Anda di halaman 1dari 2

Pembahasan

Pada praktikum kali ini bertujuan untuk memahami kerja alat spektrofotometri uv-vis,
mencari panjang gelombang maksimum dan optimum suatu senyawa obat, serta membuat kurva
kalibrasi suatu senyawa parameter validasi (kurva validasi, akurasi, presisi, lod dan loq). Sampel
yang digunakan adalah parasetamol sirup dan menggunakan alat spektrofotometri uv-vis.

Spektrofotometri uv-vis merupakan alat dengan tehnik spektrofotometer pada daerah


ultra violet dan sinar tampak. Alat ini digunakan untuk mengukur serapan sinar ultra violet atau
sinar tampak oleh suatu materi dalam bentuk larutan. Prinsip dasar spektrofotometri uv-vis
adalah adalah serapan cahaya. Bila cahaya jatuh pada senyawa, maka sebagian dari cahaya
diserap oleh molekul-molekul sesuai dengan struktur dari molekul senyawa tersebut. Serapan
cahaya oleh molekul dalam daerah spektrum uv-vis tergantung pada struktur elektronik dari
molekul. Spektrofotometri uv-vis dari senyawa-senyawa organik berkaitan erat dengan transisi-
transisi diantara tingkatan-tingkatan tenaga elektronik. Radiasi ultraviolet dan sinar tampak
diabsorbsi oleh molekul organic aromatik, molekul yang mengandung electron phi terkonjugasi
dan atau atom yang mengandung electron n, menyebabkan transisi electron di orbital terluarnya
dari tingkat energy electron tereksitasi lebih tinggi. Besarnya serapan radiasi tersebut sebanding
dengan banyaknya molekul analit yang mengabsorpsi sehingga dapat digunakan untuk analisis
kuantitatif. Dalam hal ini, hukum Lambeer beer dapat menyatakan hubungan antara serapan
cahaya dengan konsentrasi zat dalam larutan.

Spektrofotometer uv-vis dapat menganalisa secara kualitatif dan kuantitatif. Pada analisa
kualitatif karakteristik resapan suatu zat dalam pelarut tertentu, yaitu panjang gelombang
maksimum dan daya resapnya. Penentuan panjang gelombang maksimum dengan membuat
spectrum dengan cara membuat larutan baku primer/induk.

Langkah awal yang dilakukan adalah membuat preparasi standar parasetamol dengan
konsentrasi 0,01 ppm; 0,1 ppm; 10,0 ppm; 20,0 ppm; dan 200 ppm. Kemudian membuat
preparasi sampel parasetamol sirup dengan konsentrasi 0,01 ppm; 0,1 ppm; 10,0 ppm; 20,0 ppm;
dan 200 ppm. Lalu di analisis dengan spektrofotometri uv-vis dan ditentukan konsentrasi
optimumnya. Untuk uji batas deteksi dan batas kuantitasi yang pertama dilakukan adalah
preparasi standar parasetamol dibuat dengan larutan standar parasetamol dalam pelarut dengan
konsentrasi disekitar limit deteksi. Dapat dibuat dengan membuat 8 titik konsentrasi dengan
konsentrasi dibawah konsentrasi linieritas. Dilakukan analisis dengan spektrofotometri uv vis
dan hitung nilai parameter batas deteksi dan batas kuantitasinya.
Hasil regresinya adalah y = 0,085x + 0,146. Untuk nilai sy = 0,454. Lalu dihitung
menggunakan rumus lod dan loq didapatkan nilai lod = 16,023 dan nilai loq = 53,411.
Persyaratan dari lod dan loq tidak boleh lebih dari konsentrasi 100%. Dari hasil praktikum ini
didapatkan konsentrasi 100% nya 9,6 ppm. Namun hasil lod dan loq melebihi konsentrasi 100%.
Kemungkinan ada kesalahan waktu pembuatan larutan induk maupun sampelnya. Dan kesalahan
juga bisa karena human error.

Anda mungkin juga menyukai