Anda di halaman 1dari 7

16.

Dasar-Dasar Perhitungan Hydrolik

Prinsip Hukum Pascal

Perhitungan gaya hydrolik Torak pada bejana berhubungan dengan luas


penampang berbeda,

2
F1
F2

Torak

Pe A2

Gambar 94. Prinsip Hukum Pascal


F1 F1 A1
= Pe = = F2 atau
P1 = P2 F2 A2
A1 A2
A  .d 2 d 2
1
 4  1 ,
1
A2  .d 2 2 d 22
4
jadi :
Bila V = V , maka : A . S = A . S S1  A2
1 2 1 1

2
2 2,
S2
A1

Contoh Soal :
1. Suatu mesin press memiliki gaya tersedia sebesar 150 N, bila diameter torak kecil = 20
mm, berapa diameter torak besar agar dapat menghasilkan gaya 4000 N ? Jawaban:
Diketahui : F1 = 150 N, F2 = 4000 N, d1 = 20 mm
Ditanya : berapa dd22?
F1  1 2
Jawab : F2 d2
(20mm)2 .4000N
2
d1.F2 150N
F1 d2 = 

2
 103,3mm 
100mm

2. Bila luas penampang A1 pada gambar di atas = 10 cm2, dan A2 = 50 cm2 = S1 = 25


mm, berapa panjang langkah piston 2 (S2) ?
Jawab:
S1  A2 , jadi S2 = A1 . S1 = 10cm2.25mm = 5 mm
S2 A1 50cm2
A2

Perhitungan Kecepatan Torak

Contoh soal :
Bila d1 = 100 cm2 dan d2 = 70 cm, hitung kecepatan torak saat maju dan mundur,
Jawaban:
Saat maju V maju = Q/A = 20 ltr/mnt /

2
20dm2 / mnt   20dm
.(102 2 /7mnt
2 )cm2
 20dm 2 / mnt
0.4dm 2
 50dm2 / mnt
Vmaju   .(d 2  d 2 )
1 2
4
 5m / 60dtk  0.083m/dtk

Gambar 95. Perhitungan Kecepatan Torak


A.L
Q = V 
t
 A.V
t

Gambar 96. Tekanan absolute

Tekanan di dalam silinder merupakan tekanan absolut, besarnya tekanan


absolut dikalikan dengan volumenya sama dengan konstan.
Gas pada keadaan tertutup, berlaku :
Pabs1 . V1 = Pabs2 . V2

Contoh soal:
1. Suatu silinder tertutup memiliki tekanan absolut 100 bar, volumenya 20 ltr, bila
tekanannya diturunkan menjadi 1 bar, berapa volumenya?
Pabs1 . V1 = Pabs2 . V2
100 . 20 ltr = 1 . V2
100 x 105 N/m2 . 20 dm3  2000dm3
V2 =
1 x 105 N / m2

2. Sebuah silinder Hydrolik digunakan untuk mencekam benda kerja dengan tekanan 25
bar. Bila gaya cekam seperti pada gambar memiliki gaya 4000 N, hitunglah diamter
piston yang ideal.
Jawaban:

F1 . L1 = F2 . L2
F1.L1 = 25.105 N / m2 .95mm  3090,91N
F 2 = L2
110mm

471
F2 = Pe.A.‫ףּ‬
F 2  3090,91
25.105.90
 13,73cm2
A= Pe.
Pabs. V1 = Pabs . V2 Q

= A1 . V1 = A2 . V2

W = F2 . S2 = p . A2 . S2 = p . V

P = W  p.V = P . Q
t t

Soal

1. Sebuah akumulator dalam suatu sistem hidrolik dengan tekanan sebelum pengisian sebesar
900 kPa, di isi dengan fluida hidrolik sampai batas tekanan menunjukan 2700 kPa, berapakah
fluida hidrolik yang telah disikan ke dalam akumulator tersebut, jika volume akumulator 0,4 m3
?

471
472

Anda mungkin juga menyukai