Anda di halaman 1dari 10

IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

(CSR) PT TELKOM MELALUI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN


(Study Kasus Pada Program CSR PT Telkom melalui “Pemberdayaan
komunitas perempuan Sukapura Kiaracondong Bandung”)

Siti Qona’ah
Akademi Komunikasi
Bina Sarana Informatika
Jl. Kayu jati 5 no. 2, Pemuda, RawamangunJakarta Timur
Email: siti.sqa@bsi.ac.id

Abstract

Women Community Empowering Program Sukapura Kiaracondong Bandung is the


implementation of a Corporate Social Responsibility Program conducted by PT
Telkom and implemented in 2013. Corporate Social Responsibility program was done
and it consisted of training and mentoring activities in the field of entrepreneurship,
health and social activities. This study was to determine the implementation of
Corporate Social Responsibility Program of PT Telkom through the women
empowering (Case Study At PT Telkom through the CSR program "Women
Community Empowering at Sukapura Kiaracondong Bandung") In this study, a
qualitative approach and case studies were used as a method of the research that
suggested through this activity. It was as a part of Corporate Social Responsibility
activities in the field of community development and women empowering. Thus with
Corporate Social Responsibility through community development and women
empowering can improve people's live at Sukapura Kiaracondong Bandung, West
Java.

