Anda di halaman 1dari 24

MATERI PEMBELAJARAN IPA TERPADU KELAS VIII

“SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA”

DISUSUN OLEH :

Indah Rahma Putri (18231014)

DOSEN PENGAMPU :

Dr.Asrizal, M.Si

JURUSAN PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan bahan ajar yang mengenai “Sistem Eksresi pada Manusia” ini dengan seksama
dan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Bahan ajar ini disusun dengan maksud untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah IPA Terpadu Kelas VIII dan juga untuk menambah
pengetahuan bagi para pembaca.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Bapak Dr.Asrizal, M.Siselaku dosen mata
kuliah IPA Terpadu Kelas VIII yang telah membimbings ayai serta ucapan terima kasih juga
saya sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran dalam penyusunan
makalahini. Saya berharap agar bahan ajar ini dapat diterima dan bermanfaat sebagai salah satu
sumber ilmu pengetahuan.

Dalam penyusunan bahan ajar ini saya menyadari masih banyak kekurangan dan
kekeliruan. Untuk itu, saya meminta maaf atas segala keterbatasan waktu dan kemampuan saya
dalam menyelesaikan makalah ini. Segala kritik dan saran yang membangun dari rekan- rekan
dan dosen senantiasa saya harapkan demi peningkatan kualitas bahan ajar kedepannya.

Padang, 30 November 2020

Indah Rahma Putri


SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

A. Kompetensi Dasar

3.10 Menganalisis sistem ekskresi pada manusia dan memahami gangguan pada sistem ekskresi
serta upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi.

B. Indikator

1. Mengidentifikasi ekskresi pada manusia dalam kehidupan sehari-hari.


2. Menjelasakan organ-organ eksresi.
3. Mendeskripsikan mekanisme ekskresi pada manusia.
4. Menganalisis hubungan gangguan pada sistem ekskresi pada manusia dengan faktor
penyebabnya.
5. Menganalisis upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi pada manusia.

C. Materi Pembelajaran

1. Pengertian ekskresi
2. Organ ekskresi
3. Mekanisme ekskresi
4. Gangguan pada sistem ekskresi
5. Upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

1. Pengertian Ekskresi

Gambar 1

Setelah kita minum, bernapas, dan berlari ternyata banyak zat yang dikeluarkan tubuh. Proses
pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang tidak diperlukan tubuh disebut ekskresi. Ekskresi
diperlukan tubuh agar zat sisa tersebut tidak meracuni tubuh karena dapat merusak berbagai
organ dalam tubuh bahkan dapat menyebabkan kematian. Sistem ekskresi pada manusia
melibatkan beberapa organ ekskresi yaitu; ginjal, kulit, paru-paru, dan hati.Sistem ekskresi
merupakan sistem pengeluaran sisa metabolisme tubuh yang diserap dan diangkut oleh darah dan
dikeluarkan bersama urine, pernapasan dan keringat. Organ-organ ekskresi di dalam tubuh
bekerja maksimal untuk mengeluarkan zat sisa hasil metabolisme yang tidak berguna dari dalam
tubuh.

2. Organ Ekskresi

Alat ekskresi merupakan alat atau organ tubuh manusia yang dapat mengeluarkan zat
hasilmetabolisme dari dalam tubuh. Alat ekkresi terdiri dari :

a. Ginjal
Manusia memiliki sepasang ginjal . Ginjal terletak di rongga perut, tepatnya disebelah kiri
dan kanan ruas-ruas tulang pinggang. Posisi ginjal sebelah kiri lebih tinggi dari ginjal sebeah
kanan. Ginjal berbentuk seperti kacang kapri dan berwarna merah dan besarnya kira-kira sekepal
tangan orangnya masing-masing dengan berat sekitar 150 gram. Ginjal terdiri atas tiga bagian
utama, yaitu korteks (kulit ginjal), medula (sumsum ginjal) dan pelvis renalis (rongga
ginjal).Ginjal terletak di kanan dan kiri tulang pinggang, yaitu di dalam rongga perut pada
dinding tubuh bagian belakang (dorsal) (Gambar 2 a ). Ginjal sebelah kiri letaknya lebih tinggi
daripada ginjal sebelah kanan. Ginjal memiliki bentuk seperti biji kacang merah (Gambar 2 b
).Ginjal berwarna merah karena banyak darah yang masuk ke dalam ginjal. Darah akan masuk ke
dalam ginjal melalui pembuluh arteri besar dan akan keluar dari ginjal melalui pembuluh vena
besar.Apabila sebuah ginjal dipotong melintang, maka akan tampak tiga lapisan, seperti pada
Gambar 2 c . Bagian luar disebut korteks renalis atau kulit ginjal, di bawahnya terdapat medula
renalis, dan di 83 Ilmu Pengetahuan Alam bagian dalam terdapat rongga yang disebut rongga
ginjal atau pelvis renalis. Ginjal tersusun atas lebih kurang 1 juta alat penyaring yang disebut
dengan nefron. Perhatikan Gambar 2 d !

