1. PROFIL IPS SD SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN YANG DAPAT
MEMENUHI TENTANG KEADAAN YANG DINAMIS DI MASA MENDATANG Pengajaran IPS (social studies), sangat penting bagi jenjang pendidikan dasar dan menengah karena siswa yang datang ke sekolah berasal dari lingkungan yang berbeda- beda. Pengenalan mereka tentang masyarakat tempat mereka menjadi anggota diwarnai oleh lingkungan mereka tersebut. Sekolah bukanlah satu-satunya wahana atau sarana untuk mengenal masyarakat. Para siswa dapat belajar mengenal dan mempelajari masyarakat baik melalui media massa, media cetak maupun media elektronika, misalnya melalui acara televisi, siaran radio, membaca koran. Pengenalan siswa melalui wahana luar sekolah mungkin masih bersifat umum terpisah-pisah dan samar- samar. Oleh karena itu agar pengenalan tersebut dapat lebih bermakna, maka bahan atau informasi yang masih umum dan samar-samar tersebut perlu disistematisasikan. Dengan demikian sekolah mempunyai peran dan kedudukan yang penting karena apa yang telah diperoleh di luar sekolah, dikembangkan dan diintegrasikan menjadi sesuatu yang lebih bermakna di sekolah, sesuai dengan tingkat perkembangan dan kematangan siswa. Sesuai dengan tingkat perkembangannya, siswa SD belum mampu memahami keluasan dan kedalaman masalah-masalah sosial secara utuh, tetapi mereka dapat diperkenalkan kepada masalah-masalah tersebut. Melalui pengajaran IPS siswa dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, dan kepekaan untuk menghadapi hidup dengan tantangan-tantangannya. Selanjutnya diharapkan mereka kelak mampu bertindak secara rasional dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Perlu disadari bahwa dunia sekarang telah mengalami perubahan-perubahan yang sangat cepat di segala bidang. Kemajuan teknologi dan informasi telah mengenalkan kita pada realitas lain dari sekedar realitas fisik seperti yang sebelumnya kita rasakan. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi hubungan antar negara tetangga menjadi lebih luas, karena dunia seakan-akan menjadi tetangga dekat, hal ini disebabkan kemajuan transportasi dan komunikasi. Dengan demikian seolah-olah dunia “dipindahkan” ke ruang di dalam rumah sendiri. Dalam hal ini IPS berperan sebagai pendorong untuk saling pengertian dan persaudaraan antar umat manusia, selain itu juga memusatkan perhatiannya pada hubungan antar manusia dan pemahaman sosial. Dengan demikian IPS dapat membangkitkan kesadaran bahwa kita akan berhadapan dengan kehidupan yang penuh tantangan, atau dengan kata lain IPS mendorong kepekaan siswa terhadap hidup dan kehidupan sosial. Jadi rasionalisasi mempelajari IPS untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah agar siswa dapat: 1. Mensistematisasikan bahan, informasi, dan atau kemampuan yang telah dimiliki tentang manusia dan lingkungannya menjadi lebih bermakna. 2. Lebih peka dan tanggap terhadap berbagai masalah sosial secara rasional dan bertanggung jawab. 3. Mempertinggi rasa toleransi dan persaudaraan di lingkungan sendiri dan antar manusia.
2. APA, MENGAPA DAN BAGAIMANA PEMBELAJARAN IPS DI SD
Pendidikan IPS merupakan gabungan ilmu-ilmu sosial yang terintegrasi atau terpadu. Pengertian terpadu, bahwa bahan atau materi IPS diambil dari Ilmu-ilmu Sosial yang dipadukan dan tidak terpisah-pisah dalam kotak disiplin ilmu. IPS atau disebut Ilmu Pengetahuan Sosial pada kurikulum 2004, merupakan satu mata pelajaran yang diberikan sejak SD dan MI sampai SMP dan MTs. Untuk jenjang SD dan MI Pengetahuan Sosial memuat materi Pengetahuan Sosial dan Kewarganegaraan. Melalui pengajaran Pengetahuan Sosial, siswa diarahkan, dibimbing, dan dibantu untuk menjadi warga negara Indonesia dan warga dunia yang efektif. Untuk menjadi warga negara Indonesia dan warga dunia yang efektif merupakan tantangan berat, karena masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itulah Ilmu Pengetahuan Sosial dirancang untuk membangun dan merefleksikan kemampuan siswa dalam kehidupan bermasyarakat yang selalu berubah dan berkembang secara terus menerus.
