Disusun Oleh:
111.180.024`
PLUG 9
LABORATORIUM HIDROGEOLOGI
2020
i
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun Oleh:
NIM : 1111800024
Plug :9
Kelompok : 13
Mengetahui,
Asisten Hidrogeologi
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT atas kelimpahan rahmat, dan
izin-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Pengukuran Debit Sungai.
Terima kasih saya ucapkan kepada Mba Novia Putri Syafrina selaku Asisten
pembimbing yang mengarahkan,memberikan saran ,Ilmu dan wawasan baru kepada
saya dan khususnya kelompok 9.
Saya berharap laporan ini terlepas dari suatu kesalahan, Namun saya
menyadari bahwa tentunya masih terdapat beberapa kekurangan dalam penyusunan
laporan ini, baik secara penyajian maupun yang lainnya, yang kurang memuaskan di
hati para pembaca.
Oleh karena itu, saya sebagai penyusun mohon maaf dan mengharapkan adanya
saran dan masukan agar laporan saya kedepannya bisa lebih baik lagi.terimakasih
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Lokasi Penelitian.....................................................................................................1
Gambar 1. 2 Alat dan Bahan........................................................................................................2
Gambar 1. 3 Metode Float saat menggunakan Bola PingPong....................................................3
Gambar 1. 4 Metode Current Meter.............................................................................................4
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Di bumi terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4 milyard km3 air: 97,5% adalah air laut, 1,75%
berbentuk es dan 0,73% berada di daratan sebagai air sungai, air danau, air tanah dan sebagainya.
Hanya 0,001% berbentuk uap di udara. Air di bumi ini mengulangi terus menerus sirkulasi +
penguapan, presipitasi dan pengaliran keluar (outflow). Salah satunya air hujan akan jatuh ke bumi
dan mengalir ke sungai
Sungai itu sendiri mempunyai fungsi mengumpulkan curah hujan dalam suatu daerah
tertentu dan mengalirkannya ke laut. Sungai itu dapat digunakan juga untuk berjenis-jenis aspek
seperti pembangkit tenaga listrik, pelayaran, pariwisata, perikanan dan lain-lain. Dalam bidang
pertanian sungai itu berfungsi sebagai sumber air yang penting untuk irigasi
Debit merupakan volume air yang mengalir per satuan waktu. Pengukur
kecepatan aliran air dapat dijadikan sebagai sebuah alat untuk memonitor dan mengevaluasi air
suatu kawasan melalui pendekatan potensi sumber daya air permukaan yang ada. Debit aliran juga
merupakan satuan untuk mendekati nilai-nilai hidrologis proses yang terjadi di lapangan.
Kemampuan pengukuran debit aliran sangat diperlukan untuk mengetahui potensi sumberdaya air di
suatu wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS
Maksud dari penelitian ini ialah, dapat memahami metode Float dan Currrent dan dapat
mengaplikasikannya secara langsung di lapangan, kemudian mengambil data dan mengolah data
secara baik dan benar
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengukur dan mengetahui debit air sungai dan
menghasilkan penampang dengan menggunakan metode Float dan Current Meter
1. Current Meter
2. Bola pingpong
3. Meteran
4. Tongkat Meteran
5. Tabulasi data
6. Stopwatch
7. Papan Ujian
8. Kalkulator
9. Alat Tulis
Dimana :
Pada umumnya pengukuran debit aliran air sungai dilakukan pada waktu-
waktu tertentu. Pengukuran ini biasanya berkaitan erat dengan maksud untuk
mencari rating curve. Semakin banyak lokasi pengukuran debit maka semakin akurat
hasil analisis datanya. Jumlah pengukuran debit pada waktu periode tertentu,
tergantung dari :
- Tujuan pengukuran
Ada beberapa metode pengukuran debit yang sering digunakan baik pengukuran langsung
maupun pengukuran tidak langsung, demikian pula peralatan yang dugunakan. Pelaksanaan
pengukuran debit aliran sungai semua bergantung pada tujuan dari penggunaan dan tingkat
beda.
