Anda di halaman 1dari 2

SARI

PT. Timah (Persero) Tbk melakukan operasi penambangan timah di darat


maupun di laut. Kegiatan penambangan darat dilakukan perusahaan di wilayah
Izin Usaha Pertambangan (IUP) perusahaan yang berlokasi di sebagian besar
Pulau Bangka dan Belitung serta Kepulauan Riau. Proses penambangan timah
darat (alluvial) menggunakan metode pompa semprot (gravel pump) dimana
pengoperasiannya sesuai dengan pedoman atau prosedur penambangan yang baik
(Good Mining Practices). Untuk penambangan lepas pantai, Perusahaan
mengoperasikan kapal keruk dengan jenis Bucket Line Dredges
Proses tahapan pengolahan mineral timah ini meliputi banyak proses, yaitu
: yang pertama proses pengolahan mineral, yang termasuk pencucian, proses
pengeringan, pemisahan berdasarkan ukuran dan uji kadar, yang kedua adalah
proses peleburan (smelting) yang termasuk proses charge, rabbling, taping, proses
pemurnian serta pencetakan logam timah.
Proses peleburan (smelting) bijih timah di Unit Metalurgi PT. Timah
o o
(Persero) Tbk menghasilkan timah kasar (crude tin) pada suhu 1100 C -1500 C
dengan kadar Sn 99,0 % - 99,99 %. Produk timah kasar memiliki unsur pengotor
utama yang bervariasi meliputi Fe, Pb, Ni, As, Cu, dan Sb.

Proses peleburan terdiri dari peleburan tahap I yang akan menghasilkan


slag I dan peleburan tahap II yang akan menghasilkan slag II dan terak. Setelah
proses peleburan, tahapan selanjutnya adalah proses pemurnian timah (refining).
Salah satu unsur pengotornya adalah unsur Pb. Kadar Pb yang terkandung dalam
timah hasil peleburan ini sangat tinggi lebih besar dari 0,04%, bahkan mencapai
1%, sehingga perlu dilakukan proses pemurnian untuk memenuhi standar
permintaan konsumen. Cara yang digunakan untuk memurnikan timah dari unsur
pengotor Pb adalah dengan menggunakan crystallizer. Dan untuk mengupayakan
peningkatan produksi timah maka dilakukan studi analisis penurunan kadar Pb
pada crystallizer yang dilakukan dengan pengamatan dan pengambilan sampel
secara langsung pada crystallizer, dan pengambilan sampel di tiap zona pada
crystallizer. Dari analisis yang dilakukan, diketahui crystallizer Dengan melihat
perbandingan kadar produk kristal dari masing-masing crystallizer, dan melihat
faktor-faktor yang mempengaruhi crystallizer, sehingga dapat diketahui
bagaimana pengaturan crystallizer yang lebih optimal dalam menurunkan kadar
Pb.

Kata kunci : Peleburan, Pemurnian, Crystallizer.

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis persembahkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat
dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir II ini
dengan lancar. Tujuan penulisan Tugas Akhir II ini adalah salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar Sarjana Teknik di Jurusan Teknik Pertambangan Sekolah
Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Ir. H.Ircham, MT, selaku Ketua Sekolah Tinggi Teknologi
Nasional Yogyakarta.
2. Bapak Dr. R. Andy Erwin Wijaya, S.T., M.T, selaku Ketua Jurusan Teknik
Pertambangan Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta dan selaku
Dosen Pembimbing I.
3. Bapak Ir. Hendro Purnomo, M.T., selaku Dosen Pembimbing II.
4. Bapak Rozani E. Awang selaku pembimbing di Unit Pengolahan Mineral
dan Bapak Budi Santoso Selaku Pembimbing di Unit Metalurgi PT. Timah
(Persero) tbk
5. Semua pihak PT. Timah (persero) tbk maupun keluarga dan teman-teman
yang telah membantu dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir II ini masih jauh dari


kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari segenap pihak. Akhir kata
dengan kerendahan hati penulis mengharapkan semoga karya ini dapat
bermanfaat, khususnya dalam bidang pertambangan.

Yogyakarta, Januari 2019

Penulis

Anda mungkin juga menyukai