Keywords: Corporate Social Responsibility, Community Development, Women's


Empowerment

I. PENDAHULUAN berperan untuk mewujudkan


kesejahteraan sosial kualitas hidup
Pembangunan merupakan hal masyarakat.
penting bagi negara – negara Bentuk kepedulian melalui program
berkembang. Pembangunan menuntut CSR yang dimaksudkan sebagai proses
suatu negara untuk bekerja keras agar komunikasi orang-orang atau
dapat mengoptimalkan potensi dan perusahaan terhadap lingkungannya,
sumber daya yang dimiliki, sehingga dengan (1) membangun hubungan antar
mendatangkan kesejahteraan bagi sesama manusia; (2) pertukaran
warga negaranya. Agar pembangunan informasi (3) menguatkan sikap dan
yang berkelanjutan terwujud tingkah laku orang lain (4) berusaha
dibutuhkan langkah – langkah konkrit mengubah sikap dan tingkah laku itu
yang harus dilakukan. Salah satunya (Cangara, 2005)
melalui corporate social responsibility. Community development
Corporate social Responsibility merupakan salah satu bentuk dari
merupakan salah satu kewajiban yang corporate social responsibility yang
harus dilaksanakan oleh perusahaan sering dilaksanakan di Indonesia.
sesuai dengan isi pasal 74 Undang- Perusahaan yang melaksanakan konsep
undang Perseroan terbatas (UUPT) community development menekankan
yang terbaru yakni UU no 40 tahun pada pembangunan social dan
2007. Melalui undang-undang ini, pembangunan kapasitas masyarakat
Industri atau koprasi wajib untuk yang akan memanfaatkan potensi
melaksanakannya, tetapi kewajiban ini masyarakat local dan menjadi modal
bukan suatu beban yang memberatkan. sosial perusahaan untuk semakin maju
Pembangunan suatu negara bukan dan berkembang dan dapat
hanya tanggung jawab pemerintah atau menciptakan peluang sosial ekonomi.
industri, tetapi setiap insan manusia
Dalam mewujudkan pembangunan meminimalkan dampak negative dan
masyarakat sosial tak terlepas dari memaksimalkan dampak positif yang
Pemberdayaan masyarakat yang mencakup aspek ekonomi sosial dan
terkadang mengalami permasalahan, lingkungan (triple botton line) dalam
diantaranya adalah tidak meratanya rangka mencapai tujuan pembangunan
program pemberdayaan yang diterima berkelanjutan)
oleh masyarakat. Kaum perempuan Tanggung jawab sosial di artikan
merupakan sumber daya manusia yang sebagai berikut : merupakan kontribusi
juga harus dikembangkan potensinya dari dunia usaha terhadap
untuk mendukung program pembangunan berkelanjutan dengan
pembangunan berkelanjutan. mempertimbangkan dampak ekonomi,
Wilayah Sukapura Kecamatan sosial dan lingkungan dari kegiatannya.
Kiaracondong Kota Bandung tergolong (csr review: 2007)
dalam kategori Inpres Desa Dari uraian tersebut maka yang
Tertinggal (IDT), Saat ini dijumpai dimaksud corporate social
kesenjangan sosial dalam kondisi sosial responsibility adalah tanggung jawab
ekonomi masyarakat perempuan di perusahaan untuk meningkatkan
perkotaan yang belum sepenuhnya kesejahteraan komunitas dengan
bersentuhan dengan kesempatan pembangunan berkelanjutan serta
pemerataan pendidikan dan memperhatikan dampak ekonomi,
kesejahteraan, kondisi yang demikian sosial dan lingkungan.
terjadi akibat tingginya arus urbanisasi
yang sulit untuk dibendung. 2.2 Manfaat Corporate Social
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk., Responsibility
yang selanjutnya disebut TELKOM Agar Corporate Social
atau Perseroan dalam melaksanakan Responsibility (CSR) dapat
corporate social responsibility melalui dilaksanakan secara terus menerus,
Program Kemitraan dan Program Bina Perusahaan harus sudah menggunakan
Lingkungan yang dikelola oleh unit Prinsip Triple Botton Line yang
yang disebut Community Development berpijak pada pemikiran bahwa selain
Center (CDC). mengejar keuntungan, perusahaan juga
harus melihat sisi kesejahteraan
Community Development Centre lingkungan atau dikenal dengan istilah
Tekom untuk meningkatkan 3 P (profit, People, Planet)
kesejahteraan komunitas perempuan Wibisono (2007; 32)
dengan keluarga di Sukapura Kiara menyatakan bahwa perusahaan yang
Condong melalui serangkaian kegiatan ingin berkelanjutan harus
pelatihan dan pendampingan di bidang memperhatikan 3 P. yaitu :
kewirausahaan, kesehatan serta Profit (keuntungan) setiap
aktivitas sosial kemasyarakatan lainnya perusahaan pasti akan berlomba-lomba
