Anda di halaman 1dari 14

RANCANGAN DESAIN EKSTRAKURIKULER TAHFIDZ AL-QUR’AN DENGAN

PENDEKATAN MURAJA’AH DI KELAS VII-8 MADRASAH TSANAWIYAH


SWASTA HIFZHIL QUR’AN YAYASAN ISLAMIC CENTRE MEDAN

Proposal ini Diajukan untuk Memenuhi Tugas pada

Mata Kuliah Desain Ekstrakulikuler PAI

Dosen Pengampu:

Muhammad Rapono, M.Pd.I

OLEH:

Kelompok 4

Semester VI/PAI-1

Ahmad Aufa (0301172360)


Hilman RizkyHasibuan (0301172362)
Surya Ramadan Sipayung (0301172364)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim.
Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penyusun, sehingga dalam hal ini penyusun dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul ”Desain Ekstrakurikuler Pembelajaran Tahfidz Alquran untuk
Memperkuat Hafalan Siswa dengan Pendekatan Muraja’ah”. Adapun maksud penulis dalam
menyusun proposal ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Desain
Ekstrakurikuler PAI yang dibimbing oleh Bapak Muhammad Rapono, M.Pd.I.

Dalam penyusunan proposal ini, penyusun telah banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak, sudah selayaknya penyusun mengucapkan terimakasih, terutama
kepadaBapak Muhammad Rapono, M.Pd.I, karena telah perhatian dan sabar dalam
membimbing penyusun dalam penyusunan proposal ini, dan tidak lupa terimakasih penyusun
ucapkan kepada pihak lainnya yang tidak dapat dituliskan satu persatu.

Medan, Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii

BAB I KONSEP DASAR KEGIATAN EKSTRAKURIKULER....................................1

A. Pendahuluan.............................................................................................................1
B. Tujuan dan Sasaran.................................................................................................2
C. Landasan Operasional.............................................................................................3

BAB II DESAIN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER...................................................5

A. Perencanaan Kegiatan.............................................................................................5
B. Waktu dan Tempat Penyelenggaraan....................................................................6
C. Susunan Panitia dan Peserta...................................................................................7
D. Sumber Keuangan....................................................................................................8
E. Asumsi Pembiayaan.................................................................................................9

BAB III PENUTUP............................................................................................................10

A. Penutup....................................................................................................................10

ii
BAB I

KONSEP DASAR KEGIATAN


EKSTRAKURIKULER

A. Pendahuluan
Menghafalkan Al-Qur’an merupakan suatu perbuatan yang sangat mulia dan
terpuji. Sebab orang yang menghafalkan Al-Qur’an merupakan salah satu hamba yang
ahlullah di muka bumi. Menghafal Al-Qur’an bukanlah hal yang impossible alias
mustahil bagi kita, bahkan ini merupakan ibadah yang sangat dianjurkan.
Penghafal Al-Qur’an berkewajiban untuk menjaga hafalannya, mamahami apa
yang dipelajarinya dan bertanggung jawab untukmengamalkannya. Oleh karena itu,
proses menghafal dikatakan sebagai proses yang panjang karena tanggung jawab yang
diemban oleh penghafal Al-Qur’an akan melekat pada dirinya hingga akhir hayat.
Konsekuensi dari tanggung jawab menghafal Al-Qur’an pun terhitung berat. Bagi
penghafal Al-Qur’an yang tidak mampu menjaga hafalannya karena lalai, maka
perbuatannya dapat dikategorikan sebagai salah satu bentuk perbuatan dosa.

