PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada hakekatnya pendidikan adalah upaya sadar dari suatu masyarakat
dan pemerintah suatu negara untuk menjamin kelangsungan hidup dan
kehidupan generasi penerusnya.Selaku warga masyarakat,warga bangsa dan
negara,secara berguna dan bermakna serta mampu mengantisipasi hari depan
mereka yang selalu berunah dan selalu terkait dengan konteks dinamika
budaya,bangsa,negara dan hubungan international,maka pendidikan tinggi tidak
dapat mengabaikan realita kehidupan yang mengglobal yang digambarka
sebagai perubahan kehidupan yang penuh dengan paradoksal dan ketidak
keterdugaan.
Dalam kehidupan kampus di seluruh perguruan tinggi indonesia,harus
dikembangkan menjadi lingkungan ilmiah yang dinamik,berwawasan budaya
bangsa,bermoral keagamaan dan berkepribadian indonesia.Untuk pembekalan
kepada para mahasiswa di indonesia berkenaan dengan pemupukan nilai-
nilai,sikap dan kepribadian,diandalkan kepada pendidikan pancasila,Bela
Negara,Ilmu Sosial Dasar,Ilmu Budaya Dasar dan Ilmu Alamiah Dasar sebagai
latar aplikasi nilai dalma kehidupan,yang disebut Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian (MKPK).
B. Tujuan
Untuk memenuhi tugas Critical Book Report dari Mata Kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan
Untuk membahas lebih dalam tentang ilmu kewarganegaraan
Untuk mengetahui lebih rinci tentang penerapan ilmu pendidikan
kewarganegaraan dan tujuan dalam kehidupan sehari-hari.
C. Manfaat
Supaya para pembaca dapat lebih mengetahui tentang apa yang
dimaksud dengan ilmu pendidikan kewarganegaraan
Supaya para pembaca dapat lebih paham tentang penerapan ilmu
kewarganegaraan tersebut dan tujuan-tujuan nya
Untuk melatih kemampuan penulis / mahasiswa dalam mengkritisi
sebuah buku
BAB II
IDENTIFIKASI BUKU
B. Buku Pembanding
Judul : Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan
Penulis : Dr. Winarno, S.Pd., M.Si
Penerbit : PT. Bumi Aksara
Tahun Terbit : 2014
Jumlah Hal : 285
Edisi : ke 3
ISBN : 978-602-217-292-5
BUKU UTAMA
A. Pendahuluan
Belajar tentang PKn pada dasrnya adalah belajar tentang keindonesiaan, belajar untuk
menjadi manusia yang berkpribadian Indonesia, membangun rasa kebangsaan, dan
mencintai tanah air Indonesia
Menurut Winarma (2007:46) faktor- faktor penting bagi pembentukan bangsa Indonesia
adalah sebagai berikut :
1. Adanya persamaan nasib, yaitu penderitaan bersama dibawah penjajahan bangsa asing
2. Adanya keiinginan bersama untuk merdeka, melepaskan diri dari belenggu penjajahan
3. Adanya kesatuan tempat tinggal, yaitu wilayah nusantara yang membentang dari sabang
sampai merauke
4. Adanya cita-cita bersama untuk mencapai kemakmuran dan keadilan sebagai suatu
bangsa
A. Pendahuluan
Masalah integrasi merupakan persoalan yang dialami hamper semua Negara, terutama
Negara-negara yang usianya masih relative muda, termasuk Indonesia. Hal ini
disebabkan karena mendirikan. Hal ini disebabkan karena mendirian Negara berarti
menyatukan orang-orang dengan segala perbedaan yang ada menjadi satu entitas
kebangsaan yang baru menyertai berdirinya Negara tersebut
Tentang Integrasi, Myron Weiner (1971) memberikan lima definisi mengenai integrasi ,
yaitu :
1. Integrasi menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam
satu wilayah dan proses pembentukan identitas nasional, membangun rasa kebangsaan
dengan cara menghapus kesetiaan pada ikatan-ikatan yang lebih sempit
2. Integrasi menunjuk pada masalah pembentukan wewenang kekuasaan nasional pusat
diatas unit-unit sosial yang lebih kecil yang beranggotakan kelompok-kelompok sosial
budaya masyarakat tertentu.
3. Integrasi menunjuk ppada masalah menghubungkan antara pemerintah dengan yang
diperintah. Mendekatkan perbedaan-perbedaan mengenai apirasi dan nilai pada
kelompok elit dan mas.