yang dikemas dalam program untuk meningkatkan produktivitas dan
“Pemberdayaan komunitas perempuan melakukan efisiensi biaya.
Sukapura Kiaracondong Bandung”. People (masyarakat) masyarakat
merupakan stakeholder penting bagi
perusahaan dikarenakan dukungan
masyarakat sangat di perlukan bagi
keberadaan, kelangsungan hidup, dan
II. KAJIAN LITERATUR
perkembangan perusahaan. Untuk
2.1. Corporate Sosial Responsibility mempekokoh komitmen dalam
tanggung jawab sosial, perusahaan
Kotler & Nancy (2005:4) perlu memiliki pandangan bahwa CSR
corporate social resposiblity (CSR) adalah investasi kedepan. Karena
adalah: komitmen perusahaan untuk melalui hubungan yang harmonis dan
meningkatkan kesejahteraan komunitas citra yang baik timbal baliknya
melalui praktis bisnis yang baik dan masyarakat juga akan ikut menjaga
mengkontribusikan sebagaian sumber eksistensi perusahaan.
daya perusahaan. Planet (lingkungan) Lingkungan
Wibisono (2007:8) CSR di adalah sesuatu yang terkait dengan
definisikan sebagai tanggung jawab seluruh bidang kehidupan kita.
perusahaan kepada pemangku Hubungan kita dengan lingkungan
kepentingan untuk berlaku etis, adalah hubungan sebab akibat, dimana
jika merawat lingkungan, maka g. Memperbaiki hubungan dengan
lingkunganpun akan memberikan stakeholder
manfaat kepada kita. Keberlanjutan h. Memperbaiki hubungan dengan
perusahaan hanya akan terjamin regulator
apabila perusahaan memperhatikan i. Meningkatkan semangat dan
dimensi sosial dan lingkungan hidup. produktivitas karyawan
Wibisono (2007;78) menyatakan, j. Peluang mendapatkan
tiga alasan mengapa kalangan dunia penghargaan.
mesti merespon dan mengembangkan
isu tanggung jawab sosial sejalan a. Bidang Program Tanggung
dengan operasi usahanya antara lain : Jawab Social corporate
a. Perusahaan adalah bagian dari Menurut Iriantara (2007:61)
masyarakat dan oleh karenanya bahwa “kita bisa mellihat bagaimana
wajar bila perusahaan ruang lingkup tugas yang bisa di
memperhatikan kepentingan jalankan seorang staff atau praktisi
masyarakat. public relations dalam konteks
b. Kalangan bisnis dan tanggung jawab korporat dengan
masyarakat sebaiknya memiliki melihat bidang-bidang program
hubungan yang bersifat saling tanggung jawab sosial”, bidang
ketergantungan. Dan juga programnya antara lain.
untuk mendapatkanr dukungan
dari masyarakat a. Komunitas dan masyarakat
c. Tanggung jawab sosial dengan memperkerjakan tenaga
merupakan salah satu cara local, program pengembangan
untuk meredam atau masyarakat
menghindari konflik. b. Program-program karyawan
seperti keberagaman di tempat
Lebih lanjut Wibisono bekerja (khusus dalam
(2007:84) menguraikan 10 keuntungan manajemen) dengan partisipasi
yang dapat diperoleh oleh perusahaan dalam pengembalian keputusan
jika melakukan program corporate c. Program penangan
sosial responsibility: yaitu: pelanggan/produk seperti
program pelabelan –
a. Mempertahankan dan komunikasi dengan pelanggan
mendongkrak reputasi dan citra berdasarkan standar perusahaan
perusahaan
b. Layak mendapatkan social Lebih lanjut Iriantara (2007:61)
license to operate masyarakat menyatakan, Kegiatan-kegiatan
sekitar adalah komunitas utama tanggung jawab social
perusahaan corporate antara lain :
c. Mereduksi resiko bisnis a. Memfasilitasi, melalui
perusahaan, oleh karena itu pemberian intensif bagi
pelaksanaan program corporate perusahaan untuk terlibat dalam
social responsibility sebagai agenda-agenda tanggung jawab
langkah preventif untuk sosial yang mendorong
mencegah memburuknya perbaikan sosial dan lingkungan
hubungan dengan stakeholder b. Kemitraan, dengan
perlu mendapat perhatian. mengembangkan kemitraan
d. Melebarkan akses daya. Track strategis antara pemerintah
record yang baik dalam perusahaan dan masyarakat
pengelolaan corporate social madani untuk menangani
responsibility merupakan permasalahan-permasalahn
keunggulan bersaing bagi sosial dan lingkungan yang
perusahaan yang dapat kompleks
membantu meluluskan jalan c. Kesehatan dan pendidikan
menuju sumber daya yang dengan memberikan
diperlukan perusahaan. pemahaman, pengetahuan
e. Membentangkan akses menuju tentang hal arti penting
market kebersihan dan kesehatan .
f. Mereduksi biaya
perusahaan yang berbeda dari
hasil perusahaan itu sendiri

