Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain Case Control Study atau Retrospective Study.

Penelitian Case Control Study mengkaji hubungan antara efek yang berupa penyakit atau

kondisi kesehatan tertentu dengan faktor risiko tertentu. Penelitian Case Control Study

dapat dipergunakan untuk mencari hubungan seberapa jauh faktor risiko mempengaruhi

terjadinya penyakit.

Apakah Ada Faktor Penelitian mulai


Risiko Ditelusuri Retrospektif disini

Faktor Risiko (+)

Kasus (+)

Faktor Risiko (-)

Faktor Risiko (+)


Kontrol (−)

Faktor Risiko (-)

Gambar 4.1 Skema Dasar Case Control Study (Sastroasmoro & Ismael, 2011)

Penelitian ini juga menggunakan analisis spasial untuk melihat titik koordinate kasus

pneumonia pada balita. Analisis Spasial digunakan untuk menganalisis dan mendeskripsikan

hasil sebaran pneumonia balita pada peta kuantil tematik. Peneliti akan mengambil titik

koordinat tempat tinggal Balita Pneumonia di Kecamatan Banda Raya dengan

menggunakan Handphone dengan Aplikasi MapCam-Kamera GPS. Pengolahan data

dilakukan dengan Geografic Information System (GIS) menggunakan perangkat lunak


Arcview GIS Version 3.3, sehingga diperoleh hasil akhir berupa peta sebaran kasus

Pneumonia pada Balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Banda Raya.

4.2 Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2012) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini

adalah semua anak balita berusia 12–59 bulan yang di diagnosis menderita Pneumonia di

UPTD Puskesmas Banda Raya Kota Banda Aceh berdasarkan register KIA UPTD Puskesmas

Banda Raya mulai bulan Januari - Juni tahun 2019. Populasi kontrol dalam penelitian ini

adalah semua anak balita berusia 12-59 bulan yang tidak menderita Pneumonia yang

berada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banda Raya Kota Banda Aceh mulai bulan Januari -

Juni tahun 2019.

4.3 Sampel Penelitian

Menurut Hamidi (2010), sampel adalah sebagian dari populasi yang merupakan

perwakilan dari populasi. Sampel kasus dalam penelitian ini adalah anak balita berusia 12-59

bulan yang didiagnosa menderita Pneumonia di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banda Raya

Kota Banda Aceh mulai bulan Januari - Juni tahun 2019 dan memenuhi kriteria inklusi.

Sampel kontrol dalam penelitian ini adalah anak balita berusia 12-59 bulan di wilayah kerja

UPTD Puskesmas Banda Raya Kota Banda Aceh mulai bulan Januari-Juni tahun 2019 yang

tidak menderita Pneumonia dan memenuhi kriteria inklusi.

Menurut Fleiss et al. (2013), jumlah sampel yang diperlukan dalam penelitian Case

Control dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

‫( ח‬each group) = (p0.q0 + p1.q1)(Z1-α/2 + Z1-β)2


(p1− p0)2
Keterangan:

n = Besar sampel minimum pada kasus dan kontrol


Z1-α/2 = Nilai pada distribusi normal standar yang sama dengan tingkat
kemaknaan α (untuk α=0,05 adalah 1,96)
Z1-β = Nilai pada distribusi normal standar yang sama dengan
kekuatan (power) sebesar yang diinginkan (untuk β=0,20 adalah
0,84)
p0 = Proporsi paparan pada kelompok kontrol (0,30)
p1 = Proporsi paparan pada kelompok kasus (0,30)
q0 = 1−p0
q1 = 1−p1
OR = 2,39 (Dari penelitian Annah et al. (2012) yang menghubungkan
Kelengkapan Imunisasi Dasar dengan kejadian Pneumonia).

Besar sampel yang dihitung melalui komputer

(http://sampsize.sourceforge.net/iface/s3.html) diperoleh n=70, sehingga sampel minimal

yang harus diambil sebanyak 140 orang dengan perbandingan 1:1, sehingga sampel terdiri

dari 70 kasus dan 70 kontrol.

Tabel 4.1 Tabel Perhitungan Jumlah Sampel untuk Setiap Variabel Penelitian

No Variabel Peneliti OR Besar Sampel


1 Usia Hartati et al. (2012) 3,2 76
2 Status Gizi Efni et al. (2016) 9,1 24
3 Riwayat BBLR Tambunan & Suharyo (2013) 2,8 96
4 Pemberian Asi Ekslusif Sugihartono et al. (2012) 8,9 24
5 Pemberian Vitamin A Adawiyah (2017) 2,7 108
Kelengkapan
6 Annah et al. (2012) 2,3 140
Imunisasi Dasar
7 Pemberian MP-ASI Khasanah et al. (2016) 3,8 60
8 Pendidikan Ibu Alfaqinisa (2015) 4,5 48
9 Pengetahuan Ibu Nurjazuli (2006) 67,7 12
10 Pendapatan Keluarga Sary (2017) 2,9 88
Ventilasi Udara
11 Farida et al. (2014) 2,4 136
Rumah
Kebiasaan Merokok di
12 Sulistyowati (2010) 4,4 48
rumah
13 Jenis Dinding Padmonobo et al. (2012) 3,0 86
14 Jenis Lantai Padmonobo et al. (2012) 2,6 112
Kepadatan hunian
15 Nurjazuli (2006) 45,1 14
Rumah

Mengingat populasi (N) yaitu penderita pneumonia < 100 maka sampel dalam

penelitian ini adalah Total Populasi, dengan menggunakan perbandingan 1:1, maka jumlah

sampel dalam penelitian ini adalah 142 orang yang terdiri dari 71 orang kasus dan 71 orang

kontrol.

Tabel 4.2 Sample Kasus dan Kotrol

No Nama Desa Kasus Kontrol


1 Lhong Cut 1 1
2 Mibo 10 10
3 Lampeout 4 4
4 Geuceu Inem 2 2
5 Geuceu Kaye Jato 6 6
6 Lhong Raya 12 12

7 Lamlagang 6 6
No Nama Desa Kasus Kontrol
8 Lam Ara 6 6
9 Geuceu Komplek 5 5
10 Peunyerat 19 19
Total 71 71

4.3.1 Kriteria Sampel Kasus dan Kotrol

4.3.1.1 Kriteria Kasus

a. Kriteria Inklusi
Sampel penelitian ini adalah pasien yang datang ke puskesmas Banda Raya dengan

kriteria:

1) Ibu yang mempunyai anak balita berusia 12-59 bulan yang didiagnosa Pneumonia

berdasarkan register KIA UPTD Puskesmas Banda Raya Kota Banda Aceh mulai bulan

Januari - Juni tahun 2019.

2) Tinggal diwilayah kerja UPTD Puskesmas Banda Raya Kota Banda Aceh.

3) Ibu balita yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian.

b. Kriteria Eksklusi

Responden yang tidak termasuk dalam kriteria penelitian ini adalah ibu yang tidak

bersedia menjadi responden.

4.3.1.2 Kriteria Kontrol

a. Kriteria Inklusi

1) Ibu yang mempunyai anak balita berusia 12-59 bulan yang tidak menderita Pneumonia

dan berada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banda Raya Kota Banda Aceh tahun 2019.

2) Ibu yang mempunyai jarak rumah yang berdekatan dengan balita penderita Pneumonia,

setidaknya berjarak 10 meter.

3) Ibu balita yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian.

b. Kriteria Eksklusi

Responden yang tidak termasuk dalam kriteria penelitian ini adalah ibu yang tidak

bersedia menjadi responden.

4.4 Unit Analisis

Unit analisis adalah suatu yang berkaitan dengan fokus pada komponen yang diteliti

(Notoatmodjo, 2003). Unit analisis yang dijadikan bahan kajian dalam penelitian ini adalah

seluruh ibu yang mempunyai anak balita berusia 12-59 bulan yang menderita Pneumonia
berdasarkan register KIA UPTD Puskesmas Banda Raya Kota Banda Aceh mulai bulan

Januari-Juni tahun 2019.

4.5 Tempat Penelitian.

Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Banda Raya pada tanggal 20-27

Juli tahun 2019. Pemilihan objek dan lokasi penelitian ini dilakukan karena UPTD Puskesmas

Banda Raya banyak memiliki kasus Pneumonia pada balita.

4.6 Teknik Pemilihan Sampel

Teknik pengambilan sampel untuk kasus dalam penelitian ini adalah total sampling.

Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan

populasi (Sugiyono, 2007). Sedangkan untuk kontrol diambil dari balita yang mempunyai

jarak rumah yang berdekatan dengan balita penderita Pneumonia, setidaknya berjarak 10

meter. Kemudian dilakukan teknik simple random sampling, yaitu setiap anggota atau unit

dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel penelitian.

4.7 Sumber Data

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber aslinya, karena

data ini tidak tersedia dalam bentuk file-file ataupun dokumen, data tersebut diperoleh

melalui responden atau objek penelitian (Arikunto, 2006). Data primer dalam penelitian ini

berupa data kuesioner. Dalam pengumpulan data primer ini, peneliti dibantu oleh enam

orang enumerator dalam menyebarkan kuesioner ke responden yang menjadi sampel

penelitian.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang

melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada (Hasan, 2002). Data sekunder
dalam penelitian ini diperoleh dari hasil telaah dokumen yang meliputi data gambaran lokasi

penelitian dan jumlah balita, dilakukan dengan cara mewawancarai petugas kesehatan di

puskesmas.

1.8 Validitas dan Reabilitas

Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukuran itu mengukur apa yang

ingin diukur (Singarimbun, 1995). Untuk mengetahui validitas suatu instrumen, maka

dilakukan korelasi antar skor masing-masing variabel dengan skor totalnya. Suatu

pertanyaan dikatakan valid bila skor pertanyaan tersebut berkorelasi secara signifikan

dengan skor totalnya. Dalam uji validitas ini sebagai nilai r hasil adalah nilai item-test

correlation, Jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel maka pertanyaan tersebut valid,

dan sebaliknya jika nilai r hitung kecil dari nilai r tabel maka artinya variabel tidak valid.

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukuran

dapat dipercaya atau diandalkan, dengan kata lain reliabilitas menunjukan konsisten suatu

alat pengukuran didalam mengukur gejala yang sama (Singarimbun, 1995). Suatu

pertanyaan dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten

atau stabil dari waktu ke waktu. Standar yang digunakan dalam menentukan reliabel suatu

instrument penelitian umumnya adalah perbandingan antara nilai r hitung dengan r tabel

pada taraf kepercayaan 95% atau tingkat signifikansi 5%. Apabila dilakukan pengujian

reliabilitas,maka nilai r hitung diwakili oleh nilai Alpha.

4.9 Metode Pengumpulan Data

Untuk pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara

kepada responden yang menjadi sampel penelitian. Kuesioner yang digunakan dalam

penelitian ini mengadopsi dari berbagai penelitian sebelumnya dan ditambah dengan

beberapa pertanyaan yang disesuaikan dengan kerangka konsep penelitian.


Analisis Spasial yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

dan mendeskripsikan hasil sebaran pneumonia balita pada peta kuantil tematik. Peneliti

akan mengambil titik koordinat tempat tinggal Balita Pneumonia di Kecamatan Banda Raya

dengan menggunakan Handphone dengan Aplikasi MapCam-Kamera GPS. Pengolahan data

dilakukan dengan Geografic Information System (GIS) menggunakan perangkat lunak

Arcview GIS Version 3.3, sehingga diperoleh hasil akhir berupa peta sebaran kasus

Pneumonia pada Balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Banda Raya. Setelah didapatkan

peta sebaran kasus, maka peta tersebut dihubungkan dengan kepadatan penduduk di

wilayah kerja puskesmas Banda Raya.

Kepadatan Penduduk adalah banyaknya penduduk perkilometer persegi berdasarkan

jumlah penduduk, dimana jumlah penduduk dibagi dengan jumlah luas wilayah. Klasifikasi

tingkat kepadatan penduduk menurut undang-undang Nomor 56 tahun 1960 sebagai

berikut:

Tabel 4.3 Katagori Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk (jiwa/km2) Tingkat Kepadatan

0-50 Tidak Padat

51-250 Kurang Padat

251-400 Cukup Padat

>400 Sangat Padat

4.10 Rancangan Pengolahan Data

Pengolahan data adalah suatu cara pengorganisasi data sehingga didapat konsep,

dari konsep tersebut akan terbentuk hubungan. Langkah pengolahan data adalah sebagai

berikut (Sumantri, 2011):


1. Editing data yaitu mengoreksi jawaban yang telah diberikan responden, apabila ada

data yang salah atau kurang segera dilengkapi.

2. Coding data yaitu melakukan pengkodean terhadap beberapa variabel yang akan

diteliti, dengan tujuan untuk mempermudah pada saat melakukan analisa data dan juga

mempercepat pada saat entri data.

3. Entry data yaitu memasukkan data dalam variabel sheet dengan menggunakan

komputer

4. Cleaning data yaitu pembersihan data untuk mencegah kesalahan yang mungkin

terjadi, dalam hal ini tidak diikutsertakan nilai hilang (missing value) dalam analisis data

yang tidak sesuai atau diluar range penelitian tidak diikutsertakan dalam analisis.

4.11 Rancangan Analisa Data

Analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara

mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan

sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan

membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain (Sugiyono,

2012). Data dalam penelitian ini dianalisis secara analitik dengan sistem komputerisasi

menggunakan software WHO Anthro untuk menganalisis Status Gizi Balita dan STATA versi

14.0 untuk menganalisis data secara univariat, bivariat dan multivariat, serta Arcview GIS

Version 3.3 untuk menggambarkan titik koordinat sebaran kasus Pneumonia pada balita.

4.11.1 Analisa Univariat

Analisis univariat merupakan analisis dengan cara mendeskripsikan data yang telah

terkumpul berdasarkan masing masing variabel. Data yang telah dianalisis ditampilkan
dalam bentuk tabel frekuensi. Data yang akan dianalisis pada penelitian ini yaitu distribusi

frekuensi karakteristik responden dan karakteristik balita.

4.11.2 Analisa Bivariat

Analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dengan menentukan hubungan

variabel bebas dan variabel terikat melalui uji statistik Regresi Logistik yang dilakukan

dengan menggunakan Stata 14.0 dengan kaidah pengambilan yang di inteprestasi dengan

jika nilai p value < taraf nyata (α= 0,05) maka Ho ditolak dan jika nilai p > taraf nyata (α=

0,05) maka Ho diterima. Adapun interpretasi nilai OR ialah:

OR > 1 : Merupakan faktor risiko

OR = 1 : Bukan merupakan faktor risiko

OR < 1 : Merupakan faktor yang melindungi atau protektif

4.11.3 Analisa Multivariat

Analisis multivariat yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji regresi logistik, hal

ini dikarenakan variabel dependen berbentuk variabel kategorik. Uji statistik regresi logistik

yang digunakan pada penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara Usia Balita,

Jenis Kelamin, Status Gizi, Riwayat BBLR, Pemberian Asi Ekslusif, Pemberian Vitamin A,

Kelengkapan Imunisasi Dasar, Pemberian MP-ASI, Pendapatan Kelurga, Ventilasi Udara

Rumah, Kebiasaan Merokok di Rumah, Jenis Dinding, Jenis Lantai, Kepadatan Hunian

Rumah, Pendidikan Ibu dan pengetahuan Ibu dengan kejadian peneumonia pada Balita yang

bersifat kategorik dengan menggunakan uji tingkat kepercayaan 95%.

Kemudian Peneliti melakukan seleksi variabel yang layak diikutkan dalam model

multivariat dengan cara terlebih dahulu melakukan seleksi bivariat antara masing-masing

variabel independen dengan dependen. Bila hasil analisis bivariat menghasilkan p-value <

0,25 atau termasuk substansi penting maka variabel tersebut dapat dimasukkan dalam
model multivariat. Untuk variabel independen yang hasil bivariatnya menghasilkan p-value

>0,25, namun secara substansi penting, maka variabel tersebut dapat diikut sertakan dalam

model multivariat.

4.12 Penyajian Data

Setelah data dianalisa maka informasi disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

dan tabel silang serta narasi.

4.13 Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti mengajukan permohonan ijin kepada

KESBANGPOL, Kepala Puskesmas dan Kepala Kantor Camat untuk mendapatkan

persetujuan, kemudian baru dilakukan penelitian dengan cara wawancara memakai

kuesioner terhadap responden yang menjadi sampel penelitian. Peneliti akan senantiasa

menjaga kerahasiaan dari data yang di peroleh dan hanya disajikan kepada kelompok

tertentu yang berhubungan dengan penelitian, sehingga rahasia subyek penelitian benar-

benar terjamin.

Anda mungkin juga menyukai