidur pemeriksaan dengan vital sampai payudara. Untuk mencegah
santai terjadinya supine hipotensi sindrom dan hipoksia
pada janin.
7. Periksa TD, nadi, suhu tubuh dan Atur posisi ibu untuk mendapat hasil yang tepat
pernafasan.
TD Normal : 90/60 hingga 140/90.

Bahaya sistole naik 30/ lebih dan diastole
naik 15/lebih

Nadi Normal Frekuensi 60 – 80 x/menit


Buruk : 100 x/lebih dalam keadaan santai
Cara menghitung : ibu dlm keadaan tenang

Respirasi Normal 16 – 20x/menit


Tachipnea : Febris, infeksi, anemia, nyeri

Suhu Normal : 36,5 C – 37,5 C


8. Mendisinfeksi termometer dengan larutan Setelah dilakukan Dekontaminasi dg larutan
klorin 0,5 % selama 10 menit klorin:
 Mencuci termometer dengan larutan sabun
 Membilas termometer dengan air bersih
 Mengeringkan termometer dengan kasa
 Menurunkan air raksa dan menempatkan
termometer ke tempat semula
LANGKAH PENGERJAAN
NO ILUSTRASI GAMBAR
dan KEY POINT
9. Periksa apakah ada oedema pada wajah, - Oedema pada wajah menandakan pre eklamsia
periksa tingkat anemia ibu dengan - Konjungtiva yang pucat menandakan ibu
memperhatikan warna kulit muka (wajah) anemis
dan konjungtiva.. Serta periksa sklera mata - Sklera ikterus, kemungkinan hepatitiss
untuk menilai ada tidaknya ikterus/kuning

10. Minta pasien membuka mulut. Periksa Pucat pada bibir dan rahang menandakan anemis
apakah rahang pucat dan periksa gigi. Perhatikan karies gigi dan kelengkapan jumlah
Gunakan Spatel lidah bila perlu gigi

11. Minta pasien sedikit mendongak. Lakukan Perhatikan adanya pembengkakan saluran limfe
palpasi kelenjar tiroid dan kelenjar limfe. dan pembengkakan kelenjar tiroid. Penyakit
gondok mengakibatkan anak lambat tumbuh
Key point :

Inspeksi : Bentuk leher, denyut
karotis,tekanan vena jugularis

Palpasi : Kelenjar thyroid, kaku kuduk

12. Pemeriksaan Jantung dan Paru Pemeriksaan PARU :



Pemeriksaan JANTUNG :  Sifat pernafasan pernafasan dada dan
- BJ I (S1) : penutupan katub mitral dan perut

trikuspidalis = LUB  Frekuensi pernafasan 16 – 18 x/menit
x
- BJ II (S2) : penutupan katub Aorta dan  Normal : 18 – 20 /menit
Pulmonal = DUB Jarak S1 – S2 : 1 detik  Tachypnea : > 20 x/menit
atau kurang, S1 lebih keras dari S2  Bradipnea : < 16 x/menit
- Tempat mendengarkan BJ :  Apnea : tidak terdapatnya pernapasan
 Mitral : linea midklavikula kiri ICS 5 (mungkin secara periodik)
 Trikuspidalis : linea sternal kiri ICS 4 Suara / bunyi nafas vesikuler
 Aorta : linea sternal kanan ICS 2 o Terdengar disemua lapang paru normal
 Pulmonalis : linea sternal kiri ICS 2 o Bersifat halus, nada rendah
 BJ Tambahan o Inspirasi lebih panjang dari ekspirasi
 Murmur : getaran yang terjadi dalam Suara Tambahan

jantung atau pembuluh darah besar Ronchi (ronchi kering) Suara yang tidak
yang diakibatkan oleh bertambahnya terputus, akibat adanya getaran dalam lumen
turbulensi darah / cairan saluran pernafasan karena penyempitan : ada
 BJ3 &BJ4 sekret kental/lengket