Dimana
V=s/t
Keterangan
V= Kecepatan
s= Jarak
t= Waktu
Misalnya : hasil pengukuran current meter jumlah putaran kincir 13, dalam waktu
10 detik.
Waktu Lintasan 1
Nama :
NIM :
Plug : Page 11
Kecepatan Lintasan 1
5m
v= =26,3 m/ s
0,19 s
5m
v= =17,8 m/ s
0,28 s
5m
v= =33,3 m/s
0,15
Debit Lintasan 1
Q1= 3,004 m2 x 0,19 m/s
=0,57 m3/s
Q2= 3,004 m2 x 0,28 m/s
= 0,084 m3/s
Q3= 3, 004 x 0,15 m/s
= 0,45
QTotal 2 = 0,6205 m3/s
Waktu Lintasan 2
Nama :
NIM :
Plug : Page 12
18,8 s +19,4 s+18,1 s
t utara= =18,7 s
3
17,3 s +17,5 s+ 17,5 s
t tegah= =17,4 s
3
43,9 s+33,9 s+67,9 s
t selatan= =48,6 s
3
Kecepatan Lintasan 2
5m
v= =22,7 m/ s
0,22 s
5m
v= =4,16 m/ s
0,24 s
5m
v= =55,5 m/ s
0,09
Debit Lintasan 2
Q1= 2,51m2 x 0,22 m/s
=0,552m3/s
Q2= 2,51 m2 x 0,24 m/s
= 0,602 m3/s
Q3= 2,51 x 0,15 m/s
= 0,226
QTotal 2 = 0,46 m3/s
Nama :
NIM :
Plug : Page 13
3.1.2 Tabulasi Data
Q Rata-
v Rata- Luas Q Rata-
No rata
S t rata- Kecepatan rata Penampa Q Aliran rata tiap
Segmen keseluruh
(m) rata (s) (m/s) (meter3 ng (m3/ s) lintasan
an
/s) (m2) (m3/ s)
(meter3/
s)
5 21,98 0,179 0,19 0,57
1 5 15,3 0,190 0,28 3,004 0,84 0,62
5 21,98 0,213 0,15 0,45
5 43,333 0,24 0,22 0,552 46,656
-Luas Penampang
Nama :
NIM :
Plug : Page 14
(𝑑(𝑛−1)+𝑑𝑛) x Ls
Rumus : An =
2
An = Luas Penampang pada n (m²)
d = Kedalaman (m)
Ls = Lebar Segmen(m)
-Debit Aliran
Rumus : Q=VxA
Q = Debit (m³/s)
v = Kecepatan Aliran (m/s)
A = Luas Penampang (m²)
Luas Penampang 1
(0.19 m+0.21 m)
A1= ∗0.8 m=¿0,16 m
2
(0.21 m+0,26 m)
A2= ∗0.8 m=¿0,188 m
2
(0,26 m+0.27 m)
A3= ∗0.8 m=¿0,612 m
2
(0.27 m+0.29 m)
A4= ∗0.8 m=¿0,224 m
2
(0.29 m+0.33 m)
A5= ∗0.8 m=¿0,248 m
2
(0.33 m+0.33 m)
A6= ∗0.8 m=¿0,264 m
2
(0.33 m+0.39 m)
A7= ∗0.8 m=¿0,288 m
2
(0.39 m+0.47 m)
A8= ∗0.8 m=¿0,344 m
2
(0.47 m+0.40 m)
A9= ∗0.8 m=¿0,348 m
2
Nama :
NIM :
Plug : Page 15
(0.40 m+0.22 m)
A10= ∗0.8 m=¿0,328 m
2
Total Luas Penampang 1
Atotal =3,004m2
Debit Aliran
Q1= 0.1 m/s x 0.16 m= 0.016 m3/s
Q2=0.2 m/s x 0.188 m= 0.038 m3/s
Q3=0.2 m/s x 0.612 m= 0.112 m3/s
Q4=0.4 m/s x 0.224 m= 0.09 m3/s
Q5=0.2 m/s x 0.248 m= 0.05 m3/s
Q6=0.4 m/s x 0.264 m= 0.0618 m3/s
Q7=0.2 m/s x 0. 288 m= 0.186 m3/s