Wijanarko (2005) Program


2.5. Pengembangan masyarakat pengembangan masyarakat di
(Community Development) Indonesia dapat dibagi dalam tiga
kategori yaitu :
Susanto (2007) menyatakan,
Salah satu bentuk dari tanggung jawab 1. Community relations
sosial perusahaan yang diterapkan yaitu kegiatan-kegiatan yang
Indonesia adalah community menyangkut pengembangan
development. Perusahaan yang kesepahaman melalui
mengedepankan konsep ini akan lebih komunikasi dan informasi
menekankan pembangunan sosial dan kepada para pihak yang terkait.
pembangunan kapasitas masyarakat Dalam kategori ini, program
sehingga menggali potensi masyarakat lebih cenderung, mengarah
lokal yang menjadi modal perusahaan pada bentuk-bentuk
untuk maju dan berkembang. Selain kedermawanan (charity)
dapat menciptakan peluang-peluang perusahaan.
sosial-ekonomi masyarakat, menyerap 2. Community service
tenaga kerja dan kualifikasi yang Merupakan pelayanan
diinginkan cara ini juga dapat perusahaan untuk memenuhi
membanggun citra sebagai perusahaan kepentingan masyarakat atau
yang ramah dan peduli lingkungan. kepentingan umum. Inti dari
Selain itu, akan tumbuh rasa percaya kategori ini adalah memberikan
dari masyarakat, rasa memiliki kebutuhan yang ada di
perlahan-lahan muncul dari masyarakat masyarakat dan pemecahan
sehingga masyarakat merasakan masalah di lakukan oleh
bahwa kehadiran perusahaan di daerah masyarakat sendiri sedangkan
mereka akan berguna dan bermanfaat perusahaan hanyalah sebagai
Program yang dilakukan oleh fasilitator dari pemecahan
suatu perusahaan dalam kaitannya tersebut.
dengan tanggung jawab sosial di 3. Community empowering
Indonesia dapat di golongkan dalam 3 program-program yang
bentuk yaitu: berkaitan dengan memberikan
akses yang lebih luas kepada
a. Public Relations masyarakat untuk menunjang
Usaha untuk menanamkan kemandiriannya seperti
persepsi positif kepada pembentukan usaha industry
komunitas tentang kegiatan kecil lainnya yang secara alami
yang dilakukan oleh anggota masyarakat sudah
perusahaan mempunyai pranata
b. Strategy defensive pendukungnya dan perusahaan
Usaha yang dilakuan memberikan akses kepada
perusahaan guna menangkis pranata sosial yang ada tersebut
anggapan negative komunitas agar dapat berlanjut. Dalam
yang sudah tertanan terhadap kategori ini adalah kemandirian
kegiatan perusaan, dan biasanya komunitas.
untuk melawan serangan
negative dari anggapan Kindervatter dalam Iriantara
komunitas. Usaha CSR yang (2007:173) menyatakan bahwa
dilakuan adalah untuk merubah pengembangan masyarakat memiliki
anggapan yang berkembang komponen-komponen sebagai berikut :
sebelumnya dengan
menngantinya dengan yang a. Berorientasi pada kebutuhan
baru yang bersifat positif. baik material maupun non
c. kegiatan yang berasal dari visi material
perusahaan b. Memanfaatkan kesejatian
Melakukan program untuk (endogenous) masyarakat
kebutuhan komunitas sekitar setempat termasuk visi dan
perusahaan atau kegiatan misinya masa depan
c. Mandiri yang berarti mendasar
pada kekuatan dan sumber daya
yang dimilikinya 2.6 Pemberdayaan Perempuan
d. Bersifat ekologis yang Menurut Zakiyah (2010 :44)
memanfaatkan sumber daya Pemberdayaan merupakan transformasi
secara rasional dan penuh hubungan kekuasaan antara laki-laki
kesadaran dan perempuan pada empat level yang
e. Didasarkan pada transformasi berbeda, yakni keluarga, masyarakat,
structural yang berarti adanya pasar dan negara. Konsep
perubahan dalam relasi sosial, pemberdayaan dapat dipahami dalam
kegiatan ekonomi dan struktur dua konteks. Pertama, kekuasaan dalam
kekuasaan. proses pembuatan keputusan dengan
titik tekan pada pentingnya peran
2.5. Pendekatan Pendekatan perempuan. Kedua, pemberdayaan
Program Pengembangan dalam term yang berkaitan dengan
Masyarakat fokus pada hubungan antara
Menurut Suryadi (2009) pemberdayaan perempuan dan
menguraikan ada 3 pendekatan akibatnya pada laki-laki di masyarakat
dalam community development. yang beragam. Kindervatter
Tiga pendekatan atau model itu menekankan konsep pemberdayaan
adalah: sebagai proses pemberian kekuatan
dalam bentuk pendidikan yang
a. locality development bertujuan untuk menumbuhkan