Rales (ronchi basah) Suara yang terputus,
akibat aliran udara melewati cairan dan
terdengar pada saat inspirasi.
LANGKAH PENGERJAAN
NO ILUSTRASI GAMBAR
dan KEY POINT

Wheezes-wheezing Suara terdengar akibat
obstruksi jalan napas, terjadi penyempitan
sehingga ekspirasi dan inspirasi terganggu,
sangat jelas terdengar saat ekspirasi

13. Periksa payudara



a. Ibu diminta duduk tegak dengan kedua Waspadai timbulnya FAM atau kanker
lengan disamping badan, kemudian payudara pada ibu-ibu yang memiliki bakat
lakukan palpasi payudara kiri. secara keturunan.

sistematis sampai axilla, catat adanya Ukuran:simetris/tdk

massa, benjolan yang membesar, atau Putting Payudara: menonjol/tdk

retraksi/dimpling. Ulangi prosedur Keluarnya Colostrum atau cairan lain

tersebut untuk payudara kanan. Retraksi/dimpling

b. Perhatikan bagian areola dan papilla Masa

untuk dilihat kondisinya (kering, Papilla yang datar dan tenggelam dapat
pecah, pendek, rata). menyebabkan bayi sukar menetek.
c. Apakah ada bagian yang nyeri tekan.

d. Perhatikan daerah areola,lihat adakah Perhatikan peradangan

pengeluaran colostrum Lihat pengeluaran ada/tidak
14. Periksa abdomen; Jika ada bekas luka operasi lakukan klarifikasi
- Inspeksi adanya luka bekas operasi, jenis operasi dan indikasinya.
linea dan striae Pengukuran TFU untuk menentukan umur
- Lakukan palpasi dari mulai Leopold I – kehamilan dan tafsiran berat janin
IV ( sesuaikan dengan usia kehamilan)
- Mengatur posisi ibu dorsal recumbern
- Ukur TFU secara Mc. Donald (mulai
umur kehamilan 22 mg )

15. Palpasi abdomen secara leopold untuk


menetukan letak, presentasi dan posisi janin
dalam rahim
Lakukan secara lembut dan penuh perasaan

16. Dengarkan suara denyut jantung janin


dengan menggunakan lenec ( mulai umur
kehamilan 18 mg )
iramany
Perhatikan a (reguler/irreguler),
intensitas (kuat/lemah) dan frekwensinya
(normalnya 120-160 kali/menit)
LANGKAH PENGERJAAN
NO ILUSTRASI GAMBAR
dan KEY POINT
17. Jika ada indikasi, lakukan pemeriksaan Kel skene dan bartholini menghasilkan sekret
panggul ( Genetalia luar ) dalam vulva. Sekret yang berubah menjadi fluor
Indikasi : bila ada keluhan rabas atau karena adanya peradangan pada kelenjar skene
gangguan di genetalia atau dicurigai dan bartholini yang disebabkan infeksi (IMS),
beresiko terhadap PMS salah satunya oleh gonococus

18. Bantu ibu pada posisi lithotomi untuk


pemeriksaan genetalia

Berikan kenyamanan kepada ibu selama


pemeriksaan. Dan Jaga privasi pasien

19. Pakai sarung tangan

Perhatikan cara memakai dengan benar

20. Inspeksi genetalia eksterna :


Perhatikan adanya luka,varises atau
pengeluaran rabas/cairan (
darah,nanah,keputihan), baik jumlah
maupun baunya

Urut uretra dan kelenjar skene

Palpasi kelenjar bartolin
Perhatikan pengeluaran darah atau nanah
Perhatikan adanya pemebengkakan,masa
atau cairan

21. Inspeksi Anus Perhatikan adanya Haemorroid/Tidak


- Atur posisi pasiem Sim kiri
(membelakangi pemeriksa)
- Ajarkan pasien cara tiup punggung
tangan
22. Lepaskan sarung tangan

