Anda di halaman 1dari 6

Nama : Rosita Malasari

NIM : 2019201140

Materi Tentang Teori Belajar, Bilangan Bulat Dan Bilangan Rasional

1. TEORI PEMBELAJARAN
Ada berbagai teori belajar yang mendukung perancangan pembelajaran yang sesuai
dengan tahap perkembangan kognitif siswa, misalnya teori belajar Brunner, teori belajar
Gagne, teori belajar Ausubel, teori belajar Piaget, teori belajar Dienes dan teori belajar Van
Hiele.
1. Teori Belajar Brunner
 Konsep Teori Belajar Brunner
Menurut Bruner belajar matematika adalah belajar mengenai konsep-konsep dan
struktur-struktur matematika yang terdapat di dalam materi yang dipelajari, serta mencari
hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur matematika itu. Bruner, melalui
teorinya itu, mengungkapkan bahwa dalam proses belajar anak sebaiknya diberi kesempatan
memanipulasi benda-benda atau alat peraga yang dirancang secara khusus dan dapat
diotakatik oleh siswa dalam memahami suatu konsep matematika.
2. Teori Belajar Gagne
Teori yang diperkenalkan Robert M. Gagne pada tahun 1960-an pembelajaran harus
dikondisikan untuk memunculkan respons yang diharapkan.Menurut Gagne, belajar
matematika terdiri dari objek langsung dan objek tak langsung.

3. Teori Belajar Dienes


Dasar teorinya bertumpu pada teori pieget, dan pengembangannya diorientasikan pada
anak-anak, sedemikian rupa sehingga sistem yang dikembangkannya itu menarik bagi anak
yang mempelajari matematika.
a. Tahap-Tahap Belajar Menurut Teori Dienes
Menurut Dienes konsep-konsep matematika akan berhasil jika dipelajari dalam
tahaptahap tertentu. Dienes membagi tahap-tahap belajar menjadi 6 tahap, yaitu:
 Permainan Bebas (Free Play)
 Permainan yang Menggunakan Aturan (Games)
 Permainan Kesamaan Sifat (Searching for communalities)
 Permainan Representasi (Representation)
 Permainan dengan Simbolisasi (Symbolization)
 Permainan dengan Formalisasi (Formalization)
b. Prinsip-Prinsip Belajar Konsep Menurut Teori Dienes
 Prinsip Dinamis
 Konstruktivitas
 Prinsip Variabilitas matematika
 Prinsip Variabilitas Persepsi atau Prinsip Representasi Jamak

4. Teori Belajar Ausubel


Menurut Van Hiele ada tiga unsur dalam pengajaran matematika yaitu waktu,materi
pengajaran dan metode pengajaran, jika ketiganya ditata secara terpadu maka akan terjadi
peningkatan kemampuan berfikir anak kepada tingkatan berfikir lebih tinggi.

5. Teori Belajar Piaget


Jean Piaget menyebutkan bahwa struktur kognitif sebagai Skemata (Schemas), yaitu
kumpulan dari skema- skema. Seorang individu dapat mengikat, memahami, dan
memberikan respon terhadap stimulus disebabkan karena bekerjanya schemata ini

6. Teori Belajar Van Hiele


menurut Van Hiele ada tiga unsur utama dalam pengajaran geometri, yaitu waktu, materi
pengajaran, dan metode pengajaran yang diterapkan. Jika ketiga unsur ditata secara terpadu
akan dapat meningkatkan kemampuan berpikir anak kepada tahapan berpikir yang lebih
tinggi.

2. Pengertian Bilangan Bulat

Bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri dari bilangan cacah {0,1,2,3,4,…} dan
bilangan negatif {-1,-2,-3,-4,…} Suatu hal yang tak terpisahkan dari perhitungan matematis
adalah bilangan. Bilangan menjadi nilai dari suatu pengukuran, hasil dari proses perhitungan,
hingga proses penomoran. Simbol yang mewakili bilangan berupa angka. Jenis- jenis
bilangan bermacam-macam. Salah satunya adalah bilangn bulat. Bilangan bulat telah lama
diperkenalkan dalam konsep matematika. Setiap negara pada awalnya memiliki lambang
bilangn bulat masing-masing. Meskipun demikian, definisi bilangan tidak berubah. silsilah
dalam pembagian bilangan.

Berdasarkan silsilah diatas, pengertian bilangn bulat adalah Bilangan bulat adalah
bilangan yang terdiri dari bilangan cacah {0,1,2,3,4,…} dan bilangan negatif {-1,-2,-3,-4,
…}” Bilangan bulat atau Integers dalam teori bilangan disimbolkan dengan Z. Sehingga,
dapat ditulis sebagai himpunan Z={…,-4,-3,-2,-1,0,1,2,3,4,…..}. Bilangan bulat dapat
dituliskan tanpa komponen desimal (koma). Jika ditulis dengan desimal, maka penulisannya
berupa angka 0 setelah tanda koma. Misalnya 3,0 atau 4,0

1. Jenis- Jenis Bilangan Bulat

Bilagan bulat tersusun dari bil. cacah dan bilangn negatif yang himpunannya dapat
dibagi menjadi

a. Bilangan Bulat Positif

Bilangan asli yang dimulai dari angka 1 dan seterusnya. Himpunannya dinyatakan
dengan Z+={1,2,3,….}.. Bilangan ini adalah lawan dari bilangan bulat positif terhadap
operasi penjumlahan (+). Himpunannya dinyatakan dengan Z–={-1,-2,-3,….}

b. Bilangan Bulat Nol

Nol disimbolkan “0”, merupakan bil. bulat yang bukan positif dan bukan negatif.

