TRAUMATIC ULCER
Disusun oleh:
ISHLAHIL AKMALIA
160112160037
Dosen pembimbing:
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
BANDUNG
2017
JUDUL : TRAUMATIC ULCER
Menyetujui :
Dosen pembimbing
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................ii
DAFTAR TABEL..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
BAB II LAPORAN KASUS....................................................................................2
2.1 Kunjungan 1...................................................................................................2
2.2 Laporan Kontrol 1..........................................................................................7
BAB III TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................10
3.1 Definisi Traumatik Ulser.............................................................................10
3.2 Etiologi Traumatik Ulser.............................................................................10
3.3 Gambaran Klinis Traumatik Ulser...............................................................11
3.4 Patofisiologi Traumatik Ulser......................................................................12
3.5 Histologi.......................................................................................................14
3.6 Diagnosis......................................................................................................14
3.7 Diagnosa Banding........................................................................................14
3.8 Perawatan.....................................................................................................18
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................20
BAB V KESIMPULAN.........................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................23
i
DAFTAR GAMBAR
ii
DAFTAR TABEL
iii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
Traumatic ulcer adalah lesi pada mulut yang banyak terjadi dan
merupakan lesi yang meluas sampai stratum basale yang disebabkan oleh iritasi
lokal seperti tergigit saat makan atau bicara, gigi yang patah atau tajam, tambalan
yang kurang baik, instrument alat-alat kedokteran gigi, iritasi gigi tiruan, dan
benda asing yang tajam. Orang awam sering menyebutnya sariawan. Ulser dapat
terjadi pada lidah, mukosa bukal, palatum, mukosa labial, dan gingiva pada
berbagai tingkatan usia dan jenis kelamin dan biasanya (Langlais & Miller, 2000;
Laskaris, 2006).
yang eritem dimana daerah ini lebih terang dibandingkan jaringan sekitarnya.
Mayoritas sariawan terasa sakit dan mengganggu. Adapun terapi dari traumatic
diberikan dengan tujuan untuk mengurangi rasa sakit, memperpendek durasi ulser,
dan mengembalikan fungsi normal mulut. (Langlais & Miller, 2000; Greenberg
tahun yang datang ke Instalasi Integrasi RSGM FKG Unpad pada bulan Januari
2017 dengan keluhan terdapat sariawan di bawah lidah. Dari hasil anamnesa dan
1
pemeriksaan klinis, lesi ini kemudian didiagnosa sebagai traumatic ulcer dan
2
BAB II
LAPORAN KASUS
2.1 Kunjungan 1
Anamnesa
bawah lidah sebelah kiri sejak 5 hari lalu. Pasien mengatakan mulanya sariawan
tersebut muncul setelah menyikat gigi terlalu keras, setelah itu keesokan harinya
pada dasar mulut sebelah kiri terasa sakit dan perih terutama saat makan dan
minum panas. Pasien sudah mencoba berkumur menggunaan obat kumur namun
hanya mengalami sariawan saat tergigit dan tidak pernah muncul tiba-tiba. Di
keluarga pasien tidak terdapat orang yang sering mengalami sariawan. Pasien
tidak sedang dalam pengobatan dan terakhir ke dokter gigi 7 hari lalu untuk
Hipertensi YA / TIDAK
Asma/Alergi YA / TIDAK
Hamil YA / TIDAK
Kontrasepsi YA / TIDAK
Lain-lain YA / TIDAK
Disangkal
Kondisi Umum
Pernafasan : 16 x/menit
Nadi : 70 x/menit
5
Kelenjar Limfe
Dasar mulut : Terdapat lesi ulser di belakang regio gigi 32, 33 dekat
Status gigi
UE UE
CM CM CM
UE
Pemeriksaan Penunjang
Radiologi : TDL
Darah : TDL
Mikrobiologi : TDL
Diagnosis
Rencana Perawatan
Farmakologis
Nonfarmakologis
Anamnesa
mengeluhkan adanya sariawan pada dasar mulut dekat bawah lidah sebelah kiri.
pada hari ke-2. Sekarang pasien tidak merasakan adanya keluhan lagi.
Kelenjar Limfe
Pemeriksaan Penunjang
Radiologi : TDL
Darah : TDL
Mikrobiologi : TDL
Diagnosis
Rencana Perawatan
3. KIE
Banyak makan makanan bergizi dan banyak minum air putih, serta istirahat
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Ulser merupakan suatu defek dalam epitelium berupa lesi dangkal berbatas
Traumatic ulcer adalah ulserasi rongga mulut yang biasanya disebabkan oleh
panas, zat kimia, sikat gigi, trauma akibat kelalaian dokter gigi, dan lain-lain.