A. PENGERTIAN IPS (ILMU PENGETAHUAN SOSIAL) DI SD
IPS ialah suatu program pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan yang pada pokoknya mempersoalkan manusia dalam lingkungan alamnya, fisik maupun sosialnya yang bahannya diambil dari berbagai ilmu sosial seperti geografi, sejarah, antropologi, sosiologi, ilmu politik dan psikologi sosial. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik disiapkan dan diarahkan agar mampu menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Pelajaran IPS di SD mengajarkan konsep- konsep ilmu sosial untuk membentuk subyek didik menjadi warga negara yang baik. Istilah IPS mulai dipergunakan secara resmi di Indonesia sejak tahun 1975. Pelajaran IPS di Sekolah Dasar merupakan mata pelajaran terdiri dari sejumlah konsep disiplin ilmu sosial, humaniora, sains bahkan berbagai isu dan masalah sosial kehidupan Sapriya. Materi IPS untuk jenjang sekolah dasar tidak terlihat aspek disiplin ilmu karena lebih dipentingkan adalah dimensi pedagogik dan psikologis serta karakteristik kemampuan berpikir peserta didik. Adanya mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar para siswa diharapkan dapat memiliki pengetahuan dan wawasan tentang konsep-konsep dasar ilmu sosial dan humaniora, memiliki kepekaan dan kesadaran terhadap masalah sosial di lingkungannya, serta memiliki ketrampilan mengkaji dan memecahkan masalah- masalah sosial tersebut. Pendidikan IPS di Sekolah Dasar mempelajari kehidupan sosial berdasarkan pada kajian geografi, ekonomi, antropologi, tatanegara dan sejarah. Mata pelajaran ini mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) disusun secara sistematis, komprehensif dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut: 1) Membina pengetahuan siswa tentang pengalaman manusia dalam kehidupan bermasyarakat pada masa lalu, sekarang, dan akan datang 2) Menolong siswa untuk mengembangkan kemampuan umum mencari dan mengolah informasi 3) Menolong siswa untuk mengembangkan niai/sikap demokratis dalam kehidupan bermasyarakat. 4) Menyediakan kesempatan kepada siswa untuk ambil bagian dalam kehidupan sosial.
B. MENGAPA PEMBELAJARAN IPS ITU PENTING
ILMU Pengetahuan Sosial (IPS) penting bagi siswa SD karena di dalamnya memuat materi yang mempersiapkan dan mendidik siswa untuk hidup dan memahami dunianya. Di samping itu siswa usia SD merupakan calon dari masyarakat, sehingga mereka memerlukan bekal untuk bersosialisasi di dalam kehidupan masyarakat. Tujuan utama IPS adalah untuk mengembangkan potensi siswa agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala penyimpangan yang terjadi di masyarakat, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Tetapi dalam pembelajaran IPS pada siswa SD harus memperhatikan kebutuhan anak yang berusia antara 6-12 tahun. Anak dalam kelompok usia 7-11 tahun menurut Piaget (1963) berada dalam perkembangan kemampuan intelektual/kognitifnya pada tingkatan kongkrit operasional. Mereka memandang dunia dalam keseluruhan yang utuh, dan menganggap tahun yang akan datang sebagai waktu yang masih jauh. Yang mereka pedulikan adalah sekarang (kongkrit), dan bukan masa depan yang belum mereka pahami (abstrak). Padahal bahan materi IPS penuh dengan pesan-pesan yang bersifat abstrak. Konsep-konsep seperti demokrasi, musyawarah, nilai-nilai pancasila, peranan, atau kekuasaan adalah konsep-konsep abstrak yang dalam program studi IPS harus dibelajarkan kepada siswa SD. Karakteristik siswa usia SD merupakan tahapan perkembangan penting dan mendasar bagi perkembangan siswa pada tahab selanjutnya. Sehingga sebagai guru perlu memahami sifat dan karakteristik siswa SD ini. Secara umum siswa SD memiliki beberapa karakter diantaranya yaitu masih suka bermain, senang beergerak, senang bekerja dalam kelompok, dan bahkan senang merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung sedangkan karakteristik IPS di SD adalah mempelajari kehidupan sehari-hari yang langsung dapat diamati