Anda di halaman 1dari 9

LETTER OF CREDIT (L/C) SEBAGAI CARA PEMBAYARAN TRANSAKSI

PERDAGANGAN INTERNASIONAL DALAM KERANGKA ASEAN ECONOMIC


COMMUNITY

Indah Puji Astuti Utami


E-mail: Indahpujiastuti22@yahoo.com
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret
Djuwityastuti
Anugrah Adiastuti
Dosen Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret

Abstract
This paper aimed and to provide considerations, the use of letters of credit (L/C) as a mean of payment
in international trade transactions on the ASEAN economic community. This research is a prescriptive
normative legal research. Letter of Credit set in the Uniform Customs and Practice for Documetary
Credit 600 (UCP 600). Results The study concluded that, Letter of credit represents a mean of payment
in international trade transactions. Payment using this credit is the safest and security for both parties,
both parties are importing or exporting. Use of the L/C of import-export activities, particularly in the Asian
region predicted will continue to increase due to the existence of regional economic groupings, such as
the ASEAN economic community in the ASEAN region. Related to this, then the very suitable L/C are
selected and applied as payment when the level of confidence in the beneficiary/applicant/exporter and
importer and low-impact for the disadvantaged it high. In the future, in the activities of ASEAN in the
region import export can use the L/C as a means of payment.
Keywords: Letter of Credit, L/C, payment, international trade transactions, ASEAN Economic Community.

Abstrak
Artikel ini bertujuan untuk untuk memberikan pertimbangan-pertimbangan penggunaan Letter of Credit
(L/C) sebagai cara pembayaran dalam transaksi perdagangan internasional pada ASEAN Economic
Community. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif yang bersifat preskriptif. Letter of
Credit (L/C) diatur di dalam Uniform Customs and Practice for Documetary Credit 600 (UCP 600). Hasil
Penelitian menyimpulkan bahwa L/C merupakan salah satu dari cara pembayaran dalam transaksi
perdagangan internasional. Pembayaran dengan menggunakan L/C ini merupakan cara yang paling
aman dan memberikan kepastian kepada kedua belah pihak, baik pihak importir ataupun pihak eksportir.
Penggunaan L/C dalam kegiatan ekspor impor khususnya di wilayah Asia diprediksi akan terus meningkat
seiring dengan adanya kelompok ekonomi regional, seperti ASEAN Economic Community di wilayah
ASEAN. Berkaitan dengan hal tersebut, maka L/C sangat cocok dipilih dan diterapkan sebagai pembayaran
ketika tingkat kepercayaan di antara beneficiary/eksportir dan applicant/importir rendah dan dampak
untuk dirugikan itu tinggi. Sehingga kedepannya, dalam kegiatan ekspor impor di wilayah ASEAN dapat
menggunakan L/C sebagai pembayarannya.
Kata kunci: Letter of Credit, L/C, cara pembayaran, transaksi perdagangan internasional, ASEAN
Economic Community.

A. Pendahuluan tersebut menyebabkan perbedaan komoditas


yang dihasilkan, komposisi biaya yang diperlukan,
Kegiatan perdagangan internasional sebagai
kualitas, dan kuantitas. Dengan demikian sebagai
salah satu bentuk hubungan dagang didasari
akibat adanya perbedaan ini, maka masing-
oleh kondisi bahwa tidak ada suatu negara yang
masing negara memiliki keunggulan dan di sisi
benar-benar mandiri karena satu sama lain
lain memiliki kekurangan. Bisa saja dijumpai hasil
saling mengisi dan membutuhkan. Setiap negara
produksi suatu negara berlebih sehingga dapat
memiliki karateristik yang berbeda baik dari segi
mengekspornya ke negara lain yang kekurangan
sumber daya alam, iklim, geografi, demografi,
atau membutuhkannya, begitu juga sebaliknya
struktur ekonomi, dan struktur sosial. Perbedaan
(Abdulkadir Muhammad, 1989:26).

