Kesehatan Mental
Kesehatan Mental
Nama Kelompok :
Dosen Pengampu :
2. Fadhlina Rozzayah, M. Pd
Ilmu Pendidikan
Universitas Sriwijaya
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah berjudul Memahami Sejarah,
definisi, ruang lingkup kesehatan mental dan kesehatan mental di Bimbingan dan
Konseling.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah
membantu dalam proses penyusunan makalah ini, sehingga makalah ini dapat
tersusun dengan baik.
Seperti kata pepatah “tak ada gading yang tak retak”, kami menyadari bahwa
makalah ini masih sangat jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran, masukan dan
kritik yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan agar di masa
yang akan datang kami dapat menyusun makalah dengan lebih baik.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul.........................................................................................................1
Kata Pengantar........................................................................................................2
Daftar Isi..................................................................................................................3
Bab I Pendahuluan...................................................................................................4
A. Latar Belakang............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................4
C. Tujuan..........................................................................................................4
Bab II Pembahasan..................................................................................................5
A. Kesimpulan..................................................................................................9
B. Daftar Pustaka.............................................................................................9
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan mental merupakan permasalahan yang tak pernah luput dan
selalu menjadi perhatian bagi masyarakat. Banyaknya peningkatan kesehatan
mental seperti peningkatan pasien gangguan jiwa, kejadian bunuh diri, membuat
masalah kesehatan mental tidak bisa diabaikan. Indikator kesehatan mental yang
perlu diperhatikan menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia dalam riset
kesehatan dasar, tidak hanya berupa penilaian terhadap gangguan jiwa berat,
tetapi juga di fokuskan pada penilaian terhadap gangguan mental emosional.
Kesehatan mental memiliki arti penting dalam kehidupan seseorang, dengan
mental yang sehat maka seseorang dapat melakukan aktifitas sebagai mahluk
hidup.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Sejarah Kesehatan Mental?
2. Bagaimana Perkembangan Kesehatan Mental Pra Ilmiah?
3. Bagaimana Perkembangan Kesehatan Mental di Era Modern?
4. Apa Definisi dari Kesehatan Mental?
5. Bagaimana ruang lingkup Kesehatan Mental?
6. Bagaimana Kesehatan Mental di dalam Bimbingan dan Konseling?
C. TUJUAN
1. Mengetahui sejarah dari kesehatan mental
2. Mengetahui perkembangan kesehatan mental pra ilmiah
3. Mengetahui perkembangan kesehatan mental di era modern
4. Mengetahui pengertian dari kesehatan mental
5. Mengetahui ruang lingkup kesehatan mental
6. Mengetahui apa saja peranan kesehatan mental di dalam
bimbingan dan konseling
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH KESEHATAN MENTAL
Keberadaan penyakit mental telah ada sejalan dengan keberadaan manusia,
walaupun ketika kehidupan manusia tidak semaju zaman sekarang. Bahkan ketika
seorang manusia belum dapat memberikan istilah untuk menjelaskan keadaan
mentalnya sendiri. Ketika seseorang mengalami masalah mental, tentunya ia akan
membutuhkan orang lain untuk mengatasi masalahnya tersebut. Namun karena
keterbatasan ilmu pengetahuan, pada zaman dulu masalah kesehatan mental
seringkali dihubungkan dengan gangguan setan atau roh halus, atau gejala alam
dan kemarahan para dewa. Berbagai macam penafsiran manusia mengenai kondisi
mental seseorang menimbulkan berbagai macam cara untuk mengatasinya pula.
Misalnya, orang yang menderita gangguan pasif agresif, atau gangguan
kepribadian histrionik, dianggap sebagai hal yang mistis. Kesehatan mental bisa
kita lihat perkembangannya sejak masa purba hingga ke masa sekarang. Beberapa
masa perkembangan kesehatan mental adalah:
3. Zaman Kegelapan
4. Zaman Pertengahan
Zaman ini berada pada kurun waktu antara 400 hingga 1500 SM,
dimana pengaruh dari kalangan gereja dan Kristen mulai meluas. Ada beberapa
peristiwa penting pada masa ini yaitu: Pada tahun 1484 Paus Innocent VIII
meminta para pendeta di seluruh Eropa untuk menghukum mati para tukang sihir
sehingga lebih dari seratus ribu orang telah dibunuh karena dituduh sebagai
penyihir. Pada abad ke lima belas dan enam belas, dibangun suatu tempat
penampungan bagi orang – orang yang menderita penyakit mental untuk
memisahkannya dari kehidupan normal. Tempat tersebut dinamakan Asylum.
