Anda di halaman 1dari 22

MATERI PEMBELAJARAN IPA TERPADU KELAS VIII

“SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 9

1. ANDINI DWI YULIVIA (18231042)


2. ANNISA KHARIMAH (18231043)
3. DHIYAA AFDILA (18231044)
4. ERNA SINULINDA (18231045)

DOSEN PENGAMPU :

Dr.Asrizal, M.Si

JURUSAN PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan bahan ajar yang mengenai “Sistem Eksresi pada Manusia” ini dengan seksama
dan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Bahan ajar ini disusun dengan maksud untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah IPA Terpadu Kelas VIII dan juga untuk menambah
pengetahuan bagi para pembaca.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Dr.Asrizal, M.Si selaku dosen mata
kuliah IPA Terpadu Kelas VIII yang telah membimbing kami serta ucapan terima kasih juga
kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran dalam penyusunan
makalahini. Kami berharap agar bahan ajar ini dapat diterima dan bermanfaat sebagai salah satu
sumber ilmu pengetahuan.

Dalam penyusunan bahan ajar ini kami menyadari masih banyak kekurangan dan
kekeliruan. Untuk itu, kami meminta maaf atas segalaketerbatasan waktu dan kemampuan kami
dalam menyelesaikan makalah ini. Segala kritik dan saran yang membangun dari rekan- rekan
dan dosen senantiasa kami harapkan demi peningkatan kualitas bahan ajar kedepannya.

Padang, 20 November 2020

Kelompok 10
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

A. Kompetensi Dasar

3.10 Menganalisis sistem ekskresi pada manusia dan memahami gangguan pada sistem ekskresi
serta upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi.

B. Indikator

1. Mengidentifikasi ekskresi pada manusia dalam kehidupan sehari-hari.


2. Menjelasakan organ-organ eksresi.
3. Mendeskripsikan mekanisme ekskresi pada manusia.
4. Menganalisis hubungan gangguan pada sistem ekskresi pada manusia dengan faktor
penyebabnya.
5. Menganalisis upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi pada manusia.

C. Materi Pembelajaran

1. Pengertian ekskresi
2. Organ ekskresi
3. Mekanisme ekskresi
4. Gangguan pada sistem ekskresi
5. Upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

1. Pengertian Ekskresi

Gambar 1

Setelah kita minum, bernapas, dan berlari ternyata banyak zat yang dikeluarkan tubuh. Proses
pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang tidak diperlukan tubuh disebut ekskresi. Ekskresi
diperlukan tubuh agar zat sisa tersebut tidak meracuni tubuh karena dapat merusak berbagai
organ dalam tubuh bahkan dapat menyebabkan kematian. Sistem ekskresi pada manusia
melibatkan beberapa organ ekskresi yaitu; ginjal, kulit, paru-paru, dan hati. Sistem ekskresi
merupakan sistem pengeluaran sisa metabolisme tubuh yang diserap dan diangkut oleh darah dan
dikeluarkan bersama urine, pernapasan dan keringat. Organ-organ ekskresi di dalam tubuh
bekerja maksimal untuk mengeluarkan zat sisa hasil metabolisme yang tidak berguna dari dalam
tubuh.

2. Organ Ekskresi

Alat ekskresi merupakan alat atau organ tubuh manusia yang dapat mengeluarkan zat
hasilmetabolisme dari dalam tubuh. Alat ekkresi terdiri dari :

a. Ginjal

Manusia memiliki sepasang ginjal . Ginjal terletak di rongga perut, tepatnya disebelah kiri
dan kanan ruas-ruas tulang pinggang. Posisi ginjal sebelah kiri lebih tinggi dari ginjal sebeah
kanan. Ginjal berbentuk seperti kacang kapri dan berwarna merah dan besarnya kira-kira sekepal
tangan orangnya masing-masing dengan berat sekitar 150 gram. Ginjal terdiri atas tiga bagian
utama, yaitu korteks (kulit ginjal), medula (sumsum ginjal) dan pelvis renalis (rongga ginjal).
Ginjal terletak di kanan dan kiri tulang pinggang, yaitu di dalam rongga perut pada dinding tubuh
bagian belakang (dorsal) (Gambar 2 a ). Ginjal sebelah kiri letaknya lebih tinggi daripada ginjal
sebelah kanan. Ginjal memiliki bentuk seperti biji kacang merah (Gambar 2 b ).Ginjal berwarna
merah karena banyak darah yang masuk ke dalam ginjal. Darah akan masuk ke dalam ginjal
melalui pembuluh arteri besar dan akan keluar dari ginjal melalui pembuluh vena besar. Apabila
sebuah ginjal dipotong melintang, maka akan tampak tiga lapisan, seperti pada Gambar 2 c .
Bagian luar disebut korteks renalis atau kulit ginjal, di bawahnya terdapat medula renalis, dan di
83 Ilmu Pengetahuan Alam bagian dalam terdapat rongga yang disebut rongga ginjal atau pelvis
renalis. Ginjal tersusun atas lebih kurang 1 juta alat penyaring yang disebut dengan nefron.
Perhatikan Gambar 2 d !

Gambar 2
Nefron merupakan satuan struktural dan fungsional ginjal karena nefron merupakan unit
penyusun utama ginjal dan unit yang berperan penting dalam proses penyaringan darah. Sebuah
nefron terdiri atas sebuah komponen penyaring atau badan Malpighi yang dilanjutkan oleh
saluran-saluran (tubulus). Setiap badan Malpighi mengandung gulungan kapiler darah yang
disebut glomerulus yang berada dalam kapsula Bowman. Pada bagian inilah proses penyaringan
darah dimulai. Perhatikan Gambar 3 agar kamu dapat melihat struktur badan Malpighi dengan
lebih jelas.

Gambar 3
Medula renalis (bagian tengah ginjal) tersusun atas saluransaluran yang merupakan
kelanjutan dari badan Malpighi dan saluran yang ada di bagian korteks renalis. Saluran-saluran
itu adalah tubulus proksimal, lengkung Henle, tubulus distal, dan tubulus kolektivus
(pengumpul) yang terdapat pada medula. Lengkung Henle adalah saluran ginjal yang
melengkung pada daerah medulla yang menghubungkan tubulus proksimal dengan tubulus
distal. Pelvis renalis atau rongga ginjal berfungsi sebagai penampung urine sementara sebelum
dikeluarkan melalui ureter.

b. Kulit

Seluruh permukaan tubuh terbungkus oleh lapisan tipis yang sering kita sebut kulit. Kulit
merupakan benteng pertahanan tubuh kita yang utama karena berada di lapisan anggota tubuh
yang paling luar dan berhubungan langsung dengan lingkungan sekitar.
Gambar 4

1. Epidermis (lapisan Kulit ari)

Epidermis merupakan lapisan terluar dari kulit. Lapisan epidermis terdiri atas Stratum
korneum, Stratum lusidium, Stratum granulosum dan Stratum germonativum. Stratum korneum
tersusun dari sel-sel mati dan selalu mengelupas. Stratum lusidum tersusun atas sel-sel yang
tidak berinti dan berfungsi mengganti stratum korneum. Stratum granulosum tersusun atas sel-sel
yang berinti dan mengandung pigmen melanin. Stratum germinativum tersusun atas sel-sel yang
selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar.

2. Dermis (Lapisan Kulit Jangat)

Lapisan dermis lebih tebal daripada lapisan epidermis. Dermis terletak di bawah epidermis.
Lapisan ini mengandung akar rambut, pembuluh darah, kelenjar, dan saraf. Kelenjar yang
terdapat dalam lapisan ini adalah kelenjar keringat (glandula sudorifera) dan kelenjar minyak
(glandula sebasea). Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang di dalamnya terlarut berbagai
macam garam. Terutama garam dapur. Keringat dialirkan melalui saluran kelenjar keringat dan
dikeluarkan dari dalam tubuh melalui poripori. Di dalam kantong rambut terdapat akar rambut
dan batang rambut. Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan minyak yang berfungsi meminyaki
rambut agar tidak kering. Rambut dapat tumbuh terus karena mendapat sari-sari makanan
pembuluh kapiler di bawah kantong rambut. Di dekat akar rambut terdapat otot penegak rambut.
3. Jaringan ikat bawah kulit
Jaringan ini banyak mengandung lemak yang berguna sebagai cadangan makanan, menahan
panas tubuh, dan melindungi tubuh bagian dalam terhadap benturan dari luar.
Kulit berfungsi sebagai berikut:
1) Mengeluarkan keringat
2) Pelindung tubuh
3) Menyimpan kelebihan lemak
4) Mengatur suhu tubuh 13
5) Tempat pembuatan vitamin D dari pro vitamin D dengan bantuan sinar matahari yang
mengandung ultraviolet.

c. Paru-paru
Pembahasan tentang organ paru-paru sudah banyak dibahas pada materi sistem pernapasan.
Selain berfungsi sebagai alat pernapasan, paru-paru juga berfungsi sebagai alat ekskresi.

Gambar 5

Oksigen yang memasuki alveolus akan berdifusi dengan cepat memasuki kapiler darah yang
mengelilingi alveolus, sedangkan karbon dioksida akan berdifusi dengan arah yang sebaliknya.
Darah pada alveolus akan mengikat oksigen dan mengangkutnya ke jaringan tubuh. Di dalam
pembuluh kapiler jaringan tubuh, darah mengikat karbon dioksida (CO2 ) untuk dikeluarkan
bersama uap air. Reaksi kimia tersebut secara ringkas dapat kita tuliskan sebagai berikut.

d. Hati
Selain berperan dalam sistem pencernaan, hati juga berperan dalam sistem ekskresi, yaitu
mengekskresikan zat warna empedu yang disebut dengan bilirubin. Masih ingatkah kamu dari
mana bilirubin ini dihasilkan? Bilirubin dihasilkan dari pemecahan hemoglobin yang terdapat
pada sel darah merah. Sel darah merah hanya memiliki rentang waktu hidup antara 100 - 120
hari karena sel darah merah tidak memiliki inti sel dan membran selnya selalu bergesekan
dengan pembuluh kapiler darah. Karena tidak memiliki inti sel, sel darah merah tidak dapat
membentuk komponen baru untuk menggantikan komponen sel yang rusak. Perhatikan Gambar
6

Gambar 6

Sel darah merah yang rusak akan dihancurkan oleh makrofag di dalam hati dan limpa.
Hemoglobin yang terkandung dalam sel darah merah dipecah menjadi zat besi, globin, dan
hemin. Zat besi selanjutnya dibawa menuju sumsum merah tulang untuk digunakan membentuk
hemoglobin baru. Globin dipecah menjadi asam amino untuk digunakan dalam
pembentukan`protein lain. Sedangkan hemin diubah menjadi zat warna hijau yang disebut
biliverdin. Biliverdin kemudian diubah menjadi bilirubin yang merupakan zat warna kuning
oranye. Bilirubin selanjutnya dikeluarkan bersama getah empedu. Getah empedu dikeluarkan ke
usus dua belas jari, kemudian menuju usus besar. Di dalam usus besar bilirubin diubah menjadi
urobilinogen. Urobilinogen diubah menjadi urobilin sebagai pewarna kuning pada urine dan
sterkobilin sebagai pigmen cokelat pada feses. Perhatikan Gambar 7!

Gambar 7
Hati berfungsi :
1) Membantu dalam metabolisme karbohidrat
2) Membantu metabolisme lemak
3) Membantu metabolisme Protein
4) Menetralisir obat-obatan dan hormon
5) Mensekresikan cairan empedu

3. Mekanisme Ekskresi

a. Ginjal (Proses Pembentukan Urin)

Ginjal berperan dalam proses pembentukan urin yang terjadi melalui serangkaian proses,
yaitu: penyaringan, penyerapan kembali dan pengumpulan (augmentasi).
Proses pembentukan urine di dalam ginjal melalui tiga tahapan .Tetiga tahapan tersebut
adalah tahap fltrasi, tahap reabsorpsi, dan tahap augmentasi.
1. Tahap Filtrasi
Pembentukan urine dimulai dari darah mengalir melalui arteri aferen ginjal masuk ke dalam
glomerulus yang tersusun atas kapilerkapiler darah. Ketika darah masuk ke glomerulus, tekanan
darah menjadi tinggi sehingga mendorong air dan zat-zat yang memiliki ukuran kecil keluar
melalui pori-pori kapiler dan menghasilkan fltrat. Cairan hasil penyaringan tersebut
fltra tersusun atas urobilin urea. glukosa, air, asam amino, dan ion-ion seperti natrium, kalium,
kalsium, dan klor. Filtrat selanjutnya disimpan sementara di dalam kapsula Bowman (Gambar 4).
Darah dan protein tetap tinggal di dalam kapiler darah karena tidak dapat menembus pori pori
glomerulus. Filtrat yang tertampung di kapsula Bowman disebut urine primer. Tahapan
pembentukan urine primer ini disebut tahap filtrasi.

Gambar 8

2. Tahap Reabsorpsi

Urine primer yang terbentuk pada tahap fltrasi masuk ke tubulus proksimal. Di dalam
tubulus proksimal terjadi proses penyerapan kembali zat-zat yang masih diperlukan oleh
tubuhyang disebut dengan tahap reabsorpsi. Glukosa, asam amino, ion kalium, dan zat-zat yang
masih diperlukan oleh tubuh juga diangkut ke dalam sel dan kemudian ke dalam kapiler darah di
dalam ginjal. Sedangkan urea hanya sedikit yang diserap kembali (Gambar 5).

Gambar 9
Cairan yang dihasilkan dari proses reabsorpsi disebut urine sekunder. Urine sekunder
mengandung air, garam, urea, dan urobilin. Urobilin inilah yang memberikan warna kuning pada
urine, sedangkan urea yang menimbulkan bau pada urine. Urine sekunder yang terbentuk dari
proses reabsorpsi selanjutnya mengalir ke lengkung Henle kemudian menuju tubulus distal.
Selama mengalir dalam lengkung Henle air dalam urine sekunder juga terus direabsorpsi.

3. Tahap Augmentasi

Setelah melalui lengkung Henle, urine sekunder sampai pada tubulus distal. Pada bagian
tubulus distal masih ada proses penyerapan air, ion natrium, klor, dan urea. Pada tubulus distal
terjadi proses augmentasi, yaitu pengeluaran zat-zat yang tidak diperlukan tubuh ke dalam urine
sekunder. Urine sekunder yang telah bercampur dengan zat-zat sisa yang tidak diperlukan tubuh
inilah yang merupakan urine sesungguhnya. Urine tersebut kemudian disalurkan ke pelvis renalis
(rongga ginjal). Urine yang terbentuk selanjutnya keluar dari ginjal melalui ureter, kemudian
menuju kandung kemih yang merupakan tempat menyimpan urine sementara (Gambar 6).
Kandung kemih memiliki dinding yang elastis. Kandung kemih mampu meregang untuk dapat
menampung sekitar 0,5 L urine. Proses pengeluaran urine dari dalam kandung kemih disebabkan
oleh adanya tekanan di dalam kandung kemih. Tekanan pada kandung kemih disebabkan oleh
adanya sinyal yang menunjukkan bahwa kandung kemih sudah penuh. Sinyal penuhnya kandung
kemih memicu adanya kontraksi otot perut dan otot-otot kandung kemih. Akibat kontraksi ini
urine dapat keluar dari tubuh melalui uretra.

Gambar 10
b. Kulit (Proses Pembentukan Keringat)

Bila suhu tubuh kita meningkat atau suhu udara di lingkungan kita tinggi, pembuluh-
pembuluh darah di kulit akan melebar. Hal ini mengakibatkan banyak darah yang mengalir ke
daerah tersebut. Pangkal kelenjar keringat berhubungan dengan pembuluh darah maka terjadilah
penyerapan air, garam dan sedikit urea oleh kelenjar keringat. Kemudian air bersama larutannya
keluar melalui pori-pori yang merupakan ujung dari kelenjar keringat. Keringat yang keluar
membawa panas tubuh, sehingga sangat penting untuk menjaga agar suhu tubuh tetap normal.
Ketika suhu di keliling kita panas maka kulit akan mengatur suhu tubuh dengan banyak
mengeluarkan keringat dan urin yang dihasilkan lebih sedikit. Sebaliknya ketika suhu dingin
maka tubuh hanya sedikit memproduksi keringat dan pengeluaran air lebih banyak melalui ginjal
(urin).

c. Hati (Proses Perombakan Sel Darah Merah)

Eritrosit atau sel darah merah dirombak di dalam hati. Prosesnya terdiri dari beberapa tahap
seperti berikut:
a) Hemoglobin yang terkandung dalam eritrosit dirombak menjadi heme, Fe, dan globin.
b) Heme diubah menjadi bilirubin dan biliverdin. Sedangkan Fe diambil dan disimpan di hati
dan globil digunakan untuk membentuk hemoglobin baru.
c) Bilirubin dioksidasi menjadi urobirin dan mewarnai feses dan urine.
d) Biliverdin merupakan zat warna empedu dan disalurkan ke kantong empedu.

d. Paru-paru (proses pernapasan)

Dalam sistem ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan karbondioksida (CO2) dan
uap air (H2O). Ketika kamu bernapas melalui hidung atau mulut, terjadi proses pertukaran antara
gas oksigen dan karbondioksida. Oksigen yang masuk melalui hidung pergi menuju trakea
melewati tenggorokan. Di trakea, udara akan dibagi-bagi ke dalam saluran-saluran udara yang
disebut saluran bronkus dan langsung memasuki paruparu. Pada paru-paru, udara akan terbagi
lagi ke dalam bronkiolus menuju ke alveolus (kantung udara).
Alveolus adalah tempat terjadinya pertukaran antara oksigen dan karbondioksida. Dalam
alveolus, oksigen akan diserap oleh pembuluh darah lalu disalurkan ke jantung. Kemudian, organ
jantung akan memompa oksigen untuk sel-sel tubuh. Proses penggunaan oksigen oleh sel-sel
tubuh itulah yang akan menghasilkan karbon dioksida. Lalu, karbon dioksida tersebut akan
diserap oleh darah dan dibawa kembali ke paru-paru untuk dikeluarkan dari tubuh melalui
hembusan napas bersama uap air.

4. Gangguan pada Sistem Ekskresi

1. Penyakit pada ginjal

a. Diabetes Melitus (kencing manis) adalah penyakit yang ditandai oleh adanya kandungan
gula yang tinggi dalam darah dan zat-zat keton serta asam akibat kekurangan hormon
insuli.
b. Diabetes insipidus merupakan penyakit yang ditandai sengan pengeluaran urine yang
berlebihan karena kekurangan hormon antidiuretik (ADH).
c. Batu Ginjal yaitu penyakit yang disebabkan oleh adanya endapan garan kalsium, fosfat,
atau asam urat urine di dalam rongga ginjal, salauran ginjal atau di dalam kandung kemih.
d. gagal ginjal yaitu suatu penyakit dimana fungsi ginjal menurun secara perlahan hingga
ginjal tak mampu lagi berfungsi dan menyebabkan penimbunan limbah metabolisme di
dalam darah.
e. Albuminuria adalah penyakit yang ditandai oleh adanya molekul albumin dan protein
laindalam urine.

2. Penyakit pada hati

a. Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang dan menyebabkan
peradangan sertamerusak sel-sel hati.
b. Sirosis merupaka penyakit hati kronis dan menyebabkan guratan pada hati sehingga hati
menjadi tidak berfungsi.

3. Penyakit pada paru-paru

a. TBC yaitu suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Micobacterium
tuberkulosis
b. Asma atau sesak napas yaitu kelainan karena penyumbatan saluran pernapasan
c. Kanker paru-paru yaitu gangguan paru-paru yang salah satunya disebabkan oleh kebiasaan
merokok.
d. Empisema yaitu penyakit pembengkakan paru-paru karena pembuluh darah dalam paru-
paru terisi udara.

4. Penyakit pada kulit


a. Kanker kulit yaitu penyakit yang disebabkan oleh sinar ultraviolet
b. Psioriasisyaitu penyakit dengan gejala antara lain kulit kemerahan dan bersisik
c. Skabies yaitu penyakit yang disebabkan oleh parasit insekta yang sangat kecil
d. Jerawat yaitu gangguan umum yang bersifatkronis pada kelenjar minyak
e. Eksim yaitu penyakit kulit yang disebabkan kulit menjadi kering, kemerah-merahan dan
bersisik.

5. Upaya Menjaga Kesehatan Sistem Ekskresi


a. Cara menjaga Ginjal

Pada organ ini berfungsi untuk menyaring darah , menjaga kesehatan ginjal merupakan
hal yang sangat penting yang perlu dilakukan. Terkadang kita tidak sadari makanan atau
minuman yang dikonsumsi setiap harinya mengandung zat-zat berbahaya yang dapat tidak dapat
dicerna atau dinetralisir oleh organ ginjal ini. Penumpukan zat yang berbahaya diginjal akan
menyebabkan penyakit tertentu, untuk menghindarinya kita harus tetap menjaga organ tersebut.
Adapun cara menjaga kesehatan ginjal yaitu sebagai berikut:

1. Dengan mengatur pola makan

Cara yang demikian merupakan tips ampuh menjaga dan merawat kesehatan organ ginjal
anda. Pilihlah makanan seperti buah-buahan, sayur-sayuran yang ditanam dengan tanpa pupuk
kimia ( organik ) serta jauhilah makanan olahan, mengurangi konsumsi garam berlebihan, serta
konsumsilah ikan atau daging putih tanpa lemak.
2. Aktif Bergerak

Ginjal bias dijaga dengan cara sangat gampang, yakni dengan beraktivitas fisik anda harus
aktif selalu bergerak dan jangan bermalas-malasan karena kesehatan anda bias terjaga hanya
dengan terbiasa menggerakkan badan.

3. Dengan selalu menjaga berat badan

Dengan perut yang bergelambir akibat penumpukan lemak hal ini pastinya menurunkan rasa
percaya diri anda bila sedang bercengkram dengan teman anda. Selain itu juga dapat
mempengaruhi keadaan emosional anda berat badan yang berlebihan sangat tidak baik untuk
kesehatan karena organ tubuh akan bekerja lebih keras untuk mengikis tumpukan lemak tersebut
termasuk ginjal yang lama kelamaan akan membuatnya menjadi lemah kinerjanya.

4. Dengan cara menjauhi minum Alkohol dan Hindari Rokok

Pada kandungan rokok yang anda hisap sehari-hari hal ini bias merusak organ paru-paru dan
juga ginjal. Selain itu rokok maupun alkohol juga menjadi penyebab utama tubuh anda dapat
terserang berbagai penyakit yang mengerikan salah satunya organ ginjal.

5. Kontrol tekanan darah

Penyakit organ ginjal ini dapat dipicu juga dari tekanan darh yang tinggi, selama lima tahun
terakhir di peroleh data dari IRR yang membeberkan bahwasanya sebanyak dari 35% penyakit
ginjal disebabkan oleh tekanan darah tinggi.

6. Dengan menghindari stress

Kondisi stress yang menyerang anda membuat tekanan darh menjadi naik dan seperti yang
sebelumnya dijelaskan, bila tekanan darah tinggi maka resiko anda terserang penyakit ginjal pun
menjadi lebih besar.

7. Menghindari beberapa obat antibiotic dan anti nyeri

Diusahakan agar tidak mengkonsumsi atau bahkan menghindari beberapa obat antibiotic dan
anti nyeri ini karenakan dapat merusak ginjal atau konsultasikan tentang penggunaan obat
tersebut kepada dokter spesialis terlebih dahulu.
b. Cara menjaga Hati ( Liver )

Pada organ hati ( liver ) ini dapat menghancurkan atau dapat menetralisir racun yang masuk
ke dalam tubuh. Untuk mencegah terjadi sesuatu terhadap organ ini sebaiknya hindari
mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan yang sangat berbahaya diantaranya MSG,
Aspartam, dan lain sebagainya. Terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan juga bisa merusak
organ hati ini, agar tetap terjaga dan organ hati tetap kuat harus tetap menjaganya. Berikut adalah
beberapa cara menjaga kesehatan hati:

1. Konsumsi sayuran

Ada beberapa sayuran yang tepat untuk menjaga kesehatn hati seperti bawang dan brokoli
ialah merupakan sayuran yangh sama-sama menyimpan belerang dalam porsi yang lebih
dibutuhkan oleh tubuh untuk mendorong kemampuan hati dalam mendetoksifikasi racun.

2. Dengan meminum air lemon

Untuk membantu proses detoksifasi hati, buat minuman yang berasal dari air putih dengan
campuran air perasan buah lemon, pada lemon ini memiliki kandungan asam sitrat yang
membantu kinerja empedu dalam mengeluarkan racun dari tubuh. Cara ialah mencampurkan air
perasan lemon tersebut kedalam air putih lalu diminum dengan secara rutin tiap hari.

3. Pijat

Memang bila dipijat sangat nikmat akibat lelah kinerja atau beraktivitas seharian, sama
seperti hati diarea dekat hati dan kantung empedu berguna untuk membatu proses perairan atau
sirkulasi darah ke hati dan fungsi hati akan lebih optimal dalam bekerja.

4. Berhenti mengkonsumsi alkohol

Alkohol yang bila dikonsumsi akan berubah senyawa menjadi partikel racun lebih banyak
sehingga organ hati akan bekerja untuk menyaring dan mengeluarkan racun dari tubuh lebih
keras bila dibiarkan maka pada fungsi hati akan melemah, oleh sebab itu dibatasi atau dengan
berhenti itu lebih baik.
c. Cara menjaga Paru-paru

Hal yang dapat merusak paru-paru ialah asap rokok, oleh sebab itu untuk menjaga
kesehatan organ paru-paru ada baiknya agar hindari kebiasaan merokok atau bahkan hidarin asap
rokoknya. Selain itu hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan paru-paru adalah:

1. Berhenti merokok

Kebanyakan pakar kesehatan penyakit dalam agar menganjurkan kepada setiap perokok
untuk berhenti merokok, karena pada rokok memiliki kandungan bahan kimia yang santa
berbahaya seperti nikotin, tar, sianida, benzene atau bensol, cadmium, methanol, asetilena,
amonia, fomaldehida, hydrogen sianida, arsenik dan karbon monoksida.

2. Dengan menjaga kebersihan udara

Bila udara yang bersih akan mengurangi resiko paru-paru terkontaminasi benda asing Dari
luar yang dapat merusaknya, untuk menciptakan kebersihan udara dapat kita siasati dengan cara
yakni dengan menggunakan masker atau penyaring udara saat keluar adan hentikan membakar
sampah atau kayu disekitar rumah.

3. Tingkatkan kualitas udara dalam ruangan

Udara dalam ruangan juga dapat mempengaruhi kesehatan paru-paru, untuk meningkatkan
kualitas udara dalam ruangan dapat anda lakukan dengan cara membersihkan setiap benda yang
ada, seperti karpet , hordeng, dll. Selain itu juga bila menggunakan lilin yang berlebihan dan
penggunaan pewangi ruangan yang mengandung bahan kimia yang berbahaya juga dapat
mempengaruhi kesehatan paru-paru anda, oleh karena itu pandailah dalam memilih penyegar
ruangan jangan lupa untuk memberikan ventilasi untuk pertukaran udara masuk kedalam
ruangan

4. Dengan mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi

Sudah terbukti bahwa makanan yang memiliki kandungan anti oksidan merupakan sumber
yang baik untuk organ paru-paru. Antioksidan bias didapat dari sayuran dan buah. Tetapi
sebaiknya anda mengkonsumsi sayuran yang berdaun hijau, karena sayuran yang berdaun hijau
memiliki banyak sekali antioksidan dan memiliki perlindungan.
d. Cara menjaga Kulit

Organ kulit yang berfungsi sebagai ekskresi air dan garam sebagai hasil proses metabolisme,
zat cair tersebut dikeluarkan bersama keringat, menjaga kesehatan kulit bertujuan untuk
mencegah timbulnya kelainan pada kulit seperti panu, eksim, kurap, biang keringat dan lain
sebagainya. Berikut adalah beberapa cara menjaga kesehatam kulit:

1. Konsumsi buah dan sayuran segar

Pada buah dan sayuran segar memiliki peranan khusus dalam menyehatkan kulit untuk
membuat kulit yang sehat anda dapat mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan segar yang dapat
anda temui dengan mudah misalnya buah-buahan segar yang dapat membuat kulit anda menjadi
sehat ialah seperti buah jeruk pada buah ini memiliki banyak sekali kandungan vitamin C yang
dapat menjadi anti engine pada kulit sehingga kulit akan menjadi awet muda dan tampak segar
selalu dan sayuran hijau yang dapat dikonsumsi ialah seperti bayam sawi dan masih banyak lagi
lainnya.

2. Minum Air putih yang cukup

Dengan meminum air putih membuat kulit menjadi sehat, jika ingin menjaga kesehatan kulit
maka harus mengkonsumsi air putih yang cukup, para ahli kesehatan menyarakan mengkonsumsi
air putih minimal 1.5 liter perharinya. Hal ini dianjurkan Karena tubuh manusia yang terdiri dari
banyak kandungan air, bila sesorang kekurangan air maka mereka akan mengalami dehidrasi dan
kulit mereka menjadi kering dan kusam.

3. Istirahat

Bila ingin menjaga kesehatan kulit, maka kita harus memeperhatikan waktu istirahat
sehingga dengan beristirahat kulit akan menjadi sehat dan tidak kering. Untuk beristrahat
gunakanlah waktu 8 jam untuk beristrahat selama satu hari dengan begitu telah membiarkan kulit
beristrahat juga.

4. Hindari polusi

Polusi dapat membuat kulit menjadi kusam dan kering, akibat yang ditimbulkan dari sinar UV
tersebut seseorang dapat terkena kanker kulit, maka anda harus benar-benar menjaga kulit anda
dari sinar matahari, jangan pernah biarkan sinar matahri mengenai kulit anda dalam jangka
waktu yang lama karena hal tersebut tentu saja dapat merusak kesehatan kulit anda.
TUGAS!!!

1. Pengeluaran keringat dari tubuh manusia bertujuan untuk....


a. Mengurangi air dalam tubuh
b. Mengurangi peranan paru-paru
c. Mengatur pH darah
d. Mengatur suhu tubuh

2. Fungsi sistem ekskresi pada manusia adalah....


a. Mengeluarkan zat sisa metabolisme yang masih dapat digunakan tubuh
b. Mengeluarkan zat sisa metabolisme yang sudah tdak dapat digunakan tubuh
c. Mengeluarkan feses dari hasil pencernaan
d. Mengeluarkan zat sisa yang masih dapat digunakan
3. Urutan proses pembentkan urine yang benar adalah....
a. filtrasi – reabsorpsi – augmentasi
b. filtrasi – augmentasi – reabsorpsi
c. reabsopsi – filtrasi – augmentasi
d. reabsorpsi – augmentasi – filtrasi

4. Reabsorpsi pada pembentukan urine berlangsung pada bagian.....


a. glomerolus
b. tubulus kontortus distal
c. tubulus kontortus proksimal
d. simpai bowman
5. Berikut ini upaya menjaga kesehatan paru-paru yang tepat adalah....
a. istirahat yang cukup
b. menghindari rokok dan alkohol
c. makan tepat waktu
d. minum air putih yang banyak
DAFTAR PUSTAKA

Basoeki, Soedjono. 1988. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Jakarta : Depdikbud

Irianto, Koes. 2012. Anatomi dan Fisiologi Untuk Mahasiswa. Bandung : Alfabeta

Pratiwi, D.A , Srikini, dkk. 2006. Biologi Jilid II. Jakarta : Erlangga

Prawirohartono, Slamet. 2005. Biologi 3. Jakarta : Bumi Aksara

Suntoro, Susilo H, dkk. 1993. Anatomi dan Fisiologi Hewan. Universitas Terbuka Jakarta :

Depdikbud

Anda mungkin juga menyukai