Struktur dan Sifat-Sifat

1. Operasi Penjumlahan

Terhadap operasi penjumlahan (+), bil. bulat berlaku :

o Selalu menghasilkan biilangan bulat

o Jika a, b, c sembarang bil. bulat berlaku hukum assosiatif yakni (a+b)+c=a+(b+c)

o Jika dijumlahkan dengan nol, berlaku hukum identitas yakni a+0=0+a=a

o Setiap bilangn bulat memiliki pasangan atau inversnya berlaku -a+a=0=-a+a.


Misalnya -2 berlawanan 2 dan -2+2=0
2. Operasi Perkalian

o Terhadap operasi perkalian ( X ), bilangn bulat berlaku :

o Selalu menghasilkan bil. Bulat

o Jika a, b, c sembarang bil. bulat berlaku hukum assosiatif yakni (a x b) x c = a x (b x


c)

o Jika dikalikan dengan 1, berlaku hukum identitas a x 1=1 x a=a

o Tidak memiliki invers

o Operasi tanda blangan bulat

 negatif x positif = negative

 positif x negatif = negative

 negatif x negatif = positif

 positif x positif = positif

3. bilangan Rasional

Bilangan rasional adalah bilangan yang dinyatakan sebagai perbandingan dua bilangan
bulat a dan b, ditulis a/b dengan syarat b ≠ 0.
a
Dari , a disebut pembilang ( nominator ) atau pengatas, b disebut penyebut
b
( denominator ) atau pembawah. Himpunan yang anggota-anggotanya adalah semua bilangan
rasional di sebut himpunan bilangan rasional , di lambangkan dengan Q. Jika N adalah
lambing himpunan bilangan Asli, dan I adalah lambing himpunan bilangan bulat, maka dalam
notasi pembentuk himpunan, Q dapat dinyatakan dengan :
a
Q={ | a ∈ I, b ∈ N }, atau
b
a
Q={ | a, b ∈ I, b ∈ N, b ≠ 0 }
b
Di sebut hasil bagi ( quotient ) dari a dibagi b.
 Sifat-sifat Bilangan Rasional

a ac a ac
Secara nyata akan di tunjukkan bahwa jika c ≠ 0, maka = , artinya dan ada di
b bc b bc

a
dalam satu kelas ekivalen bilangan rasional yang lambangnya
b

a ac
Dalil : Jika a,b,c ∈ I, b ≠ 0, maka =
b bc
a ac
Bukti : harus di buktikan bahwa = , berarti harus di buktikan bahwa a
b bc

( bc) = b(ac)

a(bc) = (bc)a ( sifat komutatif )

a(bc) = b(ca) ( sifat asosiataif )

a(bc) = b(ac) ( sifat asosiataif )


Himpunan bilangan rasional dengan operasi penjumlahan dan perkalian membentuk
suatu system atau struktur dengan sifat-sifat tertentu. Beberapa sifat mendasar operasi
penjumlahan dan perkalian pada humpinan bilangan rasional adalah :

1. Sifat ketertutupan (Closure Property)


p r p r p r
jika dan adalah sembarang unsur Q, maka + ∈ Q dan . ∈ Q
q s q s q s
2. Sifat Komutatif ( Comutative Property )
p r p r r p
Jika dan adalah sembarang unsur Q, maka + = + dan
q s q s s q
p r r p
. = .
q s s q

3. Sifat Assosiatif (Associative Property)


p r t p r t
Jika , dan adalah sembarang unsur Q, maka +[ + ]
q s u q s u
p r t p r t p r t
= [ + ] + dan +[ . ]= [ . ].
q s u a s u q s u
4. Sifat identitas ( Identitas Property )
p
Untuk sembarang ∈ Q ada suatu 0 ∈ Q dan 1 ∈ Q yang masing-masing
q
adalah tuggal sehingga :
p p p
+0 =0+ =
q q q
p p p
. 1 = 1. =
q q q
0 disebut elemen atau unsur identitas penjumlahan
1 disebut elemen atau unsur identitas perkalian

5. Sifat Invers (Invers Property)


p
Untuk sembarang ∈ Q ada x ∈ Q dan y ∈ Q yang masing-masing adalah
q
tunggal sehingga :
p p
. x = x + = 0
q q
p p
. y = y . = 1
q q
p p
X disebut inverse penjumlahan ( lawan ) dari , di tulis dengan x = -
q q
p 1 p
Y disebut inverse perkalian ( kebalikan ) dari , di tulis dengan y = =
q p /q q

6. Sifat Distributif (Distributif Property) perkalian terhadap penjumlahan


p r t p r t
Jika , dan adalah sembarang unsur Q, maka .[ + ]
q s u q s u
p r t
= . +
q s u

Anda mungkin juga menyukai