Oleh:
16.09.2.149.029
PROGRAM STUDI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
2020
LEMBAR PENGESAHAN
Hari : jum’at
DISUSUN OLEH:
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pengertian
Diabetes Mellitus merupakan suatu keadaan hiperglikemia yang ditandai
oleh keadaan absolute insulin yang bersifat kronik yang dapat mempengaruhi
metabolisme karbohidrat. Protein dan lemak yang disebabkan oleh sebuah
ketidak seimbangan atau ketidak adanya persediaan insulin atau tak
sempurnanya respon seluler terhadap insulin ditandai dengan tidak teraturnya
metabolisme(Brunner & Suddarth, 2008).
Melihat kenaikan insiden diabetes mellitus secara global yang sebagian
besar disebabkan oleh perubahan pola gaya hidup yang kurang sehat, dapat
diperkirakan bahwa kejadian diabetes mellitus akan meningkat drastis.
Melihat bahwa diabetes mellitus akan memberikan dampak terhadap kualitas
sumber daya manusia dan peningkatan biaya kesehatan yang cukup besar,
maka sangat diperlukan program pengendalian dan penatalaksanan diabetes
mellitus tipe-2.
Perawatan secara umum untuk penderita diabetes mellitus diit, olah raga,
atau latihan fisik dan obat hiperglikemia (anti diabetic) dan untuk olah raga
atau latihan fisik yang dianjurkan pada penderita diabetes mellitus itu meliputi
latihan ringan yang dapat dilakukan ditempat tidur untuk. penderita di rumah
sakit
Perawat memiliki peranan penting dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat. Salah satu peran penting seorang perawat
adalah sebagai Educator, dimana pembelajaran merupakan dasar dari Health
Education yang berhubungan dengan semua tahap kesehatan dan tingkat
pencegahan. Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga,
perawat dapat menekankan pada tindakan keperawatan yang berorientasi pada
upaya promotif dan preventif. Maka dari itu, peranan perawat dalam
penanggulangan Diabetes Melitus yaitu perawat dapat memberikan
pendidikan kesehatan pada klien dan keluarga dalam hal pencegahan penyakit,
pemulihan dari penyakit, memberikan informasi yang tepat tentang kesehatan
seperti diet untuk penderita Diabetes Melitus. Manfaat pendidikan kesehatan
bagi keluarga antara lain meningkatkan pengetahuan keluarga tentang sakitnya
hingga pada akhirnya akan meningkatkan kemandirian keluarga (Sutrisno,
2013).
2.1 Definisi
2.2 Etiologi
a. Factor lingkungan sekitar yang mampu mengubah fungsi sel b, antara lain
agen yang mampu menimbulkan infeksi, diet dimana pemasukan
karbohidrat serta gula yang diproses secara berlebih, obesitas dan
kehamilan.
b. Adanya gangguan system imunitas pada penderita / gangguan system
imunologi
c. Adanya kelainan insulin
d. Pola hidup yang tidak sehat
2.3 Patoofisiologi
Diabetes mellitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa di dalam darah
tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara
cukup sehingga mengakibatkan terjadinya penumpukan gula dalam darah yang
menyebabkan terjadinya hiperglikemia. Glukosa secara normal bersirkulasi dalam
jumlah tertentu dalam darah.Glukosa dalam tubuh dibentuk di dalam hati dari
makanan yang dikonsumsi ke dalam tubuh. Insulin merupakan hormon yang
diproduksi oleh pankreas yang berfungsi untuk memfasilitasi atau mengendalikan
kadar glukosa dalam darah dengan mengatur produksi dan penyimpanannya.
Defisiensi insulin ini menyebabkan penggunaan glukosa dalam tubuh menurun
yang akan menyebabkan kadar glukosa darah dalam plasma tinggi atau
hiperglikemi. Keadaan hiperglikemi ini akan menyebabkan terjadinya glukosuria
dikarenakan glukosa gagal diserap oleh ginjal ke dalam sirkulasi darah dimana
keadaan ini akan menyebabkan gejala umum diabetes mellitus yaitu polyuria,
polydipsia, dan polyphagia.(Kerner and Brückel, 2014 ,Ozougwu, 2013)
2.4 Woc
Reaksi auto
genetik imun
obesitas
Penurunan
fisiologis usia
Glukosa darah
Insulin tidak asidosis
naik
adekuat
Penebala Kompensasi
Penurunan Defisit insulin
Penebalan pada ginjal
glukosa dalam sel dinding
pembuluh hiperglikemia
darah Eritrosit
Dehidrasi hiperglikemia menurun
Aliran darah koma
kekaki berkurang bun
kelemahan
2.5 Klasifikasi
Menurut Arif Mansjoer (2005), klasifikasi pada penyakit diabetes mellitus ada
dua antara lain:
1. Diabetes Tipe I
Pada tipe ini yaitu disebabkan oleh distruksi sel beta pulau langerhans
diakibatkan oleh proses autoimun serta idiopatik.
2. Diabetes Mellitus Tipe II,
adanya ketidakmampuan ini terlihat dari berkurangnya sekresi insulin
terhadap rangsangan glukosa maupun glukosa bersama perangsang sekresi
insulin yang lain,
2.7 Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi : melihat pada daerah kaki bagaimana produksi
keringatnya (menurun atau tidak), kemudian bulu pada jempol kaki
berkurang (-).
2) Palpasi : akral teraba dingin, kulit pecah - -pecah , pucat, kering
yang tidak normal, pada ulkus terbentuk kalus yang tebal atau bisa
jugaterapa lembek.
3) Pemeriksaan pada neuropatik sangat penting untuk mencegah
terjadinya ulkus
2. Pemeriksaan Vaskuler
1) Pemeriksaan Radiologi yang meliputi : gas subkutan, adanya benda
asing, osteomelietus.
2) Pemeriksaan Laboratorium
a. Pemeriksaan darah yang meliputi : GDS (Gula Darah
Sewaktu), GDP (Gula Darah Puasa),
b. Pemeriksaan urine , dimana urine diperiksa ada atau
tidaknya kandungan glukosa pada urine tersebut. Biasanya
pemeriksaan dilakukan menggunakan cara Benedict
(reduksi). Setelah pemeriksaan selesai hasil dapat dilihat
dari perubahan warna yang ada : hijau (+), kuning (++),
merah (+++), dan merah bata (++++).
c. Pemeriksaan kultur pus Bertujuan untuk mengetahui jenis
kuman yang terdapat pada luka dan untuk observasi
dilakukan rencana tindakan selanjutnya.
d. Pemeriksaan Jantung meliputi EKG sebelum dilakukan
tindakan pembedahan.
2.8 Penatalaksanaan medis