Dekontaminasi selama 10 menit

23. Inspeksi dan palpasi eksremitas atas


(tangan) dan bawah (kaki)

Perhatikan adanya pucat pada jari/kuku,


adanya oedema dan varises
LANGKAH PENGERJAAN
NO ILUSTRASI GAMBAR
dan KEY POINT
24. Minta ibu duduk di pinggir tempat tidur.
Lakukan pemeriksaan refleks patella

Ibu harus benar-benar rileks dan kaki


menggantung

25. Lakukan pemeriksaan CVAT


(CostoVertebraAngelTenderness)
Nyeri ketuk : diduga ada inflamasi akut dari
ginjal.

26. Lakukan cuci tangan

Dengan sabun dan air mengalir selama


10 – 15 detik , gunakan tehnik 7
langkah,keringkan dengan handuk
bersih.

27. Bereskan alat


Alat dibereskan dan di simpan pada
tempatnya, pastikan air raksa pada
manometer dalam posisi terkunci dan
termometer sudah dimasukkan ke
tempatnya.

28. Beritahu ibu bahwa pemeriksaan telah .


selesai, dan jelaskan hasil pemeriksaan
Jelaskan dengan menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti oleh ibu.

29. Lakukan Dokumentasi tindakan yang telah


Dilakukan

Pencatatan segera menghindari lupa


EVALUASI

 Setiap mahasiswa melakukan redemonstrasi tindakan Pemeriksaan fisik kunjungan awal


dengan berpedoman pada job sheet
 Seluruh alat disiapkan dengan lengkap
 Setiap langkah pekerjaan dilakukan secara urut, sesuai job sheet
 Saat bekerja selalu memperhatikan tindakan keamanan,perlindungan diri dan kenyamanan pasien
 Setiap mahasiswa dalam kelompoknya mendemonstrasikan tindakan pengambilan spesimen
darah vena dengan bimbingan dosen pembimbing
 Pembimbing mengawasi tiap – tiap kelompok dalam melakukan redemonstrasi
 Pembimbing menguji dan mengamati cara kerja mahasiswa dengan menggunakan daftar tilik.
Nama Keterampilan : Pemeriksaan protein urine
Unit : KDK II
Waktu : 30 menit

Referensi :
1. Pusdiknakes. 1992. Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dalam Konteks Keluarga. Jakarta. Depkes
RI. Bab V, Hal 80-81.
2. Pusdiknakes-WHO-JHPIEGO. 2003. Asuhan Antenatal. Jakarta. Depkes RI. Hal 57
3. Saifuddin, Abdul Bari, dkk. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta. YBP-SP. Hal M-34-36

Objektif perilaku mahasiswa :


Setelah membaca dan mempraktikkan job sheet mahasiswa diharapkan dapat :
1. Mahasiswa mampu menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam pemeriksan protein
urine.
2. Tanpa melihat Job Sheet, mahasiswa dapat mendemonstrasikan pemeriksaan protein urine
dengan benar dan sesuai dengan standart.

Dasar teori :
Pemeriksaan albumin urin adalah pemeriksaan untuk mengetahui ada tidaknya protein dalam urin.
Albumin dalah protein yang terdapat dalam jaringan tubuh dan darah larut dalam air, menggumpal
pada pemanasan albumin ini terdapat pada penderita dengan pengeluaran keputihan dari vagina lebih
banyak pada penderita pre eklamsi dan eklamsi, penderita dengan nefritis.
Pemeriksaan albumin urin ini penting sebagai pendoman dalam menegakkan diagnosa. Dilakukan
pada ibu hamil pada kunjungan pertama setiap kunjungan pada akhir semester kedua dan akhir
semester tiga kehamilan

Petunjuk :
 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia.
 Siapkan alat dan bahan secara lengkap sebelum tindakan dimulai.
 Ikutilah petunjuk instruktur.
 Tanyakan pada dosen / instruktur bila terdapat hal – hal yang kurang dimengerti.