Meskipun Allah Subhanahu Wata’ala telah memudahkan Al-Qur’an untuk


dihafal dan telah dibuktikan oleh banyak orang, namun bagi sebagian yang lain
aktifitas ini masih dianggap masalah. Biasanya setiap orang yang menghafal Al-
Qur’an pasti merasakan kesulitan ketika menghafal kalimat, ayat, atau surat tertentu.
Hal ini karena sebagian komposisi huruf, kombinasi kata demi kata, maupun
hubungan antar ayat dalam Al-Qur’an dapat menimbulkan permasalahan tersendiri.
Namun, ‘kesukaran’ ini wajar karena orang arab juga mengalami hal serupa, apalagi
orang ‘ajam (Non Arab) seperti kita.

Menghafal Al-Qur’an tentunya suatu hal yang mustahil bagi orang yang belum
pernah melakukannya. Karena banyak orang menganggap menghafal Al-Qur’an
adalah hal yang sangat sulit, makadibutuhkan metode-metode khusus dalam kegiatan
menghafal Al-Qur’an. Supaya kegiatan menghafal Al-Qur’an akan lebih mudah dan
hafalan akan tetap terjaga.

Salah satunya adalah dengan memerbanyak muroja’ah. Metode muroja’ah


adalah metode mengulang-ulang hafalan. Metode ini akan sangat bermanfaat bagi
para penghafal Al-Qur’an untuk menjaga hafalannya. Karena sekin banyak

1
mengulang maka semakin terjaga suatu hafalan. Santri dapat mempunyai hafalan
yang lancar dikarenakan seringnya melakukan muraja’ah, tidak mungkin bisa
menghafal Al-Qur’an tanpa kontinyu melakukan muraja’ah. Tanpa muraja’ah hafalan
akan cepat lepas dan tidak lama kemudian akan cepat melupakan hafalan yang telah
diperolehnya.

Tetapi di beberapa kasus, ada beberapasantri khususnya santri di Islamic


Centre Medan yang sudah mencoba muraja’ah, tetapi masih merasa sulit untuk
menghafal.Bisa saja ini faktorkekeliruan metodesaat muraja’ah. Banyaksantri yang
lebih mengedepankan menambah hafalan daripada memperkuat hafalan sebelumnya,
sehingga semakin hafal ke depan, semakin lupa ke belakang. Mungkin hal ini
disebabkan karena santri mempunyai target menghafal dalam sehari, sebulan, dan
setahun, sehingga terburu-buru mengejar target hafalan. Maka inti kesuksesan dalam
menghafal Alquran yaitu dengan memperbaiki cara muraja’ah agar memperkuat
hafalan.

Dari penjelasan di atas, penulis tertarik untuk membuat sebuah desain


ekstrakurikuler dalam muraja’ah hafalan Al-Qur’an di Madrasah Tsanawiyah Swasta
Hifzhil Qur’an Yayasan Islamic Centre Medan Sumatera Utara. Dengan mencoba
desain ini, penulis akan terus memantau bagaimana progres yang terjadi pada hafalan
santri. Semoga desain ini bermanfaat bagi penulis, santri dan pihak sekolah, dan
nantinya desain ini bisa diterapkan ke depannya.

B. Tujuan dan Sasaran


Secara umum, tujuan dari desain ekstrakurikuler kami ini sangat relevan
dengan visi dan misi Yayaysan Islamic Centre Medan itu sendiri, yang mana visi
adalah:

“Terwujudnya insan yang Hafizh dan berwawasan Al-Qur’an serta memiliki


keseimbangan Spiritual, Intelektual yang beretika menuju generasi yang
berperadaban Al-Qur’an, serta berkomitmen tinggi dalam mengaktualisasikan nilai-
nilai ajaran Al-Qur’an”.

Kemudian tujuan umum desain ekstrakurikler kami juga sesuai dengan misi
Yayaysan Islamic Centre Medan, yaitu:

2
1. Membentuk generasi yang hafal Al-Qur’an dan berakhlakul karimah sesuai dengan
ajaran Islam.
2. Mendidik generasi agar memiliki kemampuan seni baca Al-Qur’an dan
menginterprestasikan isi kandungan Al-Qur’an, dan penyeru kepada kebaikan dan
pencegah kemungkaran.
3. Meningkatkan kualitas pendidikan dalam pencapaian prestasi akademik dan non-
akademik.
4. Mengimplementasikan nilai-nilai Alquran dalam pendidikan dan kehidupan sehari-
hari.