Gambar 2
Nefron merupakan satuan struktural dan fungsional ginjal karena nefron merupakan unit
penyusun utama ginjal dan unit yang berperan penting dalam proses penyaringan darah. Sebuah
nefron terdiri atas sebuah komponen penyaring atau badan Malpighi yang dilanjutkan oleh
saluran-saluran (tubulus). Setiap badan Malpighi mengandung gulungan kapiler darah yang
disebut glomerulus yang berada dalam kapsula Bowman. Pada bagian inilah proses penyaringan
darah dimulai. Perhatikan Gambar 3 agar kamu dapat melihat struktur badan Malpighi dengan
lebih jelas.

Gambar 3
Medula renalis (bagian tengah ginjal) tersusun atas saluransaluran yang merupakan
kelanjutan dari badan Malpighi dan saluran yang ada di bagian korteks renalis. Saluran-saluran
itu adalah tubulus proksimal, lengkung Henle, tubulus distal, dan tubulus kolektivus
(pengumpul) yang terdapat pada medula. Lengkung Henle adalah saluran ginjal yang
melengkung pada daerah medulla yang menghubungkan tubulus proksimal dengan tubulus
distal. Pelvis renalis atau rongga ginjal berfungsi sebagai penampung urine sementara sebelum
dikeluarkan melalui ureter.

b. Kulit

Seluruh permukaan tubuh terbungkus oleh lapisan tipis yang sering kita sebut kulit. Kulit
merupakan benteng pertahanan tubuh kita yang utama karena berada di lapisan anggota tubuh
yang paling luar dan berhubungan langsung dengan lingkungan sekitar.
Gambar 4

1. Epidermis (lapisan Kulit ari)

Epidermis merupakan lapisan terluar dari kulit. Lapisan epidermis terdiri atas Stratum
korneum, Stratum lusidium, Stratum granulosum dan Stratum germonativum. Stratum korneum
tersusun dari sel-sel mati dan selalu mengelupas. Stratum lusidum tersusun atas sel-sel yang
tidak berinti dan berfungsi mengganti stratum korneum. Stratum granulosum tersusun atas sel-sel
yang berinti dan mengandung pigmen melanin. Stratum germinativum tersusun atas sel-sel yang
selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar.

2. Dermis (Lapisan Kulit Jangat)

Lapisan dermis lebih tebal daripada lapisan epidermis. Dermis terletak di bawah epidermis.
Lapisan ini mengandung akar rambut, pembuluh darah, kelenjar, dan saraf. Kelenjar yang
terdapat dalam lapisan ini adalah kelenjar keringat (glandula sudorifera) dan kelenjar minyak
(glandula sebasea). Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang di dalamnya terlarut berbagai
macam garam. Terutama garam dapur. Keringat dialirkan melalui saluran kelenjar keringat dan
dikeluarkan dari dalam tubuh melalui poripori. Di dalam kantong rambut terdapat akar rambut
dan batang rambut. Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan minyak yang berfungsi meminyaki
rambut agar tidak kering. Rambut dapat tumbuh terus karena mendapat sari-sari makanan
pembuluh kapiler di bawah kantong rambut. Di dekat akar rambut terdapat otot penegak rambut.
3. Jaringan ikat bawah kulit
Jaringan ini banyak mengandung lemak yang berguna sebagai cadangan makanan, menahan
panas tubuh, dan melindungi tubuh bagian dalam terhadap benturan dari luar.
Kulit berfungsi sebagai berikut:
1) Mengeluarkan keringat
2) Pelindung tubuh
3) Menyimpan kelebihan lemak
4) Mengatur suhu tubuh 13
5) Tempat pembuatan vitamin D dari pro vitamin D dengan bantuan sinar matahari yang
mengandung ultraviolet.

c. Paru-paru
Pembahasan tentang organ paru-paru sudah banyak dibahas pada materi sistem pernapasan.
Selain berfungsi sebagai alat pernapasan, paru-paru juga berfungsi sebagai alat ekskresi.