approach kesadaran dan kepekaan terhadap
perkembangan sosial, ekonomi dan
Locality development approach politik sehingga pada akhirnya mereka
beranggapan bahwa perubahan mampu memperbaiki dan
komunitas bisa terjadi optimal meningkatkan kedudukannya di
melalui partisipasi luas dari masyarakat.
berbagai spectrum masyarakat Lebih lanjut zakiah menyatakan
ditingkat local dalam menetapkan (2010:44) Cakupan dari pemberdayaan
tujuan dan aksi. Tujuan dari tidak hanya pada level individu namun
pendekatan locality development juga pada level masyarakat dan
adalah meningkatkan kapasitas pranata-pranatanya. Yaitu
komunitas dan membantu menanamkan pranata nilai-nilai budaya
komunitas lebih mandiri sehingga seperti kerja keras, keterbukaan dan
mampu menyelesaikan masalah. tanggung jawab. Secara konseptual,
pemberdayaan atau pemberkuasaan
b. Sosial planning approach
(empowerment), berasal dari kata
Sosial planning approach power yang artinya keberdayaan atau
menggunakan proses teknis kekuasaan. Pemberdayaan adalah suatu
mengatasi masalah sosial (termasuk cara dengan mana seseorang, rakyat,
kemiskinan, perumahan, kesehatan) organisasi. dan komunitas diarahkan
yang ada melalui perubahan yang agar mampu menguasai (berkuasa atas)
ada melalui perubahan yang kehidupannya.
terencana berdasarkan hasil Zakiah menyatakan (2010 :44)
penelitian dan perencanaan yang Pemberdayaan adalah sebuah proses
rasional. dengan mana orang menjadi cukup kuat
untuk berpartisipasi dalam berbagai
c. Social Action Approach pengontrolan atas, dan mempengaruhi
terhadap kejadian-kejadian serta
Social action approach lembaga-lembaga yang mempengaruhi
didasarkan pada anggapan kelompok kehidupannya. Pemberdayaan
populasi yang terbelakang perlu didefinisikan sebagai proses dimana
diorganisir agar beraliansi dengan yang pihak yang tidak berdaya bisa
lainnya, dengan tujuan mendorong mendapatkan kontrol yang lebih
terjadinya respon dari komunitas yang banyak terhadap kondisi atau keadaan
lebih besar untuk meningkatkan dalam kehidupannya. kontrol ini
sumber daya atau perlakuan yang lebih meliputi kontrol terhadap berbagai
adil dan demokratis. macam sumber (mencakup fisik dan
intelektual) dan ideologi meliputi kekuasaan dan keberdayaan kelompok
(keyakinan, nilai dan pemikiran). lemah dalam masyarakat. Sebagai
tujuan, maka pemberdayaan merujuk
Salman menyatakan pada keadaan atau hasil yang ingin
(2005:181), pemberdayaan terhadap dicapai oleh perubahan sosial, yaitu
perempuan adalah salah satu cara masyarakat menjadi berdaya
strategis untuk meningkatkan potensi
perempuan dan meningkatkan peran
perempuan baik di domain publik III. METODE PENELITIAN
maupun domestik. Hal tersebut dapat
dilakukan diantaranya dengan cara: Metodelogi pada penelitian ini
yaitu metode studi kasus. Menurut
1. Membongkar mitos kaum Kriyantono (2006 : 66) metode studi
perempuan sebagai pelengkap dalam kasus yaitu metode riset yang
rumah tangga. Pada zaman dahulu, menggunakan berbagai summber data
muncul anggapan yang kuat dalam yang bisa digunakan untuk meneliti
masyarakat bahwa kaum perempuan menguraikan dan menjelaskan secara
adalah konco wingking (teman di komprehensif berbagai aspek individu
belakang) bagi suami serta anggapan kelompok, suatu program, organisasi
“swarga nunut neraka katut” (ke surga atau peristiwa secara sistematis.
ikut, ke neraka terbawa). Kata nunut Mulyana (2001:201) study kasus
dan katut dalam bahasa Jawa periset bertujuan memberikan uraian
berkonotasi pasif dan tidak memiliki yang lengkap dan mendalam mengenai
inisiatif, sehingga nasibnya sangat subjek yang diteliti. Karena itu study
tergantung kepada suami. kasus memiliki cirri :
2. Memberi beragam ketrampilan bagi
1. Partikularistik : artinya studi
kaum perempuan. Sehigga kaum
kasus berfokus pada situasi,
perempuan juga dapat produktif dan
peristiwa, program atau
tidak menggantungkan nasibnya
fenomena tertentu
terhadap kaum laki-laki. Berbagai
2. Deskriptif. Hasil akhir metode
ketrampilan bisa diajarkan,
ini adalah deskriptif detail dari
diantaranya: ketrampilan menjahit,
topic yang dipilih
menyulam serta berwirausaha dengan
3. Heuristic metode study kasus
membuat kain batik dan berbagai jenis
