Anda di halaman 1dari 5

7.

6 Analisa

1. Analisa (Ach. Effendi)


Pada rangkaian pewaktu monostabil ketika potensiometer di putar 1kΩ time/divenya
1.25 ms ,pada potensiometer di putar 10kΩ time/divenya 2.25 ms ,dan pada
potensiometer d putar 100kΩ time/divenya 50 ms.
2. Analisa (Amalia Dmayanti)
 RA < RB
R A + RB
Duty Cycle (Hitung) = x 100%
R A +2 RB
10000+100000
= x 100%
10000+(2 x 100000)
= 52%

Frekuensi(Hitung) = 1 x 100%
¿¿¿
1
= −6
10000+ ( 2 x 100000 ) x 0,01 x 10

= 47,61905

Pada saat R A < R B frekuensinya akan kecil

 RA > RB
R A + RB
Duty Cycle (Hitung) = x 100%
R A +2 RB
100000+10000
= x 100%
100000+(2 x 10000)
= 92%

Frekuensi(Hitung) = 1 x 100%
¿¿¿
1
= −6
100000+ ( 2 x 10000 ) x 0,01 x 10
= 83,33333
Pada saat R A > R B frekuensinya yang tinggi

 RA = RB
R A + RB
Duty Cycle (Hitung) = x 100%
R A +2 RB
10000+10000
= x 100%
10000+(2 x 10000)
= 67%

Frekuensi(Hitung) = 1 x 100%
¿¿¿
1
= −6
10000+ ( 2 x 10000 ) x 0,01 x 10
= 333,33333
Pada saat R A > R B frekuensinya akan sangat tinggi
3. Analisa (Arif Ridho H)
Pada saat RA 10 kΩ dan RB 100 kΩ Duty Cycle untuk perhitungan 52 % dan praktik
52,1 %, sedangkan frekuensi perhitungan 47,61905 Hz dan praktik 66,67 Hz. Pada
saat RA 100 kΩ dan RB 10 kΩ Duty Cycle untuk perhitungan 92 % dan praktik 91,7
%, sedangkan frekuensi perhitungan 83,33333 Hz dan praktik 118,8 Hz. Pada saat RA
10 kΩ dan RB 10 kΩ Duty Cycle untuk perhitungan 67 % dan praktik 66,4 %,
sedangkan frekuensi perhitungan 333.33333 Hz dan praktik 488,3 kHz. Untuk semua
keluaran praktikum pewaktu gelombang yang dihasilkan semua berbentuk pulsa
(kotak).
4. Analisa (Gede Hari S)
Dari hasil percobaan yang dilakukan  jelas bahwa menghasilkan gelombang kotak dan
ini sudah benar sesuai dengan gelombang yang dihasilkan oleh IC timer 555, dimana
IC tersebut menghasilkan gelombang kotak pada gelombang outputnya. Hanya saja
VPP yang dihasilkan tiap percobaan berbeda-beda, hal ini disebabkan oleh adanya
pengaruh dari RB dan C yang diberikan.
5. Analisa (Nurkholis Majid)
 Pada hubungan capasitor astabil nilai gelombang c Vmin nya 1/3 dari Vcc,
sedangkan Vmax 2 kali lipat dari Vmin.
 Waktu ukur di dapat dari perbandingan antara Ton dengan time/div sehingga
didapatkan nilai diatas.
 Pada saat Ra>Rb nilai DC & frekuensinya tinggi sedangkan saaat Ra<Rb nilai
DC & frekuensinya kecil. Sedangkan, saat Ra=Rb DC dan frekuensinya sangat
tinggi.
6. Analisa (Rizky Dian P)
IC 555 astabil diartikan tidak stabil karena rangkaiannya tidak memiliki keadaan
output yang stabil atau beubah – ubah. IC timer 555 dalam mode astabil untuk
menghasilkan bentuk gelombang berjalan bebas yang akurat sehinga frekueni
keluarannya dapat disesuaikan dengan rangkaian RC yang terhubung secara eksternal
yang hanya terdiri dari 2 reistor dan 1 kapasitor. Pada rangkaian astable multivibrator
sering digunakan sebagai osilator gelombang kotak/pembangkit pulsa, saat
dihubungkan sebagai multivibrator astabil keluaran dari osilator 555 akan terus
mengisi dan melepas tanpa batas antara 2/3 VCC dn 1/3 VCC sampai catu daya
dilepaskan.
7. Analisa (Uswatun Hasanah)
Berdasarkan dari hasil percobaan yaitu5 pada saat nilai RA < RB maka duty cycle
perhitungan yaitu 52% RA > RB yaitu 92% dan RA = RB yaitu 66% dengan rumus

