PENDAHULUAN
1.3.1 Gigi
Anatomi Gigi
Gigi adalah salah satu aksesoris dalam mulut yangmempunyai lima peranan yang sangat
penting iaitu sebagai fungsi mengunyah, fungsi fonasi, fungsi estatika,fungsi kejiwaan, fungsi
identifikasi (forensik). Setiap gigi terdiri daripada tiga bagian iaitu mahkota gigi ( coronadentis),
leher gigi ( cervix ), akar gigi ( radix).
Setiap gigi mempunyai jaringan gigi yang terdiri dari:
1. Email :
a.Jaringan
keras yang mengalami kalsifikasi yang menutupi dentin dari mahkota gigi.
b.Berasal dari jaringan ektodermal
c.Berfungsi sebagai menahan daya kunyah/abrasi
d.Terdiri dari zat anorganik lebih kurang 99% sebagai prismata dan zat organik lebih
kurang 1 % sebagai substantia pelekat.
2. Dentin:
a.Jaringan yang berasal dari mesenchym
b.Merupakan jaringan ikat yang mengalami kalsifikasi dan jaringan yang terbesar dari
gigi
c.Terdiri dari zat anorganik lebih kurang 70% dan zat organic lebih kurang 30%
pada canaliculi dentin yang didalamnya terdapat Tomes Fiber
3. Pulpa:
a.Jaringan yang berasal dari mesenchym
b.Pada ronga pulpa bias ditemui saraf, pembuluh darah, pem lymphe dan jaringan
ikat (jarang)
c.Fungsi : formatif (member bentuk), nurtisi, sensoris, dan defensif
Pada ujung akar gigi terdapat foramen apikal yaitu lubang yang terdapat di ujung
akar gigi yang merupakan jalan masuk persyarafan dan pembuluh darah pada gigi.
Sedangkan bagian-bagian jaringan pendukung gigi adalah sebagai berikut:
1. Ligamentum periodontal:
a.Mempunyai dua fungsi iaitu sebagai:
1) sumber nutrisi ( membekalkan nutrisi kepada cementum, tulang dan
gingival) dan sensori ( dipersarafi oleh serabut saraf sensori yang
berfungsi untuk menghantarkan stimulus sentuhan, tekanan, dan
nyeri).
2) Fungsi fisikal:
Sarung untuk melindungi pembuluh darah, serabut saraf daripada luka
yang di sebabkan oleh tekanan mekanikal.
Sebagai pelekatan gigi kepada tulang
Mempertahankan tisu gingival
Sebagai penyerap tekanan
2. Alveolar Processus:
a.Adalah bahagian daripada mandibular dan maxilla
b.Berfungsi sebagai pembentuk dan penyokong “tooth sockets’
3. Cementum:
a.Jaringan tulang dimana jaringan intercellulernya alami kalsifikasi meliputi
bagian akar gigi.
b.Fungsi : melekatkan gigi pada periodontal
c.Merupakan cellular atau acellular
1.3.2 Pasta Gigi
Pasta gigi adalah sediaan dasar berupa masa lembek, umumnya tidak begitu berlemak
bagian terbesar dari padatan, digunakan sebagai atau untuk pembuatan sediaan kosmetika untuk
berbagai maksud, umumnya untuk sediaan pembersih seperti pasta gigi dan sampo pasta, sediaan
masker kecantikan, depilator pasta dan sediaan pelindung seperti sediaan sumba surya dan tabir
surya.
Pasta seperti suspensi, tetapi bagian padatan lebih besar dari bagian cairan. Pasta terdiri
dari cairan, umumnya berupa air atau larutan dalam air, sedangkan padatan berfariasi dalam
jenisnya, umumnya tergolong dalam padatan non lemak yang tidak larut daam bagian cairan.
Sesuai dengan maksud dan penggunaannya, pasta mengandung berbagai macam zat seperti
detergen, humektan, depilator, pigmen, abrasivum dan zat tabir surya. Pasta gigi tidak bermutu
mudah berkeringat, konstisiensinya tidak seragam dan terdapat gumpalan kasar, lagi pula
struktur massanya tidak lembut.
Sifat –sifat pasta
1. Ketika digunakan untuk sikat gigi, dapat menghilangkan partikel-partikel asing, substansi
makanan, plak dan membersihkan gigi.
2. Haruslah tidak bersifat toksik, memiliki rasa yang menyenangkan dan meninggalkan mulut
dalam keadaan segar setelah penggunaannya.
Pasta gigi adalah sejenis pasta yang digunakan untuk membersihkan gigi, biasanya
dengan sikat gigi. Di Indonesia, pasta gigi sering juga disebut Odol, yaitu salah satu merek
pasta gigi. Walaupun merek ini sudah berpuluh-puluh tahun tidak lagi dijual di Indonesia, nama
Odol telah menjadi nama generik. Odol pertama kali diproduksi
di Jerman oleh Dresden chemical laboratory Lingner, yang sekarang dikenal sebagai Lingner
Werke AG pada tahun 1892 sebagai cairan pencuci mulut/mouthwash. Odol moutwash pada
tahun 1900 an adalah merk ternama dan yang paling luas penggunaannya di hampir seluruh
daratan Eropa.
Pasta gigi adalah sediaan dasar berupa masa lembek, umumnya tidak begitu berlemak
bagian terbesar dari padatan, digunakan sebagai atau untuk pembuatan sediaan kosmetika untuk
berbagai maksud, umumnya untuk sediaan pembersih seperti pasta gigi dan sampo pasta, sediaan
masker kecantikan, depilator pasta dan sediaan pelindung seperti sediaan sumba surya dan tabir
surya.
Pasta seperti suspensi, tetapi bagian padatan lebih besar dari bagian cairan. Pasta terdiri dari
cairan, umumnya berupa air atau larutan dalam air, sedangkan padatan berfariasi dalam jenisnya,
umumnya tergolong dalam padatan non lemak yang tidak larut daam bagian cairan.
Sesuai dengan maksud dan penggunaannya, pasta mengandung berbagai macam zat seperti
detergen, humektan, depilator, pigmen, abrasivum dan zat tabir surya. Pasta gigi tidak bermutu
mudah berkeringat, konstisiensinya tidak seragam dan terdapat gumpalan kasar, lagi pula
struktur massanya tidak lembut.
BAB II
PREFORMULASI
2.1 Farmakologi bahan obat
2.1.1 Indikasi
SLS adalah zat yang berfungsi menciptakan banyak busa untuk meluruhkan plak dan kotoran
yang menempel di gigi. Tidak hanya itu, SLS juga diklaim mampu memutihkan gigi dan
memberikan efek mulut senantiasa bersih dan segar. SLS secara khusus dapat menghambat
fungsi mineral fluoride untuk mencegah gigi berlubang. penggunaan SLS sebagai detergen pasta
gigi paling berisiko menyebabkan iritasi pada jaringan lunak dalam rongga mulut dibandingkan
pasta gigi yang mengandung detergen jenis cocoamidopropyl-betaine (CAPB).
2.1.2 Farmakokinetik
Sudip
Beker glass
Gelas ukur
Timbangan
Kertas perkamen
Sendok tanduk
Cawan petri
PH meter
Batang pengaduk
4.2 Bahan
SLS
ZnO
Glyserin
Menthol
Ol. Menthapip
Aquadest
BAB V
PROSEDUR KERJA
5.1 Pembuatan Pasta Gigi
Setarakan timbangan
5.2.2 Uji PH
Pasta gigi (diambil sedikit ditambahkan aquadest
diletakkkan di beker glass aduk ad larut )