Anda di halaman 1dari 16

RESUME KEPERAWATAN ANAK

Dosen Pengampun : Ns. Nanang Saprudin, S.Kep,. M.Kep

Disusun oleh :

Mia Marfuatus Sa’adah (CKR0180062)

Keperawatan B

Semester 4

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN

TAHUN AJARAN 2019/2020


A. PERSPEKTIF KEPERAWATAN ANAK
 Paradigma Keperawatan Anak
- Kesehatan
- Keperawatan
- Anak / kelg
- Lingkungan
 Anak
Individu unik/bukan miniatur orang dewasa
 Keluarga
Sistem terbuka
 Lingkungan
Faktor yang berpengaruh terhadap tumbang anak baik internal &
eksternal
 Kesejaterahaan & kesehatan
Konsep yang menyangkut keadaan sehat & sakit
 Perawat & keperawatan
Hubungan antara perawat dengan anak & perawat dengan keluarga
 Perbedaan perawatan anak & dewasa
Stuktur fisik
 Peran perawat anak
- Family advocacy
- Pencegah penyakit/ kesehatan
- Pendidik
- Support/konseling
- Therapeutik
- Koordinasi/kolaborasi
- Health care planning
B. TERAPI BERMAIN PADA ANAK
 Pengertian bermain
Cara alamiah bagi anak untuk mengungkapkan konflik dirinya
yang tidak disadari ( miller BF dan keance CB in Wong)
 Pengertian permainan
Permainan adalah tindakan yang menyenangkan, dilakukan secara
spontan serta melibatkan perjanjian aktif
 Ciri – ciri permainan
- selalu bermain dengan sesuatu
- selalu ada timbal balik
- bersifat interaksi
- selalu dinamis
- ada aturan tertentu
- menuntut ruangan tertentu
 Fungsi bermain
Mengatur kelangsungan perkembangan
- Perkembangan sensori motorik
- Perkembangan kognitif / intelekual
 Fungsi bermain
- Perkembangan sosial
- Perkembangan moral
- Perkembangan kreatifitas
 Fungsi bermain
- Perkembangan kesadaran diri
- Fungsi terapi/psikologis
 Klasifikasi bermain menurut isi
- Social afectif play
- Sense of pleasure play
- Skill play
- Dramatic play / role play
 Klasifikasi bermain menurut sosial
- Solitary play
- Pararel play
- Assosiative play
- Cooperative play

 Klasifikasi bermain menurut aktivitas


- Bermain aktif
- Bermain pasif
 Faktor yang mempengaruhi bermain
- Tahap dan setatus perkembangan
- Status kesehatan
- Jenis kelamin
- Intelegenasi
- Status sosial ekonomi
- Waktu bebas
- Alat permainan
- Lingkungan
 Tahap perkembangan bermain
- Tahap eksplorasi
- Tahap permainan
- Tahap bermain
- Tahap melamun
 Karakteristik bermain sesuai tahap perkembangan
Bermain pada masa bayi
- Stressour utama
- Karakteristik
 Bayi 0-1 bulan
- Visual
- Auditory
- Tactile
- Kenetic
 Bayi 2-3 bulan
- Ruangan cerah, gambar/ cermin dinding
- Bicara , bermain, berbunyi
- Belaian, menyisir rambut bayi
- Jalan dengan kereta dorong
 Bayi 4-6 bulan
- Mainan warna terang, cermin, nonton tv
- Ajak bicara anak, panggil namanya, ulangi suaranya, meremas
kertas, mainan berbunyi
- Beri mainan dengan berbagai texture
- Bantu tengkurap dan duduk
 Bayi 7-9 bulan
- Mainan warna-warni yang bergerak, ciluk-ba
- Tepuk tangan, panggil nama, sabut bagian tubuh, perintah
sederhana
- Main air mengalir, berenang
- Gunakan baby walker, kereta dorong, letakkan mainan jauh dari
anak
 Bayi 10-12 bulan
- Perlihatkan gambar dibuku, ajak ke berbagai tempat, tunjuk
bangunan agak jauh
- Tunjuk bagian tubuh dan sebut namanya, kenalkan suara binatang
- Beri mainan yang dapat dipegang kenalkan benda dingin/hangat,
jalan dirumput
- Beri mainan yang dapat ditarik dan didorong
 Toddler 1-2 tahun
- Minat bermain dipengaruhi
- Senang berebut mainan dan bertengkar dengan teman
- Permainan
 Pra sekolah 3-5 tahun
- Bruner
- Minat bermain dipengaruhi
- Sangat energik dan imajinatif
- Permainan
 Usia sekolah 6-12 tahun
- Bermian kelompok sesama jenis kelamin
- Belajar independent, cooperatif, bersaing, dan menerima orang
lain
 Remaja 13-20 tahun
- Bermain untuk kurangi tekanan
- Bermain dalam kelompok teman
 Bermain di rumah sakit
- Reaksi anak terhadap hospitalisasi
- Tujuan bermain dirumah sakit
- Lanjutkan tumbang
- Ekspresi pikiran, perasaan dan fantasi
- Beradaptasi terhdap stress
- Berperilaku pantas
 Bermain di rumah sakit
- Prinsip bermain :
- Penggunaan energi sedikit
- Waktu singkat
- Permainan sedrehana
- Aman
- Pertimbangan infeksi silang
- Kelompok umur sama
- Melibatkan ortu/ keluarga
 Pengkajian
- Umur
- Jenis kelamin
- Jenis penyakit
- Status emosi
- Kebiasaan dan permainan yang disukai
- Riwayat kesehatan dan kontra indikasi
 Perencanaan bermain
- Langkah :
- Buat jadwal
- Rumuskan tujuan bermain
- Buat prioritas tindakan
- Tentukan waktu / lama permainan
- Libatkan anak dan keluarga untuk memiliki mainan
 Pelaksanaan bermain
- Berikan informasi dan orientasikan
- Dekatakan alat permainan
- Motivasi anak untuk bermain
 Evaluasi bermain
- Rasa tidak nyaman
- Masalah selama bermian
- Kemampuan sesuai tumbang

C. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK


 Pengertian tumbuh kembang anak
Tubuh : proses bertambahnya dimensi/ukuran sel dan inter seluler
berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh.
Kembang : bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih
komplek dalam kemmapuan sesuia proses maturasi fungsi organ.
 Ciri – cri tumbuh kembang anak
- Perkembangan menimbulkan perubahan
- Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal akan
menentukan perkembangan selanjutnya
- Pertumbuhan & perkembangan mempunyai kecepatan yang berada
- Perkembangan berorelasi dengan pertumbuhan
- Perkembangan mempunyai pola yang menetap
- Perkembangan memiliki tahap yang berurutan
 Proses tumbuh kembang anak mempunyai prinsip-prinsip yang
saling berkitan :
- Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar
- Pola perkembangan dapat diramaikan
 Faktor – faktor yang mempengaruhi kualitas tumbuh kembang
anak
- Bayi intra uteri
- Bayi baru lahir
- Tumbuh berkembang
- Lingkungan
- Genetik
- Pengelolaan komprehensif
- Asuh
- Asih
- Asah
 Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan
perkembangan yang ditentukan oleh interaksi banyak faktor yang
mempengaruhi adapun faktor-faktor tersebut antara lain :
- Faktor dalam internal yang berpengaruh pada tumbuh kembang
anak
- Ras / etnik atau bangsa
- Keluarga
- Umur
- Jenis kelamin
- Genetik
- Kelainan kromosan
- A. Faktor luar external
- Gizi
- Mekanis
- Toksin/zat kimia
- Endokrin
- Radiasi
- Infeksi
- Kelainan imunologi
- Anoksia embrio
- Psikologi ibu
- B. Faktor persalinan
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia
dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak.
- C. Faktor pascasalin
- Gizi
- Penyakit kronis/kelainan kongenital
- Lingkungan fisis dan kimia
- Psikologis
- Endokrin
- Sosio-ekonomi
- Lingkungan pengasuh
- Stimulasi
- Obat-obat
 Aspek – aspek perkembangan yang dipantau
- Gerak kasar atau motorik kasar
- Gerak halus atau motorik halus
- Kemampuan bicara dan bahasa
- Sosialisasi dan kemandirian
 Periode tumbuh kembang anak
Tumbuh kembang anak terbagi dalam beberapa periode :
- Masa prenatal atau masa intra uteri
- Masa zogit/mudigah, sejak saat konsepsi sampai umur kehamilan
2 minggu.
- Masa embrio, sejak umur kehamilan 2 minggu sampai 8/12
minggu.
- Masa ini terdiri 2 periode yaitu :
- Masa fetus dini yaitu sejak umur kehamilan 9 minggu sampai
trimester ke 2 kehidupan intra uteri.
- Masa fetus lanjut yaitu trimester akhir kehamilan
 Periode paling penting dalam masa prenatal
Trimester pertama
Pada periode ini pertumbuhan otak janin sangat peka terhadap
pengaruh lingkungan.
- Agar janin dalam kandungan dapat tumbuh dan kembang menjadi
anak sehat maka selama intra uterin seorang ibu diharpkan :
- Menjaga kesehatannya dengan baik
- Selalu berada dalam lingkungan yang menyenangkan
- Mendapatkan nutrisi yang sehat untuk janin yang dikandungkanya
- Anc secara teratur
- Memebri stimulasi dini terhadap janin
- Tidak mengalami kekurangan kasih sayang dari suami dan
keluarganya
- Menghindari stres baik fisik maupun psikis
 Masa bayi infancy umur 0 sampai 11 bulan masa ini dibagi dalam
2 periode :
- Masa neonatal dini umur 0-7 hari
- Masa neonatal lanjut, umur 8-28 hari
 Masa post natal umur 29 hari – 11 bulan
Seorang bayi sangat tergantung pada orang tua dan keluarganya
sebagai unit pertama yang dikenalnya.
 Masa anak dibawah lima tahun ( balita, umur 12-59 bulan )
Pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih berlangsung
dan terjadi pertumbuhan serabut serabut syaraf dan cabang-
cabangnya.
 Masa anak prasekolah umur 60-72 bulan
Pada masa pertumbuhan berlangsung dengan stabil

D. KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA ANAK


 Komunikasi
- Sender/pengiriman/sumber pesan/komunikator
- Message /pesan/informasi
- Chanel /media yg digunakan
- Obyektif / tujuan
 Faktor yang mempengaruhi komunikasi agar lancar
- Situasi harus tepat
- Waktu yang tepat
- Pesan yang disampaikan jelas
 Komunikasi terapeutik
- Hubungan interpesonal dimana perawat-klien memeproleh
pengalaman
- Mempunyai tujuan yang spesifik
 Ciri-ciri komunikasi terapeutik
- Empati
- Rasa percaya / trust
- Validasi
- Perhatian
 Komunkasi pada anak sesuai perkembangan proses pikir
- Bayi
- Ank > 5 tahun
- Usia sekolah 5-12 tahun
- Anak remaja
 Tehnik berkomunikasi dengan anak
- Melalui orang ketiga : tidak langsung ke anak
- Bercerita : bahasa mudah dimengerti tehnik menarik gambar
 Dampak nutrisi pada tumbang
- Dampak psikologis
- Dampak fisiologis
 Tujuan pemberian nutrisi
- Memberikan zat gizi yang cukup sesuai kebutuhan
 Kebutuhan protein
- Protein sumber asam amino yg berguna
 Karbohidrat
- Merupakan sumber energi bagi tubuh tetapi tidak esensial karena
glukosa karbohidrat dapat di sintesa dari asam amino
 Lemak
- Merupakan penghasilan kalori yang tinggal sebagai pengganti
protein
 Vitamin
- Merupakan nutrisi yg dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil
 Air
- Merupakan elemen esensial dalam diet
 Nutrisi bayi
- Asi
- Susu formula
- Makanan padat
 Zat kekebalan dalam asi
- Immuno
- Lysozyme dll
 Susu formula
- Starting formula
- Formula adaptasi
 Makanan padat
- Kandungan kalori asi sudah menurun
- Bayi mulai belajar duduk mengatur daya tahan
 Nutrisi anak pra sekolah
- Pertumbuhan masih lambat kebutuhan kalori 85 kcl/kg BB
 Nutrisi anak usia sekolah
- Kebutuhan kalori bb kcal/kg bb
 Nutrisi anak adolesence
- Pertumbuhan yang sangat cepat membutuhkan nutrisi essensial
apabila diet kurang maka pertumbuhan dan kematangan sex
terhambat.

E. IMUNISASI
 Definisi
- Cara meningkatkan kekebalan
- Secara aktif/pasif
 Macam kekebalan
- Aktif : tubuh terpajan membuat
- Pasif : tubuh langsung memakai
 Imunisasi dasar pada anak
- Bcg
- Hepatitis b
- Dpt
- Polio
- Campak
 Tuberkulosis
- Paru-paru
- Selaput otak
- Tulang
- Kelenjar superfisial
 Hepatitis B
- Penyebab virus HEP.B
 Poliomielitis
- Penyebab virus polio
 Campak
- Penyebab virus campak
- Demam,kemerahan,nyeri sendi
 Imunisasi lanjut
- Umur : 15-18 bln
- Dosis : 1x0,5ml

F. PEMERIKSAAN FISIK PADA ANAK


 Pedoman umum pemeriksaan fisik pada anak
- lakukan pemeriksaan dalam ruang yang menyenangkan dan tidak
mengancam
- berikan waktu untuk bermain dan saling mengenal
 Pedoman umum pemeriksaan fisik pada anak
- Jika anak tidak siap untuk diperiksa lakukan :
- Bicara dengan orangtua abaik anak, secara bertahap fokuskan ke
anak
- Bila anak menolak kerjasama lakukan :
- Libatkan orang tua atau minta orang tua untuk pergi
- Mulailah pemeriksaan dengan cara yang tidak menyakitkan
- Gunakan aktivitas yang diartikan permainan
 Pendekatan pemeriksaan fisik anak toddler
- Posisi
- Duduk atau berdiri disamping orang tua
- Telungkup/telenjang di pangkuan orang tua
- Urutan
- Gunakan kontak fisik minimal pada awal pemeriksaan
- Kenalkan alat dengan perlahan
 Pendekatan pemeriksaan fisik anak preschool
- Persiapan
- Posisi : lebih suka berdiri atau duduk biasanya kooperatif dengan
posisi telungkup/terlentang menyukai kedekatan orang tua
- Hargai kerjasama : gunakan pernyataan positif
- Urutan
- Jika kooperatif lakukan dari kepala ke kaki
- Jika tidak kooperatif, seperti anak toddler
 Pendeketan pemeriksaan fisik anak sekolah
- Posisi : menyukai duduk kooperatif hampir semua posisi anak
kecil suka kehadiran orang tua
- Urutan
- Lakukan dari kepala ke kaki
- Pemeriksaan genetalia dilakukan pada akhir
 Pendekatan pemeriksaan fisik anak remaja
- Posisi : seperti usia sekolah biarkan anak melepas pakai sendiri
bukan area yang akan diperiksa hargai kebutuhan privacy, jelaskan
temuan selama pemeriksaan.
 Penampilan umum dan kulit
- Observasi wajah, postur, higiene,nutrisi, perilaku, perekembangan,
status kesadaran
- Kulit : observasi pada cahaya matahari
- Tekstur
- Kulit halus, agak kering pada sentuhan, suhu sama
- Turgor kulit : pada abomen tanpa keriput, kembali dengan cepat
- Dema
 Perbedaan perubahan warna kelompok rasial
- Perubahan warna : sionosis, pucat, eritema, ekimosis, petekie,
ikterik
- Tampilan kulit terang
- Tampilan kulit gelap
 Stuktur aksesori : rambut dan kuku
- Inspeksi warna, tekstur, kualitas, distribusi, elastisitas dan higiene
- Kulit normal : elastis, kuat berkilau
- Dipengaruhi ras
- Kuku normal
- Dematoglifik
 Nodus limfe
- Palpasi menggunakan distal jari
- Tekan pelan dan tegas dengan gerakan melingkar
- Normal
- Infeksi
 Pemeriksaan kepala dan leher
- Kepala
- Leher
 Pemeriksaan mata
- Mata normal
- Mata tak normal
 Pemeriksaan telinga dan hidung
- Normal
- Abnormal
- Hidung
- Normal
- Abnormal
 Pemeriksaan dada
- Normal
- Abnormal
 Pemeriksaan paru abnormal
- Crackles
- Mengi ekspirasi audibel/stridor
- Mengi ekspirasi audibel mengi bersiul
- Friction rub pleural : gemericik
- Konsolidasi jaringan paru
 Pemeriksaan abdomen
- Bentuk
- Tonus kulit kuat
- Bising usus
- Hepar
 Pemeriksaan genetalia dan anus
- Laki-laki
- Perempuan
- Anus
-
f. STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG
(SDIDTK)

 Masalah tumbuh kembang anak lahir-lahir ini makin


- Harapan orang tua
- Tuntutan masyarakat
 Meningkatkan kuallitas anak
- Deteksi dini
- Stimulasi dini
- Intervensi dini
 Deteksi dini tumbuh kembang anak
- Salah satu cara deteksi dini adalah dengan metode skrining
- Dokter dan tenaga kesehatan lainnya
- Fakta
- Keterbatasan waktu dalam praktek
- Perlu metode yang mudah dan cepat
 Depkes RI & idail 2005
- Buku pedoman pelaksaan stimulasi deteksi dan intervensi dini
tumbuh kembang anak
- Mudah dipahami, sederhana, dapat dilakukan dengan cepat
 Skrining perkembangan
- Deteksi dini tumbuh kembang
- Denver 11
 Sdidtk anak
- Deteksi dini penyimpanan
- Deteksi dini penyimpangan
- Deteksi dini penyimpangan emosional
 Perekembangan anak menggambarkan peningkatakan kematangan
fungsi individu
- Harus dippantau secara berkala
- Bayi anak dengan reisko tinggi perlu mendapatkan prioritas
 Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan
- Pengukuran berat badan dan tinggi badan
- Pengukuran lingkar kepala
 Deteksi dini penyimpangan mental emosional
- Tujuan
- Jadwal
- Alat

Anda mungkin juga menyukai