SNI merupakan standar yang ditetapkan oleh pemerintah untuk berbagai hasil produksi
yang dibuat oleh masyarakat Indonesia, baik itu yang diproduksi secara perseorangan maupun
yang diproduksi oleh sebuah badan atau perusahaan. Hal ini ini telah diatur di dalam Peraturan
Menteri Perdagangan No.72/M-DAG/PER/9/2015 yang mewajibkan barang-barang dalam
kategori tertentu harus diproduksi sesuai dengan SNI. Terkait dengan daftar barang yang masuk
dalam kategori tersebut, bisa dilihat di situs Kementerian Perdagangan.
SNI diberikan dalam bentuk stempel pada setiap barang yang telah sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah. Stempel inilah yang kemudian menjamin standar
kualitas dan juga kelayakan barang tersebut memang telah lulus dan sesuai dengan standar yang
diberlakukan oleh pemerintah. Hal ini akan menjamin hak dan juga keamanan para konsumen
yang menggunakan barang-barang tersebut. Bukan hanya konsumen saja, SNI juga akan
melindungi hak-hak dan juga kewajiban seorang pelaku bisnis yang telah melakukan proses
produksi atau pemasaran suatu barang.
Penerapan SNI pada produk, akan membuat konsumen menjadi lebih mudah dan nyaman
dalam menemukan produk-produk yang mereka butuhkan. Hal ini menjadi sebuah nilai lebih
juga bagi para produsen, sebab mereka akan memiliki jaminan kualitas pada barang-barang yang
mereka produksi dan pasarkan, sehingga kemungkinan mereka untuk menembus pasar menjadi
lebih mudah. Untuk itu, sangat dianjurkan bagi para pelaku bisnis agar menggunakan SNI pada
setiap produk yang mereka hasilkan.
Biskuit merupakan makanan kering yang tergolong makanan panggang atau kue kering.
Biskuit biasanya dibuat dari bahan dasar tepung terigu atau tepung jenis lainnya (Astawan,
2010). Menurut Smith (1972), biskuit adalah semacam roti kering yang mempunyai berbagai
aroma yang prosesnya tanpa peragian, yang betuknya kecil dan tipis.
Proses pembuatan biskuit cukup mudah. Formulasi adonan merupakan tahap awal yang
sangat penting karena menentukan mutu yang dihasilkan. Setelah ditemukan formula yang tepat,
adonan kemudian dicampur atau diaduk. Tujuan pengadukan agar adonan dapat mengembang
dan memiliki tekstur halus (Astawan, 2010).
Adonan yang telah dicetak kemudian dipanggang dalam oven. Biasanya pemanggangan
biskuit berlangsung antara 2,5 hingga 30 menit. Setelah itu biskuit didinginkan dan dikemas.
Standar mutu biskuit telah diatur menurut SNI 01-2973-1992 (Astawan, 2010).
1. Air Max 5%
2. Protein Min 9%
6. Logam berbahaya -
KOMPOSISI :
Tepung gandum, minyak nabati (mengandung antioksidan BHA), gula, tapioka, kakao
massa, glukosa, susu rendah lemak, whey bubuk, kakao bubuk, garam, pengembang, ekstrak
malt, pengemulsi lesitin kedelai, vanilin, premiks vitamin (B1, B2, B6, B12).
OTHER DETAILS :
Biskuit roma sari gandum sandwich terbuat dari gandum pilihan, dengan susu di
biskuitnya dan vitamin serta krim susu cokelat. baik untuk dinikmati oleh seluruh keluarga.
Energi total 140kkal, energi dari lemak 60kkal. % AKG: lemak total 6g, protein 2g,
vitamin B1 30%, vitamin B2 5%. Jumlah per sajian % AKG: karbohidrat total 6%, gula 4g,
natrium 130mg, vitamin B6 25%, vitamin B12 30%.
TAKARAN SAJI :