Keselamatan kerja :
 Pusatkan perhatian pada pekerjaan yang sedang dilakukan.
 Pastikan setiap langkah dilakukan secara sistematis dan hati – hati.
 Pastikan bahwa alat, bahan dan perlengkapan tersedia dan berfungsi dengan baik.
 Utamakan pencegahan infeksi.

Alat dan perlengkapan :


Bahan :
Urine ibu hamil
Larutan klorin 0,5% dalam baskom
Reagen : asam asetat 0,5%
Alat :
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Penjepit tabung reaksi
4. Lampu spiritus (Bunser burner)
5. Spuit 5 cc
6. Pipet takaran 5 cc
7. Bak instrumen berisi sarung tangan DTT/bersih
8. Bengkok

Perlengkapan :
Korek api
Perlak/pengalas
Trolly
Sabun antiseptik dan handuk kering, bersih
NO LANGKAH KEY POINT
1. Jelaskan prosedur tindakan.
Sapa klien dengan hangat dan ramah, serta
beritahu tentang pemeriksaan protein urine.

2. Siapkan bahan dan peralatan yang akan


digunakan.

Susun alat tersebut secara berurutan dan


ergonomis sesuai dengan tahapan
pemakaian

3. Cuci tangan menurut standar 7 langkah.


Lepaskan jam tangan dan perhiasan sebelum
mencuci tangan.

4. Pasang sarung tangan DTT atau bersih dan


pakai celemek

5. Isi dua tabung reaksi (A dan B) masing-


masing dengan 2-3 cc urine.

Pastikan jumlah urine cukup untuk diperiksa.


NO LANGKAH KEY POINT
6. Panaskan tabung A diatas lampu spiritus
(Bunser burner).

Beri jarak 2-3 cm dari ujung lampu sampai


mendidih.

7. Kalau urine keruh, tambahkan 4 tetes asam


asetat 0,5%.

Perhatikan perbedaan yang tampak pada


tabung A dan B. Kalau kekeruhan
menghilang setelah ditambah asam asetat
0,5%, hal ini menunjukan tidak adanya
protein urine.

8. Kalau urine tetap keruh, panaskan sekali


lagi.

Ingat, bila urine masih tetap keruh berarti


ada protein di dalam urine.

9. Bereskan dan bersihkan bahan/ peralatan


yang telah digunakan.

Hati-hati! Tabung reaksi bisa pecah ketika


dibersihkan.

10. Lepaskan sarung tangan dan rendam dalam


larutan klorin 0,5%.

Lepaskan sarung tangan dalam keadaan


terbalik dan rendam dalam larutan klorin
0,5% selama 10 menit untuk
didekontaminasi.
NO LANGKAH KEY POINT
11. Cuci tangan menurut standar 7 langkah.
Cuci tangan dengan sabun di bawah air
mengalir dan keringkan dengan handuk
bersih


12. Buatlah laporan mengenai hasil pemeriksaan Negatif (-) : tidak ada kekeruhan sama
sebagai beriku sekali

Positif (+) : ada kekeruhan ringan tanpa
butir-butir

(+ +) atau 2 + : kekeruhan mudah dilihat
dan tampak butir-butir dalam kekeruhan

(+ + +) atau 3 + : urine jelas keruh dan
kekeruhan tersebut berkeping-keping

(+ + + +) atau 4 + : urine sangat keruh dan
kekeruhan tersebut berkeping-keping atau
bergumpal-gumpal atau memadat

Evaluasi :
Akan dilakukan penilaian pada mahasiswa secara objektif dengan menggunakan cek list sehingga
kompetensi mahasiswa benar-benar diketahui.
Nama Keterampilan : Pemeriksaan Hemoglobin
Unit : KDK II
Waktu : 30 menit

REFERENSI

1. Gandasoebrata, R, (2001), Penuntun Laboraturium Klinik,Jakarta:Dian Rakyat,(Bab I,Hal


1-15)
2. Uliyah, Musriful, dkk, (2006), Keterampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan, Jakarta :
Salemba Medika, (Bab 12, Hal 202)

OBJEKTIF PERILAKU SISWA

Dengan menggunakan standar hemoglobin, mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan


hemoglobin secara tepat sesuai dengan daftar tilik yang telah ditetapkan.