Privat Law Vol. IV No 1 Januari-Juni 2016 Letter Of Credit (L/C) Sebagai Cara ... 63
Transaksi jual beli secara sederhana secara pribadi baik eksportir dan importir saling
yang sehari-hari kita jumpai yaitu dengan cara tidak mengenal. Bagi eksportir merupakan resiko
pembayaran secara langsung dan barang besar mengirimkan barang apabila tidak ada
langsung dibawa, pembeli mempunyai kewajiban jaminan pembayaran. Oleh karena itu, untuk
untuk membayar harga barang yang dibelinya dan mendapatkan jaminan tersebut eksportir meminta
mempunyai hak untuk mendapatkan barangnya kepada importir agar membuka Letter of Credit
sesuai dengan harga yang dibayarkan. Adapun untuknya (Amir M.S, 2003:2). Dalam penulisan
penjual mempunyai kewajiban untuk menyerahkan hukum ini nantinya, penulis menggunakan cara
barang yang telah dijualnya sesuai dengan penulisan Letter of Credit dengan singkatan L/C
kesepakatan dan mempunyai hak untuk menerima untuk mempermudah pembahasan.
pembayaran. Proses yang terjadi pada transaksi Kaitannya dengan perdagangan internasional,
jual beli umumnya yaitu “cash and carry”, dimana L/C memainkan peran yang cukup penting.
pembeli begitu membayar secara cash atau tunai Peranan tersebut adalah memudahkan pelunasan
maka ia akan membawa barang yang dibelinya, pembayaran transaksi ekspor, mengamankan
begitu juga sebaliknya dimana pejual ketika telah dana yang disediakan importir untuk membayar
menerima pembayaran secara cash maka ia akan barang impor, dan menjamin kelengkapan
menyerahkan barangnya kepada pembeli. Pada dokumen pengapalan. Oleh karena itu L/C tampak
proses cash and carry ini hampir tidak ada risiko merupakan jaminan atas pelunasan barang yang
yang harus ditanggung oleh penjual dan pembeli. akan dikirim oleh penjual (eksportir). Jadi untuk
Akan tetapi proses yang sederhana ini tidak kepentingan eksportir L/C harus dibuka terlebih
selamanya dapat dijalankan jika antara penjual dahulu sebelum barang dikirim. (Huala Adolf,
dan pembeli dipisahkan jarak yang jauh atau beda 2011:133) Sehingga penting untuk diketahui
negara (James Julian Irawan, 2014:227). menggenai penggunaan L/C dalam perdagangan
Masalah tersebut akan bertambah rumit internasional, khususnya di kawasan ASEAN
apabila antara penjual dan pembeli ternyata tidak dengan adanya ASEAN Economic Community.
saling mengenal secara pribadi dan berdomisili di Fenomena perdagangan internasional
negara yang berbeda dengan sistem hukum yang khususnya di kawasan ASEAN menumbuhkan
berbeda pula. Begitu juga perbedaan jenis mata kebutuhan akan adanya peraturan yang bersifat
uang yang berlaku di tiap negara serta peraturan universal dan seragam yang mengatur hak dan
yang dikeluarkan oleh pemerintah negara masing- kewajiban kaum pedagang dalam melakukan
masing dalam bidang perdagangan luar negeri. transaksi dagang internasional. Isi undang-undang
Hal tersebut harus diperhatikan karena sering nasional yang berbeda-beda antara satu negara
menimbulkan masalah dalam hal pembayaran. dengan negara lainnya telah mengakibatkan
Untuk menyelesaikan permasalah tersebut, munculnya ketidakpastian hukum dan kesulitan
maka pembeli dan penjual meminta pertolongan dalam perdagangan internasional (Ana Mercedes,
kepada pihak lain yang mengenal mereka yaitu 2002:47). Melihat berbagai macam keadaan
bank. Pembeli membayar sejumlah uang kepada dalam perdagangan internasional yang begitu luas
pihak lain tersebut (bank), beserta dengan tersebut, maka penulis ingin mengkaji lebih dalam
syarat-syarat yang dikehendaki oleh pembeli mengenai Letter of Credit (L/C) sebagai cara
untuk dipenuhi oleh penjual. Pihak ketiga ini akan pembayaran yang mempunyai keunggulan dalam
memberitahukan kepada bank yang mengenal kerangka ASEAN Economic Community. Sehingga
penjual tentang penitipan uang yang diterimanya kedepannya dapat dijadikan sebagai solusi dalam
dari pembeli dan pihak ketiga akan membayar menangani permasalahan pembayaran dalam
kepada penjual apabila penjual telah memenuhi transaksi perdagangan internasional, yang akan
persyaratan. Instrumen yang digunakan untuk dikaji lebih lanjut mengenai pertimbaangan-
menyelesaikan yaitu dengan Letter of Credit (L/C) pertimbangan penggunaan Letter of Credit (L/C)
(James Julian Irawan, 2014:228). Dari sekian sebagai cara pembayaran transaksi perdagangan
banyak cara pembayaran, L/C memang diakui internasional dalam kerangka ASEAN Economic
lebih banyak dipakai karena CISG (Convention of Community.
International Sale of Goods) telah mengeluarkan
pedoman penggunaan L/C di banyak negara yang
dinamakan Uniform Customs and Practice for B. Metode Penelitian
Documentary Credit (UCP). Jenis penelitian yang digunakan dalam
Letter of Credit ini dibutuhkan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum doktrinal
perdagangan internasional karena eksportir dan atau normatif, yang menurut Peter Mahmud
importir terpisah baik secara geografis. Bahkan Marzuki dalam bukunya Penelitian Hukum (2014:

64 Privat Law Vol. IV No 1 Januari-Juni 2016 Letter Of Credit (L/C) Sebagai Cara ...
55-56), penelitian doktrinal (doctrinal research) yang diperjanjikan dalam suatu perjanjian
adalah suatu proses untuk menemukan aturan ekspor-impor nominalnya cukup tinggi, seringkali
hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin- disepakati oleh para pihak dalam pembayarannya
doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang menggunakan surat beharga. Surat berharga
dihadapi yang dilakukan dengan cara meneliti adalah surat yang oleh penerbitnya sengaja
bahan pustaka (library based) yang fokusnya diterbitkan sebagai pelaksanaan pemenuhan
pada membaca dan mempelajari bahan-bahan suatu prestasi yang berupa pembayaran sejumlah
hukum primer dan sekunder, sehingga penelitian uang. Tetapi pembayaran ini tidak dilakukan
hukum akan mampu menghasilkan argumentasi, dengan menggunakan mata uang, melainkan
teori atau konsep baru sebagai preskripsi dalam dengan menggunakan alat bayar lain. Alat bayar
menyelesaikan masalah yang dihadapi. itu berupa surat yang didalamnya mengandung
Sifat penelitiannya adalah preskriptif, yang suatu perintah kepada pihak ke tiga, atau
dimaksudkan untuk memberikan argumentasi atas pernyataan sanggup untuk membayar sejumlah
hasil penelitian yang telah dilakukan berdasar pada uang kepada pemegang surat tersebut. Salah
makna hukum dalam hidup bermasyarakat pada satu surat berharga yang dapat dijadikan sebagai
umumnya dan hukum perdata pada khususnya pembayaran dalam perdagangan internasional
dikaitkan dengan fakta-fakta atau gejala sosial adalah Letter of Credit (L/C).
di masyarakat (Peter Mahmud Marzuki, 2014: Adapun pihak pihak yang terlibat dalam
67) dalam bidang penyelenggaraan pekerjaan pembukaan Letter of Credit adalah sebagai berikut
konstruksi pengadaan barang/jasa dengan (Hermansyah, 2012:95) :
pendekatan yang digunakan adalah pendekatan a. Opener atau Applicant atau Importir atau
undang-undang (statute approach), dan Pembeli
pendekatan konseptual (conceptual approach).
Teknik analisis bahan hukum yang digunakan Adalah pihak importir yang membeli
adalah dengan metode deduksi. Penggunaan barang dan membuka L/C. Importir yang
metode deduksi ini berpangkal dari premis mayor meminta bantuan bank dalam membuka
yang merupakan aturan hukum terkait regulasi L/C untuk dan atas nama eksportir sebagai
dalam bidang pekerjaan konstruksi dikaitkan penerima L/C. Pasal 2 UCP 600 memberikan
dengan konstruksi hukum kontrak secara umum, pengertian bahwa “Aplicant means the party
kemudian diajukan dalam premis minor yang on whose request the credit is issued”, yang
merupakan fakta hukum terkait isu yang dihadapi artinya Importir merupakan pihak yang
dalam bidang pekerjaan konstruksi. Dari kedua meminta untuk dilakukan pembukaan L/C.
premis tersebut, kemudian ditarik kesimpulan yang b. Opening Bank atau Issuing Bank atau
menjadi jawaban dari rumusan masalah (Peter Bank Pembuka
Mahmud Marzuki, 2014: 89). Bank yang dimintai bantuan oleh importir
untuk membuka L/C untuk keperluan eksportir.
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Oleh karena itu, “nilai” L/C sangat tergantung
pada nama baik dan reputasi dari bank yang
Kegiatan perniagaan/perdagangan membuka L/C tersebut. Pasal 2 UCP 600
internasional merupakan kegiatan perdagangan memberikan pengertian bahwa “Issuing Bank
yang dilakukan oleh penduduk suatu negara means the bank that issues the credit at the
dengan penduduk negara lain atas dasar request of an aplicant or on its own behalf”,
kesepakatan bersama, sehingga dalam hal ini yang artinya Bank Pembuka merupakan bank
tetap tunduk pada ketentuan hukum jual beli yang membuka L/C atas permintaan importir
masing-masing negara dan juga tunduk pada atau untuk kepentingannya sendiri.
ketentuan hukum perdagangan yang berlaku
c. Advising Bank atau Bank Koresponden
secara internasional. Selain itu yang juga menjadi
penting adalah adanya kesepakatan diantara para Adalah bank yang dimintakan oleh bank
pihak yang melakukan kegiatan perdagangan pembuka L/C untuk meneruskan L/C dan
internasional. Kegiatan perdagangan internasional membayarkan kepada pihak penjual. Setelah
juga sering disebut dengan kegiatan ekspor impor. dibukanya L/C oleh bank pembuka, maka
bank tersebut meneruskannya kepada kantor
Perjanjian ekspor-impor yang dituangkan
cabang atau salah satu bank koreaponden di
pada kontrak bisnis dalam perdagangan
luar negeri dimanna eksportir berada. Pasal
internasional menjadi hal yang sering dilakukan
2 UCP 600 memberikan pengertian bahwa
oleh para pihak berdasarkan suatu kesepakatan
“Advising Bank means the bank that advises
bersama. Pada prakteknya, apabila harga
the credit at the request of the issuing bank”,