Adapun tujuan khusus dari desain ekstrakurikuler kami ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk meningkatkan kedisiplinan siswa/santri dalam muraja’ah Al-Quran setiap hari.
2. Untuk mengetahui kelancaran siswa/santri dalam meningkatkan kemampuan
menghafal Al-Qur’an melalui desain metode muroja’ah.
3. Untuk mengetahui kefasihan bacaan siswa/santri dalam meningkatkan kemampuan
menghafal Al Qur’an.
4. Untuk mengetahui bagaimana penerapan desain metode muraja'ah dalam kegiatan
hafalan Al-Qur'an siswa/santri.
5. Untuk mengetahui hasil penerapan desain metode muraja'ah dalam kegiatan hafalan
Al-Qur'an siswa/santri.

Adapun sasaran utama dibuatnya desain ekstrakulikuler ini adalah seluruh


siswa/santri kelas VII-8 (putera) Madrasah Tsanawiyah Swasta Hifzhil Qur’an
Yayasan Islamic centre Medan Sumatera Utara, yang dibimbing langsung oleh ustadz
Ahmad Aufa sebagai pengajar/pendidik langsung di kelas VII-8 Madrasah
Tsanawiyah Swasta Hifzhil Qur’an Yayasan Islamic Centre Medan.

C. Landasan Operasional
1) Landasan Religius (Agama)
Alasan kami dalam membuat desain ekstrakurikuler ini karena salah satu
keistimewaan Al-Qur’an adalah menjadi satu-satunya kitab yang banyak dihafalkan
oleh manusia, muslim ataupun non muslim. Ini merupakan realisasi Allah Subhanahu

3
Wata’ala dalam menjaga kitab-Nya. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S Al Hijr
ayat 9:

‫ٱ‬
َ ‫اَّن حَن ۡ ُن نَ َّزلۡنَا ِّذل ۡك َر َو اَّن هَل ُۥ لَ َحٰ ِف ُظ‬
٩ ‫ون‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya.”

Dan juga firman Allah Ta’ala dalam Al-Qur’an Surah Al-Qamar ayat 17:

١٧ ‫َول َ َقدۡ يَرَّس ۡ اَن ٱلۡ ُق ۡر َء َان ِل ِّذل ۡك ِر فَه َۡل ِمن ُّمدَّ ِك ٖر‬
“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang
yang mengambil pelajaran?”

Meskipun Allah Ta’ala sudah memudahkan kita untuk menghafal Alquran,


tetapi tidak jarang kita temui orang yang merasa kesusahan dalam menghafal dan
selalu cepat lupa. Sebagaimana dalam sabda Rasulullah Shallallhu ‘alaihi wasallam
“Demi yang diriku berada ditangan-Nya, sungguh Al-Qur’an itu lebih cepat
hilangnya daripada seekor unta dari tali ikatannya”(Muttafaqun ‘Alaih).

Dari hadits itu mengindikasikan apabila ada orang yang malas muraja’ah Al-
Qur’an, maka ia akan cepat lupa dengan hafalannya, dan sebaliknya apabila ada orang
yang rajin muraja’ah dan punya metode yang tepat, maka akan mudah dalam
menghafal Al-Qur’an. Oleh sebab itulah kami tertarik untuk membuat desain dalam
menghafal Al-qur’an untuk meguatkan hafalan siswa/santri.

2) Landasan Psikologi
Manusia tidak dapat dipisahkan dengan sifat lupa, karena lupa merupakan
identitas yang selalu melekat dalam dirinya. Dengan pertimbangan inilah alasan kami
membuat desain muraja'ah Al-Qur’an, agar hafalan Al-Qur’an yang telah dicapai
dengan bersungguh-sungguh tidak hilang dan lupa, karena mengulang hafalan dengan
teratur adalah cara terbaik untuk mengatasinya.