4. Integrasi menunjuk pada adanya konsekuensus terhadap nilai yang minimum yang
diperukan dalam memelihara tertib sosial
5. Integrasi menunjuk pada penciptaan tingkah laku yang terintegritas dan yang diterima
demi mencapai tujuan bersama.
D. Strategi Integrasi
Dijelaskan oleh Ditjendikti ( 2012:190) dalam rangka mengupayakan
terwujudnya integritasi nasional yang mantap ada beberapa strategi yang mungkin
ditempuh, yaitu :
1. Strategi asimilasi
Asimilasi adalah proses pencampuran dua macam kebudayaan atau lebih
menjadi satu kebudayaan yang baru, dimana dengan pencampuran tersebut
maka masing-masing unsure budaya melebur menjadi satu sehingga dalam
kebudayaan yang baru itu tidak tampak lagi identitas masing masing budaya
pembentukannya.
E. Strategi akulturasi
Akulturasi adalah proses pencampuran dua macam kebudayaan atau lebih sehingga
memunculkan kebudayaan yang baru, dimana cir-ciri budaya asli pembentukanya masih
tampak dalam kebudayaan baru tersebut.
F. Strategi pluralis
Paham pluraris merupakan paham yang menghargai terdapatnya perbedaan dalam
masyarakat. Paham pluralis pada prinsipnya mewujudkan integrasi nasional dengan
member kesempatan pada segala unsure perbedaan yang ada dalam masyarakat untuk
hidup dan berkembang.
Di era globalisasi, tantangan itu bertambah oleh adanya tarikan glona; di nmana
keberadaan Negara-negara sering dirasa terlalu simpit untuk mewadahi tuntutan dan
kecenderungan global. Dengan demikian keberadaan Negara berada dalam dua tarikan
sekaligus, yaitu tarikan dari luar berupa globalisasi yang cenderung mengabaikan batas-
batas Negara-negara , dan tarikan dari dalam berupa kecenderungan menguatnya ikatan-
ikatan yang sempit sepeti ikatan etnis, kesukuan, atau kedaerahan. Disitulah
nasioanalisme dan keberadaan Negara nasional mengalami tantangan yang semakin
berat.
Namun dengan demikian harus tetap diyakini bahwa nasionalisme sebagai karakter
bangsa tetap diperlukan di era Indonesia merdeka sebagai kekuatan untuk menjaga
eksitensi, sekaligus mewujudkan taraf peradaban yang luhur, kekuatan yang tangguh,
dan mencapai Negara-negara yang besar.
A. Pendahuluan
Negara merupakan salah satu bentuk organisasi yang ada dalam kehidupan masyarakat.
Pada prinsipnya setiap warga masyarakat menjadi anggota dari suatu Negara yang harus
tunduk pada kekuasaan Negara, karena organisasi Negara sifatnya mencakup semua
orang yang ada di wilayahnya, dan kekuasaan Negara berlaku bagi orang-orang tersebut
B. Konsep Negara
Berikut adalah konsep pengertian Negara yang dikemukakan oleh beberapa ahli
dari sudut pandang mereka masing-masing:
1. Roger H. Soltau, megemukakan bahwa Negara adalah sebagai alat atau wewenang
yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama
masyarakat.
2. Harold J. Lasky, Negara adalah suatu masyarakat yang diintergrasikan karena
mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan yang secara sah lebih agung
daripada individu atau kelompok yang merupakan bagian dari masyarakat itu.
3. Logeman (Sapriya dkk, 2013:27-28), Negara adalah suatu organisasi kekuasaan
yang dapat mengatur masyarakat dengan alat-alat perlengkapannya sekalipun
dengan menggunakan paksaan.
Dari pengertian Negara menurut beberapa ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
Negara adalah suatu organisasi tertinggi yang mempunyai wewenang untuk mengatur
bahkan dapat memaksa prihal yang menyangkut kepentingan orang banyak serta
mempunyai kewajiban-kewajiban untuk melindungi dan mensejahterakan
masyarakatnya
Unsure deklaratif, adalah unsure yang sifatnya menyatakan, bukan mutlak harus
dipenuhi. Unsure ini terdiri atas tujuan Negara, UUD dan pengakuan dari Negara lain.