Privat Law Vol. IV No 1 Januari-Juni 2016 Letter Of Credit (L/C) Sebagai Cara ... 65
yang artinya Bank Koresponden berarti bank mendatangkan keuntungan bagi pihak eksportir.
yang memberikan kredit atas permintaan dari Pada sat barang diterima mungkin tidak sesuai
Bank Pembuka. dengan mutu dan spesifikaisnya dengan yang
d. Beneficiary atau Eksportir atau Penjual diperjanjikan dalam kontrak. Kedatangan dari
barangpun ada kemungkinan untuk terlambat
Adalah pihak yang menerima pembukaan yang mana hal ini akan merugikan bagi proses
L/C dan diberi hak untuk menarik uang dari produksi dan pemasaran. Risiko terbesar yang
dana L/C yang tersedia itu disebut sebagi mungkin dihadapi oleh importir dalam pembayaran
penerima L/C. Pasal 2 UCP 600 memberikan ini adalah eksportir tidak mengirimkan barang yang
pengertian bahwa “Beneficiary means the dipesan. Hal ini disebabkan karena dalam cara
party in whose favour a credit is issued”, pembayaran ini importir melakukan pembayaran
yang artinya Eksportir adalah pihak yang terlebih dahulu sebelum eksportir mengirimkan
mendapatkan keuntungan setelah kredit barangnya. Untuk cara pembayaran yang seperti
dikeluarkan. ini sebaiknya dilakukan antara importir dan
ASEAN Economic Community merupakan eksportir yang sudah saling kenal dan saling
kerjasama bidang ekonomi bagi negara-negara percaya, ataupun untuk jumlah impor barang yang
di kawasan ASEAN. Negara-negara tersebut relatif kecil.
melakukan kerjasama ekonomi salah satunya Cara pembayaran dengan pembayaran
adalah dengan melakukan kegiatan perdagangan. kemudian (Opening Account), yaitu pembayaran
Kegiatan perdagangan yang dilakukan oleh dilakukan di kemudian hari pada tanggal yang
negara-negara di kawasan ASEAN merupakan telah ditentukan atau dengan cara memindahkan
suatu perdagangan internasional melalui kegiatan rekening importir kedalam rekening eksportir. Cara
ekspor-impor. Salah satu faktor yang merupakan pembayaran ini dapat menimbulkan keuntungan
hambatan dan permasalahan dalam melakukan sepihak bagi importir, karena ia dapat mengambil
kegiatan perdagangan internasional adalah barang setelah menerima dokumen-dokumen dari
mengenai pembayaran. Pembayaran dapat eksportir. Selain itu eksportir harus membiayai
dilakukan berdasarkan kesepakatan para pihak seluruh transaksi dagang yang dilakukan.
yang akan mengadakan transaksi perdagangan Sebaliknya sistem ini dapat menimbulkan
ekspor-impor, baik yang menggunakan jasa kerugian bagi eksportir karena ia masih menunggu
perantaraan bank ataupun tidak. Eksportir pembayaran yang tergantung pada importir.
maupun importir yang akan melakukan transaksi Biasanya sistem ini dilakukan antara importir dan
perdagangan ekspor-impor dalam melaksanakan eksportir yang sudah saling percaya atau berada
pembayaran dapat memilih salah satu cara dibawah satu perusahaan induk.
pembayaran yang ada yang dipandang sesuai
dan memberikan rasa aman. Cara pembayaran dengan konsinyasi,
yaitu pembayaran yang dilakukan oleh importir
Cara pembayaran secara tunai dirasa kepada eksportir apabila barang tersebut sudah
kurang praktis jika digunakan untuk lalu lintas terjual, dimana eksportir mengirimkan barangnya
perdagangan internasional. Cara pembayaran ini telebih dahulu kepada importir. Hal ini juga akan
mempunyai risiko yang besar. Kelemahan cara berdampak negatif kepada eksportir karena
pembayaran secara tunai di antaranya sebagai eksporyirlah yang bertindak sebagai kreditor
berikut : dan membiayai barang yang dikonsinyiasikan.
a. Dalam pengimporan barang, importir harus Hal yang mungkin juga terjadi adalah tidak ada
menyediakan dana, walaupun barang yang laporan dari pihak importir atas terjualnya seluruh
dibeli belum diterimanya. Importir dalam hal atau sebagian dari barang yang dikonsinyiasikan,
ini harus menanggung biaya untuk barang sehingga importir menjadi menunda-nunda
yang dipesan. untuk melakukan pembayaran kepada eksportir.
b. Terdapat kemungkinan barang yang dipesan Pada sisi lain, eksportir juga tidak mendapatkan
tidak sesuai dengan barang yang diterima. kepastian pembayaran, karena sangat bergantung
c. Ada kemungkinan terjadi keterlambatan pada kejujuran importir yang melaporkan status
datangnya barang maupun ketidakjujuran barang yang dikonsinyiasikan tersebut.
pihak eksportir. Cara pembayaran yang sudah umum
d. Karena pengekspor berada di tempat yang dipergunakan dalam perdagangan ekspor impor
jauh, maka keadaan pengekspor tidak adalah dengan pembukaan L/C, karena pihak
sepenuhnya diketahui pengimpor. eksportir maupun importir dapat merasa aman
Cara pembayaran dimuka berpeluang bahwa hak-hak mereka ada kepastiannya. Disini
memberikan kerugian kepada importir, dan dapat bank penerbit, atas permintaan dan atas beban

