KOTA KUPANG
OLEH
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
KUPANG
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat dan rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan Proposal yang berjudul”Faktor-
fakror yang mempengaruhi belum tercapainnya Standar Pelayanan Minimal Pada
Bidang Perhubungan Kota Kupang”. Proposal ini diajukan sebagai salah satu syarat
untuk memnulis skripsi
.Penulis pun menyadari bahwa Proposal ini dapat dikerjakan dengan baik atas
bantuan berbagai pihak yang turut mengatasi hambatan, tantangan,serta keterbatasan
atau kekurangan penulis dalam penulisan Proposal ini.
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah
Standar pelayanan minimal memiliki nilai yang sangat strategis baik bagi
tolok ukur dalam penentuan biaya yang diperlukan untuk membiayai penyediaan
sebagai acuan mengenai kualitas dan kuantitas suatu pelayanan publik yang
3
dituntut untuk bekerja secara efisien dan efektif dalam hal pelayanan kepada
masyarakat.
perorangan maupun kelompok masyarakat yang harus mereka peroleh dan wajib
diperlukan suatu indikator, Indikator SPM adalah tolok ukur prestasi kuantitatif
hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM oleh pemerintah berupa masukan,
proses, hasil dan/atau manfaat pelayanan. Penetapan SPM oleh pemerintah pusat
sebagai upaya untuk menjamin dan mendukung pelaksanaan urusan wajib oleh
Pelayanan Minimal (SPM). Sampai saat ini Pemerintah telah menetapkan SPM
4
Perempuan, 6) Bidang Lingkungan Hidup, 7) Bidang Keluarga Berencana, 8)
Umu Dan Penataan Ruang, 11) Bidang Ketahanan Pangan, 12) Bidang Kesenian,
13) Bidang Komunikasi Dan Informasi, 14) Bidang Perhubungan, 15) Bidang
Penanaman Modal.
pada Bidang Perhubungan adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan
Pemerintah Daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. Dinas
SPM yang mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.81 Tahun
Minimal Bidang. Standar pelayanan Minimal yang harus dicapai oleh Dinas
Perhubungan Kota Kupang adalah 25 (dua puluh lima) indikator pelayanan dasar
5
Target pencapaian adalah target yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah
Tabel. 1.1
Data Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan
Di Kota Kupang
Indikator Nilai
6
pada setiap
Kabupaten/Kota yang
telah dilayani angkutan
umum dalam trayek.
7
pada Kabupaten/Kota.
4) Tersedianya Sumber 0%
Daya Manusia (SDM)
yang memiliki
kompetensi sebagai
pengawas kelaikan
kendaraan pada setiap
perusahaan angkutan
umum
8
c. Keselamatan Terpenuhinya standar 100%
keselamatan bagi kapal
sungai dan danau yang
beroperasi pada lintas
antar pelabuhan dalam
satu Kabupaten/Kota.
9
penyeberangan dalam
Kabupaten/Kota pada
wilayah yang memiliki
alur pelayaran.
10
2. Tersedianya kapal laut 38%
yang beroperasi pada
lintas atau trayek dalam
Kabupaten/Kota untuk
menghubungkan
daerah tertinggal dan
terpencil dengan
wilayah yang telah
berkembang pada
wilayah yang memiliki
alur pelayaran dan
tidak ada alternatif
angkutan jalan.
11
Dengan adanya Standar Pelayanan Minimal di bidang perhubungan pada
Dinas Perhubungan Kota Kupang diharapkan Daerah menjadi lebih baik dalam
Dinas Perhubungan Kota Kupang sebagai salah satu instansi Pemerintah Daerah
Tabel 1.2
Realisasi Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan di
Kota Kupang Tahun 2016
Alokasi Dukunga
No Uraian Kegiatan Target Realisasi Anggaran n
Personil
1 a. Jaringan Pelayanan Angkutan 98% 98% APBD II PNS
Jalan Non
1) Tersedianya angkutan PNS
umum yang melayani
wilayah yang telah
tersedia jaringan jalan
untuk jaringan jalan
kabupaten/kota.