Dalam ilmu psikologidisebutkan bahwa dalam proses belajar, semakin sering


pelajaran diulangi maka semakin ingat dan melekat pelajaran itu dalam diri seseorang.
Mengulang (muraja’ah) besar pengaruhnya dalam belajar, karena dengan adanya

4
pengulangan "bahan yang belum begitu dikuasai serta mudah terlupakan" akan tetap
tertanam dalam otak seseorang.

Dalam teori psikologi daya juga dijelaskan bahwa belajar adalah melatih daya-
daya yang ada pada manusia yang terdiri atas mengamati, menanggap, mengingat,
mengkhayal, merasakan, berfikir dan sebagainya. Dengan mengadakan pengulangan
maka daya-daya tersebut akan berkembang. Semakin sering pelajaran diulangi maka
semakin ingat dan melekat pelajaran itu dalam diri seseorang. Oleh kaena itu penulis
tertarik membuat desain muraja’ah dala menghafal Alquran.

5
BAB II

DESAIN KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER

A. Perencanaan Kegiatan
Adapun perencanaan kegiatan yang akan kami laksanakan pada desain
ekstrakulikuler ini sebenarnya sangat simpel dan mudah untuk diterapkan, kami hanya
perlu menggunakan dua sesi dalam sehari, sebagaimana berikut:

1. Menjelaskan bagaimana tata cara mengulang hafalan yang baru ditambahpada sesi
pertama. Hafalan yang boleh ditasmikkan/simakkan (minimal setengah
halaman, maximal 1 halaman).

Siswa diarahkan agar mengulang hafalan yang baru ditambah sebanyak 5x


sehari dengan cara sebagai berikut:
a. Ditasmikkan/simakkan hafalan yang baru ditambah dengan pendidik.
b. Ditasmikkan/simakkan hafalan yang baru di tasmikkan oleh pendidik kepada
teman sebelahnyaketika sudah mentasmikkan dengan pendidik.
c. Mengulang sendiri hafalan yang baru ditambah ketika di akhir sesi pertama
dengan pantauan oleh pendidik.
d. Mengulang sendiri hafalan yang baru ditambah sehabis zuhur dengan diawasi
oleh abangan kelas dan diberi tanggung jawab untuk meminta tanda tangan
abangan kelas tersebut kedalam sebuah buku yang sudah di siapkan sebelumnya,
agar mengetahui bahwasannya dia sudah mengulang hafalan yang baru ditambah.
e. Mengulang sendiri hafalan yang baru ditambah sehabis ashar dengan diawasi
oleh abangan kelas dan diberi tanggung jawab untuk meminta tanda tangan
abangan kelas tersebut kedalam sebuah buku yang sudah di siapkan sebelumnya,
agar mengetahui bahwasannya dia sudah mengulang hafalan yang baru ditambah.

2. Menjelaskan bagaimana tata cara mengulang hafalan yang sudah lama pada sesi
kedua. Hafalan yang boleh ditasmikkan/simakkan (minimal 1 halaman, maximal
2 halaman).

6
Siswa diarahkan agar mengulang hafalan yang sudah lama sebanyak 5x sehari
dengan cara sebagai berikut:
a. Ditasmikkan/simakkan hafalan yang sudah lama dengan pendidik.
b. Ditasmikkan/simakkan hafalan yang sudah lama di tasmikkan oleh pendidik
kepada teman sebelahnya ketika sudah mentasmikan dengan pendidik.
c. Mengulang sendiri hafalan yang sudah lama ketika di akhir sesi pertama dengan
di pantau oleh pendidik.
d. Mengulang sendiri hafalan yang sudah lama sehabis zuhur setelah mengulang
hafalan yang baru ditambah dengan diawasi oleh abangan kelas dan diberi
tanggung jawab untuk meminta tanda tangan abangan kelas tersebut kedalam
sebuah buku yang sudah di siapkan sebelumnya, agar mengetahui bahwasannya
dia sudah mengulang hafalan yang baru ditambah.
e. Mengulang sendiri hafalan yang sudah lama sehabis ashar setelah mengulang
hafalan yang sudah ditambah dengan diawasi oleh abangan kelas dan diberi
tanggung jawab untuk meminta tanda tangan abangan kelas tersebut kedalam
sebuah buku yang sudah di siapkan sebelumnya, agar mengetahui bahwasannya
dia sudah mengulang hafalan yang baru ditambah.