66 Privat Law Vol. IV No 1 Januari-Juni 2016 Letter Of Credit (L/C) Sebagai Cara ...
importir mengeluarkan alat atau surat untuk yang lalu, dan merupakan salah satu instrumen
kepentingan eksportir. Bank penerbit melakukan yang paling akrab dalam kegiatan ekspor-impor.
pembayaran kepada pihak eksportir melalui L/C penting untuk perdagangan internasional,
bank di negara eksportir. Pembayaran dengan terutama di Timur Tengah, karena pembayaran
menggunakan L/C ini merupakan cara yang yang dilakukan dengan menggunakan L/C ini
paling aman dan memberikan kepastian kepada memberikan rasa aman dan mampu meminimalisir
kedua belah pihak, baik pihak importir ataupun risiko yang terjadi sehingga menjadi lebih
pihak eksportir. Pembukaan L/C ini menimbulkan efektif ketika digunakan dalam pembayaran.
hak dan kewajiban dari pihak yang terkait yaitu Pertumbuhan ekonomi yang terus menguat di
eksportir, importir, dan bank, yakni eksportir China dan India juga mempunyai dampak positif
tidak dapat mengambil uang di bank jika ia tidak bagi perekonomian di wilayah Asia, termasuk
dapat menunjukkan dokumennya, sebaliknya kawasan ASEAN. Penguatan ekonomi dan
pihak importir tidak dapat mengambil barangnya perdagangan yang melibatkan kelompok pemodal
apabila ia tidak dapat menunjukkan dokumennya kuat dalam ekonomi dan perdagangan seperti
terhadap bank. Amerika Serikat dan Uni Eropa, pada saat ini
L/C merupakan cara pembayaran tradisional lebih dipusatkan pada pasar berkembang seperti
yang telah digunakan sejak beberapa ratus tahun di ASEAN yang tengah menjalankan kelompok
masyarakat ekonomi kawasan ASEAN (AEC).

Gambar 6. Grafik Peningkatan Perdagangan tahun 2008-2011


Sumber: SWIFT
Penggunaan L/C dalam kegiatan ekspor-impor khususnya di wilayah Asia diprediksi akan terus
meningkat seiring dengan adanya kelompok ekonomi regional, seperti AEC di wilayah ASEAN.
Tabel 1. Daftar Penggunaan L/C dalam Ekspor Impor
Wilayah Penggunaan L/C berdasarkan wilayah geografis
European Union 9%
Rest of European 20%
North America 11%

Privat Law Vol. IV No 1 Januari-Juni 2016 Letter Of Credit (L/C) Sebagai Cara ... 67
Wilayah Penggunaan L/C berdasarkan wilayah geografis
Latin America 27%
Middle East 52%
Asia Pacific 43%
Africa 49%
Asia 46%
Australia and New Zealand 17%
Sumber: Ninth Survey of International Services Provided to Eksportirs, commissioned by the Institute of Export.

B e r d a s a r k a n Ta b e l 1 . d a p a t d i l i h a t devaluations in 2015, alongside the strengthening


bahwa penggunaan L/C sebagai pembayaran recovery in Vietnam’s key export market, the US.
dalam kegiatan ekspor-impor di wilayah Asia CPI inflation has remained relatively low, around
menempati posisi terbesar kedua setelah Afrika 1.0% y-o-y, despite the devaluations. In line with
dengan prosentase sebesar 46%. Hal tersebut this resilience shown in 2015 after a difficult few
menunjukkan bahwa sebagian besar dalam years, Dun & Bradstreet has also moderated its
perdagangan internasional antara eksportir dan recommended terms from CLC (confirmed letter
importir percaya untuk menggunakan L/C sebagai of credit) to LC (letter of credit), and upgraded its
pembayarannya. L/C telah menjadi pilihan yang ratings trend from ‘stable’ to ‘improving’.
efektif dilakukan dalam hal pembayaran kegiatan Dari tulisannya tersebut dapat disimpulkan
ekspor-impor, misalnya apabila mata uang asing bahwa ekonomi Vietnam terus menunjukkan
persediaannya terbatas di suatu negara yang ketahanan meskipun penurunan diproyeksikan
akan melakukan pembayaran. Berkaitan dengan di FDI. Pertumbuhan terus didorong oleh aktivitas
pemilihan pembayaran perdagangan internasional pembangunan, industri produksi dan manufaktur
dan kepercayaan dalam hubungan perdagangan, khususnya, yang meningkat sebesar 10%.
L/C sangat cocok dipilih dan diterapkan sebagai Pertumbuhan ini juga bisa menjadi hasil dari daya
pembayaran ketika tingkat kepercayaan di antara saing ekspor yang meningkat setelah beberapa
beneficiary/eksportir dan applicant/importir rendah kali mengalami devaluasi pada tahun 2015 dan
dan dampak untuk dirugikan itu tinggi. memperkuat pemulihan di Vietnam dengan
Negara-negara anggota ASEAN telah pasar ekspor utama Amerika Serikat. Meskipun
seluruhnya mengenal cara pembayaran dengan devaluasi, IPC tetap relatif rendah yaitu sekitar
menggunakan L/C ini. Namun, untuk Malaysia 1.0%. Dun & Bradstreet juga merekomendasikan
dan Brunei Darussalam lebih mengenal Islamic L/C dan ditingkatkan dengan kecenderungan
Letter of Credit, dimana penggunaan L/C ini dianut untuk ‘stabil’ menjadi ‘meningkat’. Sehingga hal
dengan sistem syariah sesuai dengan syariat islam. ini penting untuk mendapat perhatian khususnya
Indonesia sendiri juga mengenal Islamic Letter of di negara Vietnam apabila akan melakukan
Credit, tetapi untuk penggunaannya sendiri di pembayaran dalam transaksi internasional.
Indonesia menggunakan L/C pada umumnya. L/C di Singapura tidak diatur secara khusus
Sedangkan Vietnam, Myanmar, Singapore, dan rinci, tetapi hanya di singgung sedikit di dalam
Thailand, Kamboja, dan Laos menggunakan L/C Chapter 11 The Law of Credit and Security (Low
seperti yang pada umumnya kita ketahui atau tidak Kee Yang, 2015) dan dalam Chapter 23 The Law
ada unsur syariahnya. of Guarantee (Loo Wee Ling, 2015). Thailand pun
Asia NewsFlash (September 2015) menulis tidak mengatur L/C secara khusus dan rinci dalam
tentang perkembangan perekonomian di negara- peraturan nasionalnya, karena Thailand hanya
negara Asia, salah satunya yaitu Vietnam. Dalam mengatur mengenai kredit nya saja yang tertuang
tulisannya menyebutkan : dalam Credit Information Bussiness Act B.E. 2545.
Vietnam’s economy continues to show Dan untuk Kamboja, L/C juga telah digunakan
resilience despite a drop in planned FDI. Growth dalam pembayaran internasional. Meskipun di
continued to be driven by construction activity and Kamboja tidak mengatur secara jelas mengani L/C
industrial production, and by manufacturing in tetapi dalam prakteknya sebagian besar tunduk
particular, which grew 10% during the period. This pada ketentuan yang ada dalam UCP.
growth could also be a result of increased export Janed Hyde dalam tulisannya yang
competitiveness following a few rounds of currency berjudul “Trade Finance-Key to Myanmar’s