2) Tersedianya angkutan
umum yang melayani
jaringan trayek yang
menghubungkan daerah
tertinggal dan terpencil
dengan wilayah yang
telah berkembang pada
wilayah yang tersedia
jaringan jalan
Kabupaten/Kota
b. Jaringan Prasarana Angkutan 38% 100% APBD II PNS
Jalan Non
12
1) Tersedianya Halte pada PNS
setiap Kabupaten/Kota
yang telah dilayani
angkutan umum dalam
trayek
2) Tersedianya Terminal
angkutan penumpang
pada setiap
Kabupaten/Kota yang
telah dilayani angkutan
umum dalam trayek
c. Fasilitas Perlengkapan Jalan 91% 98% APBD II PNS
1) Tersedianya fasilitas & DAK Non
perlengkapan jalan PNS
(rambu, marka, guadrail,
dll)
2) Tersedianya fasilitas
penerangan jalan umum
(PJU)
d. Pelayanan Pengujian 67% 96% APBD II PNS
Kendaraan Bermotor Non
1) Tersedianya unit PNS
pengujian kendaraan
bermotor
e. Sumber Daya Manusia 97% 75% APBD II PNS
1) Tersedianya SDM di Non
bidang terminal PNS
2) Tersedianya SDM di
bidang pengujian
kendaraan bermotor
3) Tersedianya SDM di
bidang MRLL, Evaluasi
Andalalin, Pengelolaan
Parkir
4) Tersedianya SDM yang
memiliki kompetensi
pengawasan pengujian
kendaraan bermotor
f. Keselamatan 50% 92% APBD II PNS
1) Terpenuhinya standar Non
keselamatan bagi PNS
angkutan umum dalam
trayek di dalam
Kabupaten/Kota
\Sumber : Data SPM dari Dinas Perhubungan Kota Kupang, 2018
13
Berdasarkan Tabel 1.2 dapat ditemukan beberapa masalah seperti tidak
tercapainya target SPM yang di tetapkan oleh Dinas Perhubungan Kota Kupang.
Dari hasil wawancara bersama salah satu pegawai pegelola data mengenai Standar
oleh Dinas Perhubungan yaitu kurangnya SDM yang memadai Sehingga Perlu
14
Diharapakan hasil penelitan ini dapat digunakan sebagai bahan
2. Bagi masyarakat
kesejahteraan masyarakat.
3. Bagi peneliti
15
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Istilah pelayanan berasal dari kata “layan” yang artinya menolong dan
diperlukan oleh orang lain diataranya adalah pembeli. Pelayanan dapat diberikan
kepada orang lain sebagai pertolongan yang dibutuhkan orang lain itu sendiri.
Yang mana dengan pertolongan tersebut dapat membantu orang lain untuk bisa
pertolongan pada orang lain, baik dengan berupa materi atau juga non materi agar
perusahaan pada parah pemimpin pemerintahan serta publik yang lainnya yang
konsumen hanyalah terjadi dari front desk yang termasuk ke dalam klasifikasi low
16
Dan selain itu juga Brat menambahkan bahwa suatu pelayanan bisa terjadi
diantara seseorang dengan seseorang yang lain, seseorang dan juga dengan
kelompok, atau juga kelompok dengan seorang seperti halnya orang-orang yang
berada di dalam sebuah organisasi. Yang juga memberikan pelayanan pada orang-
orang yang ada di sekitarnya yang juga membutuhkan sebuah informasi organisasi
adalah sebuah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktifitas orang lain yang
masalah. Pelayanan adalah sebagai suatu tindakan ataupun kinerja yang bisa di
berikan pada orang lain. Pelayanan atau juga lebih di kenal dengan service bisa di
1. High contact service ialah sebuah klasifikasi dari sebuah pelayanan jasa
dimana kontak diantara konsumen dan juga penyedia jasa sangatlah tinggi,
konsumen selalu terlibat di dalam sebuah proses dari layanan jasa tersebut.