dan dipahami siswa dalam pengorganisasian materi yang dilakukan. Mulai dari lingkungan yang terdekat terlebih dahulu sampai pada lingkungan yang jauh yaitu mulai lingkungan keluarga, sekolah, tetangga, dan masyarakat sekitar. Dalam pembelajaran pendidikan IPS, siswa diharapkan memperoleh pemahaman terhadap sejumlah konsep dan mengembangkan serta melatih sikap, nilai, moral, dan ketrampilannya berdasarkan konsep yang telah dimilikinya. Dengan demikian, pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial harus diformalisasikannya pada aspek kependidikannya. Untuk itu perlu pendidik yang sesuai dibidangnya agar bisa mendorong dan mengembangkan materi pelajaran IPS. Secara mendasar pengajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya. IPS berkenaan dengan cara manusia menggunakan usaha memenuhi kebutuhan materinya, memenuhi kebutuhan kejiwaannya, mengatur kesejahteraannya, dan lain sebagainya yang mengatur serta mempertahankan kehidupan masyarakat manusia. IPS juga merupakan ilmu pengetahuan yang memadukan sejumlah konsep pilihan dari cabang ilmu sosial dan ilmu lainnya serta kemudian diolah berdasarkan prinsip-prinsip pendidikan dan didaktif untuk dijadikan program pengajaran pada tingkat persekolahan. Proses belajar mengajar IPS di sekolah umumnya dianggap tidak menarik, bahkan merupakan mata pelajaran yang tidak begitu penting sehingga siswa dalam proses belajar mengajar tidak begitu serius mengikutinya.
C. BAGAIMANA PEMBELAJARAN IPS DI SD
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di sekolah dasar yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di dalamnya memuat materi geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Hamid Hasan, dkk (2009:1) menyatakan bahwa, sebaiknya pembelajaran IPS mampu mempersiapkan, membina, dan membentuk kemampuan siswa yang menguasai pengetahuan, sikap, nilai, dan kecakapan dasar yang diperlukan bagi kehidupan di masyarakat. Kualitas dan keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan ketepatan guru dalam memilih dan menggunakan metode pembelajaran. Oleh karena itu, rancangan pembelajaran guru hendaknya diarahkan dan difokuskan sesuai dengan kondisi dan perkembangan potensi siswa agar pembelajaran yang dilakukan benar-benar berguna dan bermanfaat bagi siswa, sehingga mereka mampu menjadikan apa yang dipelajarinya sebagai bekal dalam memahami dan ikut serta dalam melakoni kehidupan masyarakat di lingkungannya. Menurut Ilmu (Soemantri, 2004) Ilmu Pengetahuan Sosial diajarkan di sekolah dasar, dimaksudkan agar siswa menjadi manusia dan warga negara yang baik, seperti yang diharapkan oleh dirinya, orang tua, masyarakat, dan agama. Dengan demikian, pembelajaran IPS di sekolah dasar pada dasarnya dimaksudkan untuk pengembangan pengetahuan, sikap, nilai-moral, dan keterampilan siswa agar menjadi manusia dan warga negara yang baik, seperti yang diharapkan oleh dirinya, orang tua, masyarakat, dan agama. Menurut Kagan (2004) menyebutkan “rancangan pembelajaran guru, hendaknya diarahkan dan di fokuskan sesuai dengan kondisi perkembangan potensi siswa agar pembelajaran yang dilakukannya benar-benar berguna dan bermanfaat bagi siswa”. Dengan demikian, pembelajaran Pendidikan IPS semestinya diarahkan pada upaya pengembangan iklim yang kondusif bagi siswa untuk belajar sekaligus melatih pengetahuan, sikap, nilai dan keterampilannya selama pembelajaran. Melalui mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial siswa diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Ruang lingkup mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) meliputi aspek-aspek sebagai berikut: 1) Manusia, tempat, dan lingkungan, 2) Waktu, berkelanjutan, dan perubahan, 3) Sistem sosial dan budaya, 4) Perilaku ekonomi dan kesejahteraan, 5) IPS SD sebagai Pendidikan Global (global education). Seperti: mendidik siswa akan kebhinekaan bangsa, budaya, peradaban, terbukanya komunikasi, dan transportasi antar bangsa di dunia.