3. Adapun mentasmikkan hafalan yang baru ditambah maupun mengulang hafalan yang
lama kepada masing-masing pendidik, pada sesi pertama maupun sesi kedua.
a. Ahmad Aufa : Peserta didik 1, 2, 3, dan 4
b. Hilman Rizky Hasibuan : Peserta didik 5, 6, dan 7
c. Surya Ramadhan Sipayung : Peserta didik 8, 9, dan 10

Dan pada mengulang tambahan pada sehabis zuhur serta mengulang hafalan yang
sudah lama, yang di awasi oleh 2 abangan kelas tersebut.
a. Rashid : Peserta didik 1, 2, 3, 4, dan 5 (sehabis zuhur dan sehabis ashar)
b. Haris : Peserta didik 6, 7, 8, 9, dan 10 (sehabis zuhur dan sehabis ashar)

B. Waktu dan Tempat Penyelenggaraan


Adapun waktu kegiatan desain ekstrakulikuler ini dilaksanakan, antara lain
ialah sebagai berikut:

1. Mengulang hafalan yang baru di tambah


Pendidik : Ahmad Aufa, Hilman Rizky Hsb, dan Surya Ramadhan Sipayung

7
Peserta didik : 10 siswa
Pukul : Sesi Pertama 06:30-07:30
Jadwal : Senin-Sabtu
Mulai : 15 April
Berakhir : 15 Mei

2. Mengulang hafalan yang sudah lama


Pendidik : Ahmad Aufa, Hilman Rizky Hsb, dan Surya Ramadhan Sipayung
Peserta didik : 10 siswa
Pukul : Sesi Kedua 08:10-09:15
Jadwal : Senin-Sabtu
Mulai : 15 April
Berakhir : 15 Mei

Adapun tempat penyelenggaraan kegiatan desain ekstrakulikuler ini ialah


bertempat di lokal/ruangan kelas tasmik kelas VII-8 (putera) dan di Masjid/Asrama
Madrasah Tsanawiyah Swasta Hifzhil Qur’an Yayasan Islamic centre Sumatera Utara,
di Jalan Pancing/Williem Iskandar Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan.

C. Susunan Panitia dan Peserta


Penanggung Jawab Kegiatan : Wali kelas Lokal Tasmik Putra/Siswa
VII-8 Madrasah Tsanawiyah Swasta
Hifzhil Qur’an Yayasan Islamic
Centre Sumatera Utara.
Ketua Kegiatan Ekstrakurikuler : Ahmad Aufa
Wakil Ketua Kegiatan Ekstrakurikuler : Hilman Riszky Hasibuan dan Surya
Ramadhan Sipayung.
Pengawas Anggota : Abangan kelas
- Rashid
- Harun
Anggota : Seluruh peserta didik di Lokal Tasmik
VII-8 Putra/siswa yang berjumlah 10
siswa.