Q8=0.3 m/s x 0. 3442 m= 0.103 m3/s
Q9=0.1 m/s x 0. 348 m= 0.305 m3/s
Q10=0 m/s x 0. 328 m= 0 m3/s
Total Debit
Qtotal = 0,618 m3/s
Debit Rata-rata= 0,0618 m3/s
Luas Penampang 2
(0.13 m+0.12 m)
A1= ∗0.7 m=¿0,08 m
2
(0.12 m+0,17 m)
A2= ∗0.7 m=¿0,10 m
2
(0,17 m+0.17 m)
A3= ∗0.7 m=¿0,12 m
2
(0.17 m+0.25 m)
A4= ∗0.7 m=¿0,147 m
2
(0.25 m+0.33 m)
A5= ∗0.7 m=¿0,203 m
2
Nama :
NIM :
Plug : Page 16
(0.33 m+0.41 m)
A6= ∗0.7 m=¿0,219 m
2
(0.41 m+0.48 m)
A7= ∗0.7 m=¿0,311 m
2
(0.48 m+0.66 m)
A8= ∗0.7 m=¿0,399 m
2
(0.66 m+0.67 m)
A9= ∗0.7 m=¿0,465 m
2
(0.67 m+0.56 m)
A10= ∗0.7 m=¿0,43 m
2
Total Luas Penampang
Atotal=2,51 m2
Debit Aliran 2
Q1= 0.1 m/s x 0.08 m= 0.008 m3/s
Q2=0.3 m/s x 0.1m= 0.03 m3/s
Q3=0.2 m/s x 0.12 m= 0.024 m3/s
Q4=0.3 m/s x 0.147 m= 0.044 m3/s
Q5=0.4 m/s x 0.203 m= 0.008 m3/s
Q6=0.2 m/s x 0.219 m= 0.052 m3/s
Q7=0.3 m/s x 0. 311 m= 0.093m3/s
Q8=0.2 m/s x 0. 399 m= 0.08 m3/s
Q9=0.2 m/s x 0. 465 m= 0.093m3/s
Q10=0.2 m/s x 0. 43 m= 0.43 m3/s
Total Debit
Qtotal = 0,548 m3/s
Debit Rata-rata= 0, 0548 m3/s
Penampang 3
-Luas Penampang
Nama :
NIM :
Plug : Page 17
(0.6 m+0.1 m)
A1= ∗0.6 m=¿0,048 m
2
(0.1 m+0.13 m)
A2= ∗0.6 m=¿0,069 m
2
(0,13 m+0.22 m)
A3= ∗0.6 m=¿0,105 m
2
(0.22 m+0.31 m)
A4= ∗0.6 m=¿0,159 m
2
(0.31 m+0.41 m)
A5= ∗0.6 m=¿0,216 m
2
(0.41 m+0.54 m)
A6= ∗0.6 m=¿0,285 m
2
(0.54 m+0.56 m)
A7= ∗0.6 m=¿0,33 m
2
(0.56 m+0.64 m)
A8= ∗0.6 m=¿0,36m
2
(0.64 m+0.70 m)
A9= ∗0.6 m=¿0,402 m
2
(0.70 m+0.51 m)
A10= ∗0.6 m=¿0,363 m
2
Total Luas Penampang 3
Atotal =2,337 m2/s
Debit Aliran
Q1= 0.1 m/s x 0.048 m= 0.005m3/s
Q2=0.2 m/s x 0.069m= 0.069 m3/s
Q3=0.2 m/s x 0.105 m= 0.021 m3/s
Q4=0.1 m/s x 0.159 m= 0.016 m3/s
Q5=0.3 m/s x 0.216 m= 0.065 m3/s
Q6=0.2 m/s x 0.285 m= 0.0057 m3/s
Q7=0.3 m/s x 0. 33 m= 0.094 m3/s
Q8=0.2 m/s x 0. 36 m= 0.772 m3/s
Q9=0.2 m/s x 0. 42 m= 0.0804 m3/s
Nama :
NIM :
Plug : Page 18
Q10=0.3 m/s x 0. 363 m= 0.109 m3/s
Total Debit
Qtotal = 0,548 m3/s
Debit Rata-rata= 0, 0548 m3/s
3.2.2 Tabulasi Data
Penampang 1
Debit
Dalam Kecepatan
Lebar LuasPenamp Aliran
No Segmen Sungai Lebar Sungai (m) Kincir
(m) ang (m2) (m3/deti
(m) (m/s)
k)
0,21
I 0,8 0,1 0,16 0,016
8,0
VI 0,33 0,8 0,3 0,264 0,106