Tujuan pendidikan IPS di Sekolah Dasar adalah sebagai berikut :
1) Membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupannya kelak di masyarakat. 2) Membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi, menganalisis dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. 3) Membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyaratkat dan berbagai bidang keilmuan serta bidang keahlian. 4) Membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif dan keterampilan terhadap pemanfaatn lingkungan hidup yang menjadi bagian dari kehidupan tersebut. 5) Membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan, masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengembangan materi pembelajaran yang baik selalu menggunakan ketentuan untuk melibatkan anak dalam perencanaan kegiatan pembelajaran. Keterlibatan dan partisipasi berguna untuk mengklarifikasi tujuan pembelajaran bagi anak-anak dan memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi secara psikologis kegiatan yang harus dilakukan dalam materi. Guru harus merencanakan bersama dengan anak-anak berbagai tugas belajar spesifik yang dilakukan dalam materi tertentu, seperti daftar pertanyaan tentang informasi yang diinginkan, membuat grafik mengenai apa yang harus dilakukan, mencari, dan mendaftar sumber informasi, membuat laporan kemajuan, menyatukan saran, dan merencanakan kegiatan lanjutan. Secara umum, pengembangan materi pembelajaran terdiri dari urutan prosedur yang saling terkait. Dalam bentuk yang paling sederhana, pola ini bisa digambarkan sebagai berikut: 1) Mengidentifikasi masalah dan mengumpulkan informasi terkait; 2) kegiatan pemecahan masalah, seperti membaca, wawancara, mendengarkan, melihat, mengumpulkan, menggunakan referensi, menggambar peta. Aplikasi melalui kegiatan ekspresif seperti mendiskusikan, mengilustrasikan, memamerkan, mendramatisir, membangun, menggambar, dan menulis. 3) Meringkas, generalisasi, dan mentransfer ke situasi baru sehingga identifikasi masalah-masalah baru yang bersifat lebih kompleks, selanjutnya siklus tersebut kemudian diulang. Prosedur ini mencakup konsumsi dan kegiatan ekspresif. Anak-anak tidak hanya menerima pengetahuan tetapi juga harus bertindak berdasarkan pengetahuan yang diperoleh. Selain itu, mereka harus menggeneralisasikan dan menerapkan pengetahuan mereka untuk masalah-masalah dan situasi baru. Selanjutnya, pada tahap pengembangan, setiap periode kelas harus memberikan tiga kegiatan pembelajaran: (1) kesiapan, (2) bekerja belajar, dan (3) ringkasan dan evaluasi. Berikut ini adalah beberapa contoh kegiatan belajar untuk semua tingkatan kelas : 1) Berbagi 2) Konstruksi 3) Percobaan 4) Mendengarkan 5) Diskusi 6) Menuliskan Pengalaman 7) Drama Kegiatan 8) Seni Pengalaman 9) Karyawisata 10) Pengolahan Pendekatan pembelajaran tematik dalam IPS sering disebut dengan pendekatan interdisipliner. Model pembelajaran tematik pada hakikatnya merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip‐prinsip secara holistik dan otentik. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu‐ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang‐cabang ilmu‐ilmu sosial (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya). IPS atau studi sosial itu merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang‐cabang ilmu‐ilmu sosial: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat, dan psikologi sosial. Sejalan dengan konsep tersebut, pembelajaran tematik dalam IPS adalah model pembelajaran yang pengembangannya dimulai dengan menentukan topik tertentu sebagai tema atau topik sentral, setelah tema ditetapkan maka selanjutnya tema itu dijadikan dasar untuk menentukan dasar sub‐sub tema dari bidang studi lain yang terkait.