Gambar 5

Oksigen yang memasuki alveolus akan berdifusi dengan cepat memasuki kapiler darah yang
mengelilingi alveolus, sedangkan karbon dioksida akan berdifusi dengan arah yang sebaliknya.
Darah pada alveolus akan mengikat oksigen dan mengangkutnya ke jaringan tubuh. Di dalam
pembuluh kapiler jaringan tubuh, darah mengikat karbon dioksida (CO2 ) untuk dikeluarkan
bersama uap air. Reaksi kimia tersebut secara ringkas dapat kita tuliskan sebagai berikut.

d. Hati
Selain berperan dalam sistem pencernaan, hati juga berperan dalam sistem ekskresi, yaitu
mengekskresikan zat warna empedu yang disebut dengan bilirubin. Masih ingatkah kamu dari
mana bilirubin ini dihasilkan? Bilirubin dihasilkan dari pemecahan hemoglobin yang terdapat
pada sel darah merah. Sel darah merah hanya memiliki rentang waktu hidup antara 100 - 120
hari karena sel darah merah tidak memiliki inti sel dan membran selnya selalu bergesekan
dengan pembuluh kapiler darah. Karena tidak memiliki inti sel, sel darah merah tidak dapat
membentuk komponen baru untuk menggantikan komponen sel yang rusak. Perhatikan Gambar
6

Gambar 6

Hati berfungsi :
1) Membantu dalam metabolisme karbohidrat
2) Membantu metabolisme lemak
3) Membantu metabolisme Protein
4) Menetralisir obat-obatan dan hormon
5) Mensekresikan cairan empedu
3. Mekanisme Ekskresi

a. Ginjal (Proses Pembentukan Urin)

Ginjal berperan dalam proses pembentukan urin yang terjadi melalui serangkaian proses,
yaitu: penyaringan, penyerapan kembali dan pengumpulan (augmentasi).
Proses pembentukan urine di dalam ginjal melalui tiga tahapan .Tetiga tahapan tersebut adalah
tahap fltrasi, tahap reabsorpsi, dan tahap augmentasi.

1. Tahap Filtrasi
Pembentukan urine dimulai dari darah mengalir melalui arteri aferen ginjal masuk ke dalam
glomerulus yang tersusun atas kapilerkapiler darah. Ketika darah masuk ke glomerulus, tekanan
darah menjadi tinggi sehingga mendorong air dan zat-zat yang memiliki ukuran kecil keluar
melalui pori-pori kapiler dan menghasilkan fltrat. Cairan hasil penyaringan tersebut
fltra tersusun atas urobilin urea. glukosa, air, asam amino, dan ion-ion seperti natrium, kalium,
kalsium, dan klor. Filtrat selanjutnya disimpan sementara di dalam kapsula Bowman (Gambar 4).
Darah dan protein tetap tinggal di dalam kapiler darah karena tidak dapat menembus pori pori
glomerulus. Filtrat yang tertampung di kapsula Bowman disebut urine primer. Tahapan
pembentukan urine primer ini disebut tahap filtrasi.

Gambar 8

2. Tahap Reabsorpsi

Urine primer yang terbentuk pada tahap fltrasi masuk ke tubulus proksimal. Di dalam
tubulus proksimal terjadi proses penyerapan kembali zat-zat yang masih diperlukan oleh
tubuhyang disebut dengan tahap reabsorpsi. Glukosa, asam amino, ion kalium, dan zat-zat yang
masih diperlukan oleh tubuh juga diangkut ke dalam sel dan kemudian ke dalam kapiler darah di
dalam ginjal. Sedangkan urea hanya sedikit yang diserap kembali.

Gambar 9
Cairan yang dihasilkan dari proses reabsorpsi disebut urine sekunder. Urine sekunder
mengandung air, garam, urea, dan urobilin. Urobilin inilah yang memberikan warna kuning pada
urine, sedangkan urea yang menimbulkan bau pada urine. Urine sekunder yang terbentuk dari
proses reabsorpsi selanjutnya mengalir ke lengkung Henle kemudian menuju tubulus distal.
Selama mengalir dalam lengkung Henle air dalam urine sekunder juga terus direabsorpsi.

3. Tahap Augmentasi

Setelah melalui lengkung Henle, urine sekunder sampai pada tubulus distal. Pada bagian
tubulus distal masih ada proses penyerapan air, ion natrium, klor, dan urea. Pada tubulus distal
terjadi proses augmentasi, yaitu pengeluaran zat-zat yang tidak diperlukan tubuh ke dalam urine
sekunder. Urine sekunder yang telah bercampur dengan zat-zat sisa yang tidak diperlukan tubuh
inilah yang merupakan urine sesungguhnya. Urine tersebut kemudian disalurkan ke pelvis renalis
(rongga ginjal). Urine yang terbentuk selanjutnya keluar dari ginjal melalui ureter, kemudian
menuju kandung kemih yang merupakan tempat menyimpan urine sementara (Gambar 6).
Kandung kemih memiliki dinding yang elastis. Kandung kemih mampu meregang untuk dapat
menampung sekitar 0,5 L urine. Proses pengeluaran urine dari dalam kandung kemih disebabkan
oleh adanya tekanan di dalam kandung kemih. Tekanan pada kandung kemih disebabkan oleh
adanya sinyal yang menunjukkan bahwa kandung kemih sudah penuh. Sinyal penuhnya kandung
kemih memicu adanya kontraksi otot perut dan otot-otot kandung kemih. Akibat kontraksi ini
urine dapat keluar dari tubuh melalui uretra.
Bagan sistem ekskresi ginjal :

Gambar 10
b. Kulit (Proses Pembentukan Keringat)

Suhu tubuh meningkat atau suhu Pangkal kelenjar keringat berhubungan

udara di lingkungan kita tinggi, dengan pembuluh darah maka

pembuluh-pembuluh darah di kulit terjadilah penyerapan air, garam dan

akan melebar. sedikit urea oleh kelenjar keringat.

Keringat yang keluar membawa Kemudian air bersama larutannya keluar


panas tubuh, sehingga sangat melalui pori-pori yang merupakan ujung
penting untuk menjaga agar suhu dari kelenjar keringat
tubuh tetap normal.

Ketika suhu di keliling kita panas Sebaliknya ketika suhu dingin maka
maka kulit akan mengatur suhu tubuh tubuh hanya sedikit memproduksi
dengan banyak mengeluarkan keringat dan pengeluaran air lebih
keringat dan urin yang dihasilkan banyak melalui ginjal (urin).
lebih sedikit.
c. Hati (Proses Perombakan Sel Darah Merah)

Eritrosit atau sel darah merah dirombak di dalam hati. Prosesnya terdiri dari beberapa tahap
seperti berikut:
a) Hemoglobin yang terkandung dalam eritrosit dirombak menjadi heme, Fe, dan globin.
b) Heme diubah menjadi bilirubin dan biliverdin. Sedangkan Fe diambil dan disimpan di hati
dan globil digunakan untuk membentuk hemoglobin baru.
c) Bilirubin dioksidasi menjadi urobirin dan mewarnai feses dan urine.
d) Biliverdin merupakan zat warna empedu dan disalurkan ke kantong empedu.
Sel darah merah yang rusak akan dihancurkan oleh makrofagdi dalam hati dan limpa.
Hemoglobin yang terkandung dalam seldarah merah dipecah menjadi zat besi, globin, dan
hemin. Zat besiselanjutnya dibawa menuju sumsum merah tulang untuk digunakanmembentuk
hemoglobin baru. Globin dipecah menjadi asam amino untuk digunakan dalam
pembentukan`protein lain. Sedangkan hemindiubah menjadi zat warna hijau yang disebut
biliverdin. Biliverdinkemudian diubah menjadi bilirubin yang merupakan zat warna
kuningoranye. Bilirubin selanjutnya dikeluarkan bersama getah empedu.Getah empedu
dikeluarkan ke usus dua belas jari, kemudian menujuusus besar. Di dalam usus besar bilirubin
diubah menjadi urobilinogen. Urobilinogen diubah menjadi urobilin sebagai pewarna kuning
padaurine dan sterkobilin sebagai pigmen cokelat pada feses.

Gambar 11
d. Paru-paru (proses pernapasan)

Dalam sistem ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan karbondioksida (CO2) dan
uap air (H2O). Ketika kamu bernapas melalui hidung atau mulut, terjadi proses pertukaran antara
gas oksigen dan karbondioksida. Oksigen yang masuk melalui hidung pergi menuju trakea
melewati tenggorokan. Di trakea, udara akan dibagi-bagi ke dalam saluran-saluran udara yang
disebut saluran bronkus dan langsung memasuki paruparu. Pada paru-paru, udara akan terbagi
lagi ke dalam bronkiolus menuju ke alveolus (kantung udara).
Alveolus adalah tempat terjadinya pertukaran antara oksigen dan karbondioksida. Dalam
alveolus, oksigen akan diserap oleh pembuluh darah lalu disalurkan ke jantung. Kemudian, organ
jantung akan memompa oksigen untuk sel-sel tubuh. Proses penggunaan oksigen oleh sel-sel
tubuh itulah yang akan menghasilkan karbon dioksida. Lalu, karbon dioksida tersebut akan
diserap oleh darah dan dibawa kembali ke paru-paru untuk dikeluarkan dari tubuh melalui
hembusan napas bersama uap air.

Gambar 12
4. Gangguan pada Sistem Ekskresi dan Upaya Mengatasinya

1. Ginjal

a. Diabetes Melitus (kencing manis)


Diabetes melitus adalah penyakit yang ditandai oleh adanya kandungan gula yang tinggi
dalam darah dan zat-zat keton serta asam akibat kekurangan hormon insulin. Insulin adalah
hormon yang diproduksi oleh pankreas untuk mengatur jumlah gula darah. Gula darah tinggi
adalah jika kadar gula darah pada saat puasa lebih dari 126 mg/dl dan pada saat tidak cepat lebih
dari 200 mg/dl.
Ada beberapa faktor penyebab penyakit diabetes melitus pada umumnya :

1) Faktor Genetik

Penyebab diabetes yang bisa terjadi salah satu nya yaitu dikarenakan oleh ada nya faktor
genetik. Karena memiliki keluarga yang juga menderita penyakit diabetes maka dari memiliki
kemungkinan besar untuk menderita penyakit diabetes. Oleh sebab itu jika memiliki riwayat
penyakit diabetes maka ada kemungkinan juga untuk menderita penyakit diabetes jika tidak
menjaga kesehatan dan juga kadar gula darah.

2) Faktor Berat badan (Obesitas)

Berat badan memang bisa mempengaruhi kesehatan, karena berat badan pun bisa menjadi
suatu penyakit, dan penyakit diabetes pun bisa terjadi dikarenakan oleh berat badan. Memiliki
berat badan yang besar atau pun berlebihan memiliki kemungkinan untuk menderita penyakit
diabetes salah satu nya.oleh sebab itu penyebab diabetes bisa di sebabkan oleh berat badan.

3) Faktor Makanan

Penyebab diabetes pun bisa terjadi dari makanan yang di konsumsi, jika sering
mengkonsumsi makan makanan yang tidak sehat seperti hal nya makanan yang mengandung
lemak tinggi atau pun memiliki kadar manis dari gula yang banyak maka bisa menjadi penyebab
diabetes. Oleh sebab itu jaga asupan makanan yang baik agar tidak mengalami naik nya kadar
gula darah.
Cara Mencegah Penyakit Diabetes Melitus

Jika telah mengetahui penyebab diabetes maka akan sangat mudah untuk mencegah nya,
dengan menjauhi penyebab diabetes maka akan mencegah penyakit diabetes.Mengubah pola
hidup yang lebih baik maka bisa membantu untuk mencegah penyakit diabetes dan akan
mencegah kadar gula darah untuk naik.Jika menjaga kadar gula darah tetap stabil maka bisa
membantu untuk mencegah penyakit diabetes. Cara menjaga kada gula darah tetap normal yaitu
dengan menjaga asupan makanan.Makanan manis dan makanan memiliki kadar lemak yang
tinggi sebaik nya tidak di konsumsi karena bisa meningkatkan kadar gula darah di dalam tubuh.

b. Diabetes insipidus
Diabetes insipidus adalah kondisi yang cukup langka, dengan gejala selalu merasa haus dan
pada saat bersamaan sering membuang air kecil dalam jumlah yang sangat banyak. Jika sangat
parah, penderitanya bisa mengeluarkan air kencing sebanyak 20 liter dalam sehari.Diabetes
insipidus sendiri berbeda dengan diabetes melitus. Diabetes melitus adalah penyakit jangka
panjang yang ditandai dengan kadar gula darah di atas normal. Diabetes insipidus, pada lain sisi
tidak terkait dengan kadar gula dalam darah.

Penyebab Diabetes Insipidus

Terjadinya diabetes insipidus dikarenakan gangguan pada hormon antidiuretik (antidiuretic


hormone/ADH) yang mengatur jumlah cairan dalam tubuh. Hormon ini dihasilkan hipotalamus,
yaitu jaringan khusus di otak. Hormon ini disimpan oleh kelenjar pituitari setelah dihasilkan oleh
hipotalamus.Kelenjar pituitari akan mengeluarkan hormon antidiuretik ini saat kadar air di dalam
tubuh terlalu rendah. ‘Antidiuretik’ berarti bersifat berlawanan dengan ‘diuresis’. ‘Diuresis’
sendiri berarti produksi urine. Hormon antidiuretik ini membantu mempertahankan air di dalam
tubuh dengan mengurangi jumlah cairan yang terbuang melalui ginjal dalam bentuk urine.Yang
menyebabkan terjadinya diabetes insipidus adalah produksi hormon antidiuretik yang berkurang
atau ketika ginjal tidak lagi merespons seperti biasa terhadap hormon antidiuretik. Akibatnya,
ginjal mengeluarkan terlalu banyak cairan dan tidak bisa menghasilkan urine yang pekat. Orang
yang mengalami kondisi ini akan selalu merasa haus dan minum lebih banyak karena berusaha
mengimbangi banyaknya cairan yang hilang.
Pengobatan Diabetes Insipidus

Pada diabetes insipidus kranial, pengobatan mungkin tidak perlu dilakukan pada kasus yang
ringan. Untuk mengimbangi jumlah cairan yang terbuang, Anda perlu mengonsumsi air lebih
banyak. Terdapat obat yang berfungsi untuk meniru peran hormon antidiuretik bernama
desmopressin. Jika memang diperlukan, Anda bisa mengonsumsi obat ini. Sedangkan pada
diabetes insipidus nefrogenik, obat yang digunakan untuk mengatasinya adalah thiazide diuretik.
Obat ini berfungsi menurunkan jumlah urine yang dihasilkan oleh organ ginjal.

c. Batu Ginjal
Dikenal juga dengan istilah nefrolitiasis, batu ginjal merupakan kondisi saat material keras
menyerupai batu terbentuk di dalam ginjal. Material ini terbentuk dari sisa zat di dalam darah
yang disaring oleh ginjal lalu mengendap dan mengkristal seiring waktu. Pada sebagian besar
kasus, pengidap batu ginjal berusia 30-60 tahun. Diperkirakan 15 persen wanita dan 10 persen
pria pernah mengalami kondisi ini selama hidup mereka. Batu ginjal dapat disebabkan oleh
makanan atau masalah kesehatan lain,
Berdasarkan jenisnya batu ginjal dibagi menjadi:
1) Batu kalsium.
2) Batu asam urat.
3) Batu struvit.
4) Batu sistin

Pengobatan Batu Ginjal

Untuk melakukan pengobatan batu ginjal dilakukan dengan mempertimbangkan ukuran batu.
Apabila masih tergolong kecil atau menengah, serta masih dapat melewati saluran kemih maka
tidak perlu dilakukan operasi namun disarankan untuk banyak minum air putih sesuai takaran
yang disarankan. Dengan adanya aliran cairan terus menerus maka batu ginjal dapat terdorong
keluar dengan sendirinya. Namun apabila gejala yang dirasakan mengganggu, maka umumnya
dokter akan memberikan obat pereda rasa sakit (analgesik) atau obat anti radang non steroid.
2. Hati

a. Hepatitis
Penyakit hepatitis adalah peradangan pada hati yang umumnya terjadi karena infeksi virus
dan menyerang fungsi organ hati. Beberapa jenis dari penyakit ini dapat sembuh dengan
sendirinya. Namun, ada juga jenis hepatitis yang harus segera ditangani agar tidak memperburuk
kondisi. Dalam kondisi yang parah, penyakit ini harus ditangani segera karena dapat mengarah
pada penyakit sirosis, kanker hati atau penyakit hati lainnya.

Penyebab penyakit hepatitis

Dikarenakan penyakit ini memiliki bermacam-macam jenis mulai dari hepatitis A,B,C,D, dan
E, maka setiap jenisnya disebabkan oleh virus dan penyebab yang berbeda. Berikut
penjelasannya:

1) Hepatitis A

Penyakit jenis ini disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A. Infeksi virus ini biasanya
menyebar melalui makanan atau air yang sudah terkontaminasi oleh feses dari orang yang
menderita penyakit ini. Hal lain yang bisa menjadi penyebab penyakit ini adalah kontak darah
misalnya melakukan hubungan kontak seksual seperti berciuman dengan penderita penyakit ini.

2) Hepatitis B

Penyakit pada jenis ini hepatitis menular melalui kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi,
seperti darah, cairan di vagina, jarum suntik yang sudah terkontaminasi dengan darah yang
terinfeksi, dan transfusi darah.

Berikut ini merupakan cara mencegah penularan hepatitis :


a) Terapkan kebiasaan cuci tangan
b) Perhatikan konsumsi makan dan minuman
c) Segera lakukan vaksinasi
d) Kenakan pelindung tubuh seperti masker
e) Hindari berbagi barang pribadi
b. Sirosis.

Sirosis adalah kondisi rusaknya organ hati akibat terbentuknya jaringan parut. Jaringan parut
ini terbentuk akibat penyakit liver yang berkepanjangan, misalnya karena infeksi virus hepatitis
atau kecanduan alkohol.Infeksi virus atau konsumsi alkohol yang berlebihan dapat mencederai
hati secara perlahan. Organ hati akan memperbaiki cedera tersebut dengan membentuk jaringan
parut. Jika kerusakan atau kelainan pada hati terus berlanjut, jaringan parut yang terbentuk akan
semakin banyak dan mengganggu fungsi hati.Sirosis terjadi akibat kerusakan hati jangka
panjang, yang dapat dipicu oleh beberapa faktor berikut:
a) Infeksi virus hepatitis B dan hepatitis C
b) Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
c) Berat badan berlebih
d) Pada bayi, sirosis bisa terjadi akibat kelainan bawaan lahir yang disebut atresia bilier.

Cara mencegah penyakit sirosis


a) Membatasi konsumsi alkohol
b) Melindungi diri dari infeksi virus hepatitis
c) Menerapkan pola makan sehat
d) Rutin berolahraga

3. Paru-paru

a. TBC
Tuberkulosis (TB) yang juga dikenal dengan singkatan TBC merupakan penyakit menular
yang menyebabkan masalah kesehatan terbesar kedua di dunia setelah HIV. Penyakit ini
disebabkan oleh basil dari bakteri Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis sendiri dapat
menyerang bagian tubuh manapun, tetapi yang tersering dan paling umum adalah infeksi
tuberkulosis pada paru-paru.Penyebaran penyakit ini dapat terjadi melalui orang yang telah
mengidap TBC. Kemudian, batuk atau bersin menyemburkan air liur yang telah terkontaminasi
dan terhirup oleh orang sehat yang kekebalan tubuhnya lemah terhadap penyakit tuberkulosis.
Walaupun biasanya menyerang paru-paru, penyakit ini dapat memberi dampak juga pada tubuh
lainnya, seperti sistem saraf pusat, jantung, kelenjar getah bening, dan lainnya.Penyebab
tuberkulosis adalah bakteri yang menyebar di udara melalui semburan air liur dari batuk atau
bersin pengidap TB. Nama bakteri TB adalah Mycobacterium tuberculosis.

Berikut adalah cara yang dapat dilakukan dalam pencegahan TBC :

1) Pemberian vaksin BCG


2) Diagnosis sejak dini
3) Menjaga lingkungan tempat tinggal
4) Tingkatkan sistem imun

b. Asma

Asma adalah salah satu jenis penyakit yang ditandai dengan penyempitan dan peradangan
saluran pernapasan yang mengakibatkan sesak (sulit bernapas). Bakteri yang berasal dari debu
dapat menjadi pemicu utama faktor risiko dari asma. Bakteri tersebut bernama endotoxin yang
umumnya berada pada perkakas rumah, terutama di kamar tidur yang dapat menimbulkan gejala
asma.

Penyebab Asma

Asma dapat disebabkan oleh debu, asap rokok, bulu binatang, udara dingin, aktivitas fisik,
infeksi virus atau bahkan terpapar zat kimia. Namun, hingga kini penyebab dari asma belum
diketahui secara pasti.Pengidap asma memiliki saluran pernapasan yang lebih sensitif.
Karenanya, saat paru-paru terkena iritasi dari pemicu asma, maka otot saluran pernapasan jadi
kaku dan menyempit. Pada pengidap asma, saluran pernapasan akan lebih sensitif, sehingga
paru-paru yang terkena iritasi dari pemicu asma dapat menyebabkan otot saluran pernapasan.
Produksi dahak meningkat, sehingga membuat kesulitan bernapas.

Cara pencegahan asma

Asma merupakan jenis penyakit yang dapat dikendalikan dengan mengatur pola hidup sehat,
selai itu sebaiknya perhatikan hal-hal berikut ini :
1) Mengenali dan menghindari pemicu asma
2) Mengikuti anjuran rencana penangan asma dari dokter
3) Melakukan langkah pengobatan yang tepat dengan mengenali penyebab asma
4) Menggunakan obat asma sesuai anjuran dokter
5) Memonitor saluran napas.

4. Kulit

a. Kanker kulit
Kanker kulit merupakan kelainan pada kulit yang ditandai dengan pertumbuhan abnormal sel
kulit. Kanker kulit terutama menyerang sel kulit yang terpapar sinar matahari, seperti pada
daerah wajah, lengan, dan tungkai.

Beberapa jenis kanker kulit, antara lain:

1) Karsinoma sel basal, yaitu jenis kanker kulit yang menyerang sel basal. Sel basal adalah jenis
sel yang bekerja menghasilkan sel-sel baru untuk menggantikan sel-sel kulit yang telah mati.
Kanker jenis ini umumnya menyerang daerah wajah dan leher.
2) Karsinoma sel skuamosa, yaitu jenis kanker kulit yang tergolong tidak terlalu ganas. Pada
umumnya tumbuh di kulit wajah, khususnya daerah sekitar telinga dan bibir. Jenis kanker ini
dapat menyerang daerah lain di tubuh, terutama yang memiliki sel skuamosa.
3) Melanoma, yaitu jenis kanker kulit yang berkembang pada sel melanosit, sehingga
mengganggu sel yang memproduksi melanin, yaitu pigmen pembentuk warna kulit. Pada
umumnya terlihat seperti tahi lalat atau berkembang dari tahi lalat.

Penyebab Kanker Kulit

Penyebab kanker kulit adalah akibat adanya mutasi DNA yang menyebabkan pertumbuhan
abnormal sel tertentu di kulit. Mutasi DNA pada jaringan kulit ini dipicu oleh paparan sinar
ultraviolet. Sumber utama sinar ultraviolet adalah sinar matahari yang terdiri dari tiga jenis, yaitu
ultraviolet A (UVA), ultraviolet B (UVB), dan ultraviolet C (UVC). Dari ketiga jenis sinar
ultraviolet tersebut, yang paling berbahaya bagi kulit adalah sinar UVC. Meski demikian, sinar
UVC dapat diserap oleh atmosfer sebelum mencapai tanah. Sedangkan UVA dan UVB dapat
merusak sel-sel kulit, terutama yang berwarna pucat, dan berpotensi menyebabkan kanker kulit.

Cara mencegah kanker kulit

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah kanker kulit, antara lain:
1) Hindari paparan langsung sinar matahari sejak pukul 11.00 hingga 16.00.
2) Gunakan pakaian yang dapat melindungi kulit dari sinar matahari.
3) Gunakan tabir surya jika bepergian keluar rumah.
4) Perhatikan dengan seksama kondisi kulit seminggu sekali.

b. Psioriasis.

Psoriasis adalah penyakit autoimune yang menyerang kulit sang pengidap. Psoriasis
umumnya terjadi dalam jangka waktu yang panjang. Gejala yang biasanya terjadi pada
pengidapnya adalah kulit pecah-pecah sampai akhirnya berdarah, kulit menjadi bersisik, sendi
terasa kaku dan bengkak, terjadinya penebalan pada kuku dengan tekstur yang tidak rata.
Psoriasis bisa terjadi pada siapa saja, bahkan bisa menyerang bayi yang umumnya disebabkan
karena faktor genetik. Psoriasis kadang sering tertukar dengan penyakit eczema atau eksim
karena memiliki gejala yang agak mirip.Psoriasis sendiri memiliki banyak jenis, tetapi psoriasis
plak merupakan jenis psoriasis yang sering terjadi, dengan ciri khas berupa adanya bercak
kemerahan yang sedikit menonjol pada kulit. Psoriasis sering diawali dengan terbentuknya
sebuah benjolan kecil yang terus memburuk dan akhirnya dilapisi oleh sisik-sisik putih, yang
membuat kulit tampak bersisik dan mengelupas

Penyebab Psoriasis

Psoriasis diduga disebabkan karena autoimun tubuh menyerang sel-sel kulit yang sehat.
Namun, ada pula penyebab lainnya, seperti:

1) Adanya pengaruh lingkungan dan faktor gen


2) Faktor keturunan;
3) Adanya infeksi tenggorokan;
4) Cedera pada kulit;
5) Terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol; dan
6) Mengonsumsi obat-obatan tekanan darah tinggi serta obat antimalaria.

Pencegahan Psoriasis

Hal-hal ini bisa dilakukan untuk mencegah psoriasis:


a. Rajin mandi minimal dua kali sehari
b. Gunakan pelembap agar kulit tidak kering
c. Berjemur di bawah sinar matahari juga baik untuk kulit, namun jangan terlalu lama.
TUGAS!!!

1. Pengeluaran keringat dari tubuh manusia bertujuan untuk....


a. Mengurangi air dalam tubuh
b. Mengurangi peranan paru-paru
c. Mengatur pH darah
d. Mengatur suhu tubuh

2. Fungsi sistem ekskresi pada manusia adalah....


a. Mengeluarkan zat sisa metabolisme yang masih dapat digunakan tubuh
b. Mengeluarkan zat sisa metabolisme yang sudah tdak dapat digunakan tubuh
c. Mengeluarkan feses dari hasil pencernaan
d. Mengeluarkan zat sisa yang masih dapat digunakan
3. Urutan proses pembentkan urine yang benar adalah....
a. filtrasi – reabsorpsi – augmentasi
b. filtrasi – augmentasi – reabsorpsi
c. reabsopsi – filtrasi – augmentasi
d. reabsorpsi – augmentasi – filtrasi

4. Reabsorpsi pada pembentukan urine berlangsung pada bagian.....


a. glomerolus
b. tubulus kontortus distal
c. tubulus kontortus proksimal
d. simpai bowman
5. Berikut ini upaya menjaga kesehatan paru-paru yang tepat adalah....
a. istirahat yang cukup
b. menghindari rokok dan alkohol
c. makan tepat waktu
d. minum air putih yang banyak
DAFTAR PUSTAKA

Basoeki, Soedjono. 1988. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Jakarta : Depdikbud

Irianto, Koes. 2012. Anatomi dan Fisiologi Untuk Mahasiswa. Bandung : Alfabeta

Pratiwi, D.A , Srikini, dkk. 2006. Biologi Jilid II. Jakarta : Erlangga

Prawirohartono, Slamet. 2005. Biologi 3. Jakarta : Bumi Aksara

Suntoro, Susilo H, dkk. 1993. Anatomi dan Fisiologi Hewan. Universitas Terbuka Jakarta :

Depdikbud

Anda mungkin juga menyukai