Nama :
NIM :
Plug : Page 19
‘
Penampang 2
Debit
Dalam Kecepatan
Lebar LuasPenamp Aliran
No Segmen Sungai Lebar Sungai (m) Kincir
(m) ang (m2) (m3/deti
(m) (m/s)
k)
7,00
VI 0,41 0,7 0,2 0,219 0,052
Nama :
NIM :
Plug : Page 20
Penampang 3
Debit
Dalam Kecepatan
Lebar LuasPenamp Aliran
No Segmen Sungai Lebar Sungai (m) Kincir
(m) ang (m2) (m3/deti
(m) (m/s)
k)
6,00
VI 0,54 0,6 0,2 0,285 0,0057
Nama :
NIM :
Plug : Page 21
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari pengolahan data serta pembahasan diatas, memiliki beberapa poin yang dapat
disimpulkan yaitu :
1. Berdasarkan metode pengukuran secara tidak langsung yang telah dilaksanakan saat
lapangan dengan menggunakan Float dan Current Meter,
2. Didapatkan menggunakan metode current meter bahwa debit rata- rata sungai Babarsari
adalah sebesar 0,5713 m3/s
3. Didapakan debit sungai dengan menggunakan metode Float sebesar 46,656 m3/hari.
4. kekurangan/kelemahan metode float hanya mengukur arus permukaanny saja. Kemudian
daripada itu bola pingpong juga mudah terpengaruh angin tergantung dengn kondsi
keadaan lapangan menyebabkan dalam melakukan pengukuran kemungknannya dapat
saja dipengaruhi oleh angin
5. kekurangan/kelemahan dari metode current meter meski dianggap lebih akurat, namun
tidak menutup kemungkinan apabila ada ada kesalahan teknis jika alat current meter
yang digunakan memiliki masalah
Nama :
NIM :
Plug : Page 22
4.2 Saran
Diaharapakan apabila dilakukan penelitian lebih lanjut dilakukan pengolahan data dengan
teliti mengingat dalam metode float dan current Meter ini memiliki banyak sekali hitungan dan
juga proses menggambar penampang ,maka diperlukan ketekunan serta ketelitian tinggi dalam
mengolah data
DAFTAR PUSTAKA
Ersin Seyhan. 1990. Dasar-Dasar Hidrologi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Sosrodarsono, Suyono. Dan Takeda, Kensaku. 1987. Hidrologi Untuk Pengairan, Jakarta:
Pradnya Paramita
Abd Kamal Neno, Herman Harijanto, Abdul Wahid. 2016. Hubungan Debit Air Dan Tinggi
Muka Air Di Sungai Lambagu Kecamatan Tawaeli Kota Palu. Warta Rimba Issn: 2406-
8373 Volume 4, Nomor 2 Hal: 1
Nama :
NIM :
Plug : Page 23