membantu khalayak memahami
makanan.
apa yang sedang diteliti,
3. Memberikan kesempatan seluas-
interpretasi baru, perspektif
luasnya terhadap kaum perempuan
baru, makna baru merupakan
untuk bisa mengikuti atau menempuh
tujuan dari studi kasus.
pendidikan seluas mungkin. Hal ini
4. Induktif Study kasus berangkat
diperlukan mengingat masih
dari fakta-fakta di lapangan,
menguatnya paradigma masyarakat
kemudian menyimpulkan
bahwa setinggi-tinggi pendidikan
kedalam konsep atau teori.
perempuan toh nantinya akan kembali
ke dapur. Inilah yang mengakibatkan Data yang diperoleh akan di
masih rendahnya (sebagian besar) analisis secara kualitatif yaitu analisis
pendidikan bagi perempuan. yang dilakukan dengan memahami dan
Menurut Novian (2010) merangkai data yang telah
pemberdayaan perempuan adalah dikumpulkan dan disusun secara
upaya pemampuan perempuan untuk sistematik kemudian di tarik
memperoleh akses dan kontrol terhadap kesimpulan.
sumber daya, ekonomi, politik, sosial, Pawito (2008:102)
budaya, agar perempuan dapat mengemukakan bahwa dalam
mengatur diri dan meningkatkan rasa penelitian kualitatif, kesimpulan yang
percaya diri untuk mampu berperan dan dihasilkan pada umumnya tidak
berpartisipasi aktif dalam memecahkan dimaksudkan sebagai generalisasi,
masalah, sehingga mampu membangun tetapi sebagai gambaran interpretative
kemampuan dan konsep diri. tentang realitas atau gejala yang diteliti
Novian (2010) Pemberdayaan secara holistic dalam setting tertentu,
perempuan merupakan sebuah proses disini dikandung arti bahwa temuan
sekaligus tujuan. Sebagai proses, apapun yang di hasilkan pada dasarnya
pemberdayaan kegiatan memperkuat bersifat terbatas pada kasus yang di
amati. Oleh karena itu, prinsip berfikir aktivitas sosial kemasyarakatan lainnya
induktif lebih menonjol dalam yang dikemas dalam program
penarikan kesimpulan dalam penelitian “Pemberdayaan komunitas perempuan
komunik-asi kualitatif. Sukapura Kiaracondong Bandung”.
Metode kualitatif menurut
Bogdan & Taylor dalam Ruslan Acara yang dilaksanakan pada
(2010:215) diharapkan mampu bulan April 2013, ditandai dengan
menghasilkan suatu uraian mendalam penyerahan bantuan Telkom sarana
tentang ucapan, tulisan dan tingkah penunjang keterampilan berupa satu
laku yang dapat diamati dari suatu unit mesin jahit bertenaga listrik, 2 unit
individu, kelompok masyarakat, mesin obras, 1 over-deck, 1 oven
organisasi tertentu dalam suatu konteks berbahan bakar gas dan 1 mixer 5K,
setting tertentu yang di kaji dari sudut diserahkan langsung oleh SGM-CDC
pandang yang utuh komprehensif dan M. Ade Sulchi kepada Rika Philiawati
holistic mewakili komunitas perempuan
Moleong (2002:11) Sukapura kiaracondong Bandung.
mengemukakan bahwa salah satu Pemberian bantuan ke Sukapura
karakterisik dalam penelitian kualitatif kiaracondong dilatarbelakangi masih
adalah deskriptif. Dalam hal ini data banyak dijumpai kesenjangan sosial
yang dikumpulkan berupa kata-kata, dalam kondisi sosial ekonomi
gambar dan bukan angka-angka. Hal ini masyarakat perempuan di perkotaan
disebabkan adanya penerapan metode yang belum sepenuhnya bersentuhan
kualitatif. Selain itu, semua yang di dengan kesempatan pemerataan
kumpulkan berkemungkinan menjadi pendidikan dan kesejahteraan
kunci terhadap apa yang sudah di teliti. masyarakat tergolong dalam kategori
Dengan demikian laporan penelitian Inpres Desa Tertinggal (IDT), kondisi
akan berisi kutipan-kutipan data untuk yang demikian terjadi akibat tingginya
memberi gambaran penyajian laporan arus urbanisasi yang sulit untuk
tersebut. dibendung, walaupun memiliki areal
Data yang di ambil peneliti dalam wilayah yang cukup luas untuk ukuran
penulisan ini dapat melalui study Kota untuk saat kegiatan yang
kepustakaan atau sumber tertulis dilaksanakan di lingkungannya baru
(library research) sebatas perbaikan lingkungan, belum
menyentuh kepada akar permasalahan
sosialnya potensi ekonomi. Selain itu
IV PEMBAHASAN permasalahan lainnya adalah masih
terbatasnya skill dan permodalan untuk
Salah satu wujud kepedulian dapat menghasilkan produk yang
PT Telkom adalah dengan Mengambil diminati pasar dengan kualitas baik,
peran aktif dalam meningkatkan dengan keberadaan Lembaga