Ulser ini terdapat terjadi di lidah, palatum, mukosa bukal, mukosa labial, dan juga
gingiva serta dapat terjadi pada berbagai jenis usia dan tidak bergantung pada
jenis kelamin apapun (Langlais & Miller, 2000; Laskaris, 2006). Secara
Traumatik ulser dapat diakibatkan oleh trauma fisik atau kimia (Field dan
Longman, 2003). Trauma fisik bisa didapat dari trauma mekanis, thermal atau
elektrikal. Trauma mekanis dapat disebabkan oleh sikat gigi, kawat orthodontik,
gigi yang tajam, tambalan yang kurang sempurna, trauma dari alat-alat kedokteran
gigi (kelalaian dokter gigi), gigi tiruan yang kurang baik, kebiasaan buruk seperti
mengigit bibir atau menggigit pipi, dan iritasi dari makanan yang tajam dan keras.
Trauma termal disebabkan oleh makanan atau minuman yang terlalu panas. Dan
12
trauma elektrik yang dapat disebabkan oleh arus galvanis dari tambalan logam
(Langlais & Miller, 2000; Greenberg and glick, 2003; Laskaris, 2006).
Penyebab traumatik ulser juga bisa didapat dari trauma kimia. Iritasi
kimiawi pada mukosa mulut dapat menimbulkan ulserasi. Penyebab umum dari
ulserasi jenis ini adalah tablet aspirin atau krim sakit gigi yang diletakkan pada
gigi-gigi yang sakit atau di bawah protesa yang tidak nyaman (Lewis & Lamey ,
Gambaran klinis dari traumatik ulser mirip dengan gambaran pada ulser
aphtosa. Ulser biasanya berbentuk bulat, bagian tengah terdapat jaringan nekrotik
berwarna putih kekuningan dikelilingi oleh daerah erithem (Sonis et al, 1984).
2. Sakit
5. Lokasi terjadi umumnya pada lidah, bibir, dan juga mukosa bukal
Pada kasus trauma mekanis, bentuk lesi biasanya ireguler atau sesuai
dengan area sumber trauma. Sebab itu, ulserasi yang terlihat ireguler biasanya
13
merupakan hasil dari trauma. Ulser akibat iritasi kimia, memperlihatkan daerah
superfisial erosi yang lebih luas, juga disertai dengan eksudat fibrinous (Lewis
Gambar 3.1 Traumatik ulser akibat restorasi yang patah pada gigi molar
satu bawah (Lewis dan Jordan, 2004)
Perjalanan Traumatik Ulser dimulai dari masa prodromal selama 1-2 hari,
berupa panas atau nyeri setempat. Kemudian mukosa berubah menjadi makula
berwarna merah, yang dalam waktu singkat bagian tengahnya berubah menjadi
Ulkus akan ditutupi oleh eksudat fibrin kekuningan yang dapat bertahan selama
10-14 hari. Bila dasar ulkus berubah warna menjadi merah muda tanpa eksudat
1. Tahap pre-ulserasi
Tahap ini terjadi pada 18-72 jam pertama dari perkembagan lesi. Pada fase
prodromal, pasien akan merasakan sensasi mulut terbakar pada tempat dimana lesi
epitelium dan edema akan mulai berkembang. Tahap ini, diikuti dengan
degenerasi sel epitel supra basal yang disertai oleh mononukleus dengan sebagian
dengan tepi eritematous. Intensitas rasa nyeri akan meningkat pada waktu tahap
pre-ulserasi ini.
2. Tahap ulseratif
Pada tahap ini terdapat penambahan infiltrasi sel mononukleus pada jaringan
(terutama epitel) dan disertai dengan edema yang lebih luas serta adanya
degenerasi dari epitelium yang menyebabkan papula akan berulserasi, dan ulser
itu akan diselaputi oleh lapisan fibromembranous, protein, dan bekuan darah,
3. Tahap penyembuhan
15
Tahap ini terjadi pada hari ke 4 hingga ke 35. Ulser tersebut akan ditutupi
3.5 Histologi
ditutupi oleh membran fibrinopurulen yang terdiri dari campuran antara sel
inflamasi akut dengan fibrin. Epitel skuamosa bertingkat dari permukaan yang
skuamosa yang reaktif. Dasar ulser terdiri dari proliferasi jaringan granulasi
dengan area edema dan terdapat infiltrasi sel inflamasi yang akut dan kronik
(Glen, 2009).
