Oleh :
B. Desain Instrument
Desain Instrumen : merupakan penyusunan instrument pengumpulan data
untuk mendapatkan data yang dibutuhkan guna memecahkan masalah
penelitian. Proses penyusunan desain instrumen pada dasarnya adalah suatu
1
seni. Kendati demikian dua hal utama yang harus diperhatikan dalam desain
instrumen adalah sebagai berikut:
a. Urutan Skala dan Layout Penyajian dan organisasi instrumen
pengumpulan data amat menentukan dalam sukses atau tidaknya
penelitian. Isu sentral pada tahap ini adalah urutan skala dan penyajian
alat pengukuran dalam bentuk yang menarik dan mudah dimengerti.
b. Pratest dan Perbaikan Setelah instrument disusn dalam bentuk draft,
maka pretest (uji coba sebelum penelitian yang sebenarnya dilakukan)
sebaiknya dilakukan pada sejumlah responden. Pratest seringkali dapat
mengidentifikasi masalah- masalah dalam penyusunan kata-kata,
format kuesioner, dan lain-lain yang amat berpengaruh terhadap
validitas penemuan dari penelitian tersebut. Bila masalah-masalah
tersebut ditemui, peneliti dapat membuat perubahan-perubahan
seperlunya agar dapat memperoleh data dengan kualitas yang tinggi.
2
Secara garis besar validitas instrumen dibedakan menjadi dua yaitu,
validitas internal (internal validity) dan validitas eksternal (eksternal validity).
Kata reliabilitas dalam Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Inggris yaitu
reliability, yang mana asalnya dari kata reliable yang mempunyai arti dapat
dipercaya. Suatu instrumen tes dikatakan dapat dipercaya (reliable) bila
memberikan hasil yang tetap atau ajeg (konsisten) bila diteskan berkali-kali.
Misalnya suatu tes yang sama diberikan kepada siswa dalam satu kelas pada
waktu yang berlainan, maka setiap siswa akan tetap berada dalam urutan
(rangking) yang sama atau ajeg dalam satu kelas tersebut. Berdasarakan pada
cara pengujian instrumen, maka reliabilitas instrumen dapat dibagi menjadi
dua , yaitu:
1) Reliabilitas Eksternal (External Reliability)
a. Metode bentuk paralel (equivalent method)
b. Metode tes berulang (test-retest method)
2) Relaibilitas internal (Internal Reliability
a. Instrumen Skor Diskrit
b. Instrumen Skor Non Diskrit
3
Validitas item ditunjukkan dengan adanya korelasi atau dukungan
terhadap item total (skor total), perhitungan dilakukan dengan cara
mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item. Bila kita
menggunakan lebih dari satu faktor berarti pengujian validitas item dengan
cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor faktor, kemudian
dilanjutkan mengkorelasikan antara skor item dengan skor total faktor
(penjumlahan dari beberapa faktor).
Pengujian Reabilitas
Reliabilitas, atau keandalan, adalah konsistensi dari serangkaian
pengukuran atau serangkaian alat ukur. Hal tersebut bisa berupa pengukuran
dari alat ukur yang sama (tes dengan tes ulang) akan memberikan hasil yang
sama, atau untuk pengukuran yang lebih subjektif, apakah dua orang penilai
memberikan skor yang mirip (reliabilitas antar penilai). Reliabilitas tidak sama
dengan validitas. Artinya pengukuran yang dapat diandalkan akan mengukur
secara konsisten, tapi belum tentu mengukur apa yang seharusnya diukur.
Dalam penelitian, reliabilitas adalah sejauh mana pengukuran dari suatu tes
tetap konsisten setelah dilakukan berulang-ulang terhadap subjek dan dalam
kondisi yang sama. Penelitian dianggap dapat diandalkan bila memberikan
hasil yang konsisten untuk pengukuran yang sama. Tidak bisa diandalkan bila
pengukuran yang berulang itu memberikan hasil yang berbeda-beda.
4
DAFTAR PUSTAKA
https://www.orangddi.com/2018/10/skala-pengukuran-dan-instrumen.html
http://ayo-nambah-ilmu.blogspot.com/2016/06/validitas-dan-reliabilitas-
instrumen.html
https://rosyadi12.blogspot.com/2015/10/pengukuran-dan-desain-instrumen-
dalam.html
https://qmc.binus.ac.id/2014/11/01/u-j-i-v-a-l-i-d-i-t-a-s-d-a-n-u-j-i-r-e-l-i-a-b-i-l-
i-t-a-s/#