kualitas hidup dalam kehidupan Pemberdayaan Masyarakat (LPM)
masyarakat, melalui program corporate Rumah Iqra sambung Darojat, ada
social responsibility. langkah-langkah kearah itu dengan
TELKOM telah prioritas program Swadaya masyarakat
mengklasifikasikan program TELKOM Pokja Kemakmuran yang masih
CSR dalam 7 (tujuh) Pilar Program, terkendala di pemasaran, sedangkan
yaitu: Pendidikan, Kesehatan, untuk worshop, Aula kantor Kelurahan
Kebudayaan dan Keadaban, Kemitraan, memang luas namun jadwal
Layanan Umum, Lingkungan Bantuan peruntukannya sangat padat sehingga
Kemanusiaan dan Bencana Alam. disolusikan untuk dilakukan di rumah
Program Kemitraan dan Program Bina Iqra.
Lingkungan selanjutnya dikelola oleh Untuk mengatasi permasalahan
unit yang disebut Community tersebut perlunya memacu
Development Center (CDC). produktivitas kaum ibu dengan adanya
CDC Tekom mengambil dukungan atau bantuan pembinaan
inisiatif untuk meningkatkan keterampilan plus modal usaha, hal ini
kesejahteraan komunitas perempuan dikarenakan produk sulaman yang
dengan keluarganya melalui dihasilkan kaum perempuan Sukapura
serangkaian kegiatan pelatihan dan kiaracondong sudah mampu menembus
pendampingan di bidang pasar yang kompetitif.
kewirausahaan, kesehatan serta
CDC Telkom menggelar
serangkaian pelatihan keterampilan
bagi komunitas perempuan dalam DAFTAR PUSTAKA
bentuk pelatihan tataboga, tatabusana,
dan pengembangan keterampilan anak- A.B. Susanto, CSR dalam Perspektif
anak putus sekolah di Sukapura, Ganda, Harian Bisnis Indonesia, 2
Kecamatan Kiaracondong, Kota September 2007
Bandung,
Sementara itu, SGM-CDC M. A.B. Susanto, Memberikan Gerakan
Ade Sulchi didampingi SM Bina Hijau, Majalah Ozon, 5 Februari
Lingkungan Asep Hermawan dan SM 2003.
Keuangan Panut Sugianto dalam
mengatasi permodalan usaha, Gibson CH. 1991 A concept analysis of
pemecahan permasalahnnya yaitu empowerment.J. Adv. Nurs.
untuk masalah ini sepanjang kegiatan
usahanya telah dijalani minimal selama Hulme PA. 1999, Family
6 bulan, dapat mengajukan empowerment: A nursing
permohonan pinjaman modal usaha ke intervention on with suggested
Telkom. outcomes for families of children
Program pengembangan with a chronic health condition. J.
masyarakat yang dilaksanakan oleh PT Fam. Nurs.
Telkom berupa Community
empowering. PT Telkom Iriantara Yosal, 2007, Commuity
melaksanakan program dengan Relations, Konsep dan
memberikan akses untuk menjadi lebih Aplikasinya, PT Remaja
mandiri dan pemberian modal untuk Rosdakarya, Offset Bandung.
menunjang usaha yang dilaksanakan,
sehingga komunikas perempuan suka Kriyantono, Rachmat, 2006, Teknik
pura kiara condong dapat lebih mandiri Riset Komunikasi PT. Raja
dan berkelanjutan Grafindo Persada Jakarta
IV. Penutup
Moleong, Lexy, J, 2002 Metode
PT Telkom melalui Program Penelitian Kualitatif, PT Remaja
Kemitraan dan Program Bina Rosda Karya, Bandung
Lingkungan yang dikelola oleh unit
Community Development Center
(CDC) melaksanakan corporate
social responsibility dengan Paliadelis P, Cruickshank M, Wainohu
Mengambil peran aktif dalam D, Winskill, Paliadelis P,
meningkatkan kualitas hidup dalam Cruickshank M, Wainohu D,
kehidupan masyarakat, Winskill R, & Stevens H.
Implementing family-centered
Kegiatanyang dilaksanakan care: An exploratio of the beliefs
berupa memproduktivitaskan kaum and practices of paediatric nurses.
ibu dengan adanya dukungan atau Aust. J. Adv. Nurs. 2005;
bantuan pembinaan keterampilan
plus modal usaha. Pawito, 2008, Penelitian Komunikasi
Kualitatif, LKIS, pelangi, Aksara,
Pada hakikatnya PT Telkom Yogyakarta.
dalam melaksanakan corporat
social responsibility bertujuan Proper alat ukur csr dikutip dari csr
untuk berbagi kebahagiaan dan review, majalah bulanan vol 1. No
kenikmatan kepada warga 1, 2007, Jakarta)
masyarakat yang tergolong
prasejahtera dan bersama-sama
bangkit memperbaiki taraf hidup Rodwell CM. 1996, An analysis of the
dan kehidupannya agar kelak concept of empowerment. J. Adv.
mampu tumbuh menjadi keluarga Nurs.
sejahtera melalui berbagai kegiatan
produktif. Ruslan, Rosady, 2011, Metodologi
Penelitian Public Relations dan
Komunikasi cetakan ke 5 rajawali
pers Jakarta