68 Privat Law Vol. IV No 1 Januari-Juni 2016 Letter Of Credit (L/C) Sebagai Cara ...
Prosperity-Janed Hyde”menyebutkan bahwa bank tentang adanya pembukaan kredit yang
“L/C not available to everyone yet”. Janed Hyde diperuntukkan baginya. Sedangkan pihak eksportir
memberikan penjelasan mengenai belum adanya dapat merasa aman karena pembayaran terhadap
sistem yang mewadahi L/C, artinya belum ada ekspor-impor tersebut baru akan direalisasikan
pengaturan yang jelas dan sistem yang pasti dalam oleh bank apabila eksportir telah menyerahkan
penggunaan L/C tersebut di Myanmar. Meskipun dokumen-dokumen atas barang yang dimaksud
demikian, Janed Hyde percaya bahwa dengan sesuai dengan perjanjian.
adanya L/C ini akan meningkatkan perekonomian Proses yang sederhana juga merupakan
Myanmar kedepannya, terbukti dengan sudah pertimbangan yang dapat dijadikan alasan
ada beberapa pihak yang menggunakan L/C dan penggunaan L/C dalam pembayaran transaksi
menumbuhkan pula pendapatan perbankan di perdagangan internasional di era ASEAN
Myanmar. Berbeda dengan Myanmar, Laos telah Economic Community. Proses sederhana yang
banyak menggunakan L/C dalam pembayaran dimaksud yaitu :
internasionalnya. Meskipun belum ada pengaturan 1. Terjadi kesepakatan antara importir dan
khusus tentang L/C di Laos, tetapi sebagian eksportir, yang biasanya dituangkan dalam
besar pembayaran yang digunakan di Laos sales contract atau media kesepakatan
adalah dengan menggunakan L/C, seperti yang lainnya.
disebutkan dalam Laos Customs Additional
2. Importir mengajukan permohonan pembukaan
Details.
L/C kepada Bank yang akan menerbitkan
Pengaturan mengenai L/C di Indonesia juga (Issuing bank) atas permintaan Eksportir.
belum ada unifikasi. Peraturan Pemerintah Nomor 3. Issuing Bank, sebagai bank penjamin,
1 Tahun 1982 tentang Pelaksanaan Ekspor, Impor, memberikan jaminan tersebut kepada
dan Lalu Lintas Devisa yang merupakan dasar eksportir, sehingga pada proses ini peran
hukum L/C di Indonesia tidak dapat dijadikan issuing bank berubah menjadi advising
pedoman pelaksanaan L/C karena peraturan bank. Dalam prakteknya, mengingat jauhnya
pemerintah tersebut tidak memuat aturan rinci jarak antara issuing bank dengan eksportir
mengenai L/C. Menteri Perdagangan Republik yang biasanya di negara yang berbeda,
Indonesia tahun 2015 mengeluarkan regulasi maka issuing bank bisa meminta pihak/bank
dalam rangka menyambut ASEAN Economic lain sebagai advising bank tetapi secara
Community (AEC), salah satunya dengan cara konsep, issuing bank dapat secara langsung
menerapkan ketentuan penggunaan L/C untuk berhubungn dengan eksportir terkait dengan
ekspor barang tertentu. Dalam pertimbangannya, L/C tersebut ke eksportir jika memungkinkan.
ketentuan Permendag Nomor 04/M-DAG/
4. Eksportir yang telah menerima L/C tersebut
PER/1/2015 sebagaimana diubah dengan
melakukan pengiriman barang dan membuat
Permendag Nomor 67/M-DAG/PER/8/2015
dokumen-dokumen yang dipersyaratkan oleh
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
L/C.
Perdagangan Nomor 04/M-DAG/PER/1/2015
Tentang Ketentuan Penggunaan Letter of Credit 5. Eksportir menyerahkan dokumen-dokumen
Untuk Ekspor Barang Tertentu menyebutkan tersebut kepada issuing bank untuk
Permendag ini diterbitkan guna mendorong mendapatkan pembayaran dan issuing bank
peningkatan nilai tambah bagi perekonomian pun melakukan pembayaran kepada eksportir
nasional dan pengembangan industri di Indonesia. berdasarkan penyerahan dokumen yang
sesuai dengan persyaratan dan kesepakatan
Walaupun L/C bukanlah merupakan satu- semua pihak.
satunya cara pembayaran yang dapat digunakan
6. Issuing bank menagihkan pembayaran
dalam kegiatan ekspor-impor di era AEC, namun
tersebut kepada importir dengan menyerahan
peranan L/C tetap penting karena dengan cara
dokumen dan importir melakukan pembayaran
pembayaran ini dapat memberikan rasa aman, baik
kepada issuing bank untuk mendapatkan
bagi pihak eksportir, maupun bagi pihak importir.
dokumen untuk pengeluaran barang.
Terbukti dengan masih besarnya prosentase
penggunaan L/C dalam kegiatan ekspor-impor Eksportir dan importir, khususnya bagi negara
khususnya di wilayah Asia. Eksportir merasa negara di kawasan ASEAN yang tergabung dalam
aman karena pembayaran atas barang-barang AEC tidak terpaku pada satu cara pembayaran
yang dikirimkan kepada importir ada kepastiannya. saja dalam transaksi ekspor impor, namun bebas
Hal ini disebabkan pengiriman atas barang baru memilih cara pembayaran yang sah menurut
akan dilaksanakan oleh pihak eksportir apabila ketentuan pemerintah. Namun pada kenyataannya,
ia telah memperoleh pemberitahuan dari pihak kebanyakan eksportir dan importir lebih memilih

