BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Mesin Turbin Gas (Gas Turbine Engine)
Mesin turbin gas adalah suatu mesin thermal yang fluidanya adalah udara
dan bahan bakar yang proses pembakaran fluidanya terjadi secara internal (internal
combustion).
Proses konversi energi terjadi melalui tiga tahapan, yaitu kompresi,
combustion, dan ekspansi yang berlangsung secara simultan. Dan proses konversi
tersebut berlangsung di tempat yang berbeda, yaitu compressor, combustion chamber
dan turbine seperti yang terlihat pada Gambar 2.1.
5
mengarahkan aliran tersebut ke sudu-sudu turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin
gas tersebut
digunakan untuk memutar kompresornya sendiri dan memutar beban
lainnya seperti generator listrik, dll. Setelah melewati turbin ini gas tersebut akan
dibuang keluar melalui saluran buang (exhaust). Pada kondisi temperatur tinggi, gas
atau udara tersebut memiliki daya yang lebih besar dibanding pada saat tingkatan
kompresi. Pada akhirnya udara tersebut dikeluarkan lagi melalui turbin. Pada proses
tersebut membuat turbin berputar dan secara bersamaan memutar kompresor yang
terhubung
oleh poros. Energi sisa yang terdapat pada gas buangan dapat
dimanfaatkan sesuai maksud mesin tersebut. Jika gas buangan di akselerasikan
menggunakan exhaust cone maka mesin tersebut menjadi jet engine.
Resultan aliran dari udara bertemperatur tinggi hasil dari proses kerja mesin
memiliki gaya kedepan. Yang merupakan prinsip dasar propulsi mesin jet yaitu
Hukum Newton 3 (Newton’s third law) yang berbunyi “for every force acting on a
body, there is an opposite and equal reaction”. Yang berarti jika ada suatu gaya aksi
terhadap suatu benda, maka akan ada suatu gaya reaksi yang arahnya berlawanan.
Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistim turbine gas adalah
sebagai berikut:
1. Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan
2. Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang bakar
dengan udara kemudian di bakar.
3. Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke luar
melalui nozel (nozzle)
4. Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran
pembuangan.
Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi
kerugian-kerugian yang dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan oleh
turbin gas dan berakibat pada menurunnya performansi turbin gas itu sendiri.
6
Kerugian-kerugian tersebut dapat terjadi pada ketiga komponen sistem turbin gas.
Sebab-sebab
terjadinya kerugian antara lain:
1. Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian tekanan
(pressure losses) di ruang bakar.
2. Adanya kerja yang berlebih waktu proses kompresi yang menyebabkan
terjadinya gesekan antara bantalan turbin dengan angin.
3. Berubahnya
nilai cp dari fluida kerja akibat terjadinya perubahan temperatur
dan
perubahan komposisi kimia dari fluida kerja.
2.1.1 Kompresor
Setiap turbin gas memiliki memiliki kompresor dan turbin. Komponen
tersebut di rancang untuk mesin yang bekerja secara berkelanjutan. Jenis kompresor
pada turbin gas biasanya mempengaruhi bentuk dari turbin gas tersebut. Terdapat tiga
tipe kompresor, yang dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Pada kasus kompresor axial arah aliran sejajar dengan poros, sedangkan
pada kompresor radial arah aliran udara akan dialirkan tegak lurus terhadap poros.
7
Pada kompresor axial terdiri dari beberapa tingkatan, tiap tingkatan terdiri dari rotor
dan stator.
Rotor dan stator terpasang secara teliti dan cocok satu sama lain jumlah
bilah-bilahnya. Awalnya udara akan berakselerasi pada saat mengalir melewati setiap
tingkatan. Hasilnya pada proses ini energi kinetik dirubah menjadi tekanan pada
setiap tingkatan.
