Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Telah di yakini bahwa AL-Quran berisi petunjuk bagi manusia .Ajaran –
ajaran di sampaikan secara fariatif serta dikemas sedemikan rupa.Ada yang berupa
informasi, perintah dan larangan,dan ada juga yang dimodifikasi dalam bentuk
diskripsi kisah-kisah yang mengandung ibrah, yang dikenal dengan istilah ayat-ayat
kauliyah dan ayat-ayat qauniyah.
Pada Makalah ini kami akan mencobah membahas mengenai ayat-ayat
kauliyah dan ayat qauniyah yang Allah berikan kepada manusia secara indrawi atau
lewat penelitian dan observasi al-mubasyiyah untuk mengunkap gejala-gejala /
fenomena kauniyah. Di dalam AL-Quran Allah menjelaskan kekuasaanya dengan
contoh-contoh kebenaranya alam ini agar kita semua dapat mengetahui dengan jelas
siapa yang menciptakan alam semesta ini dan siapa yang berhak kita sembah
semestinya, karena kita sebagai citaanya.Dalam pembahasan ini hanya sedikit akan
menjelaskan dan membuktikaan bahwa alam semesta ini memang hanya Allah yang
menciptakan dan agar kita mengetahui apa sebenarnya tujuan Allah menurunkan Al-
Quran yang telah banyak memberikan contoh- contoh mengenai alam semesta ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa- apa saja ayat-ayat qauliyah dan membuktikan adanya Allah
2. Apa- apa saja ayat-ayat kauniyah yang membuktikan adanya Allah

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ayat Qauliyah dan Quniyah


Ayat-ayat qauliyah adalah ayat-ayat yang difirmankan Allah SWT.di dalam
alquran ayat-ayat ini menyentuh berbagai aspek termasuk tentang cara mengenal
Allah.
Allah SWT menurunkan Ayat –ayat (tanda kekuasan )-Nya melalui 2 jalur
formal yaitu ayat qauliyah dan jalur nonformal yaitu ayat kauniyah .Ayat qouliyah
adalah kalam Allah ( AL-Quran) yang di turunkan sebagai formal kepada Nabi
Muhammad SWA. Sedangkan ayat kauniyah adalah penomena alam,jalurnya tidak
pormal dan manusian mengeksplorasi sendiri. AL-Quran AL-Karim, yang terdiri
dari 6.236 ayat itu, menguraikan berbagai persoalan hidup dan kehidupan,antara lain
menyakut alam raya dan penomenanya. Uraian-uraian sekitar persoalan sering
tersebut sering di sebut ayat-ayat kauniyah. Tidak kurang daro 750 ayat yang secara
tegas mjenguraikan hal-hal di atas. Jumlah ini tidak termasuk ayat-ayat yang
menyinggungnya secara tersirat.
Ayat kauniyah adalah ayat atau tanda yang wujud di sekelilingi yang di
ciptakan oleh Allah .Ayat-ayat ini adalah dalam bentuk benda ,kejadian, peristiwa
dan sebagainya yang ada di dalam alam ini.Oleh karena itu ala mini hanya mampu
melaksanakan oleh Allah dengan segala system dan peraturanya yang unik, maka ia
menjadi tanda kehebatan dan keaguman penciptaanya
B. AL-Quran dam Alam Raya
Dalam berbicara tentang alam dan fenomenanya,paling sedikit ada dua hal
yang dapat di kemukakan menyangkut hal tersebut:
a.) AL-Quran memerintahkan atau menganjurkan kepada manusia untuk
memperhatikan dan mempelajari alam raya dalam rangka memperoleh
manfaat dan kemudahan-kemudahan bagi kehidupanya mengantarkan kepada
kesadaran-kedasadaran akan keesaan dan kemaha kuasaan Allah SWT.