R A + RB
x 100% sedangkan frekuensi (RA < RB) perhitungan 47,61 Hz, frekuensi
R A +2 RB
(RA > RB) yaitu 83,33 Hz, frekuensi (RA = RB) yaitu 333,3 Hz dengan menggunakan

1
rumus x 100%. Pada saat praktikum hasil dariduty cycle dan frekuensi tersebut
¿¿¿
tidak jauh.
Pada praktikum output astabil dan monostabil pada saat R = 1 kΩ menghasilkan
waktu selama 1,25 ms dan R = 10 kΩ menghasilkan waktu selama 2,50 ms dan R =
100 kΩ menghasilkan waktu selama 50 ms dengan output keduanya berbentuk pulsa.

7.7 Kesimpulan

1. Kesimpulan (Ach. Effendi)


Pada analis pewaktu monostabil di atas dapat di simpulkan ketika R potensiometer di
putar semakin besar maka time/divenya semakin besar atau Rpotensio berbanding
lurus dengan time/divenya rangkaian tersebut.
2. Kesimpulan (Amalia Damayanti)
Untuk duty cycle rangkaian astabil berkisar antara 50 – 100%, jika nilai RA < RB
maka duty cycle akan berada pada kisaran 50% (untuk hasil perhitungan 52%)
mengasilkan frekuensi yang tinggi, sedangkan apabila RA > RB akan mendapatkan
nilai duty cycle yang lebih tinggi (untuk hasil perhitungan 92%) akan tetapi
menghasilkan frekuensi yang rendah. Berbeda dengan nilai RA = RB maka akan
menghasilkan frekuensi yang sangat tinggi. Untuk semua keluaran pewaktu 555
gelombang yang dihasilakan berbentuk pulsa/kotak.
3. Kesimpulan (Arif Ridho H)
Multivibrator adalah suatu rangkaian yang mengeluarkan tegangan bentuk pulsa.
Astabil multivibrator apabila kedua tingkat tegangan keluaran yang dihasilkan oleh
rangkaian multivibrator tersebut adalah quasistable. Disebut quasistable apabila
rangkaian multivibrator membentuk suatu pulsa tegangan keluaran sebelum terjadi
peralihan tingkat tegangan keluaran ke tingkat lainnya tanpa satupun pemicu dari luar.
4. Kesimpulan (Gede Hari S)
Hasil dari paraktikum telah dilakukan bahwa dapat mendemonstrasikan IC timer 555
sebagai osilator dan dapat menghitung Fout.
5. Kesimpulan (Nurkholis Majid)
Pada saat rangkaian monostabil dan astabil bentuk gelombang berupa sinyak kotak.
Pada saat Ra>Rb nilai DC & frekuensinya tinggi sedangkan saaat Ra<Rb nilai DC &
frekuensinya kecil. Sedangkan, saat Ra=Rb DC dan frekuensinya sangat tinggi.
Pada hubungan capasitor astabil nilai gelombang c Vmin nya 1/3 dari Vcc, sedangkan
Vmax 2 kali lipat dari Vmin. Pada saat monostabil saat nilai Ra>Rb maka nilai
astabilnya < daripada monostabil. Saat Ra<Rb maka nilai astabil > monostabil. Saat
Ra=Rb maka astabil < monostabil.
6. Kesimpulan (Rizky Dian P)
Berdasarkan output yang dihasilkan pada data percobaan dapat diketahui bahwa
bentuk gelombangnya berupa pulsa/kotak sesuai dengan fungsi osilator 555 pada
rangkaian astable multivibrator yaitu rangkaian astable multivibrator digunakan
sebagai osilator gelombang kotak/pembangkit pulsa.
7. Kesimpulan (Uswatun Hasanah)
 Perbedaan hasil frekuensi dan duty cycle yaitu pada saat nilai RA < RB nilai
frekuensi dan duty cycle kecil, RA > RB semakin besar dan RA = RB besar.
 Pada saat rangkaian astabil dan monostabil dihubungkan maka outputnya akan
berbentuk pulsa dengan waktu tertentu semakin besar nilai resistr maka
waktunya akan semakin lama.
 Pewaktu IC 555 juga digunaan untuk berbagai pembangkit timer pulsa dan
aplikasi osilator.

Anda mungkin juga menyukai