NIM : 2019201140
1. TEORI PEMBELAJARAN
Ada berbagai teori belajar yang mendukung perancangan pembelajaran yang sesuai
dengan tahap perkembangan kognitif siswa, misalnya teori belajar Brunner, teori belajar
Gagne, teori belajar Ausubel, teori belajar Piaget, teori belajar Dienes dan teori belajar Van
Hiele.
1. Teori Belajar Brunner
Konsep Teori Belajar Brunner
Menurut Bruner belajar matematika adalah belajar mengenai konsep-konsep dan
struktur-struktur matematika yang terdapat di dalam materi yang dipelajari, serta mencari
hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur matematika itu. Bruner, melalui
teorinya itu, mengungkapkan bahwa dalam proses belajar anak sebaiknya diberi kesempatan
memanipulasi benda-benda atau alat peraga yang dirancang secara khusus dan dapat
diotakatik oleh siswa dalam memahami suatu konsep matematika.
2. Teori Belajar Gagne
Teori yang diperkenalkan Robert M. Gagne pada tahun 1960-an pembelajaran harus
dikondisikan untuk memunculkan respons yang diharapkan.Menurut Gagne, belajar
matematika terdiri dari objek langsung dan objek tak langsung.
Bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri dari bilangan cacah {0,1,2,3,4,…} dan
bilangan negatif {-1,-2,-3,-4,…} Suatu hal yang tak terpisahkan dari perhitungan matematis
adalah bilangan. Bilangan menjadi nilai dari suatu pengukuran, hasil dari proses perhitungan,
hingga proses penomoran. Simbol yang mewakili bilangan berupa angka. Jenis- jenis
bilangan bermacam-macam. Salah satunya adalah bilangn bulat. Bilangan bulat telah lama
diperkenalkan dalam konsep matematika. Setiap negara pada awalnya memiliki lambang
bilangn bulat masing-masing. Meskipun demikian, definisi bilangan tidak berubah. silsilah
dalam pembagian bilangan.
Berdasarkan silsilah diatas, pengertian bilangn bulat adalah Bilangan bulat adalah
bilangan yang terdiri dari bilangan cacah {0,1,2,3,4,…} dan bilangan negatif {-1,-2,-3,-4,
…}” Bilangan bulat atau Integers dalam teori bilangan disimbolkan dengan Z. Sehingga,
dapat ditulis sebagai himpunan Z={…,-4,-3,-2,-1,0,1,2,3,4,…..}. Bilangan bulat dapat
dituliskan tanpa komponen desimal (koma). Jika ditulis dengan desimal, maka penulisannya
berupa angka 0 setelah tanda koma. Misalnya 3,0 atau 4,0
Bilagan bulat tersusun dari bil. cacah dan bilangn negatif yang himpunannya dapat
dibagi menjadi
Bilangan asli yang dimulai dari angka 1 dan seterusnya. Himpunannya dinyatakan
dengan Z+={1,2,3,….}.. Bilangan ini adalah lawan dari bilangan bulat positif terhadap
operasi penjumlahan (+). Himpunannya dinyatakan dengan Z–={-1,-2,-3,….}
Nol disimbolkan “0”, merupakan bil. bulat yang bukan positif dan bukan negatif.
1. Operasi Penjumlahan
3. bilangan Rasional
Bilangan rasional adalah bilangan yang dinyatakan sebagai perbandingan dua bilangan
bulat a dan b, ditulis a/b dengan syarat b ≠ 0.
a
Dari , a disebut pembilang ( nominator ) atau pengatas, b disebut penyebut
b
( denominator ) atau pembawah. Himpunan yang anggota-anggotanya adalah semua bilangan
rasional di sebut himpunan bilangan rasional , di lambangkan dengan Q. Jika N adalah
lambing himpunan bilangan Asli, dan I adalah lambing himpunan bilangan bulat, maka dalam
notasi pembentuk himpunan, Q dapat dinyatakan dengan :
a
Q={ | a ∈ I, b ∈ N }, atau
b
a
Q={ | a, b ∈ I, b ∈ N, b ≠ 0 }
b
Di sebut hasil bagi ( quotient ) dari a dibagi b.
Sifat-sifat Bilangan Rasional
a ac a ac
Secara nyata akan di tunjukkan bahwa jika c ≠ 0, maka = , artinya dan ada di
b bc b bc
a
dalam satu kelas ekivalen bilangan rasional yang lambangnya
b
a ac
Dalil : Jika a,b,c ∈ I, b ≠ 0, maka =
b bc
a ac
Bukti : harus di buktikan bahwa = , berarti harus di buktikan bahwa a
b bc
( bc) = b(ac)