Privat Law Vol. IV No 1 Januari-Juni 2016 Letter Of Credit (L/C) Sebagai Cara ... 69
L/C sebagai cara pembayaran dalam transaksi D. Simpulan
ekspor impor. Hal ini disebabkan pembayaran
ASEAN Economic Community merupakan
dengan menggunakan L/C cenderung merupakan
kerjasama bidang ekonomi bagi negara-negara di
cara pembayaran yang paling aman bagi pihak
kawasan ASEAN melalui kegiatan ekspor-impor.
eksportir maupun importir. Terdapat beberapa
Cara pembayaran secara tunai dirasa kurang
pertimbangan yang menyebabkan eksportir praktis jika digunakan untuk lalu lintas perdagangan
dan importir lebih memilih untuk melakukan internasional. Oleh karena itu muncul cara-
pembayaran transaksi ekspor impornya dengan cara pembayaran yang lain. Cara pembayaran
menggunakan L/C, antara lain yaitu: tunai berpeluang memberikan kerugian kepada
1. Pihak eksportir mendapat suatu rasa importir, dan dapat mendatangkan keuntungan
kepercayaaan pada L/C yang telah bagi pihak eksportir. Cara pembayaran yang
dikeluarkan oleh bank, sehingga eksportir sudah umum dipergunakan dalam perdagangan
merasa terjamin akan adanya pembayaran ekspor impor adalah dengan pembukaan L/C,
yang sesuai dengan syarat yang disebutkan karena pihak eksportir maupun importir dapat
di dalam L/C tersebut. merasa aman bahwa hak-hak mereka ada
2. Adanya pembayaran yang segera bagi pihak kepastiannya. Pembayaran dengan menggunakan
eksportir, apabila dokumen-dokumen yang L/C ini merupakan cara yang paling aman dan
sudah sesuai dengan L/C telah diserahkan memberikan kepastian kepada kedua belah
kepada bank penerus L/C (advising bank), pihak, baik pihak importir ataupun pihak eksportir.
meskipun pihak importir belum menerima Penggunaan L/C dalam kegiatan ekspor-impor
dokumen-dokuemn tersebut. Atau pihak khususnya di wilayah Asia diprediksi akan terus
eksportir dapat menerima pembayaran segera meningkat seiring dengan adanya kelompok
setelah barang dikapalkan, asalkan sesuai ekonomi regional, seperti AEC di wilayah ASEAN.
dengan persyaratan L/C yang bersangkutan. Meskipun seluruh negara di kawasan ASEAN
3. Eksportir dapat menggunakan L/C untuk telah menganal L/C, tetapi tidak semua negara
pembiayaan selanjutnya, dan dapat telah mempunyai pengaturan mengenai L/C
memperoleh Fasilitas Kredit Ekspor (FKE) secara khusus. L/C telah menjadi pilihan yang
dengan bunga rendah dan mendapatkan pula efektif dilakukan dalam hal pembayaran kegiatan
insentif perpajakan. ekspor-impor, misalnya apabila mata uang asing
persediaannya terbatas di suatu negara yang
4. Importir akan merasa terjamin bahwa
akan melakukan pembayaran. Berkaitan dengan
bank akan menolak pembayaran terhadap
pemilihan pembayaran perdagangan internasional
eksportir, kecuali eksportir telah memenuhi
dan kepercayaan dalam hubungan perdagangan,
seluruh persyaratan yang ditentukan oleh
L/C sangat cocok dipilih dan diterapkan sebagai
importir di dalam letter of credit.
pembayaran ketika tingkat kepercayaan di antara
5. Bagi importir dengan dana yang sedikit/ beneficiary/eksportir dan applicant/importir rendah
tanpa menyetorkan dana, dapat membeli/ dan dampak untuk dirugikan itu tinggi.
mengimpor barang dan importir juga akan
merasa aman.
E. Saran
L/C mempunyai peranan yang sangat
penting dalam dunia perdagangan internasional, 1. Perlu adanya pengaturan yang sifatnya
meskipun L/C bukanlah merupakan satu-satunya universal dan mengikat bagi para pihak yang
alat pembayaran dalam kegiatan perdagangan menggunakan L/C sebagai pembayaran dalam
internasional (ekspor-impor). Hal ini disebabkan transaksi perdagangan internasional. Atau
karena L/C merupakan alat pembayaran yang perlu adanya penguatan status berlakunya
dapat memberikan rasa aman bagi pihak eksportir UCP apabila ada klausula penggunaan L/C
ataupun importir. Selain itu di negara-negara Asia sebagai pembayaran dalam transaksinya
juga masih mengakui eksistensi dan keamanan 2. Penggunaan L/C sebagai salah satu
penggunaan L/C. Terbukti dari kepercayaan pembayaran transaksi perdagangan
dari ekportir maupun importir yang melakukan internasional dalam AEC ini diharapkan
pembayaran masih menggunakan L/C meskipun mampu menjadi solusi atas permasalahan
L/C merupakan pembayaran yang sifatnya mengenai pembayaran dalam kegiatan
tradisional. Hal tersebut menjadikan pembayaran ekspor-impor terutama dalam hal kepercayaan
menggunakan L/C ini patut untuk dipertimbangkan dan keamanan para pihak. Sehingga
dalam AEC sebagai pembayaran yang aman dan kedepannya, dalam kegiatan ekspor-impor
memberikan kepastian kepada pihaknya. di wilayah ASEAN dapat menggunakan L/C
sebagai pembayarannya.