8
Penanggung Jawab

Wali Kelas VII-8

Ketua

Ahmad Aufa

Wakil Ketua Wakil Ketua

Hilman Rizky Hasibuan Surya Ramadhan Sipayung

Pengawas Anggota Pengawas Anggota

Rashid Harun

Anggota 1 Anggota 2 Anggota 3 Anggota 4 Anggota 5 Anggota 6 Anggota 7 Anggota 8 Anggota 9 Anggota 10

D. Sumber Keuangan
Berhubung karena proposal desain ekstrakurikuler yang kami buat ini simpel
dan sederhana, maka sumber keuangan yang kami butuhkan murni dari kami sendiri
sebagai pelaksana kegiatan tanpa adanya bantuan dari pihak lain.

Mengingat rentang waktu percobaan desain ekstrakurikuler kami ini hanya


selama 2 bulan (terhitung 15 Maret-15 Mei). Setelah dianalisa dan dihitung, kami
hanya perlu dana sebesar Rp. 200.000 (jangka pendek), dengan rincian sebagai
berikut:

1. Ahmad Aufa = Rp. 100.000

9
2. Hilman Rizky Hasibuan = Rp. 75.000
3. Surya Ramadhan Sipayung = Rp. 75.000
Total keseluruhan = Rp. 250.000

Apabila hasil desain ekstrakurikuler kami ini mengalami progres dan


kemajuan, maka tentunya kami akan membuat proposal desain ekstrakurikuler yang
bersifat jangka panjang dengan membutuhkan dana yang lebih besar lagi yang
tentunya membutuhkan bantuan dari pihak lain.

E. Asumsi Pembiayaan
1. Evaluasi setiap minggu dalam bentuk tes hafalan pada setiap siswa dengan
memberikan sebuah hadiah ringan pada setiap siswa yang bagus dalam tes
hafalan. Dibutuhkan dana Rp.10.000 untuk setiap minggu, dua bulan berarti
Rp.10.000 × 8 minggu = Rp.80.000.
2. Pembelian 3 (tiga) Al-Qur’an khusus hafalan untuk para pembuat desain
ekstrakurikuler. Dibutuhkan dana sebesar Rp.20.000 untuk satu Al-Qur’an,
sehingga totalnya Rp.60.000.
3. Memberikan sebuah hadiah kepada pengawas anggota (abangan kelas) yang sudah
memantau siswa ketika mereka mengulang hafalan yang baru maupun yang sudah
lama. Dana yang dibutuhkan sebesar Rp.50.000 untuk setiap orang, sehingga
totalnya Rp.100.000.
4. Pembelian buku untuk siswa yang akan ditanda tangani oleh pengawas
anggota/abangan kelasnya. Dibutuhkan dana sebesar Rp.10.000 untuk 5 buku
catatan hafalan. Setiap satu buku dipergunakan untuk dua orang siswa.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan adanya desain ekstrakurikuler ini, kami sangat berharap kiranya semua
pihak yang terlibat dalam kegiatan ini ikut serta untuk melaksanakannya. Tanpa adanya
dukungan dari satu pihak pun kami tidak akan bisa menjalankan kegiatan yang telah kami
rancang. Kami sangat berharap, semoga desain eksrakurikuler sederhana ini bisa berguna
dan bermanfaat bagi para santri, guru, dan pihak sekolah. Serta bisa dijadikan sebagai
acuan dalam mendidik hafalan para santri/siswa di Madrasah Tsanawiyah Swasta
Hifzhil Qur’an Yayasan Islamic Centre Medan.

Satu hal yang perlu kami sampaikan kepada kita semua, bahwa desain
ekstrakurikuler tahfidz harus diprioritaskan oleh semua pihak untuk memudahkan
pengajaran dan pembelajaran tahfiz. Para guru dan siswa tahfiz harus terfokus pada
desain ektrakurikuler dan menerapkannya dalam pengajaran dan pembelajaran tahfiz. Ini
untuk memastikan bahwa siswa mencapai kinerja kualitas yang unggul dalam menghafal
Al-Qur’an. Semoga dengan adanya proposal desain ini, menunjukkan adanya progres
dan kemajuan siswa dalam menghafal Al-Qur’an. Allahumma aamiin.

11

Anda mungkin juga menyukai