Anda di halaman 1dari 2

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 6-7 Februari 2020 di

Pesantren At-Taqwa Cimindi, Musyahadah Cilember dan Miftahul Huda Cimahi yang

dilakukan 15 orang santriwati. Didapatkan bahwa di Pesantren Miftahul Huda lebih

bebas menggunakan gadget (smartphone) dibandingkan Di Pesantren At-Taqwa dan

Musyahadah. Dari hasil perbandingan tersebut maka Pesantren Miftahul Huda

Cimahi lebih berisiko mengalami gangguan ditur. Setelah melakukan wawancara,

mereka mengatakan bahwa mereka mempunyai lebih dari dua aplikasi di dalam

smartphone yang sering mereka buka dan gunakan diantaranya adalah whatsapp,

facebook, Instagram, webtoon dan youtube. Mereka mengaku sering menggunakan

smartphone sampai larut malam dalam waktu 2-4 jam setiap malamnya. Dari 15

orang yang diwawancarai, dihasilkan 13 orang memiliki durasi tidur yang kurang dari

7 jam dimalam hari atau jam tidur kurang, mereka mengungkapkan kurang jam tidur

karena sebelum tidur mereka menggunakan smartphone dan juga mengobrol

dengan teman-teman, 9 dari 15 orang mengalami latensi tidurnya lebih dari 20 menit,

mereka mengungkapkan bahwa sulit untuk memulai tidur dan tidak nyenyak saat

tidur malam hari, 10 orang dari 15 orang yang mengalami gangguan tidur mereka

mengungkapkan selalu sering terbangun dimalam hari yang berulang kali, mimpi

buruk bahkan 1 orang dari 10 orang tersebut sering mengalami erep-erep atau

ketindihan saat tidur, 11 orang dari 15 orang yang mengalami disfungsi saat siang

hari mereka mengungkapkan sering merasa ngantuk ketika melakukan aktifitas di

siang hari.

Sebagian dari mereka mengaku bahwa, awalnya mereka merasakan susah

untuk memulai tidur kemudian mereka mencari kesibukan dengan bermain gadget.

Dari kesibukan yang mereka lakukan, mereka mengaku bahwa mereka hanya tidur

beberapa jam saja pada malam hari. Hal tersebut kemungkinan ada beberpa faktor

yang mempengaruhinya seperti faktor lingkungan juga menentukan kualitas tidur

mereka, dikarenakan berada didalam lingkungan Pesantren sangat berbeda sekali


dengan lingkungan dirumah ataupun di kosan, mereka mempunyai waktu untuk

memainkan gadget di saat sedang tidak mengaji dan juga setelah pengajian selesai.

Mereka diwajibkan mengikuti pengajian sampai malam dan juga bangun sebelum

subuh harus sudah bangun untuk melaksanakan sholat subuh berjamaah dan

setelah sholat subuh diwajibkan mengikuti pengajian sampai pukul 06.00 WIB,

setelah itu mereka harus menuntut ilmu diluar pondok Pesantren seperti sekolah

maupun kuliah. Dari wawancara yang dilakukan kepada 15 orang santriwati rata-

rata dari mereka mengalami kualitas tidur yang buruk sehingga mereka sering

merasakan ketidak puasan dalam tidurnya, tidak merasa segar dan bugar saat

bangun pada pagi hari, sering merasa pusing dan juga sering merasa mengantuk

dan penurunan konsentrasi atau fokus pada saat belajar.

Berdasarkan fenomena diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitiian

tentang Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur’an Terhadap Kualitas Tidur pada Remaja

Pengguna Gadget (Smartphone).

Anda mungkin juga menyukai