70 Privat Law Vol. IV No 1 Januari-Juni 2016 Letter Of Credit (L/C) Sebagai Cara ...
DAFTAR PUSTAKA

Abdulkadir Muhammad. 1989. Hukum Dagang Indonesia. Bandung: Alumni.


Amir M.S. 2003. Letter of Credit Dalam Bisnis Ekspor Impor. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo.
Ana Mercedes Lopes Rodriguez. 2002. Lex Mercatoria, Retsvidenskabeligt Tidskrift, 2.argang, Juridisk
Institut , Aarhus Universitet
James Julianto Irawan. 2014. Surat Berharga: Suatu Tinjauan Yuridis dan Praktis. Jakarta: Kencan
Prenada Media Group.
Hermansyah. 2013. Hukum Perbankan Nasional Indonesia. Jakarta:Kencana Prenada Media Group
Huala Adolf. 2011. Perjanjian Penanaman Modal dalam Hukum Perdagangan Internasional. Bandung:
Keni Media.
Peter Mahmud Marzuki. 2014. Peneltian Hukum. Jakarta: Prenadamedia Group
Uniform Customs and Practice for Documetary Credit 600 (UCP 600)
Dun&bradstreet. 2015. “Vietnam In Better Shape To Ride Out The Storm dalam Asia Newsflash.
Finance of International Trade, Sixth ed. National Australia Bank Group. 1990.
SWIFT. 2013. Observations on the Evolution of Trade Finance and Introduction to the Bank Payment
Obligation. OPUS Advisory Services International Inc.
Association of South East Asian Nations melalui http://www.asean.org diakses pada tanggal 4 Desember
2015 pukul 22.56 WIB
Import/Export Documentation Requirements. “Credit Information Bussiness Act B.E. 2545” dalam Thailand
Bussiness Law Handbook melalui www.ncb.co.th diakses pada 28 Maret 2016 pukul 00.55 WIB
Janed Hyde. 2015. “Trade Finance-Key to Myanmar’s Prosperity-Janet Hyde”. dalam Asian Development
Bank melalui www.adb.org diakses pada 29 Maret 2016 pukul 00.11 WIB
Loo Wee Ling. 2015. “Ch. 11 The Law of Credit and Security ” melalui www.Singaporelaw.sg diakses
pada 28 Maret 2016 pukul 01.19 WIB. Singapore
Low Kee Yang. 2015. “Ch. 23 The Law of Guarantee”. melalui www.singaporelaw.sg diakses pada 28
Maret 2016 pukul 01.22 WIB. Singapore

Privat Law Vol. IV No 1 Januari-Juni 2016 Letter Of Credit (L/C) Sebagai Cara ... 71

Anda mungkin juga menyukai