2
b.) Alam dan segala isinya beserta hokum-hukum yang mengaturnya di
ciptakan ,dimiliki dan di bawah kekuasaan Allah SWT serta diatur dengan
sangat teliti.Alam raya tidak bisa di lepaskan dari ketatapan-ketapan
tersebut,kecuali jika di hendaki oleh Allah SWT.
Ekplorasi terhadap ayah kauniyah inilah yang kita kenal sebfainsains, yang
kemudian dalam aplikasinya disebut teknologi ,sains dan teknologi saintek ini adalah
impelementasi dan tugas manusia sebagai khalifah fil ardhi untuk memakmurkan
bumi. Karena bagi seeorang muslim saintek adalah sarana hidup untuk mengelolah
bumi bukan membuat kerusakan.
Paradigma seseorang muslim terhadap ayat-ayat Allah ini, baik ayat
kauliyah (AL-Quran ) mampu kauniyah (penomena alam) adalah mutlak besar dan
tidak mun gkin bertentangan, karena keduanya bersal dari Allah .pada faktanya sains
yang telah proven(Qath “i) selaras dengan AL-quran seperti tentang peredaran
bintang,matahari dan bumi pada orbitnya. Namun sains yang masih dzanni ( teori )
evolusi pada manusia.
Allah SWT menuangkan sebagai kecil dari ilmu-nya kepada umat manusia
dengan dua jalan. Pertama, dengan ath-thariqah ar-rasmiyah (jalan resmi ) yaitu
dalam jalur wahyu memaluli perantara malikat jibril. Kepada rasul-nya yang di sebut
juga dengan ayat-ayat qauliyah. Kedua dengan ath-thariqah ghairu rasmiyah (jalan
tidak resmi ) yaitu melalui ilham secara kepada mahluk-nya di alam semesta ini
( baik mahluk hidup Karena tak melalui perantara malaikat jibril, maka bisa di sebut
jalan langsung ataupu yang mati ),tanpa melalui perantara malaikat jibril karena tak
melalui perantara malaikat jibril maka bisa di sebut jalan langsung ( mubasyaratan).
Kemudian jalan ini di sebut juga dengan ayat-ayat kauniyah.
Ayat- ayat qauliyah mengisyaratkan kepada manusia untuk mencari ilmu
alam semeta ( ayat-ayat kauniyah ), oleh sebab itu manusia harus berusaha membaca,
mempelajari menyelidiki dan merenungkanya, untuk kemudian mengambil
lesimpulan Allah SWT berfirman Bacalah ( Ya Muhammad ) dengan nama
Tuhanmu yang menciptakan ,dia telah menciptakan manusia dari alaq. Bacalah ,dan

3
Tuhanmulah yang maha pemurah.yang mengajar ( manusian ) dengan perantara
alam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak di ketahuinya”. (QS:
Al.Alaq: 1: 5)
Dalam sejarah peradaban islam, para ilmuan adalah juga ahli dalam agama
karena memahami kedudukan saintek dalam islam. Mereka belajar ayat qauliyah
dan juga belajar ayat kauniyah. Kontribusi ilmu pengetahuan para ilmuan muslim
menjadi tongkat kemajuan iptek di barat. Dalam bidang matematika ada alqorithm,
algebra yang merupakan nama matematikawan muslim (Alkhawarizm, Ajabar ).juga
angka Arab yang denganya perhitungan menjadi mudah. Dalam bidang kimia ada
isitlah alkemi (cemistery ),alkalo alcohol .Nama –nama ilmuan muslim seperti ibnu
zina (Avicena ), ibnu Rusyd ( Averous ), ibnu khaldun menjadi nama gemilang.
Bidang –bidang yang sangan gemilang pada masa kejayaan pwradaban islam adalah
kedokteran,kematematikaan, dan astronomi, karena menjadi kebutuhan langsung
seperti mementukan kiblat dan waktu- waktu ibadah.
C. Interkoneksitas Dalam Memahami Ayat Qauliyah Dan kauniyah
Secara garis besar ,Alllah meciptakan ayat dalam dua jalan keduanya saling
menegaskan dan saling terkait satu sama lainya,Hal ini membuktikan bahwa
kemampuan manusia untuk memahami keduanya adalah keniscayaan. Allah tidak
hanya memberikan perintah untuk memahami ayat-ayat Allah berupah qauliah,
tetapi juga melihat fenomena alamini.
Alam adalah ayat Allah SWT yangb tidak tertuang dalam bentuk perkataan
Allah untuk di bacadan di hafal. Tetapi alam adalah ayat Allah yang semetinya
dieksplore dan di gali sedalam-dalamnya untuk semkin manusia mendekatkan diri
pada kemahasuasaan Allah SWT.
Berangkat dari kesadaran tentang realitas atas tangkapan indra dan hati , yang
kemudian dim proses oleh akal untuk menetukansikap mana yang benar dan mana
yangb salah terhadap suatu objek atau realitas. Cara seperti ini bisa di sebut sebgai
proses rasionalitas dalam ilmj. Sedangkan proses rasionalitas itu mampu
mengantsrkan seseorang untuk memamhami metarisional sehingga muncul suatu

4
kesadaran baru tentangf realitas metafisika, yakni apa yang terjadi di balik objek
rasional yang bersifat fisik itu. Kesadaran ini di sebut sebagai transendesi.