DASAR TEORI SINGKAT

Pemeriksaan HB metode Sahli merupakan salah satu cara untuk mengetahui kadar hemoglobin
dalam darah. Pemeriksaan ini sangat sederhana namun penting untuk dilakukan dalam
mendeteksi kejadian anemia pada ibu hamil. Pemeriksaan Hb secara rutin untuk mendeteksi
anemia, namun ada kecenderungan bahwa kegiatan ini tidak dilakukan secara optimal selama
kehamilan.Perubahan fisiologis yang terjadi dalam masa kehamilan mengakibatkan penurunan
Hb secara progresif sekitar minggu ke-30 yang secara fisiologis masih dianggap normal.

PETUNJUK
1.Baca dan pelajari lembar kerja yang tersedia
2.Siapkan alat dan bahan secara lengkap sebelum tindakan

3.Tindakan pemeriksaan HB Sahli dilakukan oleh mahasiswa secara individu.


4.Ikutilah petunjuk instruktur.

5.Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti.


6.Laporkan hasil kerja setelah selesai melakukan latihan.
KESELAMATAN KERJA

1. Pusatkan perhatian pada pekerjaan.


2. Jagalah kebersihan alat dan bahan yang digunakan.
3. Letakkan peralatan pada tempat yang terjangkau dan tersusun secara ergonomis.
4. Beritahukan tindakan yang akan dilaksanakan.
5. Pakailah peralatan sesuai dengan fungsinya.
6. Perhatikan teknik tindakan pemeriksaan Hb Sahli
7. Hati-hati menggunakan standar Hemoglobin

PERALATAN DAN BAHAN

1. Peralatan
Standar HB
Lanset
Pipet isap
Pipet pengencer
Batang pengaduk
Instrument berisi sepasang sarung tangan
Bengkok
HCL 0,1 %
Aquades
Kapas alkohol
Kapas kering
Klorin 0,5 %
Sabun antiseptik
Trolly

2. Bahan
Ibu hamil
Darah ibu hamil

ALAT BANTU MENGAJAR

1. OHT / OHP
2. White board
3. Flip chart
4. Daftar Tilik
PROSEDUR PELAKSANAAN

a. Persiapan
Siapkan alat dan bahan
Lakukan informed consent kepada pasien.

b. Langkah Langkah Tindakan

NO LANGKAH KERJA GAMBAR


1 Jelaskan prosedur tindakan

Key Point
Sapa klien dengan hangat dan ramah, serta beri tahu
tentang pemeriksaan hemoglobin yang akan
dilakukan

2 Siapkan alat, bahan dan perlengkapan yang


digunakan

Key Point
Susunlah alat tersebut secara berurutan sesuai
dengan pemakaian
NO LANGKAH KERJA GAMBAR
3 Cuci tangan menurut standar 7 langkah

Key Point
Peragakan 7 langkah cara mencuci tangan yang
efektif

4 Pasang sarung tangan DTT atau bersih

Key Point
Pasang sarung tangan dengan benar untuk mencegah
infeksi

5 Isi tabung HB dengan HCL 0,1 %

Key Point
Masukkan kira kira 5 tetes HCL 0,1 % atau sampai
batas angka 2 pada tabung skala

6 Lakukan desinfeksi ujung jari dengan kapas alkohol


dan tusuk ujung jari dengan lanset steril

Key Point

Beri tahu ibu sebelum menusuk ujung jari dan


bersihkan darah yang pertama keluar dengan
kapas kering
NO LANGKAH KERJA GAMBAR
7 Isap darah dengan pipet HB sampai garis tanda 0,02
ml

Key Point
Hati hati dalam mengisap darah, jangan sampai
terjadi gelembung udara

8 Keluarkan darah dari pipet kedalam tabung HB yang


berisi HCL

Key Point
Pastikan sempuna dalam mengeluarkan darah yang
ada didalam pipet penghisap
9 Aduk HCL dengan darah sampai benar – benar
tercampur.