Salman ismah , 2005 Keluarga Sakinah


dalam Aisyiyah, cet. Ke-1 Jakarta:
PSAP Muhammadiyah, 2005

Wibisono, yusuf, 2007, Membedah


Konsep & Aplikasi CSR, Fasco
Publishing, Gresik

Wijanarko, Himawan, Reputasi


Majalah Trust 4-10 Juli 2005

Zakiyah, Pemberdayaan Perempuan


oleh Lajnah Wanita, Jurnal Pengkajian
Masalah sosial Keagamaan, XVII, 01
Januari-Juni 2010

Novian, Budhy. 2010. Sekilas Tenang


Pemberdayaan Perempuan. Artikel
Sanggar Kegiatan Belajar Kota
Pangkalpinang, Kepulauan Bangka
Belitung
Sumber lain :

http://telkom.net/telkom-peduli/berita-
csr/sosial/csr-bumn-membangun-desa-
untuk-pemberdayaan-potensi-
perempuan.html

http://www.tubasmedia.com/berita/telk
om-gelar-pelatihan-keterampilan-di-
kiaracondong.

Riwayat Penulis
Siti Qona’ah S. Sos. MM lahir di
Bandung 26 Maret 1973 adalah dosen
di Bina Sarana Informatika sejak bulan
Mei 2007. Pendidikan S1 yang
ditempuh di Fakultas komunikasi
Jurusan Public Relations di Institut
Ilmu Sosial dan Politik (IISIP) selesai
pada tahun 1997. Saat ini beliau sudah
menyelesaikan pendidikan Strata dua
(S2) Magister Manajemen pada
Universitas BSI Bandung pada tahun
2012. Sebelum aktif di dunia
pendidikan beliau bekerja pada bidang
Penelitian, Penyiaran dan Perbankan.

Anda mungkin juga menyukai