Dewan direksi akan menghadapi berbagai macam keputusan yang akan melibatkan
investasi dan secara sadar atau tidak hal tersebut berkaitan dengan etika. Dalam kebanyakan
kasus, mereka akan melihat nilai pemegang saham sebagai kerangka kerja yang mengatur
keputusan. Mengingat tujuan ekonomi sebagian besar perusahaan, tidak terlalu
mengherankan bahwa para direktur mungkin menarik lebih banyak pada etika utilitarian,
menggunakan konsekuensi yang diharapkan dari keputusan mereka sebagai dasar untuk
menentukan 'kebenaran' mereka. Dengan demikian, ketika keputusan penting muncul,
direktur dapat dipandu oleh tekad mereka tentang apa yang kemungkinan besar akan
menciptakan nilai strategis, di mana tujuan pemangku kepentingan seperti karyawan,
pelanggan, dan pemasok mungkin juga dipertimbangkan, tetapi sebagai sarana untuk tujuan
penciptaan kekayaan dalam jangka panjang. Teori tata kelola perusahaan cenderung melihat
teori keagenan dan kebutuhan dewan untuk mengekang kekuasaan eksekutif yang cenderung
berlebihan untuk mendasari keputusan yang dibuat oleh direktur. Namun teori keagenan
sifatnya terbatas, sehingga dilengkapi lagi oleh stakeholder theory dan stewardship theory
yang berhubungan dengan kepentingan pemegang saham.