Key Point
Aduk sampai benar-benar rata dengan arah keatas
dan kebawah tabung pengaduk tidak dengan cara
memutar
10 Masukkan aquades tetes demi tetes ke dalam tabung
HB

Key point
Aduk darah tersebut dengan aquades serta perhatikan
dan samakan warna darah dengan warna standar

11 Baca hasil pemeriksaan

Key point
Bandingkan warna pada cahaya yang terang
NO LANGKAH KERJA GAMBAR
12 Bereskan dan bersihkan alat yang telah digunakan.

Key Point
Hati hati tabung standar hemoglobin bisa pecah pada
saat membersihkan.

13 Lepaskan sarung tangan dan rendam dalam larutan


klorin 0,5 %

Key Point
Lepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan
rendam dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit
untuk didekontaminasi.
14 Cuci tangan menurut standar 7 langkah

Key Point

Cuci tangan dengan sabun dibawah air yang


mengalir dan keringkan dengan handuk bersih.

15 Buat laporan mengenai hasil pemeriksaan

Key Point

Beri informasi pada ibu tentang hasil


pemeriksaan yang telah dilakukan

EVALUASI

Mahasiswa mendemonstrasikan pemeriksaan HB secara individual dengan kiteria ;


Menyusun peralatan sesuai dengan urutan atau tahap pemakaian
Melakukan langkah langkah kerja secara sistematis
Dosen menilai dengan menggunakan daftar tilik
MATA KULIAH : KDK II
NAMA KETERAMPILAN : Pemeriksaan Laboratorium dalam kehamilan
UNIT : Pemeriksaan Glukosa Urine
WAKTU : 50 menit

OBJEKTIF

1. Setelah membaca job sheet dan berlatih melakukan pemeriksaan glukosa urin, setiap
mahasiswa diharapkan mampu menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
dengan cepat dan benar sesuai urutan.
2. Dengan menggunakan bahan dan alat yang telah disediakan, setiap mahasiswa dapat
mendemonstrasikan langkah – langkah pemeriksaan glukosa urin sesuai prosedur.

REFERENSI

1. Sadikin M, dkk, Penuntun Praktikum Biokimia Prog D3, Badan Balai Penerbit FKUI,
1998.
2. Daftar Tilik Tindakan Akbid Budi Kemuliaan, 1998.
3. Noer, S. Penuntun Praktikum Patologi Klinik Akademi Kebidanan Harapan Kita, Lab.
Patologi Klinik FK Trisakti, 1999.
4. Pusdiknakes, Asuhan Antenatal, Jakarta, 2003.

DASAR TEORI

Tes Pemeriksaan Glukosa Urin merupakan salah satu tes yang bertujuan untuk
mendeteksi komplikasi yang terjadi selama kehamilan yaitu diabetes melitus. Bukti di
seluruh dunia menunjukan bahwa pemeriksaaan fisik dan tes laboratorium selama
kunjungan antenatal harus difokuskan pada pemeriksaan – pemeriksaan yang didukung
oleh riset ilmiah. Dengan kata lain, para bidan seharusnya meluangkan waktu melakukan
pemeriksaan – pemeriksaan yang nyata-nyata dapat menurunkan kematian ibu dan
neonatus.