Firman Allah ( qs. Al. Imran : 191), yan artinya :

       


         
   
( Yaitu ) orang- orang yang mengingat Allah sambil berdiri ataun duduk atau
dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang pencipta lagi dan bumi
( seraya berkata ) : “ Ya Tuhan kami, tidak \lah Engkau menciptakan ini dengan sia-
sia. Maha suci Engkau, maka perlihatlah kami dari sikap api neraka
Dalam pandang seorang muslim ayat qauliyah akan memberikan petunjuk /
syarat bagi kebenaran ayat kauniyah, misalnya surat An- Nur( 24) : 43
mengisyaratkan terjadi hujan, surat Al-mukminun (23 ) : Ayat 12-14
mengisyaratkan tentang keseimbangan dan kesestabilan pada system tata surya ,
surat Al- Ankabut (29 ): Ayat 20 mengisyaratkan adanya evolusi pada penciptaan
mahluk di bumi , surat AZ-Zumar ( 39 ) Ayat 5 dan surat an- Naml ( 27 ) ayat 28
mengisyaratkan adanya rotasi bumi Al- burhan bagi kebenaran ayat qauliyah
( lihat surat Al- fushshilat 41: ayat 53).
1. Ayat / fenomena Kauniyah
Dari hasil obsevasi dan penelitian yang berulang- ulang bahwa siklus
hidrologi atau sikulasi air hidrologi cycle dapat di jelaskan sebagai berikut :
Siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang terjadi akibat radiasi/ panas
matahari, sehingga air dilaut ,sungai dan juga air pada tumbuhan- tumbuhan
mengalami penguapan ke udara ( transpiration ) ,sehingga di kenal sebagai
evapot transpiration, lalu uap air tersebut pada ketinggian tertentu menjadi
dingin dan terkondenensi mejadi awan. Akibat angin, berkumpulan awan dengan
ukuran tertentu dan terbuat awan hujan, karena pengaruh berat dan gravitas
kemudian menjadilah hujan ( presipitasion ).

5
Beberapa air hujan yang ada mengalir di atas permukaan,. Tanah sebagai
aliran limpasan ( overland flow ) dan ada yang terserap kedalam tanah
( infiltrasional ). Alilran limpasan selanjutnya dapat mengisi tampungan
cangkungan ( depresionan storage ). Apabilah tampungan ini telah terpenuhi, air
maka menjadi limpasan- limpasan ( surface runolf ) yang selanjutnya mengalir
kelaut sedangkan air yang terinfiltrasi, bisa keadaan formasi geologi
memungkinkan, sebagian dapat mengalir literal di lapisan tindak keying air
( subsurface flow / interflow 0.
Sebagian yang lain mengalir vertical yang di sebut dengan perkolasi
( percolation ) yang akan mencapai lapisan keying air ( saturated zone / aquifer
).Air dalam akifer akan mengalir sebagai air tanah ( growunwter flow / base
flow ). Kesungain atau ketampungan dalam ( deep storage ). Siklus hirologi ini
terjadi teru-menerus atau berulang-ulang dan tidak terputus .
2. Ayat / fenomena Qauliah
Pada penhelasan fenomena kauliyah dapat kita tarik kesimpulan bahwa
siklus hidrologi memiliki 4 empat proses yang menguatkan yaitu :
a.) Hujan / presipitas
b.) Penguapan/ evaporasi
c.) Inflitrasi dan perkolasi ( peresapan )
d.) Lipahan permukaan ( surface runoff ) dan limpasan air tanah
( subsurface rznoff).
Isyarat adanya fenomena siklus hidrologi dapat kita lihat pada surat An-
Nur ( 24 Ayat 43, yaitu :
          
        
           
       
Artinya :

Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan kemudian


mengumpulkan antara bagian bagianya kemudian men jadikanya bertindih-

6
tindih maka kelihatanlah oleh hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah juga
menerunkan butiran – butiran esdari langit, yaitu dari gumpan-gumpalan awan
seperti gunung- gunung maka di timpakanya dari siapa yang di hendakinya
kilauwan kilat awan itu hampir- hamper menghilangkan penglihatan (Qs.An –
Nur : 43)
Pada ayat di atas, menunjukan adanyan peruses inti yang sedang
berlangsung dan merupakan bagian dari proses siklus hidrologi kedua proses
itu, yaitu peruses penguapan (evaparasi ) yang ditunjukan dengan kata awan
dan proses hujan ( presipitasi ) yang berupa keluarnya air dan butiran es yang
keluar dari awan .
Dengan demikan apa pasal ini akan di jelasakan dan di berikan contoh
hubungan antara ayat qauliayh dan sebagai petunjuk wahyu yang memebrikan
isyarat global tentang fenomena iptek ,untuk membantu menjelaskan dan
mecocokkan terhadapn ayat kauniyah. Banyak sekali contoh yang dapat di
kemukakan akan tetapi karena keterbatasan ruang , maka dalam hal iniakan di
kemukakan duan co toh saja yang amat terkenal yaitu siklus hidrologi dan
konsep tentang alam semesta.

D. Integrasi agama dan ilmu pengetahuan


Telah jelas bahwa antra agama dan ilmu pengetshusn tidak ada pertentangan
bersifat integral tidak dapat di pisahkan antara 1 dengan lainya . Hubungan tersebut
menunjukkan betapa positifnya islam memandang ilmu pengetahuan dan hal –hal
yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah dalam kaitan ini pendidikan islam biasa di
hayati dan di pahami secara lengkap dan kaffah untuk dan menyeluruh tidak di
kotomi antara pendidik agama dan pendidik umum.

7
Sebagian konsep dari tidak adanya pemisahan antar apa yang di sebut ilmu
agama dan ilmu umum. Munir mursi mengatakan bahwa seluruh ilmu adalah islam
sepanjang berada di dalam batas- btas yang di gariskan allah kepada kita.
Dalam konsep islam timur yang dipikirksn di hendaki di rasa dan di yakini
membawa manusia kepada pengetahuan dan secara sadar. Tetapi berbeda dengan
konsep barat,yang mengelompokan ilmu itu kepada tiga:
1. Natural sciences : ilmu –ilmu kealaman murni, biologi, fisiska, dan lainya.
2. Social scinces: ilmu- ilmu kemasyarakatan yang men gangguk perilaku
manusia dalam intraksinya dalam masyrakat.
3. The humanities : humaniora ialah ilmu-ilmu kemanusaan yang menyangkut
kesadaran dan prasaan dan kepribadian dan nilai- nilai yang menyertainya
sebagai manusia.
Padahal dalam kenyatanya islam mengandung multi disipliner ilmu pe
ngetahuan baik ilmu alam natural sciences seperti fisika, kimia, matematika biologi
astronomi seperti fsikologi dan filsapat.
E. Islam dan ilmu kealaman ( Naturel sciences )
Dalam pandangan islam criteria keterpujian suatu bidang ilmu adalah
kebergunanya dan ini berarti bidang ilmu tersebut mampu membawa manusia kepada
tuhan bidang ilmu apaun yang memiliki ciri semacam ini adalah terpuji, dan usaha
untuk memperoleh adalah sebentuk ibadah dalam hal ini tidak ada perbedaan antara
ilmu- ilmu yang secara fisik bersifat keagamaan dan ilmu- ilmu kealaman.

F. Islam dan ilmu social ( social science)


Usaha untuk memberikan dasar epistimologi terhadap pertemuan antara lain
norm agama dengan ilmu social sudah di kerjakan oleh hidayat naatamadja .Dalam
sebuah bukunya bahwa tingkat kebenaran ilmu- ilmu itu tidak pasti tetapi relative.
Agama dalam hal ini jauh lebih pasti dari pada ilmu karna tidak mengenal
relativitsme moral. Apa yang pasti tidsk berada di atas pasti artinya agama di atas
ilmu dan ilmun harus merupakan penurungan dari agama.

8
Seperti yang sudah di jelaskan sebelumnya ilmu social adalah ilmu- ilmu
kemasyarakatan yang menyangkut perilaku manusia dalam intraksinyaa dalam
masyarakaat.

G. Islam dan humiora ( the Humanites )


Humanites menurut kamus besar Bahasa Indonesia ( KBBI ,1999 )
humaniora adalah salah satu ilmu pengetahuan yang ,mempelajari apa yang di
ciptakan atau di perhatikan manusian di (pertentangkan dengan ilmu pengetahuan
alam )
Pengertian lain menemukakan bahwa humaniora adalah ilmu b erkaitan
dengan rasa seni yang di milikim oleh manuisa seperti : seni , sastra, pahat, lukis, dan
sebagainya.ilmu pengetahuan umaniora tidak dapat di masukkan dalam ilmu social
karna bukan ilmu yang mempelajari gerak kegiatan ( action ) kehidupan manusia,
tetapi akan di pelajari adalah kecenderungan rasa dan perasaan yang menimbulkan
bakat dan minat manusia itu untuk berkrasi.
Untuk memberi gambaran bahwa islam itu agama yang lengkap sebagai
dasar sumber kebudayaan dapatlah di buktikan bahwa Al-Quran itu meluputi
segala persoalan hidup dan kehidupan di antara-nya :
1. Dasar-dasar kepercyaan ideology
2. Hikma dan filsafat
3. Budi pekerti , kesenian dan kesustraan
4. Sejarah umat dan biograpi nabi-nabi
5. Undang- undang masyarakaat
6. Kenegaraan dan pemerintahan
7. Kemiliteran dan undang-undang peperangan
8. Hukum perdata ( muamalat )
9. Hokum pidana ( jinayat )
10. Undang- undang alam dan tabiat.

9
Dengan demikian integrasi antara islam dan humaniora semacam ini
sesunggunya menyediakan basis filsapat untuk mengfkaji kehampaan spiritual yang
merupakan produk dunia berkembang IPTEK.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Ayat –ayat qauliyah adalah ayat- ayat yang di firmankan oleh Allah di dalam
Al-Quran .Ayat-ayat ini menyentuh berbagai aspek termasuk tentang cara mengenal
Allah.

10
Allah SWT menurunkan ayat- ayat (tanda kekuasan) –nya melalui 2 jalur
formal yaitu ayat qauliyah dan jalur non formal yaitu ayat kauniyah. Ayat qouliyah
adalah kalam Allah (Al-Quran) yang di turunkan secara formal kepada nabi
Muhammad SWA. Sedangkan ayat kauniyah fenomena alam jalurnya tidak pormal
dan manusia mengeplorasi sendiri, Al-Quran AL-Karim, yang terdiri dari 6.236 ayat
itu, menguraikan sebagai persoalan hidup dan kehidupan , antar lainmenyangkut
alam raya dan fenomenanya. Uraian- uraian sekitar persoalan sering tersebut sering
ayat – kauniyah. Tidak kurang dari 750 ayat yang secara tegas menguraikan hal-hal
di atas . jumlah ini tidak termaksud ayat- ayat yang menyingunggnya secara tersirat.
Ayat kauniyah adalah ayat atau tanda yang di wujud di sekeliling yang di
ciptakan oleh Allah. Ayat- ayat ini adalah dalam bentuk benda , kejadian peristiwa
dan sebagainya yang ada di dalam alam ini. Oleh karena alam ini hanya mampu
melaksanakan oleh Allah dengan segala system dan peraturanya yang unik maka ia
menjadi tanda kehebatan dan keaguman penciptanya.

DAFTAR PUSTAKA

Shihab, Quaraish .1996. membumikan AL-Quran dan peran wahyu dalam


kehidupan masyarakaat : badung . Mizan.

Yusuf Qardhawi . 1998 Berbicara Tentang Akal Dan Ilmu pengetahuan, (terj).Abdul
Hayyie AL- Kattani. Jakarta : Gema Isani.

11
Achmad Baikuni . 1997. AL-Quran dan ilmu pengetahuan kealaman. Yogyakarta.
Dana Bakti Prima Yasa.

http:// Id . harunyahya .com/id/Artikel/4510/ kemampuan-memahami –ayat- ayat


Allah

http:// iismin. Blogspot. Com / 2010/03/ keserasian –ayat –ayat –qauliyah –dan.
html

12

Anda mungkin juga menyukai