Henry VIII membangun London’s Hospital of St. Mary of Bethlehem yang
dikenal dengan nama Bedlamuntuk menjadi tempat penampungan pasien
gangguan mental.
B. KESEHATAN MENTAL PRA ILMIAH
1. Kepercayaan Animisme
2. Kepercayaan Naturalisme
Suatu aliran yang berpendapat bahwa gangguan mental dan fisik itu
akibat dari alam. Hipocrates (460-367) menolak pengaruh roh, dewa, setan atau
hantu sebagai penyebab sakit. Dia mengatakan : Jika anda memotong batok
kepala, maka anda akan menemukan otak yang basah, dan mencium bau amis.
Tapi anda tidak akan melihat roh, dewa, atau hantu yang melukai badan anda.
Amatlah penting bagi suami istri dalam mengelola keluarga untuk menciptakan
keluarga yang sakinah mawaddah warahmah untuk memahami konsep-konsep
atau prinsip-pronsip kesehatan mental hygiene ini, yang berfungsi untuk
mengembangkan mental yang sehat atau mencegah terjadinya mental yang sakit
pada anggota keluarga.
Para guru di SLTP dan SLTA perlu memahami kesehatan mental siswanya yang
berada pada masa transisi, karena tidak sedikit siswanya yang mengalami
kesulitan mengembangkan mentalnya karena terhambat oleh masalah-masalahnya,
seperti penyesuaian diri, konflik dengan orang tua atau teman, masalah pribadi,
masalah akademis yang semuanya dapat menjadi sumber stres.
Berdasarkan hal itu, bagi para pimpinan lembaga pemerintah / swasta yang
menginginkan tercapainya keberhasilan. Sangatlah penting untuk memperhatikan
mental hygiene ini, agar mereka dapat mengembangkan kiat-kiat untuk mencegah
terjadinya maslaah gangguan emosional, datu memperkecil sumber-sumber
terjadinya stres.
Tidak sedikit orang yang bergelut dalam bidang politik yang mengidap gangguan
mental, seperti : pemalsuan ijazah, money politic, KKN, khianat kepada rakyat
dan stres yang menimbulkan perilaku agresif karena gagal menjadi calon
legislatif, dll.
Seorang hakim perlu memiliki pengetahuan tentang mental hygiene, agar dapat
mendeteksi tingkat kesehatan mental terdakwa atau para saksi saat proses
pengadilan berlangsung, dimana sangat berpengaruh terhadap pengambilan
keputusan hukum.
Menurut Kartini Kartono dan Jenny Andary dalam Yusak (1999: 910),
ilmu kesehatan mental adalah ilmu yang mempelajari masalah kesehatan
mental/jiwa, yang bertujuan mencegah timbulnya gangguan/penyakit
mental dan gangguan emosi, dan berusaha mengurangi atau
menyembuhkan penyakit mental, serta memajukan kesehatan jiwa rakyat.
Sebagaimana seorang dokter harus mengetahui faktor-faktor penyebab dan
gejala-gejala penyakit yang diderita pasiennya. Sehingga memudahkan
dokter untuk mendeteksi penyakit dan menentukan obat yang tepat.
Definisi mereka berdua menunjukan bahwa kondisi mental yang sakit
pada masyarakat dapat disembuhkan apabila mengetahui terlebih dulu hal-
hal yang mempengaruhi kesehatan mental tersebut melalui pendekatan
hygiene mental. Dalam perjalanan sejarahnya, pengertian kesehatan
mental mengalami perkembangan sebagai berikut :
B. DAFTAR PUSTAKA
Siswanto,Spsi.,M.Si. Kesehatan Mental Konsep, Cakupan dan
perkembangan. Yogyakarta, 2007