Anda di halaman 1dari 5

BAHASA INDONESIA

RESENSI FILM “TRINITY, THE NEKAD TRAVELER”

Dosen Pengampu : Opik Ahmad Taupik, SP., M.Pd

Di Susun Oleh :

Nama : Oktavia Ningsih

NIRM : 02.01.18.035

Prodi : Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan

Kelas : 1 B

KEMENTRIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN BOGOR


1. Identitas Film

Judul : Trinity, The Nekad Traveler

Poster Film

Sutradara : Rizal Mantovani

Produser : Ronny Irawan


Agung Saputra
Lela Tresna

Skenario : Rahabi Mandra

Cerita : Piu Syarif


Trinity

Berdasarkan : Novel The Naked Traveler 


oleh Trinity
Pemeran : Maudy Ayunda
Hamish Daud
Babe Cabiita
Rachel Amanda
Anggika Bolsterli
Ayu Dewi
Cut Mini Theo
Farhan

Musik : Joseph S. Djafar

Sinematografi : Yadi Sugandi

Penyunting : Cesa David Luckmansyah

Perusahaan produksi : Tujuh Bintang Sinema

Tanggal rilis : 16 Maret 2017

Negara :  Indonesia

Bahasa : Indonesia

2. Sinopsis
Trinity (Maudy Ayunda) adalah seorang pegawai kantoran yang memiliki
hobi traveling. Hobinya sering berbenturan dengan duit pas-pasan dan jatah cuti di
kantor yang menyebabkan dirinya sering diomeli oleh bosnya (Ayu Dewi). Sementara
di rumah, kedua orang tuanya (Farhan dan Cut Mini Theo) selalu menanyakan soal
jodoh, dan Trinity selalu berkilah akan mencari jodoh bila bucket-list-nya sudah
terpenuhi. (Bucket-list adalah hal-hal yang harus ia lakukan sebelum tua, yang
kebanyakan isinya tentang jalan-jalan).
Sebagai traveler, Maudy selalu menuliskan pengalamannya di blognya yang berjudul
naked-travaler.com. Sampai suatu ketika ia melakukan traveling ke berbagai negara
bersama sepupunya, Ezra (Babe Cabiita), serta kedua sahabatnya, Yasmin (Rachel
Amanda), dan Nina (Anggika Bolsterli) yang memiliki hobi yang sama dengannya,
Trinity pun mulai mengalami berbagai dilema antara pekerjaan atau passion, belum
lagi kisah cintanya dengan Paul (Hamish Daud), seorang traveler dan fotografer
tampan yang ditemuinya dalam perjalanan.

3. Kelebihan
Film ini memiliki bahasa yang ringan dan sederhana, menyuguhkan keindahan alam
dan kebudayaan yang sangat menarik perhatian penonton sehingga memotivasi
penonton untuk traveling keliling dunia maupun nusantara, memiliki banyak
pengetahuan menarik yang bisa didapat, seperti macam-macam alat transportasi,
airport, atau tips mengenai apa yang penting untuk kita bawa saat menjadi
seorang backpacker. Saya juga baru tahu bahwa rasisme memang masih ada di eropa,
orang Filipina yang suka menukar huruf p, f dan v. Tak kalah penting, info tentang
tempat-tempat bagus di seluruh penjuru dunia.

4. Kekurangan
Terlalu banyak monolog dalam film ini sehingga membuat film tidak terkesan
“hidup”, Plot yang kurang apik. Jika disimak, ada tiga plot utama yang ingin disajikan
dalam film ini. Plot Trinity sebagai karyawan dengan cuti terbatas tetapi
suka traveling, Trinity yang cinlok dengan sesama traveler, serta Trinity
yang traveling dengan sahabat-sahabatnya. Mungkin karena terlalu banyak bagian
yang ingin diceritakan, semua plot jadi terkesan nanggung. Bukan tanpa closure, tapi
justru tanpa puncak yang berarti. Drama yang disajikan tidak memiliki titik penting.
Kisah cinta antara Trinity dan Paul yang, seperti sebelumnya sudah dikatakan,
kurang chemistry. Selain chemistry, kisah cinta ini juga kurang elaborasi. Hubungan
yang dibangun kurang dalam, tetapi anehnya hubungan tersebut justru dibuat sebagai
puncak dari seluruh drama dalam film ini.

5. Kesimpulan
Film ini cocok untuk orang yang punya hobi traveling atau untuk orang yang ingin
jalan-jalan ke luar negeri tapi bingung dan ragu, film ini mampu memberikan ide-ide
keren. Atau yang hanya ingin jalan-jalan keliling nusantara, di film ini juga ada tips-
tipsnya.

6. Saran
Sebaiknya film ini lebih memiliki plot yang jelas dan apik, lebih terfokus pada
permaslahan utama yang ingin dibahas sehingga semua plot tidak terkesan nanggung
dan film menjadi terkesan” hidup”.

Anda mungkin juga menyukai