Pertama, tujuan Negara merupakan unsur deklaratif pertama yang menentukan arah
penyelenggaraan Negara. Kedua, UUD atau konstitusi Negara merupakan perangkat
peraturan yang menentukan kekuasaan dan tanggung jawab dari berbagai alat
kenegaraan.Ketiga, pengakuan dari Negara lain dimaksdukan perbuatan bebas oleh satu
Negara atau lebih Negara untuk mengakui keberadaan suatu wilayah yang dihuni oleh
masyarakat yang secara politis terorganisasi.
D. Sifat-Sifat Negara
1. Sifat Memaksa, artinya bahwa Negara mempunyai kekuatan fisik secara
legal agar tercapai ketertiban dalam masyarakat dan mencegah timbulnya
anarki.
2. Sifat monopoli, suatu hak tunggal yang dilakukan oleh Negara untuk
berbuat atau menguasai sesuatu untuk kepentingan dan tujuan bersama.
3. Sifat Mencakup Semua, bererti semua peraturan perundang-undangan yang
berlaku adalah semua orang tanpa kecuali
F. Pengertian Konstitusi
Menurut Winarno kontitusi dalam arti luas dan sempit sbb:
1. Konstitusi (hukum dasar) dalam arti luas meliputi hukum dasar tertulis dan tidak
tertulis
2. Konstitusi (hukum dasar) dalam arti sempit adalah hukum dasar tertulis yaitu UUD.
G. Tujuan dan Fungsi Konstitusi
1. Konstitusi sebagai hukum dasar, karena ia berisi aturan dan ketentuan tentang hal-
hal yang mendasar dalam kehidupan suatu Negara
2. Konstitusi sebagai hukum tertinggi, artinya bahwa aturan-aturan yang terdapat
dalam konstitusi , secara hierarki mempunyai kedudukan lebh tinggi terhadap
aturan lainnya, sehingga aturan lain harus sesuai dengan UUD
A. PENDAHULUAN
Warga negaramerupkan salah satu unsure pokok dalam suatu Negara, selain adanya
wilayah dan pemerintahan yang berdaulat
BAB VI DEMOKRASI
A. Pendahuluan
Sebuah penelitian UNESCO pada tahun 1994 menyatakan bahwa mungkin untuk
pertama kali dalam sejarah, demokrasi dinyatakan sebagai nama yang paling baik dan
wajar untuk semua sitem organisasi poitik dan sosial yang diperjuangkan oleh para
penduduknya yang berpengaruh.
B. Pentingnya demokrasi
Demokrasi berarti kekuasaan atau pemerintah ada ditangan rakyat. Dalam kontex ini
kekuasaan atau pemerintah tertinggi berada di tangan rakyat dan dijalankan langsung
oleh mereka wakil-wakil yang mereka pilih dibawah system pemilihan bebas.
D. Pendidikan Demokrasi
1. Pendidikan demokrasi secara formal : pendidikan yang lewat tatap muka, diskusi
timbl balik, presentasi, serta studi kasus
2. Pendidikan demokrasi secara informal : pendidikan yang lewat tahap pergaulan di
rumah maupun masyarakat
3. Pendidikan demokrasi secara non formal : pendidikan yang melewati lingkungan
masyarakat secara lebih makro
BAB VII NEGARA HUKUM
a. Pengertian Geopolitik
Geopolitik adalah sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud
kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik
(kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan geografi, wilayah, teritorial
dalam arti luas).
b. Teori Geopolitik
Teori-teori mengenai geopolitik terbagi beberapa kelompok yaitu:
Teori geopolitik Frenderich Ratzel
Teori geopolitik Rudolf Kjellen
Teori geopolitik Karl Haushofer
Teori geopolitik Halford Mackinder
Teori geopolitik Alfred Thayer Mahan
Teori geopolitik Guilio Douhet
Teori geopolitik Nicholes J. Spijkman
2. Utuh menyeluruh
Artinya utuh menyeluruh bagi nusantara dan rakyat indonesia sehingga merupakan satu
kesatuan yang utuh bulat dan tidak dapat di pecah pecah oleh kekuatan apapun dan
bagaimanapun, sesuai dengan satu nusa, satu bangsa,dan satu bahasa.
