Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PORTOFOLIO INDIVIDU

MATA KULIAH KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I


ANATOMI FISIOLOGI SISTEM HEMATOLOGI

DI SUSUN OLEH :
ENJANG WAHYU BUDIARTI
NIM 2011013

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN PARAREL


STIKES HANG TUAH SURABAYA
TA. 2020/2021
Anatomi Fisiologi Siste Hematologi
Sistem hematologi tersusu atas darah dan tempat darah diproduksi, termasuk sumsum tulang dan
nodus limpa. Darah adalah organ khusus yang berada dengan organ lain karena berbentuk cairan.
Darah merupakan medium trranspor tubuh, volume darah manusia sekitar 7%-10% berat badan
normal dan berjumlah sekitar 5 liter. Keadaan jumlah darah pada tiap-tiap orang tidak sama,
tergantung pada usia,pekerjaan,serta keadaanjantung atau pembuluh darah.
Darah terdiri atas 2 komponen utama, yaitu sebagai berikut
1. Plasma darah, bagian cairan darah yang sebagaian besar terdiri atas air, elektrolit dan
protein darah
2. Butir-butir darah (corpuscles), yang terdiri atas komponen-komponen berikut ini:
 Eritrosit : sel darah merah (SDM-red blood cell)
 Leukosit: sel darah putih (SDM-white blood cell)
 Trombosit : butir pembeku darah-platelet
Plasma Darah
Fungsi plasma darah :
 Sebagai pelarut bahan-bahan kimia
 Membawa mineral-mineral terlarut seperti glukosa,asam amino,vitamin,CO2, dan bahan
buangan lain
 Menyebarkan panas dari organ yang lebih hangat ke organ yang lebih dingin
 Menjaga keseimbangan antara cairan di dalam sel dan cairan di luar sel
Plasma darah mengandung protein-protein penting seperti fibrinogen (pembekuan darah),
globulin (pertahanan tubuh), albumin (membantu aliran darah dan mangatur tekanan osmosis
darah), lipoprotein
Sel Darah Merah (Eritrosit)
Anatomi
 Berbentuk cakram bikonkaf
 Bersifat elastic
 Tidak memiliki inti
 Diameter 8Um
 Umur eritrosit kurang lebih 120 hari
Fisiologi
Mengangkut O2 dari paru-paru untuk di edarkan ke seluruh tubuh
Komponen sel darah merah
 Membrane eritrosit
 Enzim G6PD
 Hemoglobin
Nilai normal Hb
 Pria : 13-16g%
 Wanita 12-12g%
 Anak (6-12 th): 11,5-15,5g%
Jumlah normal eritrosit
 Pria : 4,5 juta-5,5 juta/mm2
 Wanita : 4-5 juta/mm2
Metabolism eritosit
 Umur eritrosi adalah 120 hari
 Eritrosit matimengalami distruksi di limpahemoglobinhaem+globin
 Haembesi+porfirin,zat besi digunakan untuk membentuk eritrosit baru
 Porfirinbilirubinmewarnai urine (urobilin) dan feses ( sterkobiline)
 Tempat pembuatan sel eritrosit adalah sumsum tulang, limpa, dan hepar
Sel Darah putih (leukosit)
Fungsi:
Perahanan tubuh dari serangan mikoorganisme
Leukosit bergranula (granuler)
 Neutrophil
Nama lain sel polimorfonuklear (sel PMN)]
Anatomi
1. Inti sel yang kadang-kadang seperti terpisah-pisah
2. Protoplasmanya banyakbintik-bintik halus/glandula banyaknya 50-60%
3. Granula berisi enzim hidrolisis,berwarna uangu pucat
Fisiologi
Punya kemampuan fagositosis untuk memangsa dan menghancurkan bakteeri serta sel-sel
tubuh yang mati.
 Eosinofil
Anatomi :
1. Ukuran dan bentuknya hampir sama dengan netrofil tetapi granula dan sitoplasmanya
lebih besar
2. Berwarna merah terang jika di warnai dengan eosin
3. Banyaknya kira-kira 24%
Fisiologi
1. Membunuh parasit
2. Membunuh sel-sel kanker
3. Berperan dalam reaksi alergi
 Basofil
Anatomi :
1. Sel ini kecil dari eusinofil
2. Mempunyai inti yang bentuknya teratur
3. Di dalam protoplasmanya terdapat granula-granula besar berwarna biru
Fisiologi
1. Berperan sebagai agen anti alergi
2. Menghasilkan histamine
3. Mengandung heparin,suatu senyawa yang mencegah pembekuan darah di dalam
pembuluh darah
Leukosit tidak bergranula (argranuler)
 Limfosit
Anatomi
Bentuknya ada yang besar dan kecil, di dalam sitoplasmanya tidak terdapat granula dan
intinya besar, banyaknya kira-kira 15-20%
Fisiologi
1. Berperan dalam pertahanan tubuh dengan cara membentuk suatu protein yang di sebut
antibody
2. Membunuh dan memakan bakteri yang masuk kedalam jaringan tubuh
Macam-macam limfosit
1. Sel B : membuat antibody yang mengikat pathogen dan menghancurkannya
2. Sel T :
 CD4+ (pembantu) : sel T mengkoordinir tanggapan ketahanan, menahan bakteri
intraseluler
 CD8+ (sitotoksik): membunuh sel yang terinfeksi virus
3. Sel natural killer (NK sel) : sel pembunuh alami dapat membunuh sel tubuh yang tidak
menunjukkan sinyal bahwa dia tidak boleh dibunuh karena telah ter0nfeksi virus atau
telah menjadi sel kanker
 Monosit
Dikenal sebagai makrofag setelah dia meninggalkan aliran darah serta masuk ke dalam
jaringan
Anatomi :
1. Berukuran paling besar diantara sel darah putih lainnya
2. Protoplasmanya lebar, warna biru abu-abu mempunyai bintik-bintik sedikit kemerahan
3. Inti selnya bulat dan panjang, warnanya lembayung muda
Fisiologi : sebagai fagosit
Harga norma hitung jenis leukosit:
 Basofil :0-1%
 Eosinofil : 2-4%
 Batang : 1-5%
 Segmen : 51-67%
 Limfosit : 20-30%
 Monosit : 2-6%
Nilai normal leukosit : 5000-10000/mm3
Keping Darah (trombosit/Platelet)
Anatomi
1. Memiliki bentuk tidak teratur
2. Tidak memiliki inti
3. Berukuran sangat kecil,diameter 2-4 Um
Fisiologi : berperan dalam proses pembekuan darah
Nilai normal trombosit : 150.000-400.000/mm3
Proses terbentuknya trombosit
 Trombosit berasal dari sel megakariosit yang pecah menjadi bagian kecil-kecil yang
disebut platelet atau trombosit
 Megakariosit berasal dari sel mieloblast yang juga merupakan induk sel leukosit
FAKTOR RESIKO
- Perdarahan
- Kecelakaan
WOC Anemia - Pembedahan
- Persalinan
- Berkurangnya pembentukan
sel darah merah

Laki-lakiHb<13g/dl
Anemia wanitaHb <12 g/dl

Anemia Apalastik Anemia Defisiensi Besi Anemia Megaloblostik Anemia Hemolisis


Etiologi Etiologi Etiologi Etiologi
- Pengurangan jumlah - Rendahnya masukan besi - Difisiensi vit B12 - Pengaruh obat-obatan
sel darah merah - Gangguan absorbsi - Difisiensi asam folat - Proses autoimun
- Kelainan sel darah - Pendarahan menaun - Gangguan metabolisme vit B 12 - Reaksi tranfusi, malaria
merah dan asam folat
- Faktor genetik, obat- - Gangguan sintesis DNA
obatan dan bahan
kimia

Anemia

Eritrosit Kerusakan sumsum tulang


Perdarahanan

↓ Merangsang hormon eritropoitin Terputusnya tulang Vertebre
HB
(Hormon yang membentuk sel darah merah)
Devisit neurologi
O2 ↓ Pembentukan serum ↓
Kelamahan dan demam
Dalam jaringan Dalam otak
Besi serum dalam darah ↓
Dehidrasi
Jantung berusaha untuk Metabolisme an aerob Nafsu makan ↓
kompensasi Keletihan Keseimbnagan cairan

Lemah jantung Berdebar-debar Asam laktat Asupan nutrisi ↓


Cepat lelah

Defisit Nutrisi
Intoleransi aktifitas Ansietas Nyeri akut
Radiasi, Virus, Bahan Kimia, Genetik, Penyakit Autoimun
Lingkungan dan Pekerjaan, Imunodefisiensi
WOC LIMFOMA NON HODGKIN
Mutasi Sel Limfosit

Abnormalitas Sel Limfosit

Berkumpul di Getah Bening dan Mengeras

Limfoma Non Hodgkin

Bladder (B4) Bowel (B5) Bone (B6)


Breathing (B1) Brain (B2) Blood (B3)
Pembesaran kelenjar
Metastase tulang Pembesaran kelenjar
Pembesaran Kelenjar getah bening di leher
Metastase Metastase tulang belakang limfa di selakangan dan
Getah bening di darah sumsum tulang belakang mengeras
Thoraco abdomen belakang
Gangguan orofaring
Distensi kandung
Menekan Usus Besar Pendarahan kemih Pembengkakan pada
Pendarahan Infeksi Infeksi > Hipotermia tungkai
Intake makanan menurun
Penekanan Nodus
Anemia Gangguan
Anemia eliminasi urine Berat badan menurun Kesulitan bergerak
Pembesaran Nodus
Mekastikal dan edema Suplay Oksigen Ke
jalan nafas otak berkurang Defisit nutrisi Gangguan mobilitas
Resiko
fisik
ketidakseimbangan
Ekspansi paru Resiko Perfusi tidak cairan
menurun efektif

Sesak nafas

Pola Nafas tidak


efektif

Anda mungkin juga menyukai