Kompresor radial memiliki kontruksi yang lebih kompak dan juga lebih
cocok dalam pembuatan model jet engine. Udara akan masuk kedalam kompresor
dengan arah axial kemudian akan dialirkan sesuai bentuk kompresor tegak lurus
terhadap poros oleh gaya sentifugal. Terkadang kompresor ini disebut juga sentrifugal
kompresor. Pada kompresor jenis ini pun sama terdapat rotor dan stator kenaikan
tekanan pada tiap tingkatan lebih besar dibanding kompresor axial. Sehingga
biasanya kompresor radial hanya memiliki satu tingkatan. Kelebihan lainnya dari tipe
kompresor adalah lebih kokoh dan lebih awet, kekurangannya adalah membutuhkan
area yang besar pada mesin sehingga ukuran mesin akan lebih besar.
2.1.2 Turbin
Komponen kedua yang dirancang untuk mesin yang bekerja secara
berkelanjutan adalah turbin. Terdapat dua tipe turbin yaitu turbin axial dan turbin
radial, seperti yang dapat dilihat pada Gambar 2.3 dan Gambar 2.4.
8
Pada saat aliran massa udara berada pada kecepatan tinggi udara tersebut
berakselerasi berlawanan dengan arah putaran. Aliran udara sebaliknya tersebut
disebabkan oleh sistem nozzle guide vanes yang mengakibatkan gaya impulse pada
bilah rotor yang bervariasi sesuai rancangan dari tingkatan turbin.
9
campuran
bahan bakar dan udara, dan mengalirkan hasil pembakaran tersebut ke
turbin (tranformasi energi potensial yang dimiliki bahan bakar ke energi kalor).
10
tersebut. Tekanan total adalah hasil penjumlahan dari tekanan statik (ps) dan tekanan
dinamik (pd).
……………………………………………………………….2.1
……………………………………………………………….2.2
Seperti dapat dilihat pada Gambar 2.6.
2.2.2 Tekanan
Tekanan total (pt), tekanan statik (ps) dan tekanan dinamik (pd) bisanya
dinyatakan dalam hubunganya dengan tekanan atmosfir yaitu tekanan absolut dan
tekanan vakum (over pressure and depression). Seperti dapat dilihat pada Gambar
2.7.
11
…………………………………….…...…..2.3
= Temperatur absolut
12
Pada aliran laminar vektor kecepatan pada setiap garis arusnya adalah
sejajar. Kecepatan aliran bertambah secara bertahap mulai dari nol sepanjang dinding.
Pada aliran turbulen, pada setiap garis arusnya terjadi gerakan yang tidak beraturan.
Nilai Reynolds number (Re), tergantung dari kecepatan aliran, diameter tabung dan
viskositas fluida. Seperti pada Gambar 2.9.
13
...............................................................................................2.6
dimana adalah koefisien yang nilainya tergantung dari harga massa spesifik fluida
dan jenis aliran atau dapat dijelaskan pada Gambar 2.10.
14
.............................................................................2.7
.............................................................................2.8
Atau seperti yang dijelaskan Gambar 2.11.
..................................................................................................2.9
R = Konstanta Gay-Lussac
2.3.4 Reversibilitas
15
thermodinamika yang sama dapat diaplikasikan pada kondisi awal dan kondisi akhir,
seperti Gambar
2.12.
Volume konstan
Adiabatis ( )
16
………………………………………….…………...………2.11
……………………………………………………………....2.12
Bila perubahan energi kinetis dan potensial bisa diabaikan, maka persamaan,
………………...………………….……….……………….2.13
bisa digunakan dengan menyatakannya dalam perubahan entalpi spesifik. Untuk gas
sempurna, perubahan entalpi dapat dinyatakan dengan perubahan temperature, sesuai
persamaan,
………………………...………………….…..2.14
………………………………….………………………….2.15
……………………….…………………….……………….2.16
17
…………………………….………………………….……2.17
dan untuk gas sempurna menjadi,
…………………………….………………………..………2.18
Pengertian fisik dari efisiensi ini adalah bahwa proses kompresi yang tidak
reversible
membutuhkan kerja lebih besar dibandingkan dengan proses ideal.