A. PENDAHULUAN
Dalam pembukaan UUD NRI 1945 menyatakan bahwa bangsa Indonesia memiliki cita-
cita yang luhur menjadi bangsa yang adil dan makmur. Untuk mencapai cita-cita
tersebut setiap bangsa selalu menghadapi bebrbagai tantangan ancaman, hambatan dan
gangguan. Maka setiap bangsa harus memiliki kemampuan untuk mengembangkan
kekuatan agar dapat memiliki ketahanan nasional.
1. Ketahanan individu, yaitu ketahanan yang dimiliki oleh seorang warga Negara yang
sehat jasmani dan rohani
2. Ketahanan keluarga, yaitu ketahanan yang dimiliki oleh suami, istri dan anak dalam
keluarga yang harmonis dalam menciptakan kerukunan dalam rumah tangga
3. Ketahanan wilayah, yaitu ketahanan yang dimiliki oleh masyarakat di derah dengan
menciptakan stabilitas wilayah secara sejahtera dan aman
4. Ketahanan nasional, yaitu ketahanan yang dimiliki oleh Negara untuk menciptakan
stabilitas nasional
BUKU PEMBANDING
Secara umum, negara dan konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak
dapat dipisahkan satu sama lain. Bahkan setelah abad pertengahan yang ditandai
dengan ide demokrasi dapat dikatakan tanpa konstitusi, negara tidak mungkin
terbentuk. Konstitusi merupakan hukum dasarnya suatu negara.
A. Konstitusionslisme
1. Gagasan tentang konstitusionalisme
Negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang terdiri atas unsur rakyat
(penduduk), wilayah dan pemerintah. Pemerintah adalah satu unsur negara.
Dapat disimpulkan di dalam gagasan konstitusionalisme, isi dari pada
konstitusi negara bercirikan dua hal pokok berikut ini:
a. Konstitusi itu membatasi kekuasaan pemerintah atau penguasa agar tidak
bertindak sewenang-wenang terhadap warganya
b. Konstitusi itu menjadi hak-hak dasar dan kebebasan warga negara.
2. Negara Konstitusional
Negara konstitusional bukan sekedar konsep formal, tetapi juga memiliki
makna normatif. Di dalam gagasan konstitusionalisme, konstitusi tidak
hanya merupakan suatu dokumen yang menggambarkan pembagian dan
tugas-tugas kekuasaan, tetapi juga menentukan dan membatasi kekuasaan
agar tidak disalahgunakan.
B. Konstitusi Negara
1. Pengertian konstitusi
Konstitusi berasal dari istilah bahasa prancis “contituer” yang artinya
membentuk. Pemakaian istilah konstitusi dimasudkan untuk pembentukan
suatu negara. Konstitusi juga dapat berarti peraturan dasar (awal) mengenai
pembentukan negara.
2. Kedudukan konstitusi
Konstitusi menenpati kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan
ketatanegaraan suatu negara karena konsitusi menjadi barometer kehidupan
bermegara dan berbangsa yang sarat dengan bukti sejarah perjuangan para
pendahulu.
3. Isi, Tujuan, dan Fungsi Konstitusi Negara
Konstitusi merupakan tonggak atau awal terbentuknya suatu negara.
Konstitusi menjadi dasr utama bagi penyelengaraan bernegara. Oleh karena
itu, konstitusi menempati posisi penting dan strategis dalam kehidupan
ketatanegaraan suatu negara.
C. UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara Indonesia
1. Konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia
a. Periode 18 Agustus 1945-27 Desember 1949 menggunakan UUD 1945.
b. Periode 27 Desember 1949-17 Agustus 1950 menggunakan UUD RIS.
c. Periode 17 Agustus 1950-5 Juli 1959 menggunakan UUDS 1950 yang
terdiri atas 6 bab, 146 pasal, dan beberapa bagian.
d. Periode 5 Jili 1959-sekarang kembali menggunakan UUD 1945.
2. Proses Amandemen UUD 1945
Amandemen atinya perubahan. Mengamandemen artinya mengubah atau
mengadakan perubahan. Istilah amandemen sebenarnya merupakan hak,
yaitu hak parlemen untuk mengubah atau mengusulkan perubahan rancangan
undang-undang.
3. Isi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
UUD sekarang ini hanya terdiri atas dua bagian, yaitu bagian pembukaan
dan bagian pasal-pasal. Hal ini didasarkan atas pasal II aturan tambahan
naskah UUD 1945 perubahan yang keempat yang menyatakan “Dengan
ditetapkannya perubahan undang-undang dasar ini, undang-undang dasar
republik indonesia tahun 1945 terdiri atas pembukaan dan pasal-pasal.