PETUNJUK BAGI MAHASISWA

1. Baca dan pelajari lembar kerja dengan baik


2. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomic
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
4. Bekerja secara hati-hati dan teliti
5. Tanyakan pada dosen bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti atau dipahami
PEKERJAAN LAB

Peralatan dan perlengkapan :


1. Sarung tangan 1 pasang
2. Lampu Spirtus 1 buah
3. Pipet 1 buah
4. Tabung kimia 1 set
5. Spuit 3 cc 1 buah
6. Botol urine 1 buah
7. Korek Api 1 buah
8. Tempat sampah 1 buah
9. Air klorin dalam wadah 1 buah

Bahan - bahan : Benedick / Fehling A dan B


Keselamatan Kerja :
1. Patuhi prosedur pekerjaan
2. Bertindak lembut dan hati-hati pada saat melakukan tindakan
3. Letakkan peralatan pada tempat yang terjangkau oleh petugas
4. Perhatikan keadaan umum pasien selama melakukan prosedur
5. Perhatikan tehnik septik dan antiseptik

Prosedur Palaksanaan
a. Persiapan :
Periksa dan atur alat,bahan dan perlengkapan. Pastikan semua tersedia sesuai dengan
joob seet dan letakkan pada tempat yang mudah dijangkau.

b. Langkah-Langkah Pengerjaan

LANGKAH PENGERJAAN
NO ILUSTRASI GAMBAR
dan KEY POINT
1 Jelaskan pada pasien tujuan tindakan
pengambilan darah vena

“Lakukan informed consent”

2 Susun alat secara ergonomis untuk


memudahkan dalam bekerja

"Susunan alat sesuai urutan pemakaian


dan mudah dijangkau”
LANGKAH PENGERJAAN
NO ILUSTRASI GAMBAR
dan KEY POINT
3 Cuci tangan menggunakan sabun di bawah
air mengalir,keringkan dengan handuk bersih

“Lakukan cuci tangan sesuai dengan


prosedur 7 langkah”

4 Pakai sarung tangan pada kedua tangan

“Penting untuk perlindungan diri. Gunakan


ukuran yang sesuai dengan ukuran
tangan”

5 Masukkan reagen 5 cc dan tambahkan


urine 5 – 8 tetes atau reagen 2,5 cc dengan
urine 3 – 4 tetes.
Pastikan jumlah cc reagen dan jumlah tetes
urin.

6 Panaskan tabung kimia selama 2 menit atau 5


menit dalam air panas

Hati – hati jangan sampai tumpah

7
Baca hasilnya

Perhatikan warna dengan benar


 Negatif : tetap biru atau sedikit
kehijau-hijauan dan agak keruh

Positif (+) : Hijau kekuning – kuningan
dan keruh (0,5 – 1 % glukosa)

Positif (++) : kuning keruh (1 – 1,5%
glukosa)
 Positif (+++) : Jingga atau warna
lumpur keruh (2 – 3,2% glukosa)

Positif (++++) : merah keruh atau
merah bata (lebih dari 3,5% glukosa)
LANGKAH PENGERJAAN
NO ILUSTRASI GAMBAR
dan KEY POINT
8 Lepaskan sarung tangan,rendam dalam
larutan clorin 0,5%

" Dekontaminasi selama 10 menit "

9 Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir


lalu keringkan dengan handuk bersih

“Lakukan cuci tangan sesuai dengan


prosedur 7 langkah”

10 Lakukan dokumentasi tindakan yang telah


dilakukan

" Pencatatan segera menghindari lupa "

EVALUASI

Setiap mahasiswa melakukan redemonstrasi tindakan pemeriksaan glukosa urine dengan berpedoman
pada job sheet
 Seluruh alat disipakkan dengan lengkap
 Setiap langkah pekerjaan dilakukan secara urut, sesuai job sheet
 Saat bekerja selalu memperhatikan tindakan keamanan,perlindungan diri dan kenyamanan pasien
 Setiap mahasiswa dalam kelompoknya mendemonstrasikan tindakan pengambilan spesimen
darah vena dengan bimbingan dosen pembimbing
 Pembimbing mengawasi tiap – tiap kelompok dalam melakukan redemonstrasi
 Pembimbing menguji dan mengamati cara kerja mahasiswa dengan menggunakan daftar tilik.

Anda mungkin juga menyukai