3.6 Diagnosis
anamnesa, pemeriksaan klinis, riwayat trauma, evaluasi gigi tiruan, dan evaluasi
alat ortodontik yang digunakan pasien (Sciubba et al, 2002). Lesi ulser dalam
rongga mulut dapat disebabkan oleh berbagai macam penyebab dan memiliki
tanda klinis yang sama. Jika lesi tersebut disebabkan karena trauma penyebabnya
RAS merupakan keadaan dimana timbul lesi ulseratif pada rongga mulut
yang berulang (rekuren). Ulser berbentuk ovoid atau bulat. RAS biasanya
menyerang mukosa lunak mulut atau mukosa nonkeratin yang tidak melekat
langsung pada tulang. Daerah ini meliputi mukosa labial, lateral dan ventral lidah,
dasar mulut, palatum lunak, dan mukosa orofaringeal. Daerah yang jarang terkena
RAS adalah palatum keras dan gingiva cekat (Greenberg and Glick, 2003).
seperti stres, trauma, alergi, gangguan endokrin, makanan yang bersifat asam, atau
dengan diameter sekitar 3-5 mm. Tidak ada bentuk vesikel yang terlihat pada
Rasa terbakar merupakan keluhan awal, diikuti rasa sakit hebat beberapa hari.
Ulkus bisa tunggal maupun multiple, dan sembuh spontan tanpa pembentukan
multiple pada 1 periode dalam waktu 1 bulan (Langlais dan Miller, 2003).
RAS mayor berdiameter lebih dari 1 cm, bersifat merusak, ulser lebih
dalam, dan lebih sering timbul kembali. Umumnya terjadi pada wanita dewasa
muda yang mudah cemas. Seringnya multipel, meliputi palatum lunak, fausea
tonsil, mukosa bibir, pipi, dan lidah, kadang-kadang meluas sampai ke gusi cekat.
tengahnya nekrotik dan cekung. Ulkus sembuh beberapa minggu atau bulan, dan
Secara klinis mirip ulkus-ulkus pada herpes primer. Gambaran berupa erosi
bergabung dan menjadi tak jelas batasnya. Awalnya berdiameter 1-2 cm dan
timbul berkelompok 10-100 buah. Ulkus dikelilingi daerah eritem dan mempunyai
gejala sakit. Biasanya terjadi hampir pada seluruh mukosa oral terutama pada
ujung anterior lidah, tepi-tepi lidah dan mukosa labial. Sembuh dalam waktu 14
Gambar 3.3 Reccurent Apthous Stomatitis; (a) Minor Apthous Ulcer, (b) Major
Apthous Ulcer, (c) Multiple Herpetiform Ulcer (Laskaris, 2006)
RAS dan ulser traumatik dapat disamakan dari etiologinya yaitu muncul
karena trauma. Hal yang membedakan antara RAS dan ulser traumatik adalah
rekuren yang terjadi pada RAS. Ulser traumatik dapat juga bersifat rekuren
apabila faktor etiologi lokal tidak dihilangkan. Bentuk lesi RAS bulat atau oval
dengan tepi reguler, sedangkan ulser traumatik irreguler. RAS juga biasanya
mengenai mukosa non keratin seperti bukal dan labial, sedangkan ulser traumatik
dapat terjadi dimana saja dalam rongga mulut, seperti palatum, gingiva, dan lidah
2. Behcet’s Disease
Disease memiliki triad gejala klinis yaitu lesi rekuren pada rongga mulut, genital
dan mata. Penegakan diagnosa Behcet’s Disease yaitu jika pasien memiliki 2-3
kriteria mayor dan 2 kriteria minor. Kriteria mayornya adalah ulser oral yang
bersifat rekuren, ulser genital rekuren, lesi pada mata (konjungtivitis, iritis,
uveitis, retinal vaskulitis), lesi pada kulit (papula, pustula, eritema nodosum, ulser,
19
lesi nekrotik). Kriteria minornya adalah lesi pada gastrointestinal, lesi vaskular,
Glick, 2003).