D. Sistem ketatanegaraan Indonesia
Sistem ketatanegaraan Indonesia menurut UUD 1945 adalah sebagai berikut:
1. Bentuk negara adalah kesatuan
2. Bentuk pemerintah adalah Republik
3. Sistem pemerintah adalah presidensial
4. Sistem politik adalah demokrasi atau kedaulatan rakyat
A. Hakikat Demokrasi
1. Pengertian etimologis demokrasi
Dari sudut bahasa (etimologis), demokrasi berasal dari bahasa yunani, yaitu
demos yang berarti rakyat dan cratos atau cratein yang berarti pemerintah
atau kekuasaan.
2. Pengertian terminologis demokrasi
Dari sudut terminologi, banyak sekali defenisi demokrasi yang dikemukakan
oleh beberapa ahli politik yang masing-masing memberikan defenisi yang
berbeda.
3. Demokrasi sebagai bentuk pemerintah
Secara klasik, pembagian bentuk pemerintah menurut Plato dibedakan
sebagai berikut:
a. Monarki
b. Tirani
c. Aristokrasi
d. Oligarki
e. Demokrasi
f. Mobokrasi
4. Demokrasi sebagai sistem politik
Sistem politik dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Sistem politik demokrasi
2. Sistem politik nondemokrasi
5. Demokrasi sebagai sikap hidup
Perkembangan baru menunjukkan bahwa demokrasi tidak hanya dipahami
sebagai bentuk pemerintah dan sistem politik, tetapi demokrasi dipahami
sebagai sikap hidup atau pandangan hidup demokratis.
B. Demokratisasi
Demokratisasi adalah penerapan kaidah-kaidah atau prinsip-prinsip demokrasi
pada setiap kegiatan politik kenegaraan. Tujuanya adalah terbentuknya
kehidupan politik yang bercirikan demokrasi.
1. Nilai kultur demokrasi
2. Lembaga struktur demokrasi
3. Ciri demokrasi
C. Demokrasi di Indonesia
1. Demokrasi desa
2. Demokrasi pancasila
3. Perkembangan demokrasi indonesia
D. Sistem politik Demokrasi
1. Landasan sistem politik demokrasi di indonesia
2. Sendi-sendi pokok sistem politik demokrasi indonesia
3. Mekanisme dalam sistem politik demokrasi indonesia
4. Masa depan demokrasi
E. Pendidikan Demokrasi
1. Membangun kultur demokrasi
2. Pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan demokrasi
III .1 KELEBIHAN
Pada bagian awal bab pasti dijelaskan tentang tujuan pembelajaran bab
tersebut sehingga akan lebih mudah untuk mencari pokok-pokok
permasalahan dalam bab tersebut.
III.2 KEKURANGAN
IV.1 KESIMPULAN
Kesimpulan Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat kami simpulkan
bahwa pengertian negara dari beberapa tokoh Negara adalah organisasi disuatu
wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati rakyatnya.
Atau Negara adalah kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah
tertentu yang diorganisir di bawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif,
mempunyai satu kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan
nasionalnya. Unsur-unsur yang membangun suatu negara diantaranya ada
rakyat, wilayah dan pemerintahan yang berdaulat. Bentuk bangunan Negara
yang tepenting adalah Negara kesatuan (unitarisme) dan Negara serikat
(federasi). Sistem Pemerintahan Indonesia setiap Negara memiliki sistem untuk
menjalankan kehidupan pemerintahannya.
Pokok-pokok sistem pemerintahan Indonesia berdasarkan UUD 1945
sebelum diamandemen tentang Penjelasan UUD 1945 tentang tujuh kunci pokok
sistem pemerintahan Negara tersebut sebagai berikut.
1. Indonesia adalah Negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat).
2. Sistem Konstitusional.
3. Kekuasaan Negara yang tertinggi di tangan Majelis Permusyawaratan
Rakyat.
4. Presiden adalah penyelenggara pemerintah Negara yang tertinggi
dibawah Majelis Permusyawaratan Rakyat.
5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
6. Menteri Negara ialah pembantu presiden, menteri Negara tidak
bertanggungjawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
7. Kekuasaan kepala negara tidak terbatas.
IV.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA