Anda di halaman 1dari 10

REPRODUKSI KORUPSI :

STUDI KASUS KORUPSI JAKSA URIP TRI GUNAWAN

J. Danang Widoyoko
Indonesia Corupfion Watch (ICW)
JI. Kalibata Timer IV/0 No. 6, Jakarta Selatan 12740
Email : danang@antikorupsi.org

Abstract

Judicial system in Indonesia is one of the most corrupt institution. This paper investigates how corruption
becomes systemic practice and how corruption reproduced particularly in the case of bribery by Urip Tri
Gunawan. Using Anthony Giddens notion on social structure as rules and resources, this paper shows
how corruption has embedded in the social structure in Attorney General Office and how corruption
reproduce by the repetition of social practice in the daily life of agent. As corruption has became a
practical consciousness among prosecutors, it is reproduced by prosectutors wihout any consideration
or conscience. Corruption has became a common practice. Corruption eradication actually is a strategy
to force the agent moves from practical consciousness to discursive consciousness.

Key words: Corruption, Reproduction, Social Practices, Structure

Abstrak

Sistem peradilan di Indonesia adalah salah satu lembaga yang paling korup. Tulisan ini mengkaji
bagaimana korupsi menjadi praktik sistemik dan bagaimana korupsi direproduksi khususnya dalam
kasus suap oleh Urip Tri Gunawan. Menggunakan pengertian Anthony Giddens pada struktur sosial
sebagai aturan dan sumber daya, tu/isan ini menunjukkan bagaimana korupsi telah tertanam dalam
struktur sosial di Kantor Kejaksaan Agung dan bagaimana korupsi berkembang biak dengan
pengulangan praktek sosial dalam kehidupan sehari-hari. Korupsi telah menjadi kesadaran praktis di
kalangan jaksa, ha/ itu direproduksi oleh jaksa tanpa pertimbangan atau hati nurani. Korupsi telah
menjadi praktek umum. Pemberantasan korupsi sebenamya merupakan strategi untuk memaksa agen
bergerak dari kesadaran praktis untuk kesadaran diskursif.

Kata Kunci: Korupsi, Reproduksi, Praktik Sosial, Struktur

A. Pendahuluan terpidana yang berhasil dipenjarakan oleh KPK,


1. Latar Belakang memang benar, persentase pelaku korupsi dari
Salah satu sektor yang dipandang sangat penegak hukum jauh lebih kecil dibandingkan
korup di Indonesia adalah peradilan. Praktik korupsi dengan para koruptor dari sektor lainnya. Akan
peradilan telah terungkap sejak lama. Sejumlah tetapi ketika banyak praktik penyuapan ditangkap
aparat penegak hukum bahkan telah dikenai sanksi oleh KPK, semestinya banyak penegak hukum
karena terlibat dalam praktik korupsi yang lebih sudah mengetahui bahwa korupsi tidak lagi aman.
populer dengan istilah mafia peradilan. Pertanyaan Alat penyadap yang dimiliki oleh penegak hukum,
yang perlu untuk dijawab adalah mengapa praktik terutama punya KPK, telah berfungsi dengan baik
korupsi peradilan terus dilakukan? Barangkali dan banyak pelaku penyuapan yang berhasil
persoalan ringannya sanksi bagi pelaku mafia ditangkap dan dipenjarakan. Untuk menjawab
peradilan bisa dituding sebagai penyebab praktik pertanyaan di atas, saya melakukan penelitian
korupsi terus dilakukan. Ketika melihat daftar empiris dengan studi kasus penyuapan yang

13
MMH, Ji/id 42 No. 1 Januari 2013

dilakukan oleh Artalyta Suryani kepada jaksa Urip Tri kepentingan yang dibesarkan oleh Orde Baru
1
Gunawan. Soeharto. Karena korupsi adalah eksploitas oleh
kelas borjuis atau oligarki, maka untuk
2. Metode Penelitian memberantasnya tidak bisa dengan reformasi
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif teknis. Korupsi hanya bisa diberantas melalui
dengan menggambarkan secara mendetail gerakan sosial yang menyatukan perlawanan kelas
bagaimana korupsi dilakukan. Saya mewawancarai proletar atau korban korupsi yang ditindas oleh
sejumlah informan yang mengerti kasus korupsi oligarki.
tersebut dan memahami bagaimana praktik korupsi Berangkat dari berbagai keterbatasan dan
di Kejaksaan. Karena ada banyak informasi sensitif kelemahan pendekatan agen maupun pendekatan
yang disampaikan, maka saya menutup identitas struktural, maka saya mencoba altematif pemikiran
informan. Penelitian ini juga menggunakan data­ lain yang mencoba mendamaikan ketegangan
data sekunder, yakni putusan pengadilan dan antara agen dan struktur yang selama ini
dokumen lainnya. mendominasi pemikiran sosial. Salah satu
pemikiran yang mencoba mengatasi perdebatan
3. PerspektifTeoritis antara struktur dan agen adalah teori strukturasi
Pemikiran tentang korupsi dalam ilmu sosial yang dikembangkan oleh Anthony Giddens.
ditandai dengan perdebatan tiada akhir antara Giddens membangun teori strukturasi dengan
pendekatan agen dan struktur. Pendekatan agen keluar dari ketegangan dan dikotomi antara struktur
melihat, praktik korupsi dilakukan oleh kreativitas dan agen, antara objektivitas dan subjektivitas.
agen. Meskipun sudah ada aturan yang melarang, Teori strukturasi juga hendak menjembatani antara
agen tetap melakukan korupsf. Motivasinya adalah analisis pada level makro dan level mikro. Bila
untuk mengejar keuntungan bagi dirinya sendiri. pendekatan struktural objektivitas berkonsentrasi
Salah satu varian dari pendekatan agen adalah teori pada analisis di level makro, maka pendekatan
pilihan rasional yang dalam kebijakan publik muncul agen­subjektivitas terfokus pada gejala mikro.
dalam bentuk kebijakan neo­liberal. Pendekatan Dikotomi itu oleh Giddens dilihat sebagai dualisme
agen melihat, untuk memberantas korupsi harus dalam ilmu sosial. Kubu subjektivitas melihat agen
dilakukan strategi komprehensif yang dengan memiliki independensi dalam melakukan
memberikan insentif seperti menaikkan gaji dan tindakannya, sedangkan kubu objektivitas melihat
sekaligus disinsentif, yakni dengan penegakan struktur yang menentukan agen. Subjektivisme
hukum. melihat agen melakukan tindakan sosial secara
Sebaliknya, pendekatan struktural melihat sukarela dan memandang pengalaman individu
korupsi dilakukan oleh agen karena struktur lebih menentukan daripada gejala keseluruhan.
sosialnya sudah korup. Agen tidak berdaya Sedangkan objektivisme melihat agen melakukan
mengubah struktur sehingga ia turut melakukan tindakan sosial karena diatur dan dikendalikan oleh
korupsi. Pendekatan ini bisa menjelaskan mengapa struktur dan memandang gejala keseluruhan lebih
ada orang baik dan jujur, ketika kemudian menjadi menentukan daripada pengalaman individu. Akar
politisi ternyata kemudian sama korupnya dengan dari dualisme tersebut menurut Giddens karena
2
politisi lain. ltu karena tindakan dia ditentukan oleh kerancuan dalam melihat objek kajian ilmu sosial.
struktur sosial yang korup. Salah satu varian dari Menurut Giddens, objek utama penelitian ilmu sosial
pendekatan struktur adalah pemikiran marxis justru titik temu antara objektivitas dan subjektivitas.
strukturalis yang melihat struktur terbentuk karena Titik temu itu adalah praktik sosial yang berulang
dialektika materialisme. Struktur ditentukan oleh serta terpola dalam ruang dan waktu. Jadi, wilayah
basis ekonomi, yakni akumulasi kapital oleh kelas studi ilmu sosial bukanlah pengalaman individu
boriois. Dalam konteks Indonesia, Robison dan Vedi aktor seperti pendekatan subyektif, juga bukan
Hadiz merevitalisasi dengan menyebut kelas borjuis keberadaan bentuk totalitas masyarakat seperti
sebagai oligarki, yakni aliansi cair berbagai pendekatan obyektif. Teori strukturasi melihat

1. Robison, Richard and Vedl Had 12, 2004, Reorganising Power In Indonesia, The Politlcs of Oligarchy in an Age of Mantet London: Roudedge­Curzon
2 B. Herry.Priyono B., 2002,Anlhony Giddens. Suatu Pengantar, Jakarta, KPG., him. 6­7.

14
J Danang WKfoyoko, Reproduksi Korupsi

wilayah utama penelitian ilmu sosial adalah praktik adalah pembentukannya oleh praktik sosial.
sosial. Pemikiran ini merupakan tawaran dari Struktur membentuk dan dibentuk oleh praktik sosial
Giddens untuk menengahi dikotomi dalam ilmu yang berulang. Struktur bukan sesuatu yang statis
sosial antara agen dan struktur, antara melainkan dinamis. Struktur seakan­akan menjadi
subyektivisme dan obyektivisme. pedoman yang menjadi prinsip­prinsip praktik sosial
Menurut Giddens, selama ini ilmu sosial dijajah di berbagai tempat dan waktu. Praktik tersebut
oleh dualisme antara struktur dan agen. llmu sosial merupakan hasil dari perulangan berbagai tindakan
ditandai oleh perdebatan yang keras antara para kita. Struktur tidak hanya memberikan panduan,
pendukung struktur dan para pendukung agen. tetapi juga menjadi sarana bagi berlangsungnya
Masing­masing memiliki argumentasi dan praktik sosial. Karena itu, struktur disebut oleh
penjelasan terhadap fenomena sosial. Tetapi Giddens disebut sebagai skemata, tidak hanya
menurut Giddens, hubungan antara struktur dan mengekang ( constraining). tetapi jug a
agen adalah relasi dualitas (duality) karena tindakan memberdayakan (enabling), yang memungkinkan
dan struktur saling mengandaikan. Agen adalah terjadinya praktik sosial.
orang­orang yang kongkret dalam arus kontinyu Lalu bagaimana agen merespon dualitas
tindakan dan peristiwa di dunia.3 Dualitas struktur struktur itu? Apakah agen menjadi subjek yang
dan pelaku terletak pada proses di mana struktur independen dan otonom ataukah agen adalah objek
sosial merupakan hasil (outcome) dan sekaligus yang mengikuti struktur? Menurut Giddens, individu
sarana (medium) praktik sosial' (Giddens, 1979:69). tahu, tetapi tahu tidak sama dengan sadar. Giddens
Dal am gagasan dualitas tersebut, struktur tidak membedakan tiga dimensi internal pelaku, yaitu
selamanya dianggap sebagai penghalang bagi motivasi tak sadar (unconscious motives),
tindakan karena struktur juga menjadi bagian dari kesadaran praktis (practical consciousness) dan
produksi perubahan sosial. Karena itu, Giddens kesadaran diskursif (discursive consciousness).
melihat dalam gagasan dualitas, struktur Motivasi tak sadar menyangkut keinginan yang
merupakan aturan dan sumber daya yang berpotensi mengarahkan tindakan, tetapi bukan
dipergunakan oleh aktor dalam interaksi. Struktur tindakan itu sendiri. Mengapa seseorang setiap hari
juga dibentuk oleh aktor melalui interaksi tersebut. bekerja, berangkat ke kantor jam 7 pagi? Tanpa
Dengan demikian, menurut Giddens, struktur adalah sadar praktik itu dilakukan setiap hari. Sedangkan
sebuah corak (mode) di mana relasi antara kesadaran diskursif merujuk pada tindakan yang
momentum dan totalitas diekspresikan dalam bukan hanya disadari tetapi juga mampu dijelaskan
reproduksi sosial. Menurut Giddens, struktur oleh pelaku. Mengapa harus bekerja dan harus
bukanlah kode tersembunyi yang mengatur agen, berangkat jam 7 pagi? Kesadaran diskursif akan
juga bukan totalitas gejala atau kerangka mampu memberikan penjelasan bahwa ia
keterkaitan bagian­bagian dalam sebuah totalitas membutuhkan uang untuk membeli kebutuhan
fungsional. Struktur adalah aturan (rules) dan dasar serta kebutuhan lainnya. Karena aturan di
sumber daya (resource) yang terbentuk oleh dan kantor soal jam kerja sangat ketat dan kalau
membentuk perulangan praktik sosial. Sebagai terlambat gaji akan dipotong, maka ia harus
aturan, struktur membatasi agen. Struktur berangkat tiap hari jam 7 pagi.
menentukan apa yang bisa dan yang tidak bisa Kesadaran praktis merujuk pada pengetahuan
dilakukan oleh agen. Struktur menjadikan agen praktis yang seringkali tidak bisa dijelaskan.
mengikuti apa yang sudah digariskan oleh struktur Misalnya sejak kecil seorang anak dididik untuk
melalui aturan, baik aturan­aturan formal maupun merapikan kaos kaki dan memasukkannya ke dalam
aturan­aturan informal seperti norma. Tetapi struktur sepatu. Sampai besar dia akan terus melakukan hal
sekaligus juga sebagai sumber daya yang bersifat itu, bahkan ketika dia sudah sangat kaya dan
memberdayakan karena membuat agen bisa memiliki pembantu di rumah, kebiasaan itu masih
melakukan sesuatu. terus dipertahankan. Kesadaran praktis ini
Gagasan lain yang menarik tentang struktur merupakan kunci untuk memahami proses

3 lbld,hlm.18­19
4 Anthony Giddens, 1979, Central Problems In Social Theory Action, Structure and Contradiction In Social Anahsys Ber1<eley, Los Angeles, Urwersity California
Press, him. 71.

15
MMH, Ji/id 42 No. 1 Januari 2013

bagaimana berbagai tindakan dan praktik sosial 8. Pembahasan


lambat­lain menjadi struktur dan bag aim an a struktur 1. Jaksa dan Korupsi
itu mengekang serta memampukan tindakan atau Kasus penyuapan terhadap jaksa Urip Tri
praktik sosial kita. Reproduksi sosial berlangsung Gunawan adalah salah satu penyuapan terbesar
lewat keterulangan praktik sosial yang jarang yang terbongkar di Kejaksaan. KPK berhasil
dipertanyakan lagi.5 Dengan kesadsrsn praktis ini, membekuk Jaksa Urip Tri Gunawan yang baru saja
akan diketahui bagaimana proses strukturasi terjadi, menerima uang suap sebesar Rp. 5,9 miliar dari
yakni bagaimana struktur dibentuk oleh tindakan Artalyta Suryani. Urip menerima uang itu sebagai
agen dan bagaimana tindakan agen dipengaruhi imbalan setelah menghentikan penyidikan kasus
oleh struktur.6 Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) dengan
Kesadaran diskursif merupakan kapasitas tersangka Sjamsul Nursalim.
agen untuk mampu melakukan refleksi atas Urip Tri Gunawan mendapatkan tugas untuk
tindakan yang dilakukan dan kemudian melakukan melakukan supervisi terhadap tim khusus yang
perubahan tindakan sehingga tindakan yang dibentuk oleh Kejaksaan Agung untuk menangani
berulang yang terbangun dari kesadaran praktis perkara BLBI. Total ada 35 jaksa yang diangkat
berhenti. Dengan kesadaran diskursif, agen akan sebagai anggota tim untuk menangani tiga kasus
mampu terus­menerus mempertanyakan tindakan BLBI, yakni Bank Central Asia, BONI dan Bank Bali.
yang telah dilakukan sampai kemudian melakukan Urip tidak termasuk dalam tim yang ditunjuk itu,
perubahan. Giddens mengambil posisi berbeda tetapi ia menjadi supervisor dalam penyelesaian
dengan para pemikir strukturalis yang perkara Sjamsul Nursalim dalam pemberian BLBI
menyingkirkan subyek. Menurut Giddens, kepada BONI. Artalyta awalnya minta bantuan Urip
perubahan bisa saja terjadi, jadi bukan hanya Tri Gunawan untuk dipertemukan dengan Muhamad
reproduksi sosial. Perubahan bisa terjadi bila Salim, Direktur Penyidikan pada Jampidsus
pelaku memiliki kemampuan untuk introspeksi dan Kejaksaan Agung sehubungan dengan adanya
mawas din (reflexive mon;foringof conducQ. undangan kepada Sjamsul Nursalim. Undangan itu
Dari teori strukturasi Giddens, korupsi sebagai untuk memeriksa Sjamsul Nursalim terkait BLBI.
sebuah praktik sosial bisa dilihat sebagai sebuah Atas bantuan Urip Tri Gunawan dan Ojoko Widodo,
kesadaran praktis yang terbentuk dari praktik sosial Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Timur, Artalyta
yang berulang­ulang dilakukan. Karena sudah berhasil menemui M. Salim dan Kemas Yahya
menjadi kesadaran praktis, maka agen tidak Rahman, Jaksa Agung Muda Tindak Pidana
menyadari lagi kalau sesungguhnya ia sedang Khusus. Kedekatan Artalyta rupanya punya tujuan
melakukan praktik korupsi yang melanggar hukum. tertentu, yakni untuk menghentikan perkara BLBI
Kesadaran praktis memberikan perangkat bagi dengan tersangka Sjamsul Nursalim. Pada hari
manusia untuk melakukan tindakan sehari­hari. minggu 2 Maret 2008, Artalyta menyerahkan uang
Dalam konteks korupsi, maka tindakan yang sebesar USO 660.000 dalam kotak putih bekas
dipandu oleh kesadaran prakfis ini berupa praktik karton air mineral. Uang itu sejumlah 6600 lembar
korupsi sehingga agen bukan hanya tidak pecahan USO 100. Uang itu diambil oleh Unp di
menyadari, tetapi dalam banyak kasus agen merasa rumah Artalyta di JI. Hang Lekir Blok WG­9, Jakarta
tindakannya benar. Untuk memberantas korupsi, Selatan. Beberapa saat setelah rnenerima uang
maka agen harus mampu melakukan instrospeksi suap, Urip kemudian berhasil dibekuk oleh 15
dan mawas din untuk berhenti melakukan korupsi petugas dari KPK di dalam mobil Kijang miliknya
dan beranjak dari kesadaran praktis menuju ke bersama uang tersebut. Uang suap itu diberikan
kesadaran diskursif. Penegakan hukum dengan setelah Kejaksaan menerbitkan SP3 dalam kasus
menjatuhkan sanksi berupa pidana penjara, Sjamsul Nursalim. Setelah menangkap Urip Tri
sesungguhnya adalah sebuah upaya untuk Gunawan, KPK kemudian menahan Artalyta beserta
memaksa agen berpindah dari kesadaran praktis pengawal pribadinya, Agus Heriyanto. Agus adalah
menuju kesadaran diskursif. anggota TNI aktif dan tidak melapor ke atasan saat

5 Herry­Priyono. op ch, him 29


6 Anthony Giddens. 1993, New Rules of Soclologlcal Method: A Positive Critique of lntel'l)l'etative Sociologies, California, Stanford University Press, Nm 169.

16
J. Danang WKfoyoko, Reproduksi Korupsi

menjadi pengawal pribadiArtalyta. 1 perkara. Hanya 10% yang dibiayai dari APBN,
Selain didakwa menerima suap dalam kasus sedangkan 90% sisanya tidak diketahui dari mana
SP3 Sjamsul Nursalim, Urip Tri Gunawan juga sumbernya dan bisa diduga, ongkosnya berasal dari
didakwa menerima suap dalam kasus BLBI Bank uang­uang yang berhasil dikumpulkan oleh jaksa.
Bali dengan tersangka Glenn Yusuf. Dalam Penelitian Zakiyah menunjukkan bagaimana
persidangan, Reno selaku mantan pengacara Glenn praktik korupsi dilakukan oleh jaksa dalam
Muhamad Surya Yusuf, ex­Kepala Sadan penanganan perkara.' Jaksa akan mencoba
Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), mengaku menawarkan pasal apa saja yang akan dikenakan
dua kali menyerahkan uang ke Urip. Pertama pada tersangka. Bila tersangka bersedia
sebesar Rp 110 juta diserahksn di ruang kerja Urip memberikan uang, maka konstruksi hukum yang
dalam sebuah amplop putih. Kedua, AS$ 90 ribu dibuat jaksa akan dibuat sedemikian rupa sehingga
(sekitar Rp. 821,9 juta) diberikan di Delta Spa Grand vonis yang akan dijatuhkan ringan atau malah bisa
Wijaya, Jakarta Selatan.8 mendapat vonis bebas. Dalam sejumlah kasus
Urip Tri Gunawan akhimya divonis 20 tahun korupsi di Pemda, jaksa seringkali menghilangkan
penjara. la tetap bertahan bahwa uang yang pelaku utama. Dalam berbagai kasus korupsi, yang
diterimanya bukanlah suap. Dalam persidangan kena duluan biasanya adalah pejabat pelaksana
Urip menyatakan uang itu adalah pinjaman dari seperti Pejabat Pembuat Komitmen (dulu dikenal
Artalyta Suryani untuk usaha bengkel. Barangkali dengan Pimpinan Proyek atau Pimpro) yang
karena merasa tidak bersalah meskipun fakta­fakta bertugas melaksanakan tender.
persidangan menunjukkan uang itu adalah suap, Celah lain yang bisa dilakukan oleh jaksa
akhirnya Urip divonis maksimal, yakni 20 tahun adalah soal penahanan. Ada sejumlah kasus di
penjara. Dalam sistem hukum di Indonesia, mana seseorang ditetapkan sebagai tersangka,
hukuman penjara maksimal adalah 20 tahun karena maka ia langsung ditahan. Tetapi ada beberapa
hukuman yang lebih berat dari itu adalah hukuman kasus, bahkan sampai vonis pun tidak juga ditahan
penjara seumur hidup atau hukuman mati. oleh Kejaksaan. Contohnya adalah kasus korupsi
Sedangkan Artalyta Suryani divonis 5 tahun penjara. DPRD di Sumatera Barat, di mana 43 anggota
Sementara itu para pejabat Kejaksaan seperti DPRD dinyatakan sebagai tersangka kasus korupsi.
Kemas Yahya Rahman, Untung Uji Santoso dan Hanya 1 orang saja yang tidak menjadi tersangka.
Wisnu Subroto tidak diadili. Mereka hanya dicopot Anggota DPRD itu ditetapkan sebagai tersangka,
dari jabatannya. kemudian diadili dan divonis bersalah. Tetapi tidak
Mengapa korupsi dilakukan oleh jaksa? Salah ada satu pun yang ditahan sampai akhirnya mereka
satu sebabnya adalah karena minimnya ongkos mengajukan kasasi dan dinyatakan tidak bersalah.
operasional perkara. Salah seorang informan Contoh korupsi lainnya oleh jaksa adalah dengan
mengungkapkan, dalam persidangan, jaksa harus menjadikan tersangka sebagai "ATM". Perkaranya
mendatangkan sejumlah saksi. Butuh ongkos tidak pernah dilimpahkan ke pengadilan atau
transportasi dan kalau rnedamya sulit, dibutuhkan dihentikan. Tetapi terus­menerus tersangka diminta
juga ongkos untuk penginapan saksi. Seringkali uang oleh jaksa. Atau jaksa juga bisa meminta
biaya itu tidak dianggarkan sehingga kemudian ongkos untuk menerbitkan SP3 seperti yang terjadi
Jaksa dipaksa "kreatif' untuk mencari sumber­ dalam kasus Urip Tri Gunawan.
sumber pendanaan. Salah satunya adalah dengan Fakta menarik tentang Jaksa diungkapkan oleh
meminta uang dari tersangka atau terdakwa. informan yang berkantor di Kejaksaan Agung.
Menurut informan yang lain, pada tahun 2011 Setiap kali kunjungan ke daerah, ia diperlakukan
anggaran untuk penuntasan perkara pada Pidana dan dilayani seperti layaknya pejabat tinggi negara.
Umum hanya sekitar 12.000 perkara. Tetapi Bila ia berangkat bersama rombongan Kejaksaan,
realisasinya, Kejaksaan Agung bisa menuntaskan maka ia tidak per1u antri untuk check in. lnforman
perkara Pidana Umum hingga lebih dari 120.000 bahkan tidak perlu memegang tiket, yang penting

7 Dalam Pengadilan M~1ter tingkat pertama Agl.lS Heriyanto drnyatakan bdal< bersalah, tetapt Oditur Mliter mengajukan kasasi dan di tingkat kasasi dia divonis 3
bulan penjara
8 Lihat http:/twww.hukll'l)onlllle.com,tent'lltacahlol197941takut­klien:@dr­tersangka­advokat­rela..menyuap, diakses pada 29 Mei 2012
9 Zakiyah, Waslngatu, el al. 2003, Menyingkap TabtrMafia Pera<taan, Jakarta, !CW

17
MMH, Ji/id 42 No. 1 Januari 2013

datang di Bandara tepat pada waktunya. Begitu ia naik. Jika jaksa tidak memiliki relasi dengan pejabat
sampai di Bandara, maka ia akan disambut oleh di Kejaksaan Agung, maka ia harus membayar
petugas protokoler dan kemudian diminta mahal agar bisa pindah ke daerah yang lebih mudah
menunggu di ruang VIP. la juga tidak perlu repot dijangkau seperti di Jawa atau Sumatera.
membawa sendiri kopemya karena urusan koper Salah seorang informan dalam penelitian ini
dan bagasi sudah ditangani oleh petugas protokoler. adalah seorang jaksa mud a yang mengalami sendiri
lnforman juga tidak perlu antri untuk masuk praktik korupsi dan kolusi dalam promosi di
pesawat. Begitu pesawat sudah bersiap untuk Kejaksaan. Meskipun ia adalah seorang jaksa yang
terbang dan seluruh penumpang yang lain telah pintar dan menyelesaikan pendidikan hingga
masuk pesawat, maka ia akan dipersilakan masuk jenjang doktor, ia belum pemah menduduki jabatan
pesawat bersama rombongan dari Kejaksaan. sebagai Kepala Kejaksaan Negeri. la tetap menjadi
Sesampainya di daerah yang dituju, ia juga tidak seorang jaksa biasa yang ditempatkan di salah satu
perlu repot mengurus bagasi. Begitu turun dari cabang Kejaksaan Negeri di sebuah kabupaten di
pesawat, ia dan rombongan diarahkan menuju ke Sulawesi. Wilayah kerjanya hanya beberapa
ruang tunggu VIP. Di dalam ruang tunggu sudah kecamatan. Seorang jaksa yang lulus doktordengan
menanti Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) dan predikat cum laude itu hanya menjadi seorang jaksa
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari). Demikian juga di karnpung karena ia menolak untuk memberi uang
urusan makan dan hotel karena sudah diatur oleh atau mendekat ke jaksa­jaksa senior.
Kejaksaan setempat, termasuk tagihannya. Ketika Selain dengan uang,untuk dekat dengan
kemudian kembali ke Jakarta, mereka juga diantar pimpinan Kejaksaan juga bisa melalui identitas
oleh seluruh pimpinan Kejaksaan. Kajati bersama kedaerahan, agama atau solidaritas angkatan di
Kajari setempat mengantar dan menemani sampai Pendidikan Pembentukan Jaksa. Pada masa Jaksa
pesawat terbang meninggalkan Bandara. Di Agung beberapa tahun yang lalu, muncul istilah
Jakarta, petugas protokoler juga yang akan KFC atau "Klaten Fans Club". lstilah ini muncul
mengurus bagasi. Barang yang dibawa oleh karena banyak jaksa yang diangkat menduduki
informan semakin banyak karena ada banyak oleh­ jabatan­jabatan strategis berasal dari Klaten dan
oleh. Bermacam­macam kue dan makanan itu tidak beberapa daerah di sekitamya di Jawa Tengah.
dibeli oleh informan, melainkan dibelikan oleh jaksa Sedangkan jaksa yang bukan anggota KFC tidak
yang mengantar informan dan rombongannya di mendapatkan kenaikan pangkat atau menduduki
bandara tadi. Sudah jelas, biaya untuk melayani jabatan­jabatan strategis lainnya. Selain identitas
rombongan dari Jakarta itu tidak akan pemah ada di daerah atau suku, proses pembentukan relasi
dalam budget. Dari mana uang itu dikumpulkan? ltu patron­klien dibangun melalui Pendidikan
adalah tugas Kajati bersama para Kajari yang Pembentukan Jaksa (PPJ). PPJ adalah pelatihan
menyambutrombongan tadi. yang diberikan kepada calon Jaksa. Jadi begitu
Pelayanan dan sambutan luar biasa itu terkait seorang saqana hukum diterima sebagai pegawai di
dengan sistem promosi dan mutasi di Kejaksaan Kejaksaan, tidak otomatis dia akan menjadi jaksa.
Agung. Untuk mengurus promosi, seorang Jaksa Pegawai baru tersebut harus mengikuti pelatihan di
harus menyerahkan sendiri berkas dan PPJ sebelum diangkat menjadi seorang Jaksa.
kelengkapannya kepada Bagian Kepegawaian di Ketika berada di dalam PPJ ini, ada proses
Kejaksaan Agung. Misalnya seorang jaksa sudah pembentukan relasi senior­yunior. Apalagi di
menyelesaikan kuliah S2 atau mengikuti sejumlah Kejaksaan, budaya militeristik masih cukup kuat.
kursus dan pendidikan, maka =qar naik pangkat, ia Baju resmi jaksa ada pangkat di pundaknya.
harus mengurus sendiri. Prosesnya manual dan Demikian juga internalisasi dalam bahasa, baik oral
tergantung pada hubungan baik dengan petugas di maupun tertulis. Kata­kata •Mohan ijin bicara" kerap
bagian kepegawaian. Demikian juga untuk proses terdengar diucapkan oleh jaksa yunior dalam rapat­
mutasi. Seorang jaksa yang ingin pindah ke daerah rapat di Kejaksaan. Demikian jug a kata­kata "mohon
lain juga harus mengurus sendiri ke Bagian petunjuk dan arahan" dipergunakan dalam bahasa
Kepegawaian. Dalam proses ini, suap­menyuap resmi dalam surat­suratdi Kejaksaan
menjadi aturan tidak tertulis. Bila Jaksa tidak Bagi Jaksa senior, ketika ia diangkat untuk
menyediakan uang, maka pangkatnya tidak akan menduduki jabatan tertentu, maka ia akan menarik

18
J. Danang W~oyoko, Reproduksi Korupsi

para yunior yang menjadi kliennya. Melalui proses Bila tidak dilakukan, maka kemudian Kejaksaan
ini, maka kenaikan pangkat dan mutasi tidak akan tidak bisa menangani perkara atau tutup kantor.
membutuhkan ongkos yang mahal. Bagi jaksa yang Persoalan anggaran terkait dengan
tidak memiliki patron, maka untuk mengurus managemen perkara, yakni bagaimana jqksa
kenaikan pangkat atau mutasi akan sangat sulit dan membuat perencanaan dengan baik dan membuat
mahal sekali. Melalui proses promosi dan mutasi ini, perhitungan yang tidak terlalu meleset jauh dari
relasi patron­klien antara jaksa senior dan yunior implementasi. Selain itu, dalam perencanaan
dipertahankan. Bagi jaksa yunior, maka proses anggaran juga diperlukan lobby, terutama untuk
promosinya akan ditentukan oleh patronnya. Bila meyakinkan Bappenas dan Kementrian Keuangan
patronnya berhasil menduduki jabatan strategis, bahwa anggaran yang dibuat sangat penting bagi
maka otomatis yunior yang menjadi kliennya akan Kejaksaan. Masalahnya, menurut informan, para
mengikuti dan terangkat juga karimya. Tetapi bagi pemimpin di Kejaksaan Agung justru menikmati
jaksa yunior, ada kewajiban untuk patronnya, seperti kondisi seperti saat ini. Tidak ada upaya untuk
menyediakan uang atau membantu patron dalam melakukan perubahan. Bahkan tidak tampak
berbagai tugas­tugas tertentu. keseriusan mereka untuk memperjuangkan
Sulit dan mahalnya proses dan prosedur anggaran karena perubahan anggaran justru bisa
promosi dan mutasi membuat "relasi dengan orang merugikan kepentingan sebagian jaksa.
Jakarta" menjadi sangat penting. Siapa pun orang di Praktik korupsi oleh jaksa sesungguhnya
Jakarta, apalagi yang memiliki akses dan kedekatan bukan sesuatu yang baru. Ada kondisi yang
dengan pejabat di Kejaksaan Agung akan mendapat membuat praktik sosial korupsi dilakukan berulang­
pelayanan istimewa. Para pelaksana program ulang. Bahkan ketika menengok pada sejarah,
reformasi birokrasi di Kejaksaan bukan hanya tampak praktik korupsi sudah terjadi sejak tahun 60­
mendapat pelayanan istimewa, tetapi juga sering an. Dalam sejarah Indonesia, ada masa ketika
mendapat amplop atau uang. Uang itu bukan suap peradilan berada di puncak kejayaannya. Pada
untuk kepentingan tertentu. Tetapi lebih kepada tahun 50­an ketika politik tidak stabil karena
membangun akses dengan · orang­orang yang berbagai pemberontakan separatis di Indonesia dan
berada di sekeliling pejabat tinggi di Kejaksaan kabinet berganti tiap tahun, peradilan justru
Agung. Permintaan tolong agar segera dipindah ke menunjukkan keberhasilannya sebagai tempat
tempat yang lebih baik atau dekat dengan keluarga untuk memberikan keadilan. Di bawah JaksaAgung
juga sering disampaikan oleh para jaksa yang Soeprapto, peradilan Indonesia yang saat itu belum
bertugas di daerah pelosok dan terpencil kepada memiliki UU Anti Korupsi, justru mampu menjerat
orang­orang yang dianggap memiliki akses. Bila kasus­kasus korupsi yang melibatkan pejabat tinggi
mereka tidak aktif melakukannya, maka sampai negara. Jaksa Agung Soeprapto bahkan menuntut
pensiun mereka akan tetap bertugas di daerah Menteri Luar Negeri saat itu, Roeslan Abdul Gani
tersebut walaupun keluarganya tinggal di pulau lain. hanya karena membawa uang tunai lebih besar
daripada ketentuan. Sebagai Jaksa Agung yang
2. Sejarah dan ReproduksiKorupsi berada di bawah Menteri Kehakiman, Jaksa Agung
Dalam konteks korupsi di Kejaksaan, Jaksa Soeprapto jug a berhasil menyeret "bossnya", yakni
melakukan korupsi karena memang selama ini Menteri Kehakiman Mr. Djodi Gondokusumo karena
praktiknya seperti itu. Jaksa harus mengumpulkan memberikan bantuan tidak sah kepada pengusaha
uang untuk membiayai operasional kegiatan untuk pengurusan paspor. Pada masa itu,
mereka. Kondisi itu bahkan masih terjadi hingga Kepolisian Indonesia juga dipimpin oleh Soekanto,
saat ini seperti data tentang penanganan perkara seorang perwira polisi yang dikenal jujur dan
oleh Pidana Umum Kejaksaan Agung. Budget yang berintegritas. Meskipun peradilan kekurangan stat
ada hanya untuk menangani 10% perkara. Hal ini yang terlatih, dana terbatas dan peralatan yang
mendorong korupsi kemudian menjadi sebuah minim, peradilan mampu menunjukkan kinerja yang
praktik yang reguler dan terus­menerus dilakukan. impresit." Di tengah segala keterbatasan, lembaga

10 Daniel S. Lev., 2007, State and Law Reform in Indonesia, In Lindsey, Tim ed., 2007, Law Reform in Developing and Transitional States, New Yori<, Abingdon,
Routledge.

19
MMH, Ji/id 42 No. 1 Januari 2013

peradilan mampu menunjukkan integritasnya dan Kajian terhadap sejarah peradilan yang ditulis
mendapatkan kepercayaan publik. oleh Daniel S. Lev diatas memberikan gambaran
Tetapi periode keemasan lembaga peradilan bahwa sesungguhnya korupsi yang terjadi di
menyurut ketika Soekamo mengeluarkan Dekrit Indonesia bukanlah persoalan baru. Korupsi yang
Presiden 5 Juli 1959 yang membubarkan terjadi di Indonesia pada hari ini berakar pada
Konstituante dan menyatukan kekuasaan di tangan penyalahgunaan kekuasaan dan menguatnya
Presiden. Konstituante adalah lembaga perwakilan kekuasaan otoriter Presiden Soekarno dan
rakyat pertama di Indonesia yang dipilih melalui kemudian diteruskan dengan lebih efektif oleh
Pemilu yang demokratis di tahun 1955. Bukan hanya Soeharto dengan dukungan militer. Runtuhnya
Konstituante, lembaga peradilan juga dikooptasi independensi peradilan, merosotnya kepercayaan
oleh Soekamo. Jaksa Agung Soeprapto dan Palisi publik dan tergerusnya integritas profesi di lembaga
Soekanto diganti dan setelah itu lembaga peradilan peradilan membuat korupsi semakin cepat
akhirnya tunduk di bawah kekuasaan eksekutif. menyebar.
Menurut Daniel S. Lev, runtuhnya independensi Praktik korupsi di Kejaksaan dilakukan secara
peradilan memunculkan praktek korupsi peraddan'', sistemik. Lalu apa makna sistemik? Menggunakan
Jaksa Agung Soeprapto dan Palisi Soekanto dig anti pemikiran Giddens, maka korupsi sistemik bisa
oleh Jaksa Agung dan Kepala Palisi yang tidak dipahami sebagai pelembagaan praktik sosial
independen dan lebih sensitif terhadap politik. korupsi yang dilakukan secara berulang­ulang.
Sebagai imbalan atas loyalitas kepada Presiden dan Praktik sosial korupsi yang dilakukan setiap hari oleh
kepemimpinan tentara, personel di lembaga setiap jaksa karena struktur sosial memaksa mereka
peradilan diijinkan untuk mendapatkan penghasilan melakukan itu. Karena kalau tidak melakukan
ekstra. Gaji yang rendah dan melonjaknya inflasi korupsi, maka jaksa akan tersendat karimya atau
menjadi alasan pemaaf dan memberikan toleransi merelakan diri "dibuang" ke tempat terpencil seumur
bagi munculnya praktek­praktek pungutan di hidupnya. Praktik korupsi adalah hasil dari struktur
lembaga peradilan. Hilangnya independensi, sosial korupsi dan praktik sosial korupsi dilakukan
otonomi institusi dan kebanggaan profesional menggunakan sarana struktur. Seorang jaksa
membuat subordinasi lembaga peradilan dilakukan sendirian tidak akan bisa melakukan per!awanan
oleh lebih mudah. terhadap struktur korup yang mengekangnya.
Praktek­praktek pungutan dilakukan oleh jaksa Regularisasi praktik sosial korupsi kemudian
dalam investigasi awal dengan menahan para menjadi sistem sosial korupsi. Dengan demikian,
tersangka, terutama pengusaha Cina. Mereka maka korupsi sistemik adalah pelembagaan praktik
hanya dibebaskan setelah memberikan 'tebusan'. korupsi yang dilakukan berulang­ulang oleh para
Praktek ini menurut Daniel S. Lev dengan cepat aktordi Kejaksaan. Di dalam sistem korup seperti ini,
menular ke lembaga peradilan lainnya.12 Setelah maka sebagian besar agen tidak akan berdaya dan
jaksa mulai melakukan pungutan, maka Jaksa mengikuti praktik sosial korupsi. Apalagi sistem
berkepentingan dengan kasusnya dan mulai promosi dan mutasi akan memaksa mereka untuk
membutuhkan preferensi putusan hakim. Maka melakukan korupsi. Pilihan lain bila tidak ingin
kemudian hakim pun mulai menerima uang perkara, melakukan korupsi adalah dengan menjadi bagian
baik dalam perkara pidana atau perdata. Juga dari klik atau jaringan di dalam Kejaksaan. Akan
advokat pun belajar, untuk memenangkan perkara tetapi dengan menjadi bagian dari jaringan jaksa ini,
bisa menggunakan uang sehingga kemudian maka tetap saja yang bersangkutan harus
advokat kemudian masuk ke dalam lingkaran menerima dan menyaksikan praktik korupsi
korupsi yang menyebar secara sistematis dan dilakukan oleh parajaksa lainnya.
kemudian dikenal dengan istilah mafia peradilan.
Daniel Lev memperkirakan, pada tahun 1965 C. Simpulan
seluruh sistem peradilan di Indonesia telah Kasus suap BLBI di atas akhimya berhenti
terjangkiti "virus" korupsi. pada Artalyta dan Jaksa Urip Tri Gunawan saja.
11 Ibid.
12 lbid,hlm.241.

20
J. Danang Wxfo~o ReproduksiKorupsi

Para petinggi kejaksaan yang ikut tersadap karena rekrutmen, promosi dan mutasi. Karena itu,
berkomunikasi dengan Artalyta dan dari beberapa pemberantasan korupsi seharusnya dilakukan
pemyataan mengetahui adanya suap tersebut, tidak secara komprehensif antara penegakan hukum dan
pernah diadili. Mereka hanya dicopot dari pencegahan untuk menghentikan perulangan
jabatannya saja. Situasi ini membuat kasus korupsi praktik korupsi.
tidak terbongkar semuanya. Penegakan hukum
yang tidak tuntas membuat efek jera berkurang DAFTAR PUSTAKA
efektivitasnya dan pelaku yang terlibat korupsi yang
tidak terjangkau oleh hukum akan terus melakukan Buku:
korupsi. Kondisi ini sesungguhnya menjadikan Giddens, Anthony, 1979, Central Problems in Social
struktur korupsi bertahan dan terus mereproduksi Theory. Action, Structure and Contradiction
korupsi. Hanya saja praktik sosialnya akan berbeda in Social Ana/isys, Berkeley, Los Angeles:
untuk menghindari resiko penegakan hukum. University California Press.
Pada saat yang sama, proses promosi dan _____ , 1984, The ConsUtution of Society,
mutasi di Kejaksaan belurn ada perubahan. Berkeley, Los Angeles: California University
Rencana Tim Reformasi Birokrasi untuk membuat Press.
sistem promosi dan mutasi dengan sistem online _____ , 1987, A Contemporary Critique of
masih taraf uji coba dan belum kelihatan Historical Materialism, Berkeley, Los
efektivitasnya. Salah satu problem dari korupsi Angeles: University California Press.
sistemik seperti di Kejaksaan adalah konflik _____ , 1993, New Rules of Sociological
kepentingan di antara para pejabat tinggi di Method, A Positive Critique of Interpretative
Kejaksaan Agung. Bagaimana mungkin reformasi Sociologies, California: Stanford University
dilakukan bila sejumlah pejabat tingginya justru Press.
menikmati kondisi seperti sekarang ini. Hadiz, Vedi, 2005, Dinamika Kekuasaan: Ekonomi
Reproduksi korupsi dilakukan melalui praktik Politik Indonesia Pasca-Soeharto, Jakarta:
korupsi yang terus dilakukan berulang­ulang. LP3ES.
Perulangan ini kemudian membentuk struktur dan _____ , 2006, Corruption and Neo-
kemudian struktur ini yang memandu tindakan para Liberal Reform: Markets and Predatory
jaksa untuk melakukan korupsi. Struktur ini juga Power in Indonesia and Southeast Asia, In
memaksa jaksa untuk mengikuti apa yang Robison (ed), 2006, The Neo-liberal
sepertinya merupakan "aturan· tidak tertulis, seperti Revolution, Forging the Market State, New
loyal kepada atasan atau membangun relasi patron­ York: Palgrave Macmillan.
klien dengan jaksa­jaksa senior yang berpengaruh. _____, 2010, Localising Power in Post-
Meskipun bersifat memaksa, struktur juga sekaligus Authoritarian Indonesia: A Southeast Asia
memberdayakan karena dengan mengikuti aturan Perspective, Stanford, California: Stanford
tersebut, karir seorang jaksa akan cemerlang. University Press.
Bahkan seorang jaksa dengan kemampuan biasa­ Herry­Priyono B, 2002, Anthony Giddens, Suatu
biasa saja, karirnya bisa jauh lebih bagus Pengantar, Jakarta: KPG.
dibandingkan dengan salah seorang informan Heryanto, Ariel, 2006, State Terrorism and Political
penelitian ini, jaksa pintar yang menolak mengikuti Identity in Indonesia, Fatally Belonging,
praktik korupsi. New York, Abingdon: Routledge.
Penegakan hukum dalam beberapa kasus di Lev, Daniel S., 2007, State and Law Reform in
Kejaksaan belum mampu membongkar struktur Indonesia, In Lindsey, Tim ed., 2007, Law
korupsi sehingga struktur ini masih dianggap Reform in Developing and Transitional
memadai untuk memberikan panduan dalam States, New York, Abingdon: Routledge.
tindakan sosial jaksa. Tantangan besar ke depan Newman, Saul, 2005, Power and Politics in
adalah bagaimana membongkar struktur korupsi Poststructuralist Thought, New Theories of
dengan menghentikan perulangan praktik sosial Political, New York: Routledge.
korupsi. Penegakan hukum saja tidak cukup karena Robison, Richard and Vedi Hadiz, 2004,
reproduksi korupsi dilakukan justru dalam proses

21
MMH, Ji/id 42 No. 1 Januari 2013

Reorganising Power in Indonesia, The Prospek Pemberantasan, Jakarta:


Politics of Oligarchy in an Age of Market, Gramedia Pustaka Utama.
London: Routledge­Curzon. ____ , 2011, The Education Sector: The
Widoyoko, J. Danang, 2007, Memberantas Korupsi Fragmentation and Adaptability of
di Negeri Maling, Kritik terhadap Strategi Corruption, In Klinken, Gerry and Edward
Pemberantasan Korupsi di Indonesia, Aspinall, The State and Illegality in
Jurnal Renai, Kajian Politik Lokal dan Indonesia, Leiden: KITLV Press.
Sosial­Humaniora, Tahun VII No. 2.
____ , 2008, Hukum Berhenti di BLBI, Regulasi (UU, Putusan Pengadilan, dll) :
Jakarta: ICW. Putusan Artalyta Suryani, 2009, Putusan Kasasi
____ , 2009, Civil Society dan Gerakan Mahkamah Agung No. 147 K/Pid.
Sosial Antikorupsi, Dalam Wijayanto dan Sus/2009.
Ridwan Zachrie (ed)., 2009, Korupsi Putusan Agus Heriyanto, 2010, Putusan Kasasi
Mengorupsi Indonesia: Sebab, Akibat dan Mahkamah Agung No. 148 K/MIU2010.

22

Anda mungkin juga menyukai