Ulser pada rongga mulut merupakan lesi yang sering dijumpai pada sindrom
ini. Satu atau sekelompok ulkus mirip apthous bisa terdapat pada area manapun di
rongga mulut, namun yang khas adalah pada mukosa bibir atau pipi. Ulsernya
Pada infeksi virus herpes simplex timbul gejala prodormal seperti demam,
sakit kepala, malaise, mual dan muntah. Satu sampai dua hari setelah timbulnya
gejala prodormal, muncul lesi awal gingivostomatitis yaitu vesikel kecil pada
Vesikel mudah pecah meninggalkan daerah ulser. Lesi dapat mucul pada semua
daerah di rongga mulut. Selain itu dijumpai gingivitis marginalis akut generalisata
3.8 Perawatan
etiologi atau penyebab (trauma) dan tergantung pada ukuran, lamanya, dan lokasi
lesi.. Terapi simptomatik pasien dengan traumatik ulser yaitu dengan pemberian
khususnya jika lesi dalam dan parah, namun hal ini jarang dilakukan (Glen, 2009).
lesi benar-benar trauma, maka ulser akan sembuh dalam waktu 7-10 hari.
Pendapat lain mengatakan bahwa setelah pengaruh traumatik hilang, ulser akan
sembuh dalam waktu 2 minggu. Setiap ulser yang menetap melebihi waktu ini,
Selain itu pasien dengan keluhan traumatik ulser dapat diterapi dengan:
pada ulser dan dipakai 2 x sehari, sesudah makan dan sebelum tidur
Jika traumatik ulser bersifat kronis dan sangat sakit, penderita bisa diberikan
sumber iritasi atau faktor penyebab sudah dihilangkan, traumatik ulser akan
sembuh antara 10 – 14 hari. Jika lebih dari itu ulserasi belum sembuh, pasien
sebaiknya dikonsulkan kepada dokter spesialis dan dilakukan biopsi untuk melihat
PEMBAHASAN
BAB IV PEMBAHASAN
di dasar mulut dekat bawah lidah sebelah kiri sejak 5 hari lalu. Pasien mengatakan
mulanya sariawan tersebut muncul setelah menyikat gigi terlalu keras. Pasien
sudah mencoba berkumur menggunaan obat kumur namun sariawan masih ada.
Pada pemeriksaan klinis terdapat lesi ulser di belakang regio gigi 32, 33
dekat perlekatan lidah, jumlah 1, bentuk oval, diameter 2mm, dasar putih, tepi
eritem, dasar cekung, kedalaman dangkal. Pada pasien ini ditegakkan diagnosa
traumatik ulser. Traumatik ulser mempunyai gambaran khas berupa ulser tunggal
dengan batas yang tidak teratur, tampak sedikit cekung, pada bagian tengah ulser
biasanya berwarna kuning-kelabu, dengan batas yang tegas, dan disekeliling lesi
tiga kali sehari setelah sarapan, makan siang, dan sebelum tidur. Meskipun
traumatik ulser dapat sembuh dengan sendirinya, rasa nyeri dapat diobati dengan
2014).
23
telah sembuh dan tidak ada keluhan lagi. Ulser pasien sembuh dalam pada hari
perawatan. Pada pasien ini diinstruksikan untuk tetap tetap menjaga oral hygiene-
KESIMPULAN
BAB V KESIMPULAN
diagnosis untuk pasien ini adalah traumatic ulcer. Etiologi dari traumatic ulcer
pada pasien ini adalah karena trauma mekanis saat menyikat gigi. Perawatan yang
diberikan pada pasien ini dengan memberikan Oral Hygiene Instruction kepada
efektif, ulser dapat sembuh tanpa meninggalkan bekas 2 hari setelahnya. Pada saat
kontrol, ulser telah sembuh dan keluhan pasien seperti perih saat makan panas,
24
DAFTAR PUSTAKA
Field, A and L. Longman. 2003. Tyldesley's Oral Medicine. 5th ed. Oxford
University Press
Jeske, Arthur H. 2014. Mosby’s Dental Drug Reference, 11th ed. USA: Elsevier
Langlais, R P. and C.S. Miller. 2003. Atlas Berwarna Kelainan Rongga Mulut
Yang Lazim. Alih Bahasa oleh Budi Susetyo. Jakarta : Hipokrates
Sciubba, et al. 2002. PDQ Oral Disease, Diagnosis and Treatment. London: BC
Decker Inc.
Sonis ; Fazio ; Fang . 1984 . Principle and Practice of Oral Medicine 2nd edition .
USA.