3. PENANGANAN KONSEP LINGKUNGAN SEKITAR RUMAH DAN
LINGKUNGAN SEKOLAH Lingkungan yang bersih tidak hanya membuat siapapun yang memandangnya menjadi merasa nyaman dan aman. Lingkungan yang bersih juga akan memberikan manfaat yang banyak, termasuk dalam pengendalian penyakit. Karena kita tahu bahwa lingkungan yang kotor adalah sarang dari banyak bibit penyakit berbahaya. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan baik dalam menjalani pola hidup sehat. Bagaimana caranya? Karena lingkungan adalah tempat yang sangat luas tidak hanya di sekitar rumah saja. Namun, dengan menfokuskan cara- cara menjaga kebersihan lingkungan dibawah ini, kita pasti bisa menjaganya dengan baik. 1. Mulai Dari Lingkungan Rumah Hal paling sederhana yang bisa kita lakukan untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan adalah dengan menjaga kebersihan rumah dan halaman. Karena kebersihan rumah dan halaman akan membuat kita menjadi lebih terbiasa untuk membersihkan lingkungan lainnya. Pastikan kita selalu menyapu rumah setidaknya 2 kali sehari. Sapu juga halaman rumah setidaknya 2 kali dalam seminggu. 2. Mendaur Ulang Ada banyak jenis sampah yang akan mengotori lingkungan sekitar yang sebenarnya bisa didaur ulang dengan baik. Misalnya saja memanfaatkan kaleng dan botol bekas untuk dijadikan wadah apapun. Kaleng bekas bisa dirubah menjadi sebuah pot bunga dan kita bahkan bisa menghiasnya. Ini akan menjadi hal yang positif dibandingkan membiarkannya menjadi sampah yang menumpuk. 3. Pembuatan Pupuk Kompos Pupuk kompos bisa dibuat dari sampah organik. Daripada membiarkannya terbengkalai dan membusuk hingga menimbulkan bibit penyakit, lebih baik jika diolah menjadi pupuk kompos yang berguna bagi pertanian dan perkebunan. 4. Tidak Membuang Sampah Sembarangan Hal terpenting dalam menjaga kebersihan lingkungan adalah untuk tetap membiasakan hal-hal baik seperti kebiasaan membuang sampah apada tempatnya. Jangan membiarkan sampah bertebaran dimana-mana tanpa peduli untuk membuangnya ditempatnya. Bahkan, jika memungkinkan selalu menanamkan pada diri kita masing- masing untuk tetap menjaga kebersihan dengan memungut sampah yang berserakan di jalanan. Membuangnya pada tempat yang seharusnya walaupun kita bukanlah petugas kebersihan. 5. Memisahkan Jenis Sampah Menggunakan jenis tong sampah yang berbeda untuk sampah an organik dan sampah organik adalah hal yang baik. Karena sampah organik adalah sampah yang bisa diolah dan dijadikan pupuk. Sedangkan sampah an organik sebagian dari sampah tersebut juga bisa dijadikan furniture tertentu. Memisahkan kedua jenis sampah ini akan membantu dalam proses pengolahan. 6. Kegiatan Gotong Royong Hal penting lainnya adalah untuk selalu rutin membiasakan kebiasaan gotong royong sesama warga. Ini tidak hanya membantu membersihkan lingkungan sekitar, namun juga akan membantu dalam mempererat jalinan kerja sama antar warga. Biasanya kegiatan gotong royong ini akan dilakukan setidaknya sekali dalam seminggu agar lingkungan benar-benar bersih dari sampah. Jadi, sangatlah penting untuk menjaga kekompakan antar warga agar bisa sama-sama untuk mewujudkan kebersihan lingkungan yang dibutuhkan oleh semua orang. 7. Meremukkan Sampah Kebanyakan sampah anorganik seperti botol plastik maupun kedus dan lainnya akan membuat volume sampah menjadi lebih banyak. Jadi, hal penting yang bisa dilakukan untuk mengurangi jumlah volume sampah adalah dengan meremukkannya. Meremukkan sampah ini tidak hanya mengurangi volume sampah yang ada, namun juga berperan untuk meminimalisir penggunaan ulang sampah yang merugikan. Misalnya saja oknum yang menggunakan sampah botol minuman untuk digunakan kembali tanpa proses sterilisasi. 