PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Oleh :
NIM : CKR0180131
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Ade Saprudin, S.KM., M.KM Ns. Rany Muliany Sudirman, S.Kep., M.Kep
NIK. 630217.200701.017
NIK. 850914.201102.045
11
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas
Tahun 2022”. Proposal ini disusun untuk menyelesaikan pendidikan Program Studi
dalam penyusunan Proposal ini, penulis tidak lepas dari bimbingan dan motivasi
Penulis menyadari dalam penyusunan Proposal ini masih jauh dari kata
sempurna, dari segi teknik penulisan maupun teori. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun untuk
kali ini peneliti menyampaikan terimakasih yang tidak terhingga kepada yang
terhormat:
12
1. Prof. Dr. Hj. Dewi Laelatul Badriah, M. Kes, AIFO. Selaku Ketua Yayasan
Kuningan.
3. Ns. Neneng Aria Nengsih, S.Kep., M.Kep Selaku Ketua Program Studi S-1
penelitian ini.
Proposal ini.
13
9. Yang sangat saya cintai orangtua saya Mamah dan Bapak dan beserta
keluarga yang selalu memberikan dukungan serta kasih sayang yang tiada
penelitian ini.
11. Dan tak lupa Sahabat – Sahabat saya Apip Saeful, Asep Syariffudin, Dimas
iringan do’a kita semua dapat melewati masa-masa ini tepat pada waktunya.
Semoga Allah memberikan balasan atas jasa yang telah diberikan dan
menjadikan ladang pahala bagi kita semua, aamiin. Peneliti menyadari bahwa
dalam penulisan laporan penelitian ini masih terdapat banyak sekali kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi terciptanya perbaikan di masa yang
akan datang.
Wassalamua’laikum Wr. Wb
Penulis
14
DaftarIsi
15
16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
sel darah merah karena adanya penghancuran sel darah merah secara
atas thalasemia mayor dan minor. Penyakit ini ditandai dengan adanya
kelainan sintesis rantai globin. Jika sintesis rantai globin terjadi penurunan
a. Thalasemia Alfa
b. Thalasemia Beta
17
jenis thalasemia ini gangguan yang terjadi adalah sintesis rantai
gejala klinis.
(Hidayat,2017) :
18
lahir, namun di usia 3-18 bulan akan mulai terlihat
19
berbagai ragam keluhan. Seperti anak menjadi anemia,
kelahiran 23 per 1.000 dari 240 juta penduduk, maka diperkirakan ada sekitar
3.000 bayi penderita thalasemia yang lahir di Indonesia setiap tahunnya. Hasil
Jakarta 12,3%, Sumatra Selatan 5,4%, Gorontalo 3,1%, dan Kepulauan Riau
3%. Setiap tahun, sekitar 300 ribu anak dengan thalasema akan dilahirkan dan
20
sekitar 60-70 ribu diantaranya adalah penderita dari jenis Beta-thalasemia
sekitar 9.000 penyandang thalasemia mayor (berat), dari jumlah itu 40% atau
cukup untuk mencegah ekspansi sumsum tulang dan defor,itas tulang yang
diberikan jika kadar Hb kurang dari 6 gr/dl atau bila anak terlihat lemah dan
2012 sebanyak 48 orang dan pada tahun 2021 menngkat menjadi sebanyak
21
137. Berdasarakan hasil wawancara kepada 10 masyarakat di kecamatan
22
2. Mengidentifikasi gambaran sikap pengetahuan penyakit thalasemia pada
2022.
1. Bagi Responden
23
Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi peningkatan
Kabupaten Kuningan.
3. Bagi Peneliti
thalasemia.
24
BAB II
TINJAUAN TEORI
2015).
25
berfungsi sebagai penyalur antibodi atau sel darah putih yang
26
dalam pembekuan darah. Sel darah dibagi menjadi eritosit
limfosit. Komponen
27
seluler darah ini normalnya menyusun 45% volume darah. Warna merah
dalam darah dihasilkan dari hemoglobin yang terkandung dalam sel darah
sumsum tulang terletak pada bagian dalam tulang spons dan bagian tengah
rongga tulang panjang. Dari berat badan total, 4-5% merupakan sumsum
tulang sehingga merupakan zat yang paling besar dalam tubuh. Sumsum
usia, sumsum merah ini lama-lama berubah menjadi sumsum kuning, tapi
paling banyak terdapat pada tulang iga, kolumna vetebralis, dan tulang pipih
atas jaringan ikat yang mengandung sel bebas. Sel paling primitif dalam
populasi sel bebas ini adalah stem sel yang merupakan prekusor dari dua
sangat tipis, sehingga gas (O2 atau CO2) dapat dengan mudah
juta/mm2 pada orang dewasa. Usia sel darah merah 120 hari, dan
dalam tubuh).
inti sel pada hari ke-4” menurut Price (1995) dalam Mutaqin, Arif
(2015).
dan anemia. Sel darah merah yang sudah tua atau berumur 120 hari
kedalam sumber asam amino. Besi yang dibebaskan dari heme dan
pembentukan sel darah merah baru. Sisa besi disimpan didalam hati
2014).
terhadap invasi bakteri, virus, atau benda asing lain yang masuk.
(Lyndon, 2014).
2.1.1.3 Trombosit
kerusakan trombosit.
2.1.2 Thalasemia
2.1.2.1 Definisi
hemolitik.
31
Thalasemia dibagi menjadi 2 klasifikasi yaitu thalasemia
Foundation, 2014).
2.1.2.2 Etiologi
dari orang tua. Orang tua yang beresiko melahirkan anak dengan
thalasemia, jika kedua orang tua karier atau pembawa sifat dan
kerusakan gen atau mutasi pada HB gen globin, yang merombak sub
dengan tingkat keparahan yang hebat atau severe, transfusi sel darah
dari dua rantai α dan dua rantai y terdapat pada eritrosit janin
anemia hemolitik.
lahir pada saat sintesis rantai y tidak digantikan oleh sintesis rantai ß.
35
pasien talasemia mayor anak dan remaja disebabkan oleh
Anemia
Modifikasi Dari :
Mutaqin 2014, Lyndon 2014
36
2.1.2.4 Klasifikasi
1) α-Thalasemia
2) β-Thalasemia
pangkal hidung, jarak antara dua mata lebar, tulang dahi juga
1. Thalasemia Mayor
hepatomegali
37
d. Infeksi berulang pada anak
f. Anoreksia
2. Thalasemia Minor
a. Anemia ringan
kuantitatif.
lengkap.
2.1.2.7 Penatalaksanaan
Tetapi terapi ini sangat mahal dan beresiko bagi pasien, sangat sulit
adalah alat dan tenaga medis yang belum banyak terdapat di negara-
kondisi pasien.
(Mutaqin, 2015).
2.1.2.8 Pencegahan
1. Pencegahan Primer
2. Pencegahan Sekunder
a. Diagnosa prenatal
menilai produksi sel darah merah dalam tubuh janin. Akses untuk
b. Skrining
a) Skrining Pranikah
thalasemia.
b) Skiring Thalasemia
40
Pemeriksaan hematologi rutin, gambaran darah tepi, dan
atau anak yang sehat. Dalam hukum mendel pada penyakit thalasemia
41
Gambar 2.1
Hukum Mendel pada penyakit Thalasemia
Sumber : Thalasemia International Federation, 2014
orang tuanya adalah karier thalasemia (TIF, 2014). Maka jika diketahui
dilihat berdasarkan hukum mendel. Dalam hal ini struktur keluarga dari
42
Gambar 2.2
Hukum Mendel Karier Thalasemia
Sumber : Thalassemia Foundation of Canada 2019
2.2.1 Pengertian
rasa dan rabas. Sebagian besar infirmasi atau pengatahuan yang didapat
(Notoatmodjo, 2014).
2010) :
1. Pengetahuan / Knowledge
2. Memahami / Comprehension
Bentuk informasi yang dirubah menjadi bentuk yang lebih dipahami oleh
4. Analisis / Analysis
kedalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola informasi tersebut
5. Mencipta / Creating
masalah.
6. Evaluasi / Evaluation
dua, yaitu :
44
dilakukan dengan menggunakan kemungkinan tersebut tidak
1) Cara baru dan modern dalam memperoleh pengetahuan pada saat ini
lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini adalah metode penelitian
2014).
(2014), yaitu :
a. Faktor Internal
1. Intelegensia
45
abstrak guna menyesuaikan diri secara mental dalam situasi baru.
pengetahuan.
2. Minat
Keinginan yang timbul dari dala diri seseorang untuk mencari tahu
suatu masalah atau objek yang belum ia ketahui sebelumnya. Dalam hal
3. Pengalaman
lalu.
b. Faktor Eksternal
1. Pendidikan
peroleh.
2. Lingkungan
3. Masyarakat
46
Seseorang memperoleh suatu pengathuan dapat diperoleh dari
4. Sarana
2.3.1 Pengertian
baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati
dapat diamati oleh orang lain secara jelas. Respon seseorang terhadap
jelas dalam suatu tindakan atau praktik yang dapat dengan mudah
47
diamati oleh orang lain.
penyakit atau sakit juga usaha untuk menyembuhkan bila mana sakit.
individu sehat. Juga yang ketiga adalag perilaku gizi atau makanan dan
seseorang.
48
Menurut teori WHO, terdapat 4 determinan mengapa seseorang
berperilaku yakni:
diikuti.
negatif.
1. Langsung
2. Tidak Langsung
responden.
49
b. Melalui orang ketiga/orang lain yang dekat dengan responden yang
diteliti.
penyakit, dan kebiasaan atau nilai-nilai manusia. Maka dari itu kegiatan
keperawatan tertuju pada promosi dan perbaikan kesehatan serta pencegahan suatu
penyakit.
mencapai atau mengelola dan mempertahankan kesehatan. Dalam hal ini termasuk
yang merugikan individu atau klien. Caring yang bertujuan untuk memberikan
pelayanan untuk mempertahankan kesehatan klien dalam teori ini agar individu
dapat mempertahankan kondisi sakitnya dan juga mencegah dari penyakit yang
dapat timbul di masa yang akan datang (Watson, 1987 dalam Perry & Potter).
50
2.5 Kerangka Konseptual
Bagan 2.1
Hubungan antara pengetahuan dengan perilaku pencegahan pada keluarga beresiko
thalasemia.
1. Faktor Internal :
a. Intelegensia
b. Minat
c. Pengalaman
2. Faktor Eksternal
a. Pendidikan
b. Lingkungan
c. Masyarakat
51
BAB III
hubungan yang berkaitan atau dianggap perlu antara 1 (satu) konsep dengan
konsep lainnya untuk melengkapi dinamika situasi atau hal yang sedang di teliti
hubungan antara konsep yang akan di teliti. Variebal bebas dalam penelitian ini
Keterangan :
= Penghubung Variabel
lii
3.2 Definisi Operasional
variabel tersebut yang dapat diamati dan benar-benar dilakukan oleh peneliti
berikut :
liii
3.3 Hipotesis
tahun 2022
liv
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
sectional yaitu variabel sebab atau resiko dan akibat atau kasus yang terjadi
pada objek peneliti diukur atau dikumpulkan secara stimulan (dalam waktu
digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh
(2016) bahwa variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
kesimpulannya.
lv
4.2.1 Variabel bebas (Independen)
sikap
4.3.1 Populasi
lvi
populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian
menggunakan rumus :
Keterangan
N : Besarnya Populasi
n : Besarnya Sampel
(Notoatmodjo, 2014)
yang telah baku atau alat pengumpulan data yang memiliki standar validitas
lvii
dan reabilitas. Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan
untuk pengumpulan data untuk variabel bebas maupun variabel terikat yaitu
matang, dimana responden (dalam hal angket) dan interviewee (dalam hal
tertentu”.
jawaban Benar (1) dan salah (0), kuesioner pengetahuan merupakan buatan
1. Uji Validitas
lviii
pertanyaan dikatakan valid bila skor variabel tersebut berkorelasi secara
N (∑XY) - (∑X∑Y)
r=
V (N∑X2 - (∑X)2 ) (N∑Y2 - (∑Y)2 )
Keputusan Uji :
Bila r hitung lebih kecil dari r tabel, artinya variabel tidak valid
2. Uji Reliabilitas
atau pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau
responden ke responden yang lain atau dengan kata lain sejauh mana
Cronbach’s dengan nilai r tabel, jika nilai Alpha Cronbach’s lebih besar
lix
dari r tabel maka pernyataan instrumen tersebut reliabel, dan bila Alpha
Menurut Ghazali (2011) dinyatakan reliabel jika nilai alpa > 0,60 .
sebagai data primer dan data sekunder. Badriah (2019) data primer
didapatkan dari data kependudukan desa. Jenis data dalam penelitian ini
a. Tahap Persiapan
lx
Pada tahap awal menyusun proposal penelitian, peneliti
b. Tahap Pelaksanaan
mendapatkan surat izin penelitian dari pihak institusi dan pihak Desa.
kuesioner.
c. Tahap Pendokumentasian
penelitian yang sebelumnya telah dinilai oleh para dosen dan penguji.
lxi
4.6 Rancangan Analisis Data
data sedemikian rupa agar data tersebut dapat dibaca dan dapat
data, yaitu :
a. Editing
diperiksa apakah yang ada sudah sesuai dengan jumlah sampel dan
b. Coding
c. Data entry
kontingensi.
d. Tabulation
lxii
Peneliti melakukan proses pembuatan tabel induk yang
melihat tiap variabel dari hasil penelitian. Pada umunya hasil analisis
diteliti.
sebagai berikut
P=
lxiii
Keterangan : P = Jumlah presentase jawaban
berhubungan satu sama lain, dapat dalam dudukan yang sejajar (pada
Keterangan:
p = Koefisien korelasi
dan variabel terikat memiliki skala data jenis skala ordinal. Apabila
nilai p < α (0,05) maka hasil terdapat hubungan yang bermakna, dan
lxiv
4.8 Etika Penelitian
etika yang disampaikan oleh Supardi dan Surahman (2014) yaitu sebagai
berikut :
consent.
Prinsip keadilan antara beban dan manfaat yang diperoleh subyek dari
lxv
4.9 Lokasi Dan Waktu Penelitian
lxvi