NIM : 33117045
TUGAS : PENGAUDITAN SEKTOR PUBLIK
(5) memotivasi orang-orang dalam organisasi agar berperilaku sesuai dengan tujuan
organisasi,
1. Sebagai basis perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja manajer dan unit
organisasi yang dipimpinnya:
6. Sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien; dan
a. Pusat-pusat pertanggungjawaban
Manajer pusat pertanggungjawaban, sebagai budget holder, memiliki tanggung jawab untuk
melaksanakan anggaran. Pusat pertanggungjawaban memperoleh sumber daya input berupa
tenaga kerja, material, dan sebagainya yang dengan input tersebut diharapkan dapat
menghasilkan output dalam bentuk barang atau pelayanan pada tingkat kuantitas dan kualitas
tertentu. Pengendalian anggaran meliputi pengukuran terhadap output dan belanja yang riil
dilakukan dibandingkan dengan anggaran. Adanya perbedaan atau varians antara hasil yang
dicapai dengan yang dianggarkan kemudian dianalisis untuk diketahui penyebabnya dan dicari
siapa yang bertanggungjawab atas terjadinya varians tersebut, sehingga dapat segera dilakukan
tindakan korektif.
Pusat pertanggungjawaban merupakan alat yang sangat vital untuk pelaksanaan dan
pengendalian anggaran. Selain itu, pusat pertanggungjawaban merupakan basis pengukuran
kinerja, yaitu pembandingan antara apa yang telah dicapai oleh unit organisasi dengan anggaran
yang telah ditetapkan.
Proses pengendalian manajemen pada organisasi sektor publik dapat dilakukan dengan
menggunakan saluran komunikasi formal maupun informal. Saluran komunikasi formal
terdiri dari aktivitas formal dalam organisasi yang meliputi: (1) perumusan strategi
(strategy formulation), (2) perencanaan strategik (strategic planning), (3) penganggaran,
(4) operasional (pelaksanaan anggaran), dan (5) evaluasi kinerja. Saluran komunikasi
informal dapat dilakukan melalui komunikasi langsung, pertemuan informal, diskusi, atau
melalui metoda management by walking around.
Perumusan strategi adalah proses penentuan visi, misi, tujuan, sasaran, target
(outcome), arah dan kebijakan, serta strategi organisasi. Perumusan strategi
merupakan tugas dan tanggung jawab manajemen puncak (top management).
Perumusan strategi dapat bersifat tidak sistematis dan tidak harus kaku.
Olsen dan Eadie (1982) menyatakan bahwa proses perumusan strategi terdiri atas
lima komponen dasar, yaitu:
c) Kultur organisasi.
Perencanaan strategik tidak akan efektif jika prosedur dan sistem pengendalian
tidak sesuai dengan strategi. Harus ada kejelasan wewenang dan tanggung jawab,
pendelegasian wewenang dan tugas. Selain itu harus didukung dengan adanya
regulasi keuangan, pengendalian personel, dan manajemen kompensasi yang jelas
dan fair.
Penganggaran
Peniliaian Kinerja
Penilaian kinerja adalah tahap akhir dari proses pengendalian manajemen, yang
merupakan bagian dari proses pengendalian manajemen yang dapat digunakan
sebagai alat pengendalian. Pengendalian manajemen melalui sistem penilaian
kinerja dilakukan dengan cara menciptakan mekanisme reward & punishment.
Sistem pemberian penghargaan (rewards) dan hukuman (punishment) digunakan
sebagai pendorong bagi pencapaian strategi.