Sedangkan proses ekspansi yang tidak reversibel memberikan kerja yang lebih kecil
dibandingkan dengan proses ideal.
Dalam keadaan khusus, yaitu proses ekspansi adiabatis dalam nozzle, dimana
dikehendaki meghasilkan energi kinetis dan bukan kerja, mak energy kinetis yang
dihasilkan akan lebih kecil dibandingkan dengan proses ideal. Efisiensi isentropis
suatu nozzle adalah:
…………………...………..2.19
Untuk nozzle dengan kecepatan masuk yang dapat diabaikan serta tidak ada
perubahan energi potensial, maka dari persamaan,
……………………...…………2.20
………………………….…………………………….……2.21
……………………………….……………………..………2.22
Pernyataan efisiensi untuk proses ekspansi dalam turbin dan nozzle adalah
sama (identik).
18
Siklus pada turbin gas pun biasanya diperlihatkan dengan siklus Brayton,
seperti yang terlihat pada Gambar 2.15. Siklus ini merupakan siklus daya
termodinamika ideal untuk turbin gas, sehingga saat ini siklus ini yang sangat populer
digunakan oleh pembuat mesin turbine atau manufacturer dalam analisa untuk up-
grading performance. Siklus Brayton ini terdiri dari proses kompresi isentropik yang
19
diakhiri dengan proses pelepasan panas pada tekanan konstan. Pada siklus Brayton
tiap-tiap keadaan proses dapat dianalisa secara berikut:
Proses 1 - 2 (kompresi isentropik)
Kerja yang dibutuhkan oleh kompresor,
– ……………………………..……..…………..……….2.23
Proses 2 - 3, pemasukan bahan bakar pada tekanan konstan.
Jumlah kalor yang dihasilkan,
– ……………………………………………….2.24
Proses 3 - 4, ekspansi isentropik didalam turbin.
Daya yang dibutuhkan turbin,
– ……………………………………...……….2.25
Proses 4 - 1, pembuangan panas pada tekanan konstan ke udara. Jumlah kalor
yang dilepas,
– ……………………….………………………2.26
20
lengkung terpasang secara simetris. Rotor berputar di dalam rumah siput kedap udara
dengan saluran masuk dan keluar udara. Casing (rumah kompresor) di desain
sehingga energi kinetik udara dirobah ke energi tekanan sebelum meninggalkan
casing seperti ditunjukkan oleh Gambar 2.16.
Energi mekanik diberikan ke rotor dari sumber eksternal. Ketika rotor
berputar, kompresor menghisap udara melalui matanya, meningkat tekanannya
karena gaya sentrifugal dan mendorong udara mengalir melalui diffuser. Tekanan
udara terus
meningkat ketika melalui diffuser. Akhirnya udara bertekanan tinggi di
buang ke receiver. Udara masuk ke impeler secara radial dan meninggalkan impeler
secara aksial.
21
dibuat sekecil mungkin. Di sebelah luar diffuser terdapat gulungan, yang tugasnya
menampung
alirandari diffuser dan memindahkannya ke pipa pembuangan. Dalam
penggunaan kompresor atau pompa berkecapatan rendah, dimana kesederhanaan dan
biaya yang murah lebih dipentingkan daripada efisiensinya, sering volume tersebut
langsung berada di belakan impeler.
22
yang tidak tertutup, permukaan c-d umumnya dinamakan selubung. Adanya selubung
pada impeler
mempunyai manfaat untuk mengeliminir kehilangan di permukaan
ujung, tetapi disaat itu juga menambah kehilangan karena geseran. Pengujian NACA
membuktikan bahwa memberikan selubung kepada impeler tunggal ternyata
merugikan pada kecepatan tinggi dan menguntungkan pada kecepatan rendah. Pada
saat masuk ke impeler aliran mempunyai kecepatan relatif dengan sudut
terhadap
sumbu putaran.
Terdapat tiga tipe kompresor sentrifugal berdasarkan bentuk dari impeler
seperti pada Gambar 2.18.
Gambar 2. 18. Tipe dari kompresor sentrifugal (atas ke bawah) wheel with radially
tipped blades; wheel with slightly retro-curved blades; enclosed wheel with greatly
retro-curved blades
23
…………………..............……2.29
karena maka,
……………..…………...……..2.30
…………………...….………...2.31
24
2.4.2 Segitiga Kecepatan Kompresor Sentrifugal
Seperti diketahui bahwa udara memasuki kompresor sentrifugal secara radial
dan meninggalkan kompresor secara aksial. Lebih jauh, sudu dan diffuser dirancang
sedemikian
rupa sehingga udara memasuki dan meninggalkan kompresor secara
tangensial untuk mengurangi efek kejutan di sisi masukdan keluar.
Udara memasuki sudu pada C dan keluar pada D seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 2.19 (a) dan (b).
Kemudian jika digambar segitiga kecepatan pada sisi masuk dan keluar sudu
seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 2.19 (a) dan (b).
25
Misalkan,
26
………………….……...…...………………………2.36
Catatan:
1.
Dalam satuan SI, rumus untuk daya adalah:
……………………….………...……………....2.37
2. Kecepatan sudu pada sisi masuk dan sisi keluar dapat diperoleh dengan rumus:
dan ………………………….……...…………...2.38
………………………………………..…………………..2.40
27
Dengan cara yang sama, massa udara yang mengalir di sisi keluar:
……………...………….…………………..……………2.41
Karena massa udara yang mengalir melalui impeller adalah konstan, maka:
……………………………...……….…….…….2.42
Catatan: Kadang-kadang jumlah dan ketebalan sudu juga diperhitungkan. Dalam hal
ini, massa
udara yang mengalir melalui impeler pada sisi masuk:
………………………….…...………………………..2.43
= Jumlah sudu.
28
Karena gulungan dan bagian keluar dari diffuser ikut serta dalam proses
perlambatan
selanjutnya, lebih mudah mengelompokan seluruh difusi bersama-sama
sebagai perubahan keadaan dari titik 2 ke titik 3. Karena entalpi stagnasi dalam aliran
adiabatis stasioner, tanpa usaha poros adalah tetap, maka:
atau ………………..……..………2.44
Proses 2 dan 3 dalam Gambar 2.20 digambarkan tidak dapat dibalik, dimana terdapat
kehilangan-kehilangan dalam tekanan-tekanan stagnasi selama proses
berlangsung.
Kompresor diffuser atau disebut juga stator dapat dibuat dalam berbagai
macam tipe yang berbeda, pada prinsipnya dapt dibedakan menjadi diffuser berbilah
dan tidak berbilah. Pada tipe diffuser tidak berbilah sangat mudah untuk dibuat
sehingga tidak perlu memikirkan sudut-sudut bilah yang harus sesuai dengan aliran
massa wheel. Seperti dilihat pada Gambar 2.21.
Solusi yang paling baik untuk model jet engine adalah menggunakan diffuser
berbilah. Tetapi bilah pada diffuser seharusnya tidak berbatasan langsung dengan
wheel, karena kecepatan aliran masih belum terdistribusi merata. Sangat baik jika
aliran telah merata antara wheel dengan diffuser. Diffuser berbilah memiliki macam-
29
macam tipe yaitu straight diffuser blade, forward curved blade, dan wedge-shaped
blade diffuser.
Seperti terlihat pada Gambar 2.22.
Gambar 2. 22. Macam-macam tipe sistem diffuser (a) Straight diffuser blades, (b)
Forward curved blades, (c) Wedge-shaped blade diffuser
Bilah diffuser digunakan untuk membuat jalur aliran untuk fluida sehingga
aliran akan lebih singkat dan akan lebih efisien pada saat melewati diffuser. Tetapi
kemungkinan besar juga bisa terjadi fenomena surge dan stonewall apabila sudut
aliran massa dari impeler dan sudut masuk diffuser tidak sesuai.