8. Penghijauan Siapa sangka untuk mewujudkan lingkungan yang sehat, rindang dan asri bisa dilakukan dengan mudah. Salah satunya adalah dengan proses penghijauan. Ajaklah tetangga untuk menanam banyak bibit pohon di lingkungan sekitar. Dengan banyaknya pepohonan yang ada maka lingkungan akan menjadi makin bersih dan asri. Tanaman akan mendaur ulang udara yang tidak sehat menjadi lebih sehat dan membuat kita menjadi lebih mudah mendapatkan udara yang bersih. Pembiasaan untuk hidup bersih harus diberikan sejak dini kepada anak-anak kita. Tidak hanya di rumah, tapi juga di sekolah. Lantas bagaimana caranya membiasakan anak-anak terutama yang masih di bawah usia lima tahun atau sekolah dasar agar mereka peduli pada kebersihan lingkungan, khususnya di lingkungan sekolah? Forum Sahabat Keluarga Kemendikbud memberikan beberapa tips bagaimana mengajarkan anak menjaga kebersihan di sekolah: 1. Pembiasaan Pihak sekolah bisa membuat rambu-rambu untuk tidak membuang sampah sembarangan dengan media gambar, sehingga mudah dipahami maksudnya oleh anak-anak. Baca juga: Ternyata, Ada Manfaat Sistem Zonasi bagi Orangtua Selain itu tentu saja melalui persuasi atau nasihat langsusng yang sifatnya lisan. Sekolah juga harus menyediakan tempat sampah dengan jumlah yang memadai atau sesuasai kebutuhan, serta telah dipisah antara tempat sampah organik atau basah dan tempat sampah non organik atau kering. 2. Saling mengingatkan Jadi ada semacam swakontrol, saling mengawasi dan mengingatkan di antara sesama teman. Hal ini bagus, secara tidak langsung anak-anak digiring pada satu pemahaman bahwa kebersihan sekolah adalah tanggung jawab bersama, dan oleh karena mereka harus saling mewujudkan dan menjaganya. 3. Memberi contoh Para ibu dan bapak guru harus bisa memberi contoh untuk peduli pada kebersihan lingkungan sekolah, misal dengan kesediaan untuk memungut sampah yang tercecer. Lakukan itu sambil memberikan arahan kepada anak-anak untuk melakukan hal yang sama. Karena mereka langsung diberikan contoh, tentu mereka akan lebih mudah untuk mengikutinya. 4. Kegiatan bersama Ajak anak-anak untuk bersama-sama membersihkan ruangan kelas. Anak-anak dapat dibagi menjadi beberapa kelo mpok, dan tiap kelompok bertanggung jawab membersihkan bagian tertentu dari isi kelas. Cara ini akan meningkatkan rasa memiliki mereka pada kelas, harapannya tanpa diminta lagi, mereka akan menjaga kelas agar tetap bersih dan nyaman. 5. Kebersihan toilet. Toilet biasanya menjadi ukuran bersih tidaknya suatu lingkungan sekolah. Kalau toiletnya bersih, biasanya bagian lain dari sekolah juga akan bersih, asri dan tertata dengan baik. Sebaliknya, jika kondisi toiletnya jorok, biasanya bagian lainnya juga jorok. Ingatkan selalu anak-anak untuk menjaga kebersihan peturasan dengan menyiramnya setelah memakainya. Jika ada sampah yang tercecer di lantai segera dipungut dan dibuang di tempat sampah, serta tidak membuang sampah sembarangan ke lubang toilet dan saluran pembuangan, karena sampah bisa menyumbat. Anjuran tersebut tentu saja harus diikuti pula oleh guru atau petugas kebersihan dengan menyediakan tempat sampah di peturasan serta sarana untuk memberikan dan mewangikannya. 6. Membuat asri Dalam kegiatan pembelajaran, ada hari tertentu yang digunakan untuk mengajak anak-anak menanam bunga, sayur dan pohon. Selain membuat lingkungan sekolah akan indah dan sejuk, anak-anak juga akan turut menjaganya, karena tanaman tersebut mereka yang menanam. Dan sudah barang tentu karena tanaman tersebut hasil karya sendiri, mereka tidak akan merusaknya. 7. Media ekspresi Terakhir, dalam upaya melatih anak menjaga kebersihan lingkungan sekolah adalah dengan menyediakan media bagi mereka untuk mengekspresikan kegemarannya dalam mencorat-coret. DAFTAR PUSTAKA
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengajarkan Siswa Menjaga