17
tugasnya memberikan penjelasan atau keterangan kepada masyarakat
Agar layanan lisan berhasil sesuai dengan yang diharapkan, ada syarat-
tugasnya.
b). Mampu memberikan penjelasan apa saja yang perlu dengan lancar,
d). Meski dalam keadaan sepi tidak berbincang dan bercanda dengan
melalaikan tugas.
tulisan suatu informasi mengenai hal atau masalah yang sering terjadi.
18
3. Pelayan berbentuk perbuatan.
KTP, akte kelahiran, kartu keluarga, penyaluran kredit dan lain-lain yang
dengan aturan pokok dan tata cara yang ditetapkan. Pengertian pelayanan
dalam bentuk barang dan jasa, baik dalam rangka upaya pemenuhan
19
masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan
setiap segmen, biaya memproduksi produk dan jasa yang diinginkan pelanggan,
dan kesesuaian antara kompetensi inti perusahaan dan peluang pasar. Menurut Ali
yaitu tindakan memilih satu atau lebih segmen untuk dilayani” Menurut Kamus
besar Bahasa Indonesia (2008: 1404) Target adalah “Sasaran atau batas ketentuan
tindakan yang nyata atau adanya pergerakan/perubahan dari rencana yang sudah
dibuat atau dikerjakan” Menurut Diklat BP3IP (2006:13) Realisasi dalam kontek
pembahasan bongkar / muat berati hasil yang dicapai dalam periode waktu
20
b) Aspek manajerial atau system manajemen ialah kemampuan sebuah
bongkar / muat.
akan mengurangi biaya atau beban bagi pihak pemberi pelayanan dan juga
penerima pelayanan.
serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata yang terjadi akibat adanya
interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hak lain yang disediakan
21
oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan
permasalahan konsumen/pelanggan.
22) manusia yang memeliki kebersamaan berfikir, perasaan, harapan, sikap dan
tindakan yang benar dan baik berdasarkan nilai-nilai norma yang mereka miliki.
Publik adalah pemberian jasa baik oleh pemerintah ataupun pihak swasta kepada
masyarakat, dengan atau tanpa pembayaran guna memenuhi kebutuhan dan atau
memiliki kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata
22
badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.
1. Prosedur Pelayanan
2. Waktu Penyelesaian
3. Produk Pelayanan
Hasil pelayanan akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
4. Biaya Pelayanan
Biaya pelayanan termasuk rinciannya harus ditentukan secara konsisten dan tidak
23
pelayanan kepada pemberi pelayanan. Biaya pelayanan ini harus jelas pada setiap
mampu.
Sarana dan prasarana merupakan salah satu dari standar pelayanan publik.
penyelenggaraan pelayanan.
urusan wajib Pemerintah Daerah yang berhak diperole Pelayanan dasar adalah
24
jenis pelayanan publik yang mendasar dan mutlak untuk memenuhi kebutuhan
PM. 2 Tahun 2013 Tentang Petunjuk Teknis Penerapan Dan Pencapaian Standar
pasal 3 ayat (1) di katakan bahwa Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah
pasal 3 ayat (2) SPM Perhubungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
sarana dan prasarana, kelembagaan, personil, dan keuangan untuk melaksanakan
25
dan/atau SPM Perhubungan secara efektif dan efisien dengan menggunakan
adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan
dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD dan ditetapkan
pusat dan menjadi acuan bagi Pemerintah Daerah dalam penyediaan pelayanan
minimal terdiri dari beberapa indikator yaitu : Angkutan Jalan, Angkutan Sungai
1. Angkutan Jalan
Langkah-langkah kegiatan :
26
3). Analisis kebutuhan angkutan umum;
dan
Langkah-langkah kegiatan :
Langkah-langkah :
dan
27
d) Fasilitas Perlengkapan Jalan
Langkah-langkah kegiatan :
kabupaten/Kota;
suatu kabupaten/kota;
Langkah-langkah kegiatan :
kabupaten/kota;
28
5) Monitoring dan evaluasi pelayanan unit pelaksana uji berkala dalam
satu kabupaten/kota.
f). Keselamatan
Langkah kegiatan :
langkah-langkah kegiatan :
kabupaten/kota;
Langkah-langkah kegiatan :
suatu kabupaten/kota;
kabupaten/kota;
29
c) Penyusunan rencana pengembangan pelabuhan sungai dan
suatu kabupaten/kota.
3. Keselamatan
3. Angkutan Penyeberangan
kabupaten/kota;
suatu kabupaten/kota;
30
b) Analisis kebutuhan pelabuhan penyeberangan dalam suatu
kabupaten/kota;
3). Keselamatan
kabupaten/kota.
4. Angkutan Laut
31
2). Jaringan Prasarana Angkutan Laut
kabupaten/kota;
provinsi; dan
d) Pelaksanaan studi pendukung perencanaan pembangunan/penge
3). Keselamatan
kabupaten/kota;
Dalam peraturan Menteri Nomor 81 Tahun 2011 pasal 14 ayat (1) dapat
32
teknis,bimbingan teknis, pendidikan dan pelatihan, dan/atau bantuanlainnya
meliputi :
kelembagaan, personal dan keuangan negara serta keuangan daerah. Dan pasal 15
33
2.7 Penelitian Terdahulu
Berikut ini adalah beberapa hasil peneliti terdahulu yang dalam penelitian
rendahnya kualitas sumber daya manusia baik tenaga pengajar maupun kepala
34
Kabupaten Sanggau yang sarana prasarananya sudah memadai. Persamaan
antara penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan adalah objek yang
kedua penelitian ini terletak pada sampel dan populasi penelitian. Dalam
3. Ariani Puspita Dewi, Hari Susanta N & Sari Listyorini. Jurnal Sosial dan
pelayanan Rumah sakit pada rsud dr. Adhyatma semarang (studi kasus pada
& Sari Listyorini menarik kesimpulan bahwa Berdasarkan analisis yang ada
berjalan baik. Namun masih terdapat tingkat kerusakan hasil rontgen yang
berada di atas standar yang ditetapkan yakni lebih dari (>) 2%, sehingga
hasil rontgen yang berkualitas tinggi agar tercipta 16 diagnosis yang tepat
35
SPM yang harus dipenuhi oleh pemerintah kabupaten/kota dalam penyediaan
Namun dalam peraturan menteri Nomor 81 Tahun 2011 pasal 8 ayat (1)
yang ditetapkan.
36
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
PERATURAN MENTERI
PERHUBUNGAN NOMOR :
PM 81 TAHUN 2011
PERATURAN MENTERI
PEREHUBUNGAN NOMOR :
PM. 2 TAHUN 2013 PETUNJUK
TEKNIS, PENERAPAN DAN
PENCAPIAN SPM
KUALITAS PELAYANAN
YANG BAIK PADA BIDANG
PERHUBUNGAN KOTA
KUPANG
KETERCAPAIAN STANDAR
PELAYANAN SECARAH
MINIMAL
37
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
Kupang.
Perhubungan.
38
b. Data Kuantitatif, yaitu data yang di peroleh dalam bentuk angka-
1. Wawancara
2. Dokumentasi
2. Target
39
3. Realisasi
persentanse (%)
yang merinci usaha secarah formal untuk menemukan tema dan merumuskan
hipotesis atau (ide) seperti yang disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan
bantuan dan tema pada hipotesis. Sehingga analisis data merupakan proses untuk
mencari dan menyusun secarah sistematis data yang di peroleh dari hasil
yaitu peneliti yang harus berusaha mendeskripsikan suatu gejala atau peristiwa,
pada saat penelitiam berlangsung. Dan teknik analisis yang di pakai untuk
di Kota Kupang?
40
3) Menganalisis data yang diperoleh dan mengambil keputusan terkait
permasalahan penelitian.
41