Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada hakekatnya pendidikan adalah upaya sadar dari suatu masyarakat
dan pemerintah suatu negara untuk menjamin kelangsungan hidup dan
kehidupan generasi penerusnya.Selaku warga masyarakat,warga bangsa dan
negara,secara berguna dan bermakna serta mampu mengantisipasi hari depan
mereka yang selalu berunah dan selalu terkait dengan konteks dinamika
budaya,bangsa,negara dan hubungan international,maka pendidikan tinggi tidak
dapat mengabaikan realita kehidupan yang mengglobal yang digambarka
sebagai perubahan kehidupan yang penuh dengan paradoksal dan ketidak
keterdugaan.
Dalam kehidupan kampus di seluruh perguruan tinggi indonesia,harus
dikembangkan menjadi lingkungan ilmiah yang dinamik,berwawasan budaya
bangsa,bermoral keagamaan dan berkepribadian indonesia.Untuk pembekalan
kepada para mahasiswa di indonesia berkenaan dengan pemupukan nilai-
nilai,sikap dan kepribadian,diandalkan kepada pendidikan pancasila,Bela
Negara,Ilmu Sosial Dasar,Ilmu Budaya Dasar dan Ilmu Alamiah Dasar sebagai
latar aplikasi nilai dalma kehidupan,yang disebut Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian (MKPK).

B. Tujuan
 Untuk memenuhi tugas Critical Book Report dari Mata Kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan
 Untuk membahas lebih dalam tentang ilmu kewarganegaraan
 Untuk mengetahui lebih rinci tentang penerapan ilmu pendidikan
kewarganegaraan dan tujuan dalam kehidupan sehari-hari.

C. Manfaat
 Supaya para pembaca dapat lebih mengetahui tentang apa yang
dimaksud dengan ilmu pendidikan kewarganegaraan
 Supaya para pembaca dapat lebih paham tentang penerapan ilmu
kewarganegaraan tersebut dan tujuan-tujuan nya
 Untuk melatih kemampuan penulis / mahasiswa dalam mengkritisi
sebuah buku
BAB II
IDENTIFIKASI BUKU

II. 1. IDENTITAS BUKU


A. Buku Utama
Judul : pendidikan kewarganegaraan untuk perguruan tinggi
Penulis : Apiek Gandamana, S.Pd. M.Pd. dkk
Penerbit : Universitas Negeri Medan
Tahun Terbit : 2017
Jumlah Hal : 261

B. Buku Pembanding
Judul : Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan
Penulis : Dr. Winarno, S.Pd., M.Si
Penerbit : PT. Bumi Aksara
Tahun Terbit : 2014
Jumlah Hal : 285
Edisi : ke 3
ISBN : 978-602-217-292-5

II.2 RINGKASAN ISI BUKU

BUKU UTAMA

BAB I HAKIKAT PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

A. Pendahuluan
Belajar tentang PKn pada dasrnya adalah belajar tentang keindonesiaan, belajar untuk
menjadi manusia yang berkpribadian Indonesia, membangun rasa kebangsaan, dan
mencintai tanah air Indonesia

B. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan


Pendidikan kewarganegaraan merupakan media pengajaran yang mengIndonesiakan
para siswa secara sadar, cerdas, dan penuh tanggung jawab. Karena itu konsep PKn
memuat konsep-konsep umum ketatanegaraan, politik dan hukum neegara, serta teori
umum yang lain yang cocok dengan target tersebut.

C. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan


1. Dapat memahami dan mampu melaksanakan hak dan kewajiban secara santun, jujur dan
demokratis serta ikhlas sebagai warga Negara terdidik dalam kehidupannya selaku
warga Negara RI yang beratnggung jawab
2. Menguasai pengaetahuan dan pemahaman tentang beragam masalah dasar kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang hendak diatasi dengan penerapan
pemikiran yang berlandaskan Pancasila, wawasan nusantara dan ketahanan nasional
secara kritis dan bertanggung jawab
3. Memupuk sikap dan prilaku yang sesuai dengan nilai-nilai perjuangan serta patriotism
yang cinta tanah air, rela berkorban bagi nusa dan bangsa.

BAB II IDENTITAS NASIONAL

 Pengertian Identitas Nasional


Identitas nasional lebih dekat dengan arti jati diri yakni ciri ciri atau
karakteristik, perasaan atau keyakinan tentang kebangsaan yang membedakan bangsa
Indonesia dengan bangsa lain. apabila bangsa Indonesia memiliki identitas nasional
maka bangsa lain akan dengan mudah mengenali dan mampu membedakan bangsa
Indonesia dengan bangsa lain (Nurwardani et.al, 2016:28)
Identitas nasional yang berasal dari kata “national identity” dapat diartikan
sebagai “kepribadian nasional” atau “jati diri nasional”. Kepribadian nasional aytau jati
diri nasional adalah jati diri yang dimiliki oleh suatu bangsa.
Bagi bangsa Indonesia, jati diri tersebut dapat tersimpul dalam ideology dan
konsitusi Negara, ialah pancasila dan UUD NRI 1945. Jati diri bangsa Indoesia. Jati diri
bangsa Indonesia merupakan suatu hasil kesepakatan bersama bangsa tentang masa
depan berdasarkan pengalaman masa lalu.
Identitas nasional dapat juga diartikan dengan “identitas suatu kelompok
masyarakat yang melahirkan tindakan secara kolektif yang diwujudkan dalam bentuk
organisasi yang diberi atribut nasional” (Heri Herdiawanto dan Jumanta, 2010:34)

 Konsep Bangsa Indonesia


Bangsa Indonesia adalah suatu kesatuan sosial yang terdiri dari berbagai suku
bangsa yang mendiami wilayan Negara kesatuan republic Indonesia merupakan suatu
kesatuan solidaritas kebangsaan. Seorang merupakan bangsa Indonesia kalau dia itu
menganggap bagian dari nation Indonesia, yaitu kesatuan solidaritas dari seseorang
terhadap tujuan bersama masyarakat Indonesia.

Menurut Winarma (2007:46) faktor- faktor penting bagi pembentukan bangsa Indonesia
adalah sebagai berikut :
1. Adanya persamaan nasib, yaitu penderitaan bersama dibawah penjajahan bangsa asing
2. Adanya keiinginan bersama untuk merdeka, melepaskan diri dari belenggu penjajahan
3. Adanya kesatuan tempat tinggal, yaitu wilayah nusantara yang membentang dari sabang
sampai merauke
4. Adanya cita-cita bersama untuk mencapai kemakmuran dan keadilan sebagai suatu
bangsa

Menurut Tilaar (2007:32) seseorang termasuk bangsa Indonesia adalah


seseorang yang memiliki prilaku tertentu yang merupakan prilaku Indonesia, perasaan-
perasaan tertentu yang merupakan jati diri (identitas) bangsa Indonesia.

 Unsur-Unsur Pembentuk Identitas Nasional


Terdapat 2 jenis bentuk identitas primer dan sekunder (Tilaar, 2007; 2013).
Identitas primer dinamakan juga identitas etnis yakni identitas yang mengawali
terjadinya identitas sekunder, sedangkan identitas sekunder adalah identitas yang
dibentuk atau direkonstruksi berdasarkan hasil kesepakatan bersama.
Identitas nasional bersifat buatan, dan sekunder. Bersifata buatan karena identitas
nasional itu dibuat, dibentuk, dan disepakati oleh warga bangsa sebagai identitasnya
setelah mereka bernegara. Bersifat sekunder karena identitas nasional lahir kemudian
bila dibandingkan dengan identitas kesukubangsaan yang memang telah dimiliki warga
bangsa itu sendiri secara askriptif.

Bentuk-bentuk identitas nasional Indonesia dikemukakan oleh Winarno (2013) sbb:

1. Bahasa nasional atau bahasa persatuan adalah Bahasa Indonesia


Bendera merah putih dikibarkan pertama kali pada tanggal 17 Agustus 1945 namun
telah ditunjukkan pada peristiwa Sumpah Pemuda Tahun 1928. Bendera Negara yang
dikibarkan pada Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus 1945
di jalan Pegangsaan Timur No 56 Jakarta disebut Bendera Pusaka Sang Saka Merah
Putih. Yang disimpan dan dipelihara di Monumen Nasional Jakarta.

2. Bendera Negara adalah Sang Merah Putih


Ketentuan tentang Bhasa Negara diatur dalam Undang-Undang No 24 Tahun 2009
mulai Pasal 25 sampai 45. Bahasa Indonesia adalah bahasa Negara merupakan hasil
kesepakatan para pendiri NKRI . bahasa Indonesia bersal dri rumoun bahasa Melayu
yang dipergunakan sebagai bahsa pergaulan (lingua Franca) dan kemudian diikrarkan
sebagai bahasa persatuan pada Kongres pemuda II pada tanggal 28 Oktober 1928.

3. Lagu kebangsaan adalah lagu Indonesia Raya


Ketentuan tentang Lagu Kebangsaan Indonesia Raya diatur dalam UU No.24 Tahun
2009 mulai Pasal 58 sampai pasal 64. Indonesia raya sebagai lagu kebangsaan pertama
kali dinyanyikan pada Kongres Pemuda IItanggal 28 Oktober 1928. Lagu Indonesia
Raya selanjutnya menjadi lagu kebangsaan yang diperdengarkan pada setiap upacara
kenegaraan.

4. Lambang Negara adalah Garuda Pancasila


Ketentuan tentang Lambang Negara diatur dalam UU No. 24 Tahun 2009 mulai Pasal
46 sampa Pasal 57. Lambang Negara Garuda Pancasila mengandung makna simbok
sila-sila Pancasila. Lambang Negara yang dilukiskan dengan seekor burung Garuda
merupkan satu kesatuan dengan Pancasila. Artinya, lambing Negara tidak dapat
dipisahkan dari dasar Negara PAncasila

5. Semboyan Negara adalah Bhineka Tunggal Ika


Mewujudkan kenyataan bahwa hukum dasar tertulis yang mendududki tingkatan
tertinggi dalam tata urutan peraturan perundang-undangan dan dijadikan sebagai
pedoman penyelenggaraan bernegara.
6. Dasar falsafah Negara adalah Pancasila
Pancasila sebagai dasar Negara yang berisi 5 dasar yang dijadikan sebagai dasar filsafah
dan ideology Negara Indonesia. Pancasila merupakan identitas nasional yang
berkedudukan sebagai dasar Negara dan pandangan hidup bangsa.

7. Konstitusi Negara adalah UUD NRI 1945


UUD NRI 1945 merupakan hukum dasar tertukis yang menduduki tingkatan tertinggi
dalam tata urutan peraturan perundang-undangan dan dijadikan sebagai pedoman
penyelenggaraan bernegara.

8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia


Bentuk Negara adalah kesatuan, sedang bentuk pemerintahan adalah republic. Sistem
politik yang digunakan adalah system demokrasi (kedaulatan rakyat).

9. Konsepsi Wawasan Nusantara


Konsepsi Wawasan Nusantara sebagai cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri
dan lingkungan yang serba beragam dan meiliki nilai strategis dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa, serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional

10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional


Berbagai kebudayaan dari kelompok-kelompok bangsa di Indonesia yang memiliki cita
rasa tinggi, dapat dinikmati dan diterima oleh masyarakat luas sebagai kebudayaan
nasional.

BAB III INTEGRASI NASIONAL

A. Pendahuluan
Masalah integrasi merupakan persoalan yang dialami hamper semua Negara, terutama
Negara-negara yang usianya masih relative muda, termasuk Indonesia. Hal ini
disebabkan karena mendirikan. Hal ini disebabkan karena mendirian Negara berarti
menyatukan orang-orang dengan segala perbedaan yang ada menjadi satu entitas
kebangsaan yang baru menyertai berdirinya Negara tersebut

B. Pengertian Integritas Nasional


Integrasi nasional adalah upaya menyatukan seluruh unsure suatu bangsa dengan
pemerintah dan wilayahnya (Saafroedin Bahar,1998)

Tentang Integrasi, Myron Weiner (1971) memberikan lima definisi mengenai integrasi ,
yaitu :
1. Integrasi menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam
satu wilayah dan proses pembentukan identitas nasional, membangun rasa kebangsaan
dengan cara menghapus kesetiaan pada ikatan-ikatan yang lebih sempit
2. Integrasi menunjuk pada masalah pembentukan wewenang kekuasaan nasional pusat
diatas unit-unit sosial yang lebih kecil yang beranggotakan kelompok-kelompok sosial
budaya masyarakat tertentu.
3. Integrasi menunjuk ppada masalah menghubungkan antara pemerintah dengan yang
diperintah. Mendekatkan perbedaan-perbedaan mengenai apirasi dan nilai pada
kelompok elit dan mas.
4. Integrasi menunjuk pada adanya konsekuensus terhadap nilai yang minimum yang
diperukan dalam memelihara tertib sosial
5. Integrasi menunjuk pada penciptaan tingkah laku yang terintegritas dan yang diterima
demi mencapai tujuan bersama.

C. Pentingnya INtegrasi Nasional


Negara-negara baru, seperti halnya Indonesia setelah tahun 1945, membangun
integrasi juga menjadi tugas penting. Ada dua hal yang dapat menjelaskan hal ini.
Pertama, pemerintah colonial Belanda tidak pernah memikirkan tentang perlunya
membangun kesetiaan nasional dan semangat kebangsaan pada rakyat Indonesia.
Kedua, bagi Negara-negara baru, tuntutan integrasi ini juga menjadi masalah pelik
bukan saja karena prilaku pemerintah colonial sebelumnya, tetapi juga latar belakang
bangsa yang bersangkutan.

D. Strategi Integrasi
Dijelaskan oleh Ditjendikti ( 2012:190) dalam rangka mengupayakan
terwujudnya integritasi nasional yang mantap ada beberapa strategi yang mungkin
ditempuh, yaitu :
1. Strategi asimilasi
Asimilasi adalah proses pencampuran dua macam kebudayaan atau lebih
menjadi satu kebudayaan yang baru, dimana dengan pencampuran tersebut
maka masing-masing unsure budaya melebur menjadi satu sehingga dalam
kebudayaan yang baru itu tidak tampak lagi identitas masing masing budaya
pembentukannya.

E. Strategi akulturasi
Akulturasi adalah proses pencampuran dua macam kebudayaan atau lebih sehingga
memunculkan kebudayaan yang baru, dimana cir-ciri budaya asli pembentukanya masih
tampak dalam kebudayaan baru tersebut.

F. Strategi pluralis
Paham pluraris merupakan paham yang menghargai terdapatnya perbedaan dalam
masyarakat. Paham pluralis pada prinsipnya mewujudkan integrasi nasional dengan
member kesempatan pada segala unsure perbedaan yang ada dalam masyarakat untuk
hidup dan berkembang.

G. Integritas Nasional Indonesia


Integritas nasional dapat dilihat dari dua dimensia, yaitu dimensi vertical dan dimensi
horizontal. Dimensi vertical dari integritas adalah dimensi yang berkenaan dengan
upaya menyatukan presepsi, keinginan, dan harapan yang ada antara elite dan massa
atau antara pemerintah dengan rakyat. Integrasi horizontal merupakan upaya
mewujudkan integrasi dengan menjembatani perbedaan antar kelompok dalam
masyarakat.

Di era globalisasi, tantangan itu bertambah oleh adanya tarikan glona; di nmana
keberadaan Negara-negara sering dirasa terlalu simpit untuk mewadahi tuntutan dan
kecenderungan global. Dengan demikian keberadaan Negara berada dalam dua tarikan
sekaligus, yaitu tarikan dari luar berupa globalisasi yang cenderung mengabaikan batas-
batas Negara-negara , dan tarikan dari dalam berupa kecenderungan menguatnya ikatan-
ikatan yang sempit sepeti ikatan etnis, kesukuan, atau kedaerahan. Disitulah
nasioanalisme dan keberadaan Negara nasional mengalami tantangan yang semakin
berat.

Namun dengan demikian harus tetap diyakini bahwa nasionalisme sebagai karakter
bangsa tetap diperlukan di era Indonesia merdeka sebagai kekuatan untuk menjaga
eksitensi, sekaligus mewujudkan taraf peradaban yang luhur, kekuatan yang tangguh,
dan mencapai Negara-negara yang besar.

BAB IV NEGARA DAN KONSTITUSI

A. Pendahuluan
Negara merupakan salah satu bentuk organisasi yang ada dalam kehidupan masyarakat.
Pada prinsipnya setiap warga masyarakat menjadi anggota dari suatu Negara yang harus
tunduk pada kekuasaan Negara, karena organisasi Negara sifatnya mencakup semua
orang yang ada di wilayahnya, dan kekuasaan Negara berlaku bagi orang-orang tersebut

B. Konsep Negara
Berikut adalah konsep pengertian Negara yang dikemukakan oleh beberapa ahli
dari sudut pandang mereka masing-masing:
1. Roger H. Soltau, megemukakan bahwa Negara adalah sebagai alat atau wewenang
yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama
masyarakat.
2. Harold J. Lasky, Negara adalah suatu masyarakat yang diintergrasikan karena
mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan yang secara sah lebih agung
daripada individu atau kelompok yang merupakan bagian dari masyarakat itu.
3. Logeman (Sapriya dkk, 2013:27-28), Negara adalah suatu organisasi kekuasaan
yang dapat mengatur masyarakat dengan alat-alat perlengkapannya sekalipun
dengan menggunakan paksaan.

Dari pengertian Negara menurut beberapa ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
Negara adalah suatu organisasi tertinggi yang mempunyai wewenang untuk mengatur
bahkan dapat memaksa prihal yang menyangkut kepentingan orang banyak serta
mempunyai kewajiban-kewajiban untuk melindungi dan mensejahterakan
masyarakatnya

C. Unsur-Unsur Terbentuknya Negara


Unsur konsitutif adalah unsure pembentuk yang harus dipenuhi agar terbentuk Negara.
Unsur ini terdiri atas rakyat, wilayah dan pemerintah yang berdaulat. Pertama, rakyat
yaitu orang-orang yang benrtempat tinggal didalam wilayah suatu Negara, tunduk pada
kekuasaan Negara dan mendukung Negara yang diartikan. Kedua, wilayah, yaitu daerah
yang menjadi kekuasaan Negara serta menjadi tempat tinggal bagi rakyat Negara.
Ketiga, pemerintah yang berdaulat, yaitu penyelenggara Negara yang memiliki
kekuasaan menyelenggarakan pemerintahan di Negara tersebut.

Unsure deklaratif, adalah unsure yang sifatnya menyatakan, bukan mutlak harus
dipenuhi. Unsure ini terdiri atas tujuan Negara, UUD dan pengakuan dari Negara lain.
Pertama, tujuan Negara merupakan unsur deklaratif pertama yang menentukan arah
penyelenggaraan Negara. Kedua, UUD atau konstitusi Negara merupakan perangkat
peraturan yang menentukan kekuasaan dan tanggung jawab dari berbagai alat
kenegaraan.Ketiga, pengakuan dari Negara lain dimaksdukan perbuatan bebas oleh satu
Negara atau lebih Negara untuk mengakui keberadaan suatu wilayah yang dihuni oleh
masyarakat yang secara politis terorganisasi.

Pengakuan ada 2 jenis, yaitu pengakuan de facto dan de jure. Pengakuan de


facto merupakan pengakuan atas faktaadanya suatu Negara. Pengakuan tersebut
diberikan berdasarkan realita jika suatu masyarakat politik tersebut telah dipenuhi
syarat utama sebagai sebuah Negara. Pengakuan de jure merupakan pengakuan akan
sahnya suatu Negara berdasar pertimbangan yuridis menurut hukum.

D. Sifat-Sifat Negara
1. Sifat Memaksa, artinya bahwa Negara mempunyai kekuatan fisik secara
legal agar tercapai ketertiban dalam masyarakat dan mencegah timbulnya
anarki.
2. Sifat monopoli, suatu hak tunggal yang dilakukan oleh Negara untuk
berbuat atau menguasai sesuatu untuk kepentingan dan tujuan bersama.
3. Sifat Mencakup Semua, bererti semua peraturan perundang-undangan yang
berlaku adalah semua orang tanpa kecuali

E. Tujuan dan Fungsi Negara


Mengenai tujuan Negara ini, beberapa ahli telah mengemukakan pendapatanya yang
beragam, antara lain:

1. Roger H. soltau, tujuan Negara adalah memungkinkan rakyatnya berkembang serta


menyelenggarakan daya ciptanya sebebas mungkin
2. Niccolo Mcchiavolli, bahwa pemerintah harus tetapberada diatas aliran-aliran yang
ada dan betapa pun lemahnya pemerintah harus tetap memperlihatkan bahwa
pemerintahlah yang lebih berkuas

F. Pengertian Konstitusi
Menurut Winarno kontitusi dalam arti luas dan sempit sbb:

1. Konstitusi (hukum dasar) dalam arti luas meliputi hukum dasar tertulis dan tidak
tertulis
2. Konstitusi (hukum dasar) dalam arti sempit adalah hukum dasar tertulis yaitu UUD.
G. Tujuan dan Fungsi Konstitusi
1. Konstitusi sebagai hukum dasar, karena ia berisi aturan dan ketentuan tentang hal-
hal yang mendasar dalam kehidupan suatu Negara
2. Konstitusi sebagai hukum tertinggi, artinya bahwa aturan-aturan yang terdapat
dalam konstitusi , secara hierarki mempunyai kedudukan lebh tinggi terhadap
aturan lainnya, sehingga aturan lain harus sesuai dengan UUD

H. UUD 1945 Sebagai Konstitusi Indonesia


1. UUD 1945 berlaku 18 Agustus – 27 Desember 1949
2. Konstitusi RIS berlaku 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950
3. UUDS 1950 Berlaku 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959
4. UUD 1945 berlaku 5 Juli 1959 -1966
5. UUD 1945 pada tahun 1966-1999
6. UUD 1945 Amandemen 1999, berlaku pada tahun 1999- sekarang

BAB V HAK NEGARA DAN WARGA NEGARA

A. PENDAHULUAN
Warga negaramerupkan salah satu unsure pokok dalam suatu Negara, selain adanya
wilayah dan pemerintahan yang berdaulat

B. Konsep Waraga Negara


Sri Wuryan dan Saifullag menjelaskan bahwa Negara dibagi ke dalam dua golongan,
yaitu (1) yang menguasai atau yang memerintah, (2) yang dikuasai atau yang
diperintah.

C. Warga Negara Indonesia


UUD 1945 sebagai alat konstitusi tertulis di Indonesia pasal 26 menyatakan sebagai
berikut :
1. Yang menjadi warga Negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-
orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga Negara
2. Penduduk ialah warga Negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia
3. Hal-hal mengenai warga Negara dan penduduk diatur dengan UU

D. Asas- Asas Kewarganegaraan


Asas kewarganegaraan khusus ialah asas yang terdiri atas beberpa macam asa atau
pedoman kewarganegaraan, yaitu:
1. Asas Kepentingan Nasional
2. Asas Perlindungan maksimum
3. Asas persamaan didalam hukum dan Pemerintahan
4. Asa Kebenaran substantive
5. Asas Non-Diskriminatif
6. Asas Pengakuan dan Permohonan terhadap HAM
7. Asas Keterbukaan
8. Asas Publisitas

BAB VI DEMOKRASI

A. Pendahuluan
Sebuah penelitian UNESCO pada tahun 1994 menyatakan bahwa mungkin untuk
pertama kali dalam sejarah, demokrasi dinyatakan sebagai nama yang paling baik dan
wajar untuk semua sitem organisasi poitik dan sosial yang diperjuangkan oleh para
penduduknya yang berpengaruh.

B. Pentingnya demokrasi
Demokrasi berarti kekuasaan atau pemerintah ada ditangan rakyat. Dalam kontex ini
kekuasaan atau pemerintah tertinggi berada di tangan rakyat dan dijalankan langsung
oleh mereka wakil-wakil yang mereka pilih dibawah system pemilihan bebas.

C. Karakteristik Sistem Politik Demokrasi


Achmad Sanusi menegtengahkan sepuluh pilar demokrasi yang dipesankan oleh para
pembentuk Negara sebagaimana diletakkan di dalam UUD 1945, sbb:

1. Demokrasi berdasarkan Ketuhanan yang maha Esa


2. Demokrasi dengan kecerdasan
3. Demokrasi yang berdaulatkan rakyat
4. Demokrasi dengan rule of law
5. Demokrasi dengan pembagian kekuasaan Negara
6. Demokrasi dengan HAM
7. Demokrasi dengan peradilan yang merdeka
8. Demokrasi dengan otonomi daerah
9. Demokrasi dengan kemakmuran
10. Demokrasi yang berkeadilan sosial

D. Pendidikan Demokrasi

Pada dasrnya pendidikan dmokrasi dapat dilakukan melalui 3 cara, yaitu:

1. Pendidikan demokrasi secara formal : pendidikan yang lewat tatap muka, diskusi
timbl balik, presentasi, serta studi kasus
2. Pendidikan demokrasi secara informal : pendidikan yang lewat tahap pergaulan di
rumah maupun masyarakat
3. Pendidikan demokrasi secara non formal : pendidikan yang melewati lingkungan
masyarakat secara lebih makro
BAB VII NEGARA HUKUM

A. Pengertian negara hukum


Negara hukum adalah negara yang berdiri di atas hukum yang menjamin
keadilan bagi seluruh warga negara. Dengan adanya keadilan dalam masyarakat
maka akan tercapai kebahagiaan dalam masyarakat itu.
B. Prinsip negara hukum
a. Supremasi aturan-aturan hukum, tidak adanya kekuasaan sewenang-wenang,
dalam arti seseorang hanya boleh dihukum jika memang melanggar hukum
b. Kedudukan yang sama di hadapan hukum
c. Terjadinya hak-hak asasi manusia oleh undang-undang dan keputusan-
keputusan pengadilan.
C. Makna Indonesia Negara Hukum
Makna hukum seperti ini menggambarkan fungsinya sebagai pengayom,
pelindung masyarakat. Adaptif, artinya mampu menyesuaikan dinamika
perkembangan jaman, sehingga tidak pernah uang.

BAB VIII WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA

A. Pengertian dan Teori geopolitik

a. Pengertian Geopolitik
Geopolitik adalah sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud
kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik
(kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan geografi, wilayah, teritorial
dalam arti luas).

b. Teori Geopolitik
Teori-teori mengenai geopolitik terbagi beberapa kelompok yaitu:
 Teori geopolitik Frenderich Ratzel
 Teori geopolitik Rudolf Kjellen
 Teori geopolitik Karl Haushofer
 Teori geopolitik Halford Mackinder
 Teori geopolitik Alfred Thayer Mahan
 Teori geopolitik Guilio Douhet
 Teori geopolitik Nicholes J. Spijkman

B. Paham geopolitik Indonesia


Dalam hal ini bangsa indonesia perlu memiliki prinsip-prinsip dasar sebagai pedoman
agar tidak terombang-ambing dalam memperjuangkan kepentingan nasional untuk
mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya. Salah satu pedoman bangsa Indonesia adalah
wawasan nasional yang berijak pada wujud wilayah nusantara sehingga disebut dengan
wawasan nusantara.

C. Pengertian Wawasan Nusantara


Wawasan nusantara merupaakan cara pandang, cara melihat, cara meninjau bangsa
Indonesia terhadap diri dan lingkungan. Wawasan ini berkembang berdasarkan sejarah,
budaya, falsafat, keadaan geografis, serta kepentingan bangsa yang bersangkutan.
Wawasan nusantara bagi bangsa indonesia merupakan pegangan dalam menyikapi
permasalahan yang menyangkut berbagai aspek kehidupan nasionalnya.

D. Sifat atau ciri wawasan nusantara


Wawasan nusantara memiliki dua sifat atau ciri, yaitu:
1. Manunggal
Maksudnya adalah keserasian dan keseinbangan yang dinamis dalam segenap aspek
kehidupan, balik aspek alamia maupun aspek sosial.

2. Utuh menyeluruh
Artinya utuh menyeluruh bagi nusantara dan rakyat indonesia sehingga merupakan satu
kesatuan yang utuh bulat dan tidak dapat di pecah pecah oleh kekuatan apapun dan
bagaimanapun, sesuai dengan satu nusa, satu bangsa,dan satu bahasa.

E. Faktor kewilayahan yang mempengaruhi wawasan nusantara


Faktor kewilayahan yang mempengaruhi wawasan nusantara yaitu:
a. Asas kepulauan
b. Kepulauan indonesia
c. Konsepsi tengtang wilayah indonesia
d. Zona ekonomi eksklusif
e. Karakteristik wilayah nusntara
f. Perkembangan wilayah indonesia dan dasar hukumnya
g. Unsur unsur dasar wawasan nusantara

BAB IX KETAHANAN NASIONAL

A. PENDAHULUAN

Dalam pembukaan UUD NRI 1945 menyatakan bahwa bangsa Indonesia memiliki cita-
cita yang luhur menjadi bangsa yang adil dan makmur. Untuk mencapai cita-cita
tersebut setiap bangsa selalu menghadapi bebrbagai tantangan ancaman, hambatan dan
gangguan. Maka setiap bangsa harus memiliki kemampuan untuk mengembangkan
kekuatan agar dapat memiliki ketahanan nasional.

B. Pengertian Ketahanan Nasional


Ketahanan nasional merupakan istilah khas Indonesia yang muncul pada tahun1960-an
ketahanan nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan integras dari kondisi tiap
aspek kehidupan berbangsa dan bernegara
C. Sifat-sifat Ketahanan Nasional
1. Mandiri
2. Dinamis
3. Menunggal’
4. Wibawa
5. Konsultasi dan kerja sama

D. Unsur-unsur ketahanan nasional


Basrie (2002) mengemukakan bahwa unsure yang diperlukan untuk membangun
ketahanan nasional yaitu :

1. Ketahanan individu, yaitu ketahanan yang dimiliki oleh seorang warga Negara yang
sehat jasmani dan rohani
2. Ketahanan keluarga, yaitu ketahanan yang dimiliki oleh suami, istri dan anak dalam
keluarga yang harmonis dalam menciptakan kerukunan dalam rumah tangga
3. Ketahanan wilayah, yaitu ketahanan yang dimiliki oleh masyarakat di derah dengan
menciptakan stabilitas wilayah secara sejahtera dan aman
4. Ketahanan nasional, yaitu ketahanan yang dimiliki oleh Negara untuk menciptakan
stabilitas nasional

BUKU PEMBANDING

BAB 1 IDENTITAS DAN INTEGRASI

A. Bangsa dan Identitas


Identitas pada umunya melekat pada entitas yang sifatnya individual. Misalnya,
manusia secara pribadi dapat diketahui dari identitas nama, dan ciri fisik lainya.
Kata identitas berasal dari bahasa inggris identity yang secara harafiah berarti
jati diri, ciri-ciri, atau tanda-tanda yang melekat pada seseorang atau sesuatu
sehingga mampu membedakannya dengan yang lain.
1. Pengertian Bangsa
Istila “bangsa” dalam bahasa inggris disebut “nation”. Kata nation berasal
dari kata “natiu” (latin) yang berarti “lahir”.Nation dapat berarti suatu
kelahiran,suatu keturunan,suatu suku bangsa yang memiliki kesamaan
keturunan, orang-orang yang sama keturunan.
Secara etimolagis bansa berasal dari kata “wangsa” artinya orang-orang yang
berasal dari satu keturunan.
a. Bangsa Menurut Arti Sosiologis Antropologis
Bangsa dalam pengertian Sosiologis Antroprologis adalah persekutuan
hidup masyarakat yang berdiri sendiri dalam masing-masing anggota
persekutuan hidup tersebut merasa satu kesatuan ras, bangsa, agama, dan
adat istiadat
b. Bangsa Menurut Arti Politis
Bangsa dalam arti politis adalah bangsa yang sudah bernegara. Bangsa
itu mengakui serta tunduk pada kekuasaan dari negara yang
bersangkutan. Setelah mereka bernegara maka terciptalah bangsa.
2. Cultural Unity dan Political Unity
Cultural Unity adalah bangsa dalam pengertian Antropologi/sosiologi
sedangkan politikal unity adalah bangsa dalam pengertian politik
kenegaraan.
3. Proses pembentukan bangsa- negara
Secara umum dikenal adanya dua proses pembentukaan bangsa-negara,yaitu
model ortodoks dan model mutakhir:
 Model ortodoks bermula dari adanya suatu bangsa terlebih dahulu
untuk kemudian bangsa itu membentuk satu negara tersendiri.
 Model mutakhir yang berawal dari adanya negara terlebih dahulu
yang terbentuk mealui proses tersendiri sedangkan penduduk negara
merupakan sekumpulan suku bangsa dan ras.
4. Idenitas Kultural dan Identitas Nasional
Sejalan dengan pembedaan konsep bangsa diatas, kita bisa membedakan dua
bentuk identitas, yakni identitas kultural identitas cultural unity atau identitas
kesuku bangsaan, dan identitas nasional atau identitas polotical unity.
a. Identitas cultural unity atau identitas kesuku bangsaan
Cultural unity merujuk pada bangsa dalam pengertian kebudayan atau
bangsa dalam arti sosialogis antropologis. Cultural unity disatukan oleh
adanya kesamaan dalam hal ras, suku, agama, adat, dan budaya,
keturunan (darah), dan daerah asal ( homeland).
b. Identitas political unity atau identitas kebangsaan
Politikal unity merujuk pada bangsa dalam pengertian politik, yaitu
bangsa negara. Kesamaan primodial yang sama atau dapat dikatakan
negara terbentuk dari faktor-faktor objektif bangsa.
B. Identitas Nasional Indonesia
Telah dikemukakan sebelumnya, identitas nasional dapat disamakan dengan
identitas kebangsaan. Ia menjadi identitas bersama karena merupakan
kesepakatan bangsa-bangsa yang ada dalam negara. Kata identitas berarti
ciri-ciri, tanda-tanda, atau jati diri dimiliki seorang, kelompok masyarakat,
bahkan suatu bangsa sehingga dengan identitas itu bisa membedakan dengan
yang lain.
1. Faktor pembentukan identitas bersama
a. Primordial
b. Sakral
c. Tokoh
d. Bhinneka tunggal ika
e. Sejarah
f. Perkembangan ekonomi
g. Kelembagaan
2. Identitas Nasional Indonesia
Beberapa bentuk identitas nasional indonesia adalah sebagai berikut:
a. Bahasa nasional atau bahasa persatuan, yaitu bahasa indonesia bahasa
indonesia berasal dari rumpun bahasa melayu yang dipergunakan sebagai
bahasa pergaulan yang kemudian diangkat sebagai bahasa persatuan pada
tanggal 28 Oktober 1928.
b. Bendera negara, yaitu sang merah putih warnah merah berarti berani dan
putih berarti suci. Lambang merah putih sudah dikenal pada masa kerajaan
di Indonesia yang kemudian diangkat sebagai bendera negara.
c. Lagu kebangsaan, yaitu indonesia raya indonesia raya sebagai lagu
kebangsaan yang pada tanggal 28Oktober 1928 dinyanyikan untuk pertama
kali sebagai lagu kebangsaan negara.
d. Lambang negara, yaitu Garuda Pancasila Garuda adalah burung khas
indonesia yang dijadikan lambang negara.
e. Semboyan negara, yaitu Bhinneka Tunggal Ika Bhinneka tunggal ika artinya
berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
f. Dasar falsafat negara, yaitu pancasila berisi lima nilai yang dijadikan sebagai
dasar filsafat dan ideologi dari negara indonesia.
g. Konstitusi (hukum dasar) negara, yaitu 1945 merupakan hukum dasar
tertulis yang menduduki tingkatan tertinggi dalam tata urutan perundangan
dan dijadikan sebagai pedoman penyelenggaraan bernegara.
h. Bentuk negara kesatuan republik indonesia yang berkedaulatan rakyat
bentuk negara adalah kesatuan, sedang bentuk pemerintah adalh republik.
i. Konsepsi wawasan nusantara sebagai cara pandang bangsa indonesia
mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan memiliki nilai
strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta
kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat
berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional
j. Kebudayan daerah yang telah diterima sebagai kebudayan nasional
3. Pancasila sebagai identitas bangsa indonesia
Pancasila sebagai identitas bangsa indonesia.pancasila sebagai identitas
memiliki keunikan bila dibandingkan dengan sejumlah identitas lainnya.
Pancasila bukan sekadar identitas dalam wujud lambang yang bersifat fisik,
namun ia lebih pada idenatitas bangsa dala wujud psikis,yakni yang
nencerminkan watak dan perilaku manusia indonesia.
C. Negara kebangsaan indonesia
1. Hakikat negara kebangsaan indonesia
Negara kita adalah negara republik indonesia proklamasi 17 agustus 1945
disngkat negara RI proklamasi. Maksud dari pernyatan ini adalah bahwa
negara indonesia yang didirikan ini tidak bisa lepas dari pristiwa proklamasi
kemerdekaan tanggal 17 agustus 1945.
2. Proses terbentuknya negara indonesia
Perkembangan terbentuknya negara indonesia sebagai berikut.
a. Terbentuknya negara tidak sekedar di mulai dari proklamasi,tetapi adanya
pengakuan akan hak setiap bangasa untuk memerdekakan dirinya.
b. Adanya perjuangan bangsa indonesia melawan penjajahan
c. Tterbentuknya negara indonesia adalah kehendak bersama seluruh bangsa
indonesia,sebagai suatu keinginan luhur bersama
d. Negara indonesia perlu menyusun alat-alat kelengkapan negara yang
meliputi tujuan,bentuk,sistem pemerintahan,UUD,dan dasar negara.
3. Cira-cira, tujuan, dan visi negara indonesia
Bangsa Indonesia bercita-cita mewujudkan negara yang bersatu, berdaulat,
adil, dan makmur.
Tujuan negara Indonesia terjabar dalam alenia IV pembukaan UUD 1945
Secara rinci sebagai berikut:
a. Melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah dara indonesia
b. Memajukan kesejahteraan umum
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa
d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
D. Integrasi Nasional
1. Pengertian integrasi
Kata integrasi mempunyai arti pembauran atau penyatuan sehingga menjadi
kesatuan yang utuh dan bulat.
2. Jenis integrasi
1. Integrasi bangsa
2. Integrasi wilayah
3. Integrasi nilai
4. Integrasi elit-massa
5. Integrasi tingkah laku
E. Pengembangan Integrasi Di Indonesia
1. Integrasi di indonesia
Yang pertama adalah adanya apa yang disebut pembelahan horizontal yang
berakar pada pembedaan suku, ras, agama, dan geografis. Hambatan kedua
bersifat vertikal, yakni celah perbedaan menyebabkan kaum elit berbeda dari
masa yang berpandangan tradisional.
2. Pengembangan integrasi
a. Adanya ancaman dari luar
b. Gaya politik kepemimpinan
c. Kekuatan lembaga-lembaga politik
d. Ideologi nasional
e. Kesempatan pembangunan ekonomi
BAB 2 WARGA NEGARA DAN KEWARGANEGARAAN

A. Pengertian Warga Negara dan Kewarganegaran


1. Warga Negara
Istilah warga negara merupakan terjemahan kata citizen (inggris). Kata
citizen secara etimologis berasal masa Romawi yang pada waktu itu
berbahasa Latin, yaitu kata “civis” atau “civitas” yang berarti anggota atau
warga dari city-state.
2. Kewarganegaraan
Kewarganegaraan menunjuk pada seperangkat karakteristik dari seorang
warga. Memiliki kewarganegaraan berarti seseorang itu memiliki identitas
atau status dalam lingkup nasional, misalnya ia warga negara indonesia, ia
berkewarganegaraan Australia, dan sebagainya.
Pengertian kewarganegaraan dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Kewarganegaraan dalam arti yuridis dan sosiologis
b. Kewarganegaraan dalam arti formal dan material
B. Kedudukan Warga Negara dalam Negara
1. Penentuan warga negara
Penentuan kewarganegaraan didasarkan pada sisi kelahiran di kenal dengan
dua asas, yaitu asas ius soli dan asas ius sangguinis. Lus artinya hukum atau
dalil. Soli berasal dari kata solum yang artinya negeri atau tanah.
2. Warga Negara Indonesia
Negara Indonesia telah menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara.
Ketentuan tersebut tercantum dalam pasal 26 UUD 1945 sebagai berikut:
a. Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagi
warga negara.
b. Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat
tinggal di Indonesia.
c. Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-
undang.
3. Ketentuan Undang-Undang mengenai Warga Negara Indonesia
Sejak proklamasi kemerdekaan indonesia sampai saat ini, undang-undang
yang mengatur perihal kewarganegaran adalah sebagai berikut:
a. Undang-Undang No. 3 Tahun 1946 tentang warga negara dan penduduk
Negara
b. Undang-Undang No. 6 Tahun 1947 tentang perubahan atas Undang-
Undang No. 3 Tahun 1946 tentang warga negara dan penduduk Negara.
c. Undang-Undang No. 8 Tahun 1947 tentang memperpanjang waktu untuk
mengajukan pernyataan berhubungan dengan kewargaan negara
indonesia.
d. Undang-Undang No. 11 Tahun 1948 tentang memperpanjang waktu lagi
untuk mengajukan pernyataan berhubungan dengan kewarganegaraan
republik indonesia.
e. Undang-undang No. 62 Tahun 1958 tentang kewarganegaraan republik
indonesia
f. Undang-ungang No. 3 Tahun 1976 tentang perubahan atas pasal 18
Undang-Undang No. 62 Tahun 1958 tentang kewarganegaraan republik
indonesia.
g. Undang-Undang No. 12 tahun 2006 tentang kewarganegaraan republik
indonesia.
C. Kewarganegaraan Indonesia
Pokok materi yang diatur dalam Undang-Undang ini adalah:
1. Siapa yang menjadi warga negara indonesia
2. Syarat dan tata cara memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia
3. Kehilangan Kewarganegaraan Republik Indonesia
4. Syarat dan tata cara memperoleh kembali kewarganegaraan republik
indonesia
5. Ketentuan pidana
1. Tentang Warga Negara Indonesia
Beberapa ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 2006
tersebut tentang siapa yang menjadi warga negara Indonesia, dinyatakan
bahwa warga negara Indonesia adalah:
a. Nak yang lahir dari perkawainan yang sah dari seseorang ayah dan ibu
warga negara indonesia
b. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga
negara asing dan ibu warga negara indonesia
c. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah seorang
warga negara indonesia dan ibu warga negara asing
d. Anak yang lahir di wilayah negara republik indonesia yang pada waktu
lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya.
2. Tentang pewarganegaraan
Pewarganegaraan secara luas dapat diartikan sebagi cara atau upaya orang
dalam memperoleh status sebagai warga negara suatu negara.
Pewarganegaraan dikenal dengan istilah naturalisasi.
Tentang tata cara memperoleh kewarganegaraan Indonesia, menurut
Undang-Undang No. 12 Tahun, antara lain:
a. Melalui Permohonan
b. Melalui Pernyataan
c. Melalui Pemberian Kewarganegaraan
d. Melalui Pernyatan untuk memilih Kewarganegaraan
3. Tentang kehilangan kewarganegaraan
Dinyatakan bahwa kewarganegaraan Republik Indonesia hilang karena:
a. Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri
b. Tidak menolak atau melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan orang
yang bersangkutan mendapatkan kesempatan untuk itu
c. Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu dari presiden
d. Secara sukarela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada
negara asing atau bagian dari negara asing tersebut.
D. Hak dan Kewajiban Warga negara Indonesia
1. Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara
Wujud hubungan antara warga negara dengan negara pada umunya berupa
peran (role), hak, dan kewajiban. Peran pada dasarnya adalah tugas apa yang
dilakukan sesuai dengan status yang dimiliki dalam hal ini sebagai warga
negara.
2. Hak dan Kewajiban warga Negara Indonesia
Hak dan kewajiban warga negara tercantum dalam pasal 27 sampai dengan
pasal 34 UUD 1945.
a. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang tercantum dalam pasal 27 ayat
(2) UUD 1945, yaitu ”tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi manusia.
b. Hak membela negara, tercantum dalam pasal 30 ayat (1) UUD 1945 yang
berbunyi “setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara.
c. Hak ikut serta dalam pertahanan negara, tercantum dalam pasal 30 ayat
(1) UUD 1945. Yang menyatakan bahwa: “tiap-tiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.

BAB 3 NEGARA DAN KONSITUSI

Secara umum, negara dan konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak
dapat dipisahkan satu sama lain. Bahkan setelah abad pertengahan yang ditandai
dengan ide demokrasi dapat dikatakan tanpa konstitusi, negara tidak mungkin
terbentuk. Konstitusi merupakan hukum dasarnya suatu negara.
A. Konstitusionslisme
1. Gagasan tentang konstitusionalisme
Negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang terdiri atas unsur rakyat
(penduduk), wilayah dan pemerintah. Pemerintah adalah satu unsur negara.
Dapat disimpulkan di dalam gagasan konstitusionalisme, isi dari pada
konstitusi negara bercirikan dua hal pokok berikut ini:
a. Konstitusi itu membatasi kekuasaan pemerintah atau penguasa agar tidak
bertindak sewenang-wenang terhadap warganya
b. Konstitusi itu menjadi hak-hak dasar dan kebebasan warga negara.
2. Negara Konstitusional
Negara konstitusional bukan sekedar konsep formal, tetapi juga memiliki
makna normatif. Di dalam gagasan konstitusionalisme, konstitusi tidak
hanya merupakan suatu dokumen yang menggambarkan pembagian dan
tugas-tugas kekuasaan, tetapi juga menentukan dan membatasi kekuasaan
agar tidak disalahgunakan.
B. Konstitusi Negara
1. Pengertian konstitusi
Konstitusi berasal dari istilah bahasa prancis “contituer” yang artinya
membentuk. Pemakaian istilah konstitusi dimasudkan untuk pembentukan
suatu negara. Konstitusi juga dapat berarti peraturan dasar (awal) mengenai
pembentukan negara.
2. Kedudukan konstitusi
Konstitusi menenpati kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan
ketatanegaraan suatu negara karena konsitusi menjadi barometer kehidupan
bermegara dan berbangsa yang sarat dengan bukti sejarah perjuangan para
pendahulu.
3. Isi, Tujuan, dan Fungsi Konstitusi Negara
Konstitusi merupakan tonggak atau awal terbentuknya suatu negara.
Konstitusi menjadi dasr utama bagi penyelengaraan bernegara. Oleh karena
itu, konstitusi menempati posisi penting dan strategis dalam kehidupan
ketatanegaraan suatu negara.
C. UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara Indonesia
1. Konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia
a. Periode 18 Agustus 1945-27 Desember 1949 menggunakan UUD 1945.
b. Periode 27 Desember 1949-17 Agustus 1950 menggunakan UUD RIS.
c. Periode 17 Agustus 1950-5 Juli 1959 menggunakan UUDS 1950 yang
terdiri atas 6 bab, 146 pasal, dan beberapa bagian.
d. Periode 5 Jili 1959-sekarang kembali menggunakan UUD 1945.
2. Proses Amandemen UUD 1945
Amandemen atinya perubahan. Mengamandemen artinya mengubah atau
mengadakan perubahan. Istilah amandemen sebenarnya merupakan hak,
yaitu hak parlemen untuk mengubah atau mengusulkan perubahan rancangan
undang-undang.
3. Isi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
UUD sekarang ini hanya terdiri atas dua bagian, yaitu bagian pembukaan
dan bagian pasal-pasal. Hal ini didasarkan atas pasal II aturan tambahan
naskah UUD 1945 perubahan yang keempat yang menyatakan “Dengan
ditetapkannya perubahan undang-undang dasar ini, undang-undang dasar
republik indonesia tahun 1945 terdiri atas pembukaan dan pasal-pasal.
D. Sistem ketatanegaraan Indonesia
Sistem ketatanegaraan Indonesia menurut UUD 1945 adalah sebagai berikut:
1. Bentuk negara adalah kesatuan
2. Bentuk pemerintah adalah Republik
3. Sistem pemerintah adalah presidensial
4. Sistem politik adalah demokrasi atau kedaulatan rakyat

BAB 4 DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN DEMOKRASI

A. Hakikat Demokrasi
1. Pengertian etimologis demokrasi
Dari sudut bahasa (etimologis), demokrasi berasal dari bahasa yunani, yaitu
demos yang berarti rakyat dan cratos atau cratein yang berarti pemerintah
atau kekuasaan.
2. Pengertian terminologis demokrasi
Dari sudut terminologi, banyak sekali defenisi demokrasi yang dikemukakan
oleh beberapa ahli politik yang masing-masing memberikan defenisi yang
berbeda.
3. Demokrasi sebagai bentuk pemerintah
Secara klasik, pembagian bentuk pemerintah menurut Plato dibedakan
sebagai berikut:
a. Monarki
b. Tirani
c. Aristokrasi
d. Oligarki
e. Demokrasi
f. Mobokrasi
4. Demokrasi sebagai sistem politik
Sistem politik dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Sistem politik demokrasi
2. Sistem politik nondemokrasi
5. Demokrasi sebagai sikap hidup
Perkembangan baru menunjukkan bahwa demokrasi tidak hanya dipahami
sebagai bentuk pemerintah dan sistem politik, tetapi demokrasi dipahami
sebagai sikap hidup atau pandangan hidup demokratis.
B. Demokratisasi
Demokratisasi adalah penerapan kaidah-kaidah atau prinsip-prinsip demokrasi
pada setiap kegiatan politik kenegaraan. Tujuanya adalah terbentuknya
kehidupan politik yang bercirikan demokrasi.
1. Nilai kultur demokrasi
2. Lembaga struktur demokrasi
3. Ciri demokrasi
C. Demokrasi di Indonesia
1. Demokrasi desa
2. Demokrasi pancasila
3. Perkembangan demokrasi indonesia
D. Sistem politik Demokrasi
1. Landasan sistem politik demokrasi di indonesia
2. Sendi-sendi pokok sistem politik demokrasi indonesia
3. Mekanisme dalam sistem politik demokrasi indonesia
4. Masa depan demokrasi
E. Pendidikan Demokrasi
1. Membangun kultur demokrasi
2. Pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan demokrasi

BAB 5 NEGARA HUKUM DAN HAM

A. Konsep dan ciri negara hukum


1. Pengertian negara hukum
Negara hukum merupakan negara yang penyelenggaraan kekuasaan
pemerintahnya didasarkan atas hukum. Di negara yang berdasarkan atas
hukum maka negara yang termasuk didalamnya pemerintah dan lembaga-
lembaga lain dalam melaksanakan tindakan apapun harus dilandasi oleh
hukum dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum.
2. Negara hukum farmil dan negara hukum material
3. Ciri negara hukum
a. Hak asasi manusia
b. Pemisahan atau pembagian kekuasan untuk menjamin hak asasi manusia
yang biasa dikenal sebagai Trias Politika
c. Pemerintahan bersadarkan peraturan-peraturan
d. Peradilan dalam administrasi dalam perselisihan
B. Negara Hukum Indonesia
1. Landasan yuridis negara hukum indonesia
2. Perwujudan negara hukum di indonesia
3. Hubungan negara hukum dengan demokrasi
C. Hakikat Hak Asasi Manusia
1. Pengertian hak asasi manusia
Hak asasi manusia merupakan hak dasar yang melekat dan dimiliki setiap
manusia sejak lahir sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa.
2. Macam hak asasi manusia
1. Hak untuk hidup
2. Hak untuk kemerdekaan hidup
3. Hak untuk memperoleh pekerjaan
4. Hak untuk mendapat perlindungan hukum
5. Hak memiliki sesuatu
6. Hak berpikir dan mengeluarkan pendapat
D. Sejarah Perkembangan Hak Asasi Manusia
1. Sejarah perkembangan hak asasi manusia
Latar belakang sejarah hak asasi manusia, pada hakikatnya muncul karena
inisiatif manusia terhadap harga diri dan martabatnya, sebagai akibat
tindakan sewenang-wenang dari penguasa, penjajahan, perbudakan,
ketidakadilan, dan kezaliman (tirani).
a. Perkembangan hak asasi manusia pada masa sejarah
b. Perkembangan hak asasi manusia di Inggris
c. Perkembangan hak asasi manusia di Amerika Serikat
d. Perkembangan hak asasi manusia di Prancis
e. Atlantik charter Tahun 1941
f. Pengakuan hak asasi manusia oleh perserikatan bangsa-bangsa
g. Hasil sidang majelis umum PBB tahun 1966
E. Hak Asasi Manusia Di Indonesia
1. Pengakuan bangsa indonesia akan hak asasi manusia
2. Penegakan hak asasi manusia
3. Hubungan hak asasi manusia dengan demokrasi

BAB 6 WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA

A. Pengertian dan kedudukan wawasan nusantara


1. Pengertian wawasan nusantara
Secara etimologi, wawasan nusantara berasal dari kata wawasan dan
nusantara. Wawasan berasal dari kata wawas (bhs. Jawa) yang berarti
pandangan, tinjauan, atau penglihatan indriawi. Sedangkan nusantara
tersusun dari dua kata, nusa dan antara. Nusantara dapat diartikan sebagai
kepulauan yang dipisahkan oleh laut atau banga-bangsa yang dipisahkan
oleh laut.
2. Hakikat wawasan nusantara
3. Kedudukan wawasan nusantara
B. Latar Belakang Konsepsi Wawasan Nusantara
1. Segi historis atau sejarah
2. Segi geografis dan sosial budaya
3. Segi geopolitis dan kepentingan nasional
C. Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia
1. Geopolitik sebagai ilmu bumu politik
2. Teori-teori Geopolitik
a. Teori geopolitik Frederich Retzel
b. Teori geopolitik Rudolf Kjellen
c. Teori geopolitik Karl Houshofer
3. Paham geopolitik indonesia
D. Perwujudan Wawasan Nusantara
1. Perumusan wawasan nusantara
a. Tap. MPR No. IV / MPR / 1973
b. Tap. MPR No. IV / MPR / 1978
c. Tap. MPR No. II / MPR / 1983
d. Tap. MPR No. II / MPR / 1988
e. Tap. MPR No. II / MPR / 1993
f. Tap. MPR No. II / MPR / 1998
2. Konsep nusantara dalam UUD 1945
3. Batas wilayah negara kesatuan republik indonesia
4. Tujuan dan manfaat wawasan nusantara
a. Tujuan wawasan nusantara terdiri atas dua yaitu:
1. Tujuan keluar
2. Tujuan kedalam
b. Manfaat wawasan nusantara
1. Diterima dan diakuinya konsepsi nusantara
2. Pertambahan luas wilayah territorial
3. Pertambahan luas wilayah sebagai ruang hidup
4. Penerapan wawasan nusantara menghasilakn cara pandang tentang
keutuhan wilayah
5. Wawasan nusantara menjadi salah satu sarana integrasi nasional.
E. Otonomi Daerah Di Indonesia
1. Kaitan wawasan nusantara dengan otonomi daerah
Wawasan nusantara menghendaki adanya persatuan bangsa dan keutuhan
wilayah nasional. Pandangan untuk tetap perlunya persatuan bangsa dan
keutuhan wilayah ini merupakan modal berharga dalam melaksanakan
pembangunan.
2. Otonomi daerah diindonesia
Negara Kesatuan Republik Indonesia memilih cara desentralisasi dalam
penyelenggaraan pemerintahannya, bukan sentralisasi. Hal ini disebabkan:
a. Wilayah Indonesia yang sangat luar
b. Derah-daerah di indonesia memiliki kondisi geografis dan budaya yang
berlainan.

BAB 7 KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI GEOSTRATEGI INDONESIA

A. Pengertian ketahanan nasional


Ketahanan nasional adalah konsepsi politik kenegaraan republik Indonesia.
Ketahanan nasional merupakan landasan konsepsional bagi pembangunan
nasional di indonesia.
B. Perkembangan konsep ketahanan nasional di indonesia
1. Sejarah lahirnya ketahanan nasional
2. Ketahanan nasional dalam GBHN
C. Unsur-Unsur Ketahanan Nasional
1. Gatra dalam ketahanan nasional
a. Unsur kekuatan nasional menurut Hans J. Morgenthau terbagi menjadi
dua faktor yaitu:
1. Faktor tetap
2. Faktor berubah
b. Unsur kekuatan nasional menurut James Lee Ray terbagi menjadi dua
faktor yaitu:
1. Tangible factors
2. Intagible factors
c. Unsur kekuatan menurut palmer & perkins terdiri atas tanah, sumber
daya, penduduk teknologi, ideologi, moral, dan kepemimpinan.
2. Penjelasan atas tiap gatra dalam ketahanan nasional
a. Unsur atau gatra penduduk
b. Unsur atau gatra wilayah
c. Unsur atau gatra sumber daya alam
d. Unsur atau gatra di bidang ideologi
e. Unsur atau gatra di bidang politik
f. Unsur atau getra di bidang ekonomi
g. Unsur atau gatra di bidang sosial budaya
h. Unsur atau gatra di bidaang pertahanan keamanan
D. Pembelaan Negara
1. Makna bela negara
Membela negara merupakan kewajiban sebagai warga negara. Membela
negara bukan hanya kewajiban, tetapi juga hak setiap warga negara terhadap
negaranya.
2. Peraturan perundang-undangan tentang bela negara
a. Pasal 27 ayat 3 UUD 1945
“setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara”.
b. Pasal 30 UUD 1945
1. Tiap-tiap warga negara barhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.
2. Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem
pertahanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan
Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan uatama,
dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.
3. Keikutsertaan warga negara dalam bela negara
a. Bela negara secara fisik
b. Bela negara secara nonfisik
4. Identifikasi ancaman terhadap bangsa dan negara
a. Bentuk ancaman
1. Agresi berupa penggunaan kekuatan bersenjata oleh negara lain
terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan
segenap bangsa.
2. Pelanggaran wilayah yang dilakukan oleh negara lain, baik yang
menggunakan kapal maupun pesawat nonkomersial
E. Indonesia dan perdamaian dunia
1. Posisi negara dan era global
2. Partisipasi Indonesia bagi perdamaian dunia
BAB III
PEMBAHASAN

III .1 KELEBIHAN

 Ringkasan buku lebih banyak membahas tentang materi-materi.

 Menggunakan pendapat –pendapat dari berbagai ahli pendidikan dari


seluruh dunia.

 Di setiap akhir sub-bagian penulis selalu membuat latihan-latihan untuk


dipraktikan dalam kehidupan untuk menjadi pemimpin.

 Banyaknya kata-kata motivsi yang dibuat oleh penulis.

 Disetiap bagian penulis membuat inti sari dari tulisan tersebut.

 Pada bagian awal bab pasti dijelaskan tentang tujuan pembelajaran bab
tersebut sehingga akan lebih mudah untuk mencari pokok-pokok
permasalahan dalam bab tersebut.

III.2 KEKURANGAN

 Pengertian dari setiap kata banyak yang dibuat berulang-ulang, dan


pengertiannya itu banyak menggunakan kata-kata pemborosan.

 Terkadang ada kata-kata yang menggunakan istilah yang sulit untuk


dipahami.

 Penjelasan tentang desain dan struktur organisasi lebih sedikit dijelaskan


daripada buku pembandingnya.

 Ada beberapa kata yang salah ketik .


BAB IV
PENUTUP

IV.1 KESIMPULAN
Kesimpulan Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat kami simpulkan
bahwa pengertian negara dari beberapa tokoh Negara adalah organisasi disuatu
wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati rakyatnya.
Atau Negara adalah kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah
tertentu yang diorganisir di bawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif,
mempunyai satu kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan
nasionalnya. Unsur-unsur yang membangun suatu negara diantaranya ada
rakyat, wilayah dan pemerintahan yang berdaulat. Bentuk bangunan Negara
yang tepenting adalah Negara kesatuan (unitarisme) dan Negara serikat
(federasi). Sistem Pemerintahan Indonesia setiap Negara memiliki sistem untuk
menjalankan kehidupan pemerintahannya.
Pokok-pokok sistem pemerintahan Indonesia berdasarkan UUD 1945
sebelum diamandemen tentang Penjelasan UUD 1945 tentang tujuh kunci pokok
sistem pemerintahan Negara tersebut sebagai berikut.
1. Indonesia adalah Negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat).
2. Sistem Konstitusional.
3. Kekuasaan Negara yang tertinggi di tangan Majelis Permusyawaratan
Rakyat.
4. Presiden adalah penyelenggara pemerintah Negara yang tertinggi
dibawah Majelis Permusyawaratan Rakyat.
5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
6. Menteri Negara ialah pembantu presiden, menteri Negara tidak
bertanggungjawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
7. Kekuasaan kepala negara tidak terbatas.

IV.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA

Winarno, Dwi. 2006. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PT Bumi


Aksara. Tim Penyusun PUSLIT IAIN Syarif Hidayatullah. 2000.
Pendidikan Kewarganegaraan Demokrasi, HAM & Masyarakat Madani. Jakarta: IAIN
Jakarta Press. Bertrand, Jacques. 2012.
Nasionalisme dan Konflik Etnis di Indonesia. Yogyakarta: Ombak.
